\n''The UNPO's activities in The Hague took a different track when the flags of separatist regimes and organizations that emerged after the collapse of the USSR and Yugoslavia were hoisted above its headquarters. In the context of new geopolitical rivalries and western euphoria about rebuilding the post-communist world, \"unrepresentedness\" came to be seen as a breach of order rather than an improvement, as a process of exiting the system rather than finding one's voice within it.''\n\n\nTransliterasi ke dalam bahasa Indonesia dari pernyataan tersebut kurang lebih adalah:\n
\n''Aktivitas UNPO di Den Haag mulai menyimpang ketika bendera rejim dan organisasi separatis yang muncul setelah bubarnya Uni Soviet dan Yugoslavia dikibarkan di atas markasnya. Dalam hubungannya dengan persaingan geopolitik dan eforia Barat tentang membangun kembali dunia paska komunis, \"ketidak terwakilan\" dapat dilihat sebagai pelanggaran terhadap keteraturan daripada sebagai suatu peningkatan, sebagai suatu proses keluar dari sistem daripada memperoleh suara seseorang di dalamnya.''\n\n== Referensi ==\n{{Reflist}}\n\n== Pranala luar ==\n* {{resmi|http://www.unpo.org}}\n* [http://www.unpo.org/article.php?id=4916 Perjanjian UNPO]\n* [http://www.unpo.org/article.php?id=105 Deklarasi Universal Hak-Hak Masyarakat UNPO]\n* [http://www.unpo.org/downloads/UNPOBrochure.pdf Brosur UNPO]\n* [http://www.unpo.ee/ Institut Hak-Hak Masyarakat], Kantor Koordinasi Tartu UNPO, (Eropa Barat dan Asia Utara)\n* [http://www.tamilnation.org/selfdeterminatipada/fourthworld/ Dunia Keempat: Bangsa Tanpa Negara], Nadesan Satyendra\n* [http://www.politicalresources.net/int6.htm Daftar Sumber Daya Politik Organisasi Bangsa dan Rakyat yang Tidak Terwakili]\n\n[[Kategori:Lembaga swadaya masyarakat internasional]]\n[[Kategori:Wilayah yang dipertentangkan]]\n[[Kategori:Organisasi hak asasi manusia]]","hash":"4b5e30131631504efb479d30ea8de41aa50292534f386a0f7c66dd7c2cc4692f","last_revision":"2024-04-24T10:57:13Z","first_revision":"2009-09-13T08:58:53Z","first_revision_access_date":"2025-01-22T08:31:30.728470","cross_lingual_links":{"af":"UNPO","ar":"منظمة الأمم والشعوب غير الممثلة","ast":"Organización de Naciones y Pueblos Non Representaos","az":"Təmsil Olunmayan Millətlər və Xalqlar Təşkilatı","azb":"رسمی اولونمایان میلتلر و خالقلار تشکیلاتی","ba":"Вәкиллектәре булмаған милләттәр һәм халыҡтар ойошмаһы","ca":"Organització de Nacions i Pobles No Representats","cs":"Organizace nezastoupených států a národů","da":"UNPO","de":"Unrepresented Nations and Peoples Organization","el":"Οργανισμός Μη Αντιπροσωπευόμενων Eθνών και Λαών","en":"Unrepresented Nations and Peoples Organization","eo":"Organizaĵo de Nereprezentitaj Nacioj kaj Popoloj","es":"Organización de Naciones y Pueblos No Representados","et":"Esindamata Rahvaste Organisatsioon","eu":"Ordezkapenik Gabeko Nazio eta Herrien Erakundea","fa":"سازمان ملتها و اقلیتهای غیررسمی","fi":"Edustamattomien valtioiden ja kansojen yhteisö","fr":"Organisation des nations et des peuples non représentés","fy":"UNPO","gl":"Organización de Nacións e Pobos Non Representados","hr":"Organizacija nezastupljenih nacija i naroda","hy":"Ներկայացուցչություն չունեցող ազգերի կազմակերպություն","it":"Organizzazione delle nazioni e dei popoli non rappresentati","ja":"代表なき国家民族機構","ko":"대표 없는 국가 민족 기구","ku":"Rêxistina Gel û Neteweyên Bêtemsîl","kw":"Kowethyans Kenedhlow ha Poblow heb Kanasedhyans","lt":"Pasaulinė valstybingumo siekiančių tautų organizacija","mzn":"غیررسمی ملتون و اقلیتون سازمان","nl":"Organisatie van Niet-Vertegenwoordigde Naties en Volkeren","nb":"UNPO","oc":"Organizacion de Nacions e Pòbles Non Representats","pam":"Unrepresented Nations and Peoples Organization","pl":"Organizacja Narodów i Ludów Niereprezentowanych","pnb":"غیر نمائندہ قوماں تے لوکاں دی تنظیم","pt":"Organização das Nações e Povos Não Representados","ru":"Организация наций и народов, не имеющих представительства","simple":"Unrepresented Nations and Peoples Organization","so":"Ururka Dawladaha aan la aqoonsan Wali","sr":"Organizacija nezastupljenih nacija i naroda","sv":"Unrepresented Nations and Peoples Organisation","ta":"பிரதிநிதித்துவமற்ற நாடுகள் மற்றும் மக்கள் அமைப்பு","th":"องค์การชาติและประชาชนที่ไม่มีผู้แทน","tr":"Temsil Edilmeyen Milletler ve Halklar Organizasyonu","ug":"ۋاكالەتسىز مىللەتلار تەشكىلاتى","uk":"Організація непредставлених націй та народів","ur":"غیر نمائندہ اقوام اور عوامی تنظیم","vi":"Tổ chức Nhân dân và Quốc gia chưa được đại diện","zh":"無代表國家和民族組織","zh-min-nan":"Bû-tāi-piáu Kok-ka kap Bîn-cho̍k Cho͘-chit"},"cross_lingual_links_access_date":"2025-01-11T00:51:56.041817","text":"Organisasi Bangsa dan Masyarakat yang Tidak Terwakili () adalah organisasi internasional yang didirikan untuk memfasilitasi suara negara dan masyarakat yang tidak terwakili dan terpinggirkan di seluruh dunia. Organisasi ini dibentuk pada 11 Februari 1991 di Den Haag, Belanda. Anggotanya terdiri dari masyarakat adat, minoritas, negara tidak diakui, dan wilayah pendudukan.\n\nUNPO bekerja untuk mengembangkan pemahaman dan penghormatan terhadap hak untuk menentukan nasib sendiri, memberikan saran dan dukungan terkait dengan pertanyaan pengakuan internasional dan otonomi politik, melatih kelompok tentang cara mengadvokasi penyebab mereka secara efektif, dan secara langsung mengadvokasi tanggapan internasional terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan terhadap kelompok anggota UNPO. Beberapa mantan anggota, seperti Armenia, Timor Timur, Estonia, Latvia, Georgia dan Palau, telah memperoleh kemerdekaan penuh dan bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).\n\nBerikut ini merupakan daftar anggota UNPO.\n\nNegara pendiri diperlihatkan dengan latar belakang merah muda dan huruf tebal.\n\nBeberapa anggota UNPO keluar karena pengakuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, perjanjian otonomi, atau karena alasan lain. Berikut daftar mantan anggota dan anggota yang dibekukan.\n\nBekas anggota yang menjadi bagian dari PBB disorot dengan latar belakang biru dan huruf miring. Anggota pendiri (dari 11 Februari 1991) disorot dengan latar belakang merah muda dan huruf tebal.\n\nMichael van Walt van Praag 1991–1997 Tsering Jampa 1997–1998 Helen S. Corbett 1998–1999 Erkin Alptekin 1999–2003 Marino Busdachin 2003–sekarang\n\nValery Tishkov, Direktur Institut Etnologi dan Antropologi di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dan mantan Menteri Rusia untuk kebangsaan, mengkritik UNPO dengan menyatakan:\n\nThe UNPO's activities in The Hague took a different track when the flags of separatist regimes and organizations that emerged after the collapse of the USSR and Yugoslavia were hoisted above its headquarters. In the context of new geopolitical rivalries and western euphoria about rebuilding the post-communist world, \"unrepresentedness\" came to be seen as a breach of order rather than an improvement, as a process of exiting the system rather than finding one's voice within it.\n\nTransliterasi ke dalam bahasa Indonesia dari pernyataan tersebut kurang lebih adalah:\n\nAktivitas UNPO di Den Haag mulai menyimpang ketika bendera rejim dan organisasi separatis yang muncul setelah bubarnya Uni Soviet dan Yugoslavia dikibarkan di atas markasnya. Dalam hubungannya dengan persaingan geopolitik dan eforia Barat tentang membangun kembali dunia paska komunis, \"ketidak terwakilan\" dapat dilihat sebagai pelanggaran terhadap keteraturan daripada sebagai suatu peningkatan, sebagai suatu proses keluar dari sistem daripada memperoleh suara seseorang di dalamnya.\n\nPerjanjian UNPO Deklarasi Universal Hak-Hak Masyarakat UNPO Brosur UNPO Institut Hak-Hak Masyarakat, Kantor Koordinasi Tartu UNPO, (Eropa Barat dan Asia Utara) Dunia Keempat: Bangsa Tanpa Negara, Nadesan Satyendra Daftar Sumber Daya Politik Organisasi Bangsa dan Rakyat yang Tidak Terwakili\n\nKategori:Lembaga swadaya masyarakat internasional Kategori:Wilayah yang dipertentangkan Kategori:Organisasi hak asasi manusia\n","elements":[{"type":"infobox","content":"{{Infobox geopolitical organization\n| name = Unrepresented Nations and Peoples Organization (UNPO)\n| native_name = Organisasi Bangsa dan Rakyat yang Tidak Terwakili\n| linking_name = the Unrepresented Nations and Peoples Organization\n| symbol_type = Logo\n| image_symbol = UNPO.svg\n| image_flag = Flag of the Unrepresented Nations and Peoples Organisation.svg\n| alt_symbol = \n| alt_flag = \n| image_map = Lânkaart UNPO-lidmaatskip.png\n| map_caption = Anggota UNPO. Mantan anggota berwarna abu-abu gelap.\n| membership = 44 grup/negara.\n| admin_center_type = Kantor pusat\n| admin_center = [[Brussels]], [[Belgia]]\n| leader_title1 = {{nowrap|Sekretaris Jenderal}}{{cite web|url=http://unpo.org/section/2/6|title=UNPO Organizational Structure|publisher=UNPO|access-date=30 January 2015}}\n| leader_name1 = [[Ralph J. Bunche III]]
\"Tanggal 29 Juni 1959, [[Pesta Santo Petrus dan Paulus|Pesta]] [[Santo Petrus]] dan [[Santo Paulus]], di sebuah desa yang tenang, yaitu [[Garum, Blitar|Garum]] (terletak di jalan [[Malang]]-[[Blitar]]), sekitar pukul sepuluh pagi ada keramaian yang tidak biasa. Ratusan umat Katolik dari [[Blitar]], [[Garum, Blitar|Garum]], [[Wlingi]], dan Slorok datang berduyun-duyun ke seminari. Mereka menghadiri misa agung yang dipersembahkan oleh Yang Mulia Mgr. J. Klooster, CM., Vikaris Apostolik [[Surabaya]] dan kemudian bersama-sama sarapan di ruang makan seminari. Puluhan mobil mengantar para undangan (di antaranya banyak pejabat sipil dan militer) untuk resepsi. Pesta di Garum. Hari ini ulang tahun ke-11 pendirian seminari [di keuskupan Surabaya], sebuah kompleks gedung baru secara resmi mulai digunakan. Sejumlah program pesta telah disusun: Pada malam hari akan ada pertunjukan wayang kulit untuk rakyat di sekitar dan besok pagi ratusan anak akan datang di lapangan olahraga kami untuk mengadakan permainan-permainan rakyat. Rektor seminari, Pastor J. Verbong CM, ekonom, Pastor Adam van Mensvoort CM, kekurangan mata dan tangan untuk mengatur itu semua. Diam-diam kami telah memikirkan jalan panjang yang telah ditempuh selama 11 tahun silam. Pada waktu itu, tahun 1948, Pastor H. Niessen memberikan pelajaran kepada 8 seminaris di sebuah kamar pastoran yang kotor di kota Surabaya yang panas. Sekarang, 11 tahun kemudian, terdapat 5 frater CM teologan di luar negeri, di Garum terdapat 16 frater (CM) yang menuntut pelajaran filsafat, ada korps pengajar yang lengkap, seminari menengah itu mempunyai 5 kelas dan ada sebuah kompleks gedung baru di tengah-tengah nyiur-nyiur yang dikelilingi sawah-sawah, indah.\"Ibid., hlm. 8.\n\nDari kutipan reportase Romo Karl Prent CM di atas, Seminari Garum ternyata sudah dimulai (di tempat lain: di sebuah \"kamar pastoran yang kotor\") sebelas tahun yang silam (dari tahun [[1959]]). Berarti, Seminari Garum memiliki awal pendirian tahun [[1948]]. Dan, diketahui bahwa ketika Seminari Garum pertama kali digunakan tahun 1959, di situ terdapat pula pelajaran filsafat untuk 16 frater. Artinya, Seminari Garum pada awalnya juga sekaligus merupakan Seminari Tinggi (bagi para calon CM ketika itu), disamping pendidikan seminari menengah. Seminari Garum didirikan oleh para perintis Gereja Keuskupan Surabaya, para Romo CM, sebagai salah satu \"puncak\" karya misi bagi Keuskupan Surabaya.Bdk. dengan artikel dari Romo Jan Wolters CM, \"Seminarie St. Vincentius te Surabaya,\" dalam ''Missiefront'', Agustus 1950, hlm. 150-154. Di dalam artikel itu, Romo Wolters CM menyebut bahwa karya seminari adalah karya puncak dari misi pengorbanan dan perintisan Romo-Romo CM bagi kevikariatan Surabaya.\n\n=== Seminari Pertama ===\nRomo Prent dan Romo Wolters adalah dua imam yang merekam dengan baik apa yang terjadi tahun itu. Dikisahkan demikian: \"Pada waktu awal [seminari] dapat disebut merupakan sebuah petualangan yang romantis. Hari-hari itu tahun 1948 adalah hari-hari kacau. Di suatu hari yang kacau oleh perang kemerdekaan, dimana wilayah negara dipisahkan oleh garis demarkasi, Pastor Dwidjosoesastro CM bersama dengan delapan anak berjalan kaki menembus garis demarkasi, datang ke Surabaya. Setelah perjalanan yang berliku-liku dan melelahkan, pada tanggal 29 Juni 1948, jam 12 siang, mereka tiba di Surabaya. Delapan itu adalah anak-anak Jawa yang ingin menjadi pastor, diantaranya dua yang tertua, Reksosoebroto dan Sastropranoto [juga Julius Haryanto] ketika itu (1948) sedang menyelesaikan studi mereka di Yogya dan kini [1959) mau menerima tahbisan. Keuskupan Surabaya sudah sejak lama sekali merindukan memiliki pastor sendiri. Sudah ada sebenarnya beberapa imam Jawa yang bekerja di Vikariat [Keuskupan Surabaya], namun sampai saat ini jumlah calon imam tidak cukup banyak untuk mendirikan seminari menengah sendiri.\"Karl Prent CM, \"Het Nieuwe Seminarie te Garum\", dalam ''Missiefront'', Februari 1960, hlm. 8\n\nYang dimaksud datang ke Surabaya ialah datang di Jalan Kepanjen No. 9, Surabaya, yang saat ini menjadi Rumah Provinsialat romo-romo CM. Baik Romo Jan Wolters CM maupun Romo Karl Prent CM berpendapat bahwa yang memulai pertama kali \"seminari\" di keuskupan Surabaya tahun 1948 tersebut adalah pastor Ignatius Dwidjosoesastro CM. Siapakah pastor Dwidjosoesastro ini? Dia adalah pastor Jawa Asli, CM pertama Indonesia, yang telah menjadi imam tahun 1941 di Belanda, dan kembali ke Indonesia tahun 1946 (sesudah Perang Dunia II). Dialah yang disebut sebagai \"pro-vikaris apostolik\" Surabaya pada waktu dari Vikaris Mgr. [[Michael Verhoeks CM]]. Ketika itu, wilayah vikariat Surabaya terbagi menjadi dua, karena perang agresi. Sebagian wilayah Mojokerto ke timur dikuasai oleh tentara Sekutu (Belanda), wilayah barat dikuasai oleh tentara rakyat Indonesia. Romo Dwidjosoesastro CM bertugas di wilayah barat.\n\nPada tanggal 25 Februari 1950, Seminari di Jalan Kepanjen No. 9 Surabaya dipindahkan di gedung sendiri, di Jalan Dinoyo 42. Ketika itu Jalan dinoyo 42 adalah mantan rumah Administrator daerah Darmo. Jika, ketika di Jalan Kepanjen, \"rektor\" seminari adalah Romo Superior Misi waktu itu, yaitu Romo van Megen CM; maka, di Jalan Dinoyo 42, rektor seminarinya adalah Romo van Driel CM.\n\nTetapi, di atas segalanya, sesungguhnya pendirian seminari menengah sebagai wahana pendidikan para calon pastor asli (Indonesia) sudah ada di kerinduan terdalam dari Mgr. [[Theophile de Backere CM]], Prefek Apostolik pertama Surabaya, perintis Keuskupan Surabaya. Menurut Mgr. de Backere CM, Gereja Indonesia harus berakar dalam budaya Indonesia melalui klerus (imam-imam) pribumi. Sudah sejak awal (mungkin sebelum tahun 1927) Romo de Backere CM, sebagai kepala misi di wilayah Keuskupan Surabaya, merindukan formasio bagi para calon imam pribumi. Tanah untuk seminari konon sudah dibeli. Tetapi, izin dari Provinsi CM di Belanda belum tiba, sebab tenaga pembina untuk itu belum tersedia. Tambahan lagi, krisis ekonomi yang melanda dunia dan Eropa memporak-porandakan rencana pembangunan seminari. Sampai tahun 1938, tahun keberangkatan Mgr. de Backere CM ke Belanda untuk pulang selamanya, telah terdapat delapan calon, di antaranya adalah Romo Dibjakariono Pr, yang kelak akan menjadi Uskup Surabaya.Menurut kesaksian dari Romo Anton Bastiaensen CM, direktur novisiat pertama CM di Garum, Mgr. de Backere CM pada awalnya melakukan usaha-usaha untuk mendirikan seminari sebagai wujud usaha Gereja untuk berdiri di \"kaki sendiri\" (dalam ''Missiefront'' 1948), Lih. Armada Riyanto CM, ''80 Tahun Romo-Romo CM di Indonesia'', Surabaya, CM Provinsialat, hlm. 136-137.\n\nKerinduan Mgr. de Backere CM tersebut baru dapat terlaksana tahun 1948 (di Jalan Kepanjen 9, Surabaya), yang kemudian berpindah ke Jalan Dinoyo 42 (tahun 1950), dan akhirnya berlabuh di desa Garum (tahun 1959 hingga saat ini).\n\n== Perkembangan Selanjutnya ==\nDari awal yang hanya delapan siswa, kini Seminari Menengah St. [[Vincentius a Paulo]] di Garum memiliki siswa sekitar 100-an atau lebih. Pada tahun 1980, di saat rektornya ketika itu Romo Adam van Mensvoort CM, seminari Garum menutup bagian penerimaan \"tingkat bawah\" atau setara dengan SMP (calon siswa berasal dari lulusan SD). Pertimbangannya: para calon masih terlampau kecil. Sejak saat itu, di Seminari Garum yang ada hanyalah SMA dan kelas di atasnya yang disebut \"Kelas IV\".\n\nTujuan Seminari adalah menyelenggarakan pembinaan bagi lulusan SMP/SMA/SMK, yang bersedia mengikuti panggilan khusus untuk terlibat dalam pelayanan rohani sebagai imam di wilayah Keuskupan Surabaya dan Gereja Katolik pada umumnya. Sebagai Prioritas, lulusan Seminari diarahkan untuk memenuhi kebutuhan imam-imam Praja Keuskupan Surabaya dan imam-imam ''[[C.M.|Congregatio Missionis]]'' (CM), namun tidak menutup kemungkinan lulusan Seminari berkarya untuk Tarekat atau Keuskupan yang lainnya.\n\nMereka yang tidak melanjutkan studi di jalur imamat pada umumnya tampil sebagai para pemimpin di dalam masyarakat. Tidak sedikit para alumni Garum yang memiliki peran penting di masyarakat dan negara Indonesia, baik di bidang intelektual pendidikan maupun bisnis dan politik. Kebanyakan dari mereka tampil sebagai pemimpin dalam masyarakat dan menjadi tokoh Gereja Katolik setempat.\n\nBagi masyarakat sekitar Blitar dan Garum, Seminari dikenal sebagai tempat bina anak-anak muda yang dinamis, yang kreatif dalam penguasaan bahasa asing, giat dalam bermain sepak bola, pandai bermain drama dan seni. Para seminaris dibina dalam persaudaraan dan persahabatan serta gigih untuk menatap ke depan. Di keuskupan Surabaya, Seminari Garum merupakan semacam \"dapur\" yang indah dan penting bagi pembinaan masa depan tenaga-tenaga pastoral mereka. Tetapi, seperti semangat dari para perintisnya, Seminari Garum memiliki dimensi misioner, yaitu pembinaan bagi para calon pewarta Injil yang siap diutus ke mana saja Tuhan kehendaki dan Gereja butuhkan.\n\nSampai hari ini, seminari itu tertata dan terawat dengan baik dalam sistem pembinaannya seiring dengan kemajuan dan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Para pembinanya tetap merupakan kesaksian indah dari kerjasama dan persahabatan antara para imam diosesan Surabaya dan para imam CM (Kongregasi Misi) sebagai perintis seminari dan keuskupan Surabaya. Mereka bahu membahu bersama beberapa guru dan awam Katolik serta para [[Suster Puteri Kasih]] dalam suasana persahabatan untuk membina anak-anak muda, para seminaris, yang mendengarkan panggilan Tuhan. Suasana persaudaraan dan persahabatan di antara para pembina dan seminaris inilah yang menjadi pondasi kokoh keberlangsungan mutu pembinaan para calon imam di Seminari Garum.\n\nNama pelindung, Santo [[Vincentius a Paulo]], merupakan teladan sekaligus menjadi visi ke depan pembinaannya: bahwa para siswanya diantar kepada sikap dan tekad untuk mengabdi Tuhan dan mewartakan Kabar Gembira kepada orang-orang miskin dan telantar di mana saja, di keuskupan Surabaya, di aneka wilayah Indonesia, juga di wilayah-wilayah seluruh dunia.\n\n== Rektor ==\nPara Romo yang pernah menjadi rektor Seminari Garum:{{fact}}\n* Romo van Megen CM (ketika masih di Jalan Kepanjen 9 [[Surabaya]])\n* Romo van Driel CM (ketika di Jalan Dinoyo 42 [[Surabaya]])\n* Romo Verbong CM\n* Romo Karl Prent CM\n* Romo J. Haryanto CM\n* Romo Adam van Mensvoort CM\n* Romo Yosef van Mensvoort CM (pengganti sementara dan merupakan kakak dari Romo Adam van Mensvoort)\n* Romo Hardjodirono CM (pejabat sementara)\n* Romo Louis Pandu CM\n* Romo Haryo Pranoto Pr\n* Romo Agustinus Marsup CM\n* Romo Petrus Canisius Edi Laksito Pr\n* Romo Senti Fernandez Pr\n* Romo Stefanus Cahyono Pr\n* R.D. Aloysius Hans Kurniawan\n* R.D. Benedictus Prima Novianto Saputro (Rektor saat ini.)\n\n== Referensi ==\n{{reflist}}\n\n== Lihat pula ==\n* [[C.M.|Kongregasi Misi]]\n\n{{DEFAULTSORT:Seminari Garum}}\n[[Kategori:Seminari di Indonesia]]\n[[Kategori:Seminari Menengah di Indonesia]]\n[[Kategori:Sekolah menengah atas]]","hash":"efd2741316c526e441edabaf734f95af7d953ba4f962a6a7c22a43a3e8f3b8b3","last_revision":"2024-03-30T02:32:05Z","first_revision":"2009-09-14T13:36:08Z","first_revision_access_date":"2025-01-22T08:31:36.647617","cross_lingual_links":null,"cross_lingual_links_access_date":null,"text":"Seminari Garum atau Seminari Menengah Santo Vincentius a Paulo Garum adalah sebuah lembaga pendidikan awal untuk para calon pastor Katolik. Seminari ini terletak di desa atau lebih tepat Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Saat ini, Seminari Garum terdiri dari SMA (Sekolah Menengah Atas), kelas khusus sesudah SMA, dan satu kelas lagi yang disebut dengan \"Kelas IV\". Para murid yang sekolah di Seminari Garum disebut \"seminaris\". Apabila lulus dari Seminari Garum, dan yang bersangkutan tetap ingin melanjutkan pembinaan sebagai calon pastor Katolik, mereka akan melanjutkannya ke Seminari Tinggi.\n\nReportase sejarah pendirian Seminari Garum ditulis pertama kali dalam sebuah artikel ringkas oleh Almarhum Romo Karl Prent CM, salah satu pembina seminari pada waktu itu, dalam bahasa Belanda, berjudul \"Het Nieuwe Seminarie te Garum\" (Seminari Baru di Garum). Tulisan ini dipublikasikan dalam majalah misi, Missiefront.\n\nRomo Karl Prent CM menulis pengantar artikelnya demikian: \"Tanggal 29 Juni 1959, Pesta Santo Petrus dan Santo Paulus, di sebuah desa yang tenang, yaitu Garum (terletak di jalan Malang-Blitar), sekitar pukul sepuluh pagi ada keramaian yang tidak biasa. Ratusan umat Katolik dari Blitar, Garum, Wlingi, dan Slorok datang berduyun-duyun ke seminari. Mereka menghadiri misa agung yang dipersembahkan oleh Yang Mulia Mgr. J. Klooster, CM., Vikaris Apostolik Surabaya dan kemudian bersama-sama sarapan di ruang makan seminari. Puluhan mobil mengantar para undangan (di antaranya banyak pejabat sipil dan militer) untuk resepsi. Pesta di Garum. Hari ini ulang tahun ke-11 pendirian seminari [di keuskupan Surabaya], sebuah kompleks gedung baru secara resmi mulai digunakan. Sejumlah program pesta telah disusun: Pada malam hari akan ada pertunjukan wayang kulit untuk rakyat di sekitar dan besok pagi ratusan anak akan datang di lapangan olahraga kami untuk mengadakan permainan-permainan rakyat. Rektor seminari, Pastor J. Verbong CM, ekonom, Pastor Adam van Mensvoort CM, kekurangan mata dan tangan untuk mengatur itu semua. Diam-diam kami telah memikirkan jalan panjang yang telah ditempuh selama 11 tahun silam. Pada waktu itu, tahun 1948, Pastor H. Niessen memberikan pelajaran kepada 8 seminaris di sebuah kamar pastoran yang kotor di kota Surabaya yang panas. Sekarang, 11 tahun kemudian, terdapat 5 frater CM teologan di luar negeri, di Garum terdapat 16 frater (CM) yang menuntut pelajaran filsafat, ada korps pengajar yang lengkap, seminari menengah itu mempunyai 5 kelas dan ada sebuah kompleks gedung baru di tengah-tengah nyiur-nyiur yang dikelilingi sawah-sawah, indah.\"\n\nDari kutipan reportase Romo Karl Prent CM di atas, Seminari Garum ternyata sudah dimulai (di tempat lain: di sebuah \"kamar pastoran yang kotor\") sebelas tahun yang silam (dari tahun 1959). Berarti, Seminari Garum memiliki awal pendirian tahun 1948. Dan, diketahui bahwa ketika Seminari Garum pertama kali digunakan tahun 1959, di situ terdapat pula pelajaran filsafat untuk 16 frater. Artinya, Seminari Garum pada awalnya juga sekaligus merupakan Seminari Tinggi (bagi para calon CM ketika itu), disamping pendidikan seminari menengah. Seminari Garum didirikan oleh para perintis Gereja Keuskupan Surabaya, para Romo CM, sebagai salah satu \"puncak\" karya misi bagi Keuskupan Surabaya.\n\nRomo Prent dan Romo Wolters adalah dua imam yang merekam dengan baik apa yang terjadi tahun itu. Dikisahkan demikian: \"Pada waktu awal [seminari] dapat disebut merupakan sebuah petualangan yang romantis. Hari-hari itu tahun 1948 adalah hari-hari kacau. Di suatu hari yang kacau oleh perang kemerdekaan, dimana wilayah negara dipisahkan oleh garis demarkasi, Pastor Dwidjosoesastro CM bersama dengan delapan anak berjalan kaki menembus garis demarkasi, datang ke Surabaya. Setelah perjalanan yang berliku-liku dan melelahkan, pada tanggal 29 Juni 1948, jam 12 siang, mereka tiba di Surabaya. Delapan itu adalah anak-anak Jawa yang ingin menjadi pastor, diantaranya dua yang tertua, Reksosoebroto dan Sastropranoto [juga Julius Haryanto] ketika itu (1948) sedang menyelesaikan studi mereka di Yogya dan kini [1959) mau menerima tahbisan. Keuskupan Surabaya sudah sejak lama sekali merindukan memiliki pastor sendiri. Sudah ada sebenarnya beberapa imam Jawa yang bekerja di Vikariat [Keuskupan Surabaya], namun sampai saat ini jumlah calon imam tidak cukup banyak untuk mendirikan seminari menengah sendiri.\"\n\nYang dimaksud datang ke Surabaya ialah datang di Jalan Kepanjen No. 9, Surabaya, yang saat ini menjadi Rumah Provinsialat romo-romo CM. Baik Romo Jan Wolters CM maupun Romo Karl Prent CM berpendapat bahwa yang memulai pertama kali \"seminari\" di keuskupan Surabaya tahun 1948 tersebut adalah pastor Ignatius Dwidjosoesastro CM. Siapakah pastor Dwidjosoesastro ini? Dia adalah pastor Jawa Asli, CM pertama Indonesia, yang telah menjadi imam tahun 1941 di Belanda, dan kembali ke Indonesia tahun 1946 (sesudah Perang Dunia II). Dialah yang disebut sebagai \"pro-vikaris apostolik\" Surabaya pada waktu dari Vikaris Mgr. Michael Verhoeks CM. Ketika itu, wilayah vikariat Surabaya terbagi menjadi dua, karena perang agresi. Sebagian wilayah Mojokerto ke timur dikuasai oleh tentara Sekutu (Belanda), wilayah barat dikuasai oleh tentara rakyat Indonesia. Romo Dwidjosoesastro CM bertugas di wilayah barat.\n\nPada tanggal 25 Februari 1950, Seminari di Jalan Kepanjen No. 9 Surabaya dipindahkan di gedung sendiri, di Jalan Dinoyo 42. Ketika itu Jalan dinoyo 42 adalah mantan rumah Administrator daerah Darmo. Jika, ketika di Jalan Kepanjen, \"rektor\" seminari adalah Romo Superior Misi waktu itu, yaitu Romo van Megen CM; maka, di Jalan Dinoyo 42, rektor seminarinya adalah Romo van Driel CM.\n\nTetapi, di atas segalanya, sesungguhnya pendirian seminari menengah sebagai wahana pendidikan para calon pastor asli (Indonesia) sudah ada di kerinduan terdalam dari Mgr. Theophile de Backere CM, Prefek Apostolik pertama Surabaya, perintis Keuskupan Surabaya. Menurut Mgr. de Backere CM, Gereja Indonesia harus berakar dalam budaya Indonesia melalui klerus (imam-imam) pribumi. Sudah sejak awal (mungkin sebelum tahun 1927) Romo de Backere CM, sebagai kepala misi di wilayah Keuskupan Surabaya, merindukan formasio bagi para calon imam pribumi. Tanah untuk seminari konon sudah dibeli. Tetapi, izin dari Provinsi CM di Belanda belum tiba, sebab tenaga pembina untuk itu belum tersedia. Tambahan lagi, krisis ekonomi yang melanda dunia dan Eropa memporak-porandakan rencana pembangunan seminari. Sampai tahun 1938, tahun keberangkatan Mgr. de Backere CM ke Belanda untuk pulang selamanya, telah terdapat delapan calon, di antaranya adalah Romo Dibjakariono Pr, yang kelak akan menjadi Uskup Surabaya.\n\nKerinduan Mgr. de Backere CM tersebut baru dapat terlaksana tahun 1948 (di Jalan Kepanjen 9, Surabaya), yang kemudian berpindah ke Jalan Dinoyo 42 (tahun 1950), dan akhirnya berlabuh di desa Garum (tahun 1959 hingga saat ini).\n\nDari awal yang hanya delapan siswa, kini Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo di Garum memiliki siswa sekitar 100-an atau lebih. Pada tahun 1980, di saat rektornya ketika itu Romo Adam van Mensvoort CM, seminari Garum menutup bagian penerimaan \"tingkat bawah\" atau setara dengan SMP (calon siswa berasal dari lulusan SD). Pertimbangannya: para calon masih terlampau kecil. Sejak saat itu, di Seminari Garum yang ada hanyalah SMA dan kelas di atasnya yang disebut \"Kelas IV\".\n\nTujuan Seminari adalah menyelenggarakan pembinaan bagi lulusan SMP/SMA/SMK, yang bersedia mengikuti panggilan khusus untuk terlibat dalam pelayanan rohani sebagai imam di wilayah Keuskupan Surabaya dan Gereja Katolik pada umumnya. Sebagai Prioritas, lulusan Seminari diarahkan untuk memenuhi kebutuhan imam-imam Praja Keuskupan Surabaya dan imam-imam Congregatio Missionis (CM), namun tidak menutup kemungkinan lulusan Seminari berkarya untuk Tarekat atau Keuskupan yang lainnya.\n\nMereka yang tidak melanjutkan studi di jalur imamat pada umumnya tampil sebagai para pemimpin di dalam masyarakat. Tidak sedikit para alumni Garum yang memiliki peran penting di masyarakat dan negara Indonesia, baik di bidang intelektual pendidikan maupun bisnis dan politik. Kebanyakan dari mereka tampil sebagai pemimpin dalam masyarakat dan menjadi tokoh Gereja Katolik setempat.\n\nBagi masyarakat sekitar Blitar dan Garum, Seminari dikenal sebagai tempat bina anak-anak muda yang dinamis, yang kreatif dalam penguasaan bahasa asing, giat dalam bermain sepak bola, pandai bermain drama dan seni. Para seminaris dibina dalam persaudaraan dan persahabatan serta gigih untuk menatap ke depan. Di keuskupan Surabaya, Seminari Garum merupakan semacam \"dapur\" yang indah dan penting bagi pembinaan masa depan tenaga-tenaga pastoral mereka. Tetapi, seperti semangat dari para perintisnya, Seminari Garum memiliki dimensi misioner, yaitu pembinaan bagi para calon pewarta Injil yang siap diutus ke mana saja Tuhan kehendaki dan Gereja butuhkan.\n\nSampai hari ini, seminari itu tertata dan terawat dengan baik dalam sistem pembinaannya seiring dengan kemajuan dan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Para pembinanya tetap merupakan kesaksian indah dari kerjasama dan persahabatan antara para imam diosesan Surabaya dan para imam CM (Kongregasi Misi) sebagai perintis seminari dan keuskupan Surabaya. Mereka bahu membahu bersama beberapa guru dan awam Katolik serta para Suster Puteri Kasih dalam suasana persahabatan untuk membina anak-anak muda, para seminaris, yang mendengarkan panggilan Tuhan. Suasana persaudaraan dan persahabatan di antara para pembina dan seminaris inilah yang menjadi pondasi kokoh keberlangsungan mutu pembinaan para calon imam di Seminari Garum.\n\nNama pelindung, Santo Vincentius a Paulo, merupakan teladan sekaligus menjadi visi ke depan pembinaannya: bahwa para siswanya diantar kepada sikap dan tekad untuk mengabdi Tuhan dan mewartakan Kabar Gembira kepada orang-orang miskin dan telantar di mana saja, di keuskupan Surabaya, di aneka wilayah Indonesia, juga di wilayah-wilayah seluruh dunia.\n\nPara Romo yang pernah menjadi rektor Seminari Garum: Romo van Megen CM (ketika masih di Jalan Kepanjen 9 Surabaya) Romo van Driel CM (ketika di Jalan Dinoyo 42 Surabaya) Romo Verbong CM Romo Karl Prent CM Romo J. Haryanto CM Romo Adam van Mensvoort CM Romo Yosef van Mensvoort CM (pengganti sementara dan merupakan kakak dari Romo Adam van Mensvoort) Romo Hardjodirono CM (pejabat sementara) Romo Louis Pandu CM Romo Haryo Pranoto Pr Romo Agustinus Marsup CM Romo Petrus Canisius Edi Laksito Pr Romo Senti Fernandez Pr Romo Stefanus Cahyono Pr R.D. Aloysius Hans Kurniawan R.D. Benedictus Prima Novianto Saputro (Rektor saat ini.)\n\nKongregasi Misi\n\nKategori:Seminari di Indonesia Kategori:Seminari Menengah di Indonesia Kategori:Sekolah menengah atas\n","elements":[{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Seminari Garum atau Seminari Menengah Santo Vincentius a Paulo Garum adalah sebuah lembaga pendidikan awal untuk para calon pastor Katolik.","translated_text":"Garum Seminary or Saint Vincentius a Paulo Garum Secondary Seminary is an early educational institution for prospective Catholic pastors.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Seminari ini terletak di desa atau lebih tepat Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.","translated_text":"The seminary is located in the village or more precisely Garum District, Blitar District, East Java.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Saat ini, Seminari Garum terdiri dari SMA (Sekolah Menengah Atas), kelas khusus sesudah SMA, dan satu kelas lagi yang disebut dengan \"Kelas IV\".","translated_text":"Today, Garum Seminary consists of a high school (High Secondary School), a special post-high school class, and another class called \"Class IV\".","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Para murid yang sekolah di Seminari Garum disebut \"seminaris\".","translated_text":"The students who attend Garum Seminary are called \"seminarians\".","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Apabila lulus dari Seminari Garum, dan yang bersangkutan tetap ingin melanjutkan pembinaan sebagai calon pastor Katolik, mereka akan melanjutkannya ke Seminari Tinggi.","translated_text":"If they graduate from Garum Seminary, and those in question still wish to continue their training as prospective Catholic pastors, they will proceed to the Higher Seminary.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Sejarah Pendirian","translated_text":"History of the Founding","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"heading","text":"Reportase Pertama","translated_text":"First report","level":3,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Reportase sejarah pendirian Seminari Garum ditulis pertama kali dalam sebuah artikel ringkas oleh Almarhum Romo Karl Prent CM, salah satu pembina seminari pada waktu itu, dalam bahasa Belanda, berjudul \"Het Nieuwe Seminarie te Garum\" (Seminari Baru di Garum).","translated_text":"The historical report on the founding of the Garum Seminary was first written in a concise article by the late Romo Karl Prent CM, one of the seminary's builders at the time, in Dutch, entitled \"Het Nieuwe Seminarie te Garum\" (The New Seminary in Garum).","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Tulisan ini dipublikasikan dalam majalah misi, Missiefront.","translated_text":"This article was published in the mission magazine, Missiefront.","trailing_whitespace":"","citations":[{"content":"''Missiefront'', Februari 1960, hlm. 8-9.","char_index":59,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Romo Karl Prent CM menulis pengantar artikelnya demikian: \"Tanggal 29 Juni 1959, Pesta Santo Petrus dan Santo Paulus, di sebuah desa yang tenang, yaitu Garum (terletak di jalan Malang-Blitar), sekitar pukul sepuluh pagi ada keramaian yang tidak biasa.","translated_text":"Romo Karl Prent CM wrote in the introduction: \"On June 29, 1959, the Feast of Saints Peter and Paul, in a quiet village, Garum (on Malang-Blitar street), at about ten o'clock in the morning there was an unusual crowd.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Ratusan umat Katolik dari Blitar, Garum, Wlingi, dan Slorok datang berduyun-duyun ke seminari.","translated_text":"Hundreds of Catholics from Blitar, Garum, Wlingi, and Slorok flocked to the seminary.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Mereka menghadiri misa agung yang dipersembahkan oleh Yang Mulia Mgr. J. Klooster, CM., Vikaris Apostolik Surabaya dan kemudian bersama-sama sarapan di ruang makan seminari.","translated_text":"They attended a mass given by His Highness Mgr. J. Klooster, CM., Surabaya Apostolic Vicar and then shared breakfast in the seminary dining room.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Puluhan mobil mengantar para undangan (di antaranya banyak pejabat sipil dan militer) untuk resepsi.","translated_text":"Dozens of cars brought invitations (including many civilian and military officials) to the reception.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pesta di Garum.","translated_text":"Party at the Garum.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Hari ini ulang tahun ke-11 pendirian seminari [di keuskupan Surabaya], sebuah kompleks gedung baru secara resmi mulai digunakan.","translated_text":"Today marks the 11th anniversary of the establishment of the seminary [in the diocese of Surabaya], a new building complex officially began to be used.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sejumlah program pesta telah disusun: Pada malam hari akan ada pertunjukan wayang kulit untuk rakyat di sekitar dan besok pagi ratusan anak akan datang di lapangan olahraga kami untuk mengadakan permainan-permainan rakyat.","translated_text":"A number of party programs have been arranged: In the evening there will be a puppet show for the people in the neighborhood and tomorrow morning hundreds of children will come to our sports field to hold folk games.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Rektor seminari, Pastor J. Verbong CM, ekonom, Pastor Adam van Mensvoort CM, kekurangan mata dan tangan untuk mengatur itu semua.","translated_text":"The rector of the seminary, Pastor J. Verbong CM, economist, Pastor Adam van Mensvoort CM, lacks the eyes and hands to organize it all.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Diam","translated_text":"Shut up.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"-diam kami telah memikirkan jalan panjang yang telah ditempuh selama 11 tahun silam.","translated_text":"- Silently we've been thinking about the long road we've been on for the past 11 years.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pada waktu itu, tahun 1948, Pastor H. Niessen memberikan pelajaran kepada 8 seminaris di sebuah kamar pastoran yang kotor di kota Surabaya yang panas.","translated_text":"At that time, in 1948, Pastor H. Niessen was giving lessons to eight seminarians in a dirty pastoral chamber in the hot city of Surabaya.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sekarang, 11 tahun kemudian, terdapat 5 frater CM teologan di luar negeri, di Garum terdapat 16 frater (CM) yang menuntut pelajaran filsafat, ada korps pengajar yang lengkap, seminari menengah itu mempunyai 5 kelas dan ada sebuah kompleks gedung baru di tengah-tengah nyiur-nyiur yang dikelilingi sawah-sawah, indah.\"","translated_text":"Now, 11 years later, there are 5 theological CM friars abroad, in Garum there are 16 friars (CM) who demand philosophy lessons, there is a full teaching corps, the secondary seminary has 5 classes and there is a new building complex in the midst of the whirlwind surrounded by beautiful fields\".","trailing_whitespace":"","citations":[{"content":"Ibid., hlm. 8.","char_index":317,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Dari kutipan reportase Romo Karl Prent CM di atas, Seminari Garum ternyata sudah dimulai (di tempat lain: di sebuah \"kamar pastoran yang kotor\") sebelas tahun yang silam (dari tahun 1959).","translated_text":"From the reporting quotation of Romo Karl Prent CM above, the Garum Seminary was actually started (in another place: in a \"dirty pastoral room\") eleven years ago (from 1959).","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Berarti, Seminari Garum memiliki awal pendirian tahun 1948.","translated_text":"That is, Garum Seminary had its beginnings in 1948.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Dan, diketahui bahwa ketika Seminari Garum pertama kali digunakan tahun 1959, di situ terdapat pula pelajaran filsafat untuk 16 frater.","translated_text":"And, it is known that when Garum Seminary was first used in 1959, there were also philosophy lessons for 16 brothers.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Artinya, Seminari Garum pada awalnya juga sekaligus merupakan Seminari Tinggi (bagi para calon CM ketika itu), disamping pendidikan seminari menengah.","translated_text":"That is, Garum Seminary was originally also a Higher Seminary (for the CM candidates at the time), alongside secondary seminary education.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Seminari Garum didirikan oleh para perintis Gereja Keuskupan Surabaya, para Romo CM, sebagai salah satu \"puncak\" karya misi bagi Keuskupan Surabaya.","translated_text":"Garum Seminary was founded by the pioneers of the Church of the Diocese of Surabaya, the Romo CM, as one of the \"peaks\" of mission work for the Diocese of Surabaya.","trailing_whitespace":"","citations":[{"content":"Bdk. dengan artikel dari Romo Jan Wolters CM, \"Seminarie St. Vincentius te Surabaya,\" dalam ''Missiefront'', Agustus 1950, hlm. 150-154. Di dalam artikel itu, Romo Wolters CM menyebut bahwa karya seminari adalah karya puncak dari misi pengorbanan dan perintisan Romo-Romo CM bagi kevikariatan Surabaya.","char_index":148,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Seminari Pertama","translated_text":"The First Seminary","level":3,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Romo Prent dan Romo Wolters adalah dua imam yang merekam dengan baik apa yang terjadi tahun itu.","translated_text":"Romo Prent and Romo Wolters were two priests who recorded well what happened that year.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Dikisahkan demikian: \"Pada waktu awal [seminari] dapat disebut merupakan sebuah petualangan yang romantis.","translated_text":"It says: \"In the early days [the seminar] could be said to have been a romantic adventure.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Hari","translated_text":"The day","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"-hari itu tahun 1948 adalah hari-hari kacau.","translated_text":"- That day in 1948 was a mess.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Di suatu hari yang kacau oleh perang kemerdekaan, dimana wilayah negara dipisahkan oleh garis demarkasi, Pastor Dwidjosoesastro CM bersama dengan delapan anak berjalan kaki menembus garis demarkasi, datang ke Surabaya.","translated_text":"On a day marred by the war of independence, when the territory of the country was separated by a demarcation line, Pastor Dwidjosoesastro CM along with eight children walked across the demarcation line, came to Surabaya.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Setelah perjalanan yang berliku-liku dan melelahkan, pada tanggal 29 Juni 1948, jam 12 siang, mereka tiba di Surabaya.","translated_text":"After a turbulent and exhausting journey, on June 29, 1948, at noon, they arrived in Surabaya.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Delapan itu adalah anak-anak Jawa yang ingin menjadi pastor, diantaranya dua yang tertua, Reksosoebroto dan Sastropranoto [juga Julius Haryanto] ketika itu (1948) sedang menyelesaikan studi mereka di Yogya dan kini [1959) mau menerima tahbisan.","translated_text":"Eight of them were Javanese children who wanted to be pastors, of whom the two oldest, Reksosoebroto and Sastropranoto [also Julius Haryanto] were then (1948) completing their studies at Yogya and now [1959) were willing to accept the ordination.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Keuskupan Surabaya sudah sejak lama sekali merindukan memiliki pastor sendiri.","translated_text":"The Diocese of Surabaya has long long wanted to have its own pastor.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sudah ada sebenarnya beberapa imam Jawa yang bekerja di Vikariat [Keuskupan Surabaya], namun sampai saat ini jumlah calon imam tidak cukup banyak untuk mendirikan seminari menengah sendiri.\"","translated_text":"There are actually some Javanese priests working in Vikariat [Surabaya Diocese], but so far the number of prospective priests is not large enough to establish their own secondary seminary\".","trailing_whitespace":"","citations":[{"content":"Karl Prent CM, \"Het Nieuwe Seminarie te Garum\", dalam ''Missiefront'', Februari 1960, hlm. 8","char_index":190,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Yang dimaksud datang ke Surabaya ialah datang di Jalan Kepanjen No. 9, Surabaya, yang saat ini menjadi Rumah Provinsialat romo-romo CM.","translated_text":"What is meant to come to Surabaya is to come to Kepanjen Road No. 9, Surabaya, which is currently the Provincialat House romo-romo CM.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Baik Romo Jan Wolters CM maupun Romo Karl Prent CM berpendapat bahwa yang memulai pertama kali \"seminari\" di keuskupan Surabaya tahun 1948 tersebut adalah pastor Ignatius Dwidjosoesastro CM.","translated_text":"Both Romo Jan Wolters CM and Romo Karl Prent CM argue that the first \"seminary\" started in the diocese of Surabaya in 1948 was pastor Ignatius Dwidjosoesastro CM.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Siapakah pastor Dwidjosoesastro ini?","translated_text":"Who is this pastor Dwidjosoesastro?","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Dia adalah pastor Jawa Asli, CM pertama Indonesia, yang telah menjadi imam tahun 1941 di Belanda, dan kembali ke Indonesia tahun 1946 (sesudah Perang Dunia II).","translated_text":"He was the pastor of Jawa Asli, Indonesia's first CM, who had become a priest in 1941 in the Netherlands, and returned to Indonesia in 1946 (after World War II).","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Dialah yang disebut sebagai \"pro-vikaris apostolik\" Surabaya pada waktu dari Vikaris Mgr. Michael Verhoeks CM.","translated_text":"He was the so-called \"pro-apostolic vicar\" of Surabaya at the time of vicar Archbishop Michael Verhoeks CM.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Ketika itu, wilayah vikariat Surabaya terbagi menjadi dua, karena perang agresi.","translated_text":"At that time, Surabaya's vicarage was divided in two, due to the war of aggression.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sebagian wilayah Mojokerto ke timur dikuasai oleh tentara Sekutu (Belanda), wilayah barat dikuasai oleh tentara rakyat Indonesia.","translated_text":"Part of Mojokerto to the east was occupied by the Allied army (the Netherlands), the western region was occupied by the Indonesian people's army.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Romo Dwidjosoesastro CM bertugas di wilayah barat.","translated_text":"Romo Dwidjosoesastro CM is serving in the western region.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Pada tanggal 25 Februari 1950, Seminari di Jalan Kepanjen No. 9 Surabaya dipindahkan di gedung sendiri, di Jalan Dinoyo 42.","translated_text":"On 25 February 1950, the Seminary at Kepanjen Road No. 9 in Surabaya was moved to its own building, at Dinoyo Road 42.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Ketika itu Jalan dinoyo 42 adalah mantan rumah Administrator daerah Darmo.","translated_text":"At that time Dinoyo Street 42 was the former home of the Darmo District Administrator.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Jika, ketika di Jalan Kepanjen, \"rektor\" seminari adalah Romo Superior Misi waktu itu, yaitu Romo van Megen CM; maka, di Jalan Dinoyo 42, rektor seminarinya adalah Romo van Driel CM.","translated_text":"If, when on Kepanjen Street, the \"rector\" of the seminary was Romo Superior of the Mission of that time, namely Romo van Megen CM; then, on Dinoyo Street 42, the rector of the seminary was Romo van Driel CM.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Tetapi, di atas segalanya, sesungguhnya pendirian seminari menengah sebagai wahana pendidikan para calon pastor asli (Indonesia) sudah ada di kerinduan terdalam dari Mgr.","translated_text":"But, above all, the establishment of a secondary seminary as an educational vehicle for native pastors (Indonesia) was already deeply missed by Fr.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Theophile de Backere CM, Prefek Apostolik pertama Surabaya, perintis Keuskupan Surabaya.","translated_text":"Theophile de Backere CM, first Apostolic Prefect of Surabaya, pioneer of the Diocese of Surabaya.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Menurut Mgr. de Backere CM, Gereja Indonesia harus berakar dalam budaya Indonesia melalui klerus (imam-imam) pribumi.","translated_text":"According to Mgr. de Backere CM, the Indonesian Church must be rooted in Indonesian culture through indigenous clergy (priests).","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sudah sejak awal (mungkin sebelum tahun 1927) Romo de Backere CM, sebagai kepala misi di wilayah Keuskupan Surabaya, merindukan formasio bagi para calon imam pribumi.","translated_text":"Since the beginning (probably before 1927) Romo de Backere CM, as head of mission in the Surabaya Diocese, had longed for formation for the indigenous priesthood candidates.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Tanah untuk seminari konon sudah dibeli.","translated_text":"The land for the supposed seminary has been purchased.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Tetapi, izin dari Provinsi CM di Belanda belum tiba, sebab tenaga pembina untuk itu belum tersedia.","translated_text":"However, permission from the province of CM in the Netherlands has not yet arrived, as the construction workforce for it is not yet available.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Tambahan lagi, krisis ekonomi yang melanda dunia dan Eropa memporak-porandakan rencana pembangunan seminari.","translated_text":"Furthermore, the economic crisis that hit the world and Europe hampered the plans for building the seminary.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sampai tahun 1938, tahun keberangkatan Mgr. de Backere CM ke Belanda untuk pulang selamanya, telah terdapat delapan calon, di antaranya adalah Romo Dibjakariono Pr, yang kelak akan menjadi Uskup Surabaya.","translated_text":"Until 1938, the year of Mgr. de Backere CM's departure to the Netherlands to return permanently, there had been eight candidates, among them Romo Dibjakariono Pr, who would later become Bishop of Surabaya.","trailing_whitespace":"","citations":[{"content":"Menurut kesaksian dari Romo Anton Bastiaensen CM, direktur novisiat pertama CM di Garum, Mgr. de Backere CM pada awalnya melakukan usaha-usaha untuk mendirikan seminari sebagai wujud usaha Gereja untuk berdiri di \"kaki sendiri\" (dalam ''Missiefront'' 1948), Lih. Armada Riyanto CM, ''80 Tahun Romo-Romo CM di Indonesia'', Surabaya, CM Provinsialat, hlm. 136-137.","char_index":204,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Kerinduan Mgr. de Backere CM tersebut baru dapat terlaksana tahun 1948 (di Jalan Kepanjen 9, Surabaya), yang kemudian berpindah ke Jalan Dinoyo 42 (tahun 1950), dan akhirnya berlabuh di desa Garum (tahun 1959 hingga saat ini).","translated_text":"The loss of Mgr. de Backere CM was only realized in 1948 (on Kepanjen Road 9, Surabaya), which later moved to Dinoyo Road 42 (in 1950), and finally settled in the village of Garum (in 1959 to the present).","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Perkembangan Selanjutnya","translated_text":"Further Developments","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Dari awal yang hanya delapan siswa, kini Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo di Garum memiliki siswa sekitar 100-an atau lebih.","translated_text":"From its beginnings with only eight students, St. Vincentius a Paulo Secondary Seminary in Garum now has about 100 or more students.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pada tahun 1980, di saat rektornya ketika itu Romo Adam van Mensvoort CM, seminari Garum menutup bagian penerimaan \"tingkat bawah\" atau setara dengan SMP (calon siswa berasal dari lulusan SD).","translated_text":"In 1980, at the time of its then rector Romo Adam van Mensvoort CM, the Garum seminary closed the \"lower-level\" or equivalent admission section to secondary school (student candidates come from high school graduates).","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pertimbangannya: para calon masih terlampau kecil.","translated_text":"Consider: the candidates are still too small.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sejak saat itu, di Seminari Garum yang ada hanyalah SMA dan kelas di atasnya yang disebut \"Kelas IV\".","translated_text":"Since then, at Garum Seminary there has been only a high school and a class above it called \"Class IV\".","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Tujuan Seminari adalah menyelenggarakan pembinaan bagi lulusan SMP/SMA/SMK, yang bersedia mengikuti panggilan khusus untuk terlibat dalam pelayanan rohani sebagai imam di wilayah Keuskupan Surabaya dan Gereja Katolik pada umumnya.","translated_text":"The purpose of the Seminary is to organize training for high school/SMU/SMU graduates, who are willing to follow a special calling to engage in spiritual ministry as priests in the territory of the Surabaya Diocese and the Catholic Church in general.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sebagai Prioritas, lulusan Seminari diarahkan untuk memenuhi kebutuhan imam-imam Praja Keuskupan Surabaya dan imam-imam Congregatio Missionis (CM), namun tidak menutup kemungkinan lulusan Seminari berkarya untuk Tarekat atau Keuskupan yang lainnya.","translated_text":"As a Priority, seminary graduates are directed to meet the needs of the priests of the Archdiocese of Surabaya and the priests of the Congregatio Missionis (CM), but do not exclude the possibility of seminary graduates working for the Archdiocese or other dioceses.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Mereka yang tidak melanjutkan studi di jalur imamat pada umumnya tampil sebagai para pemimpin di dalam masyarakat.","translated_text":"Those who did not pursue their studies in the priesthood generally emerged as leaders in society.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Tidak sedikit para alumni Garum yang memiliki peran penting di masyarakat dan negara Indonesia, baik di bidang intelektual pendidikan maupun bisnis dan politik.","translated_text":"There are many Garum alumni who play an important role in Indonesian society and country, both in the intellectual field of education as well as business and politics.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Kebanyakan dari mereka tampil sebagai pemimpin dalam masyarakat dan menjadi tokoh Gereja Katolik setempat.","translated_text":"Most of them emerged as leaders in the community and were figures of the local Catholic Church.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Bagi masyarakat sekitar Blitar dan Garum, Seminari dikenal sebagai tempat bina anak-anak muda yang dinamis, yang kreatif dalam penguasaan bahasa asing, giat dalam bermain sepak bola, pandai bermain drama dan seni.","translated_text":"To the communities around Blitar and Garum, the Seminary is known as a building site for dynamic young people, who are creative in foreign language proficiency, active in playing football, skilled in drama and the arts.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Para seminaris dibina dalam persaudaraan dan persahabatan serta gigih untuk menatap ke depan.","translated_text":"The seminarians were built in fraternity and friendship and perseverance to look ahead.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Di keuskupan Surabaya, Seminari Garum merupakan semacam \"dapur\" yang indah dan penting bagi pembinaan masa depan tenaga-tenaga pastoral mereka.","translated_text":"In the diocese of Surabaya, the Garum Seminary is a beautiful and important \"dapur\" for the future training of their pastoral forces.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Tetapi, seperti semangat dari para perintisnya, Seminari Garum memiliki dimensi misioner, yaitu pembinaan bagi para calon pewarta Injil yang siap diutus ke mana saja Tuhan kehendaki dan Gereja butuhkan.","translated_text":"But, like the zeal of its pioneers, Garum Seminary has a missionary dimension, that of training prospective evangelizers who are ready to be sent wherever the will of God and the Church are needed.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Sampai hari ini, seminari itu tertata dan terawat dengan baik dalam sistem pembinaannya seiring dengan kemajuan dan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia.","translated_text":"To this day, the seminary is well organized and well maintained in its building system along with the progress and development of the education system in Indonesia.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Para pembinanya tetap merupakan kesaksian indah dari kerjasama dan persahabatan antara para imam diosesan Surabaya dan para imam CM (Kongregasi Misi) sebagai perintis seminari dan keuskupan Surabaya.","translated_text":"Its builders remain a beautiful testimony to the cooperation and friendship between the priests of the Diocese of Surabaya and the priests of the CM (Mission Congregation) as pioneers of the seminary and diocese of Surabaya.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Mereka bahu membahu bersama beberapa guru dan awam Katolik serta para Suster Puteri Kasih dalam suasana persahabatan untuk membina anak-anak muda, para seminaris, yang mendengarkan panggilan Tuhan.","translated_text":"They shouldered the shoulders with some Catholic teachers and laymen and the Sisters of Charity in a friendly atmosphere to nurture young children, the seminarians, who listened to God's call.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Suasana persaudaraan dan persahabatan di antara para pembina dan seminaris inilah yang menjadi pondasi kokoh keberlangsungan mutu pembinaan para calon imam di Seminari Garum.","translated_text":"This atmosphere of brotherhood and friendship between the builders and seminarians is the solid foundation for the continuity of the quality of training of prospective priests at the Garum Seminary.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Nama pelindung, Santo Vincentius a Paulo, merupakan teladan sekaligus menjadi visi ke depan pembinaannya: bahwa para siswanya diantar kepada sikap dan tekad untuk mengabdi Tuhan dan mewartakan Kabar Gembira kepada orang-orang miskin dan telantar di mana saja, di keuskupan Surabaya, di aneka wilayah Indonesia, juga di wilayah-wilayah seluruh dunia.","translated_text":"The name of the patron saint, Saint Vincentius a Paulo, was both an example and a vision for his building: that his disciples were led to the attitude and determination to serve God and preach the Good News to the poor and needy everywhere, in the diocese of Surabaya, in various regions of Indonesia, as well as in regions around the world.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Rektor","translated_text":"Rector","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Para Romo yang pernah menjadi rektor Seminari Garum: Romo van Megen CM (ketika masih di Jalan Kepanjen 9 Surabaya)","translated_text":"The former rector of Garum Seminary: Romo van Megen CM (then still at Kepanjen Road 9 in Surabaya)","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[{"type":"citation-needed","content":"{{fact}}","char_index":52}]},{"text":"Romo van Driel CM (ketika di Jalan Dinoyo 42 Surabaya) Romo Verbong CM Romo Karl Prent CM Romo J. Haryanto CM Romo Adam van Mensvoort CM Romo Yosef van Mensvoort CM (pengganti sementara dan merupakan kakak dari Romo Adam van Mensvoort)","translated_text":"Romo van Driel CM (then at Dinoyo Road 42 Surabaya) Romo Verbong CM Romo Karl Prent CM Romo J. Haryanto CM Romo Adam van Mensvoort CM Romo Yosef van Mensvoort CM (temporary replacement and is the brother of Romo Adam van Mensvoort)","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Romo Hardjodirono CM (pejabat sementara) Romo Louis Pandu CM Romo Haryo Pranoto Pr Romo Agustinus Marsup CM Romo Petrus Canisius Edi Laksito Pr Romo Senti Fernandez Pr Romo Stefanus Cahyono Pr R.D. Aloysius Hans Kurniawan R.D. Benedictus Prima Novianto Saputro (Rektor saat ini.)","translated_text":"Rome Hardjodirono CM (temporary official) Romo Louis Pandu CM Romo Haryo Pranoto Pr Romo Agustinus Marsup CM Romo Peter Canisius Edi Laksito Pr Romo Senti Fernandez Pr Romo Stefanus Cahyono Pr R.D. Aloysius Hans Kurniawan R.D. Benedictus Prima Novianto Saputro (current rector)","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Referensi","translated_text":"References","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"heading","text":"Lihat pula","translated_text":"Look at that.","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Kongregasi Misi","translated_text":"Missionary Congregation","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Kategori:Seminari di Indonesia Kategori:Seminari Menengah di Indonesia Kategori:Sekolah menengah atas","translated_text":"Category:Seminary in Indonesia Category:Seminary in Indonesia Category:High secondary school","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]}],"excerpts_with_citations":[{"text":"Reportase sejarah pendirian Seminari Garum ditulis pertama kali dalam sebuah artikel ringkas oleh Almarhum Romo Karl Prent CM, salah satu pembina seminari pada waktu itu, dalam bahasa Belanda, berjudul \"Het Nieuwe Seminarie te Garum\" (Seminari Baru di Garum). Tulisan ini dipublikasikan dalam majalah misi, Missiefront.","translated_text":"The historical report on the founding of the Garum Seminary was first written in a concise article by the late Romo Karl Prent CM, one of the seminary's builders at the time, in Dutch, entitled \"Het Nieuwe Seminarie te Garum\" (The New Seminary in Garum). This article was published in the mission magazine, Missiefront.","citations":[{"content":"''Missiefront'', Februari 1960, hlm. 8-9.","char_index":319,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}]},{"text":"-diam kami telah memikirkan jalan panjang yang telah ditempuh selama 11 tahun silam. Pada waktu itu, tahun 1948, Pastor H. Niessen memberikan pelajaran kepada 8 seminaris di sebuah kamar pastoran yang kotor di kota Surabaya yang panas. Sekarang, 11 tahun kemudian, terdapat 5 frater CM teologan di luar negeri, di Garum terdapat 16 frater (CM) yang menuntut pelajaran filsafat, ada korps pengajar yang lengkap, seminari menengah itu mempunyai 5 kelas dan ada sebuah kompleks gedung baru di tengah-tengah nyiur-nyiur yang dikelilingi sawah-sawah, indah.\"","translated_text":"- Silently we've been thinking about the long road we've been on for the past 11 years. At that time, in 1948, Pastor H. Niessen was giving lessons to eight seminarians in a dirty pastoral chamber in the hot city of Surabaya. Now, 11 years later, there are 5 theological CM friars abroad, in Garum there are 16 friars (CM) who demand philosophy lessons, there is a full teaching corps, the secondary seminary has 5 classes and there is a new building complex in the midst of the whirlwind surrounded by beautiful fields\".","citations":[{"content":"Ibid., hlm. 8.","char_index":553,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}]},{"text":"Dan, diketahui bahwa ketika Seminari Garum pertama kali digunakan tahun 1959, di situ terdapat pula pelajaran filsafat untuk 16 frater. Artinya, Seminari Garum pada awalnya juga sekaligus merupakan Seminari Tinggi (bagi para calon CM ketika itu), disamping pendidikan seminari menengah. Seminari Garum didirikan oleh para perintis Gereja Keuskupan Surabaya, para Romo CM, sebagai salah satu \"puncak\" karya misi bagi Keuskupan Surabaya.","translated_text":"And, it is known that when Garum Seminary was first used in 1959, there were also philosophy lessons for 16 brothers. That is, Garum Seminary was originally also a Higher Seminary (for the CM candidates at the time), alongside secondary seminary education. Garum Seminary was founded by the pioneers of the Church of the Diocese of Surabaya, the Romo CM, as one of the \"peaks\" of mission work for the Diocese of Surabaya.","citations":[{"content":"Bdk. dengan artikel dari Romo Jan Wolters CM, \"Seminarie St. Vincentius te Surabaya,\" dalam ''Missiefront'', Agustus 1950, hlm. 150-154. Di dalam artikel itu, Romo Wolters CM menyebut bahwa karya seminari adalah karya puncak dari misi pengorbanan dan perintisan Romo-Romo CM bagi kevikariatan Surabaya.","char_index":435,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}]},{"text":"Delapan itu adalah anak-anak Jawa yang ingin menjadi pastor, diantaranya dua yang tertua, Reksosoebroto dan Sastropranoto [juga Julius Haryanto] ketika itu (1948) sedang menyelesaikan studi mereka di Yogya dan kini [1959) mau menerima tahbisan. Keuskupan Surabaya sudah sejak lama sekali merindukan memiliki pastor sendiri. Sudah ada sebenarnya beberapa imam Jawa yang bekerja di Vikariat [Keuskupan Surabaya], namun sampai saat ini jumlah calon imam tidak cukup banyak untuk mendirikan seminari menengah sendiri.\"","translated_text":"Eight of them were Javanese children who wanted to be pastors, of whom the two oldest, Reksosoebroto and Sastropranoto [also Julius Haryanto] were then (1948) completing their studies at Yogya and now [1959) were willing to accept the ordination. The Diocese of Surabaya has long long wanted to have its own pastor. There are actually some Javanese priests working in Vikariat [Surabaya Diocese], but so far the number of prospective priests is not large enough to establish their own secondary seminary\".","citations":[{"content":"Karl Prent CM, \"Het Nieuwe Seminarie te Garum\", dalam ''Missiefront'', Februari 1960, hlm. 8","char_index":514,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}]},{"text":"Tetapi, izin dari Provinsi CM di Belanda belum tiba, sebab tenaga pembina untuk itu belum tersedia. Tambahan lagi, krisis ekonomi yang melanda dunia dan Eropa memporak-porandakan rencana pembangunan seminari. Sampai tahun 1938, tahun keberangkatan Mgr. de Backere CM ke Belanda untuk pulang selamanya, telah terdapat delapan calon, di antaranya adalah Romo Dibjakariono Pr, yang kelak akan menjadi Uskup Surabaya.","translated_text":"However, permission from the province of CM in the Netherlands has not yet arrived, as the construction workforce for it is not yet available. Furthermore, the economic crisis that hit the world and Europe hampered the plans for building the seminary. Until 1938, the year of Mgr. de Backere CM's departure to the Netherlands to return permanently, there had been eight candidates, among them Romo Dibjakariono Pr, who would later become Bishop of Surabaya.","citations":[{"content":"Menurut kesaksian dari Romo Anton Bastiaensen CM, direktur novisiat pertama CM di Garum, Mgr. de Backere CM pada awalnya melakukan usaha-usaha untuk mendirikan seminari sebagai wujud usaha Gereja untuk berdiri di \"kaki sendiri\" (dalam ''Missiefront'' 1948), Lih. Armada Riyanto CM, ''80 Tahun Romo-Romo CM di Indonesia'', Surabaya, CM Provinsialat, hlm. 136-137.","char_index":413,"name":null,"url":null,"source_text":null,"source_code_content_type":null,"source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":null,"source_download_date":null,"source_download_error":null,"source_extract_error":null,"source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}]}]} +{"title":"Universitas Humboldt Berlin","wikicode":"{{Infobox_University\n| name = Universitas Humboldt Berlin\n| native_name = Humboldt-Universität zu Berlin\n| latin_name = \n| motto = \n| established = 1810\n| type = Universitas umum\n| president = Jan-Hendrik Olbertz\n| students = 30,061 ''(WS 2011/2012){{cite web|url=http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/|titel=Daten und Zahlen zur Humboldt Universität|title=Humboldt-Universität zu Berlin|accessdate=2012-12-14|language=DE|archive-date=2013-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20130127183942/http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen|dead-url=yes}}\n| staff = 419 ''(2011)''\n| city = [[Berlin]]\n| country = \n| campus = Urban\n| affiliations = [[Asosiasi Universitas Eropa]]\n| website = http://www.hu-berlin.de\n| image_name = Humboldt University, Berlin, 1753 (3) (40182940321).jpg\n| footnotes = \n}}\n\n'''Universitas Humboldt Berlin''' ([[Bahasa Jerman|Jerman]] ''Humboldt-Universität zu Berlin'') adalah [[universitas]] tertua di [[Berlin]], [[Jerman]] yang didirikan pada 1810 sebagai '''Universitas Berlin''' (''Universität zu Berlin'') oleh tokoh reformasi pendidikan dan bahasawan liberal [[Prussia]], [[Wilhelm von Humboldt]], yang model universitasnya sangat memengaruhi universitas-universitas lain di [[Eropa]] dan [[Dunia Barat]]. Sejak 1828 universitas ini dikenal dengan nama '''Universitas Frederick William''' (''Friedrich-Wilhelms-Universität''), kemudian berganti nama menjadi '''Universität unter den Linden'''. Pada 1949, diubah lagi menjadi ''Humboldt-Universität'' demi menghargai kedua pendirinya, Wilhelm dan saudara laki-lakinya, seorang naturalis, [[Alexander von Humboldt]].\n\n== Sejarah ==\n[[Berkas:WvHumboldt a.jpg|jmpl|lurus|150px|kiri|\tMonumen untuk mengenang Wilhelm von Humboldt di depan bangunan utama. Seniman: Paul Otto]]\n\nPada semester pertama, Universitas Berlin memiliki 256 mahasiswa dan 52 dosen di fakultas hukum, kedokteran, teologi, dan filsafat di bawah rektor [[Theodor Schmalz]]. Universitas ini menjadi kampus bagi banyak pemikir hebat Jerman sejak dua abad silam, di antara mereka adalah filsuf idealis subjektif [[Johann Gottlieb Fichte]], pakar teologi [[Friedrich Schleiermacher]], filsuf idealis mutlak [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel|G.W.F. Hegel]], pakar teori hukum Romawi [[Friedrich Karl von Savigny|Savigny]], filsuf pesimis [[Arthur Schopenhauer]], filsuf idealis objektif [[Friedrich Schelling]], kritikus budaya [[Walter Benjamin]], dan fisikawan tersohor [[Albert Einstein]] dan [[Max Planck]]. Para perintis teori Marxisme, [[Karl Marx]] dan [[Friedrich Engels]] belajar di universitas ini. Seperti halnya pujangga [[Heinrich Heine]], tokoh pemersatu Jerman [[Otto von Bismarck]], pendiri [[Partai Komunis Jerman]] [[Karl Liebknecht]], pemersatu dan pakar [[Pan-Afrikanisme]] berdarah [[Afrika Amerika]] [[W. E. B. Du Bois]] dan tokoh pembersatu Eropa [[Robert Schuman]], juga ahli bedah yang berpengaruh [[Johann Friedrich Dieffenbach]] di paruh awal 1800-an. \n\nUniversitas ini menjadi [[almamater]] bagi 29 peraih [[Hadiah Nobel]]. Struktur universitas intensif-riset Jerman, seperti Humboldt, berperan sebagai teladan bagi lembaga-lembaga lain, misalnya [[Universitas Johns Hopkins]] di [[Amerika Serikat]].\n\n== Perluasan ==\n\n[[Berkas:Berlin Universitaet um 1850.jpg|jmpl|200px|ka|Universitas Berlin pada tahun 1850.]]\n\nSelain memimpin kokoh di bidang tradisional, semisal sains, hukum, filsafat, sejarah, teologi, dan kedokteran, Universitas Berlin berkembang cepat merintis banyak disiplin ilmu baru. [[Alexander von Humboldt]], saudara dari pendiri William, mengusulkan pembelajaran baru. Dengan konstruksi fasilitas penelitian modern pada paro kedua abad ke-19, pengajaran ilmu-ilmu alam dimulakan. Para peneliti tersoroh, semisal kimiawan August Wilhelm Hofmann, fisikawan [[Hermann von Helmholtz]], matematikawan [[Ernst Eduard Kummer]], [[Leopold Kronecker]], [[Karl Weierstrass]], dokter [[Johannes Peter Müller]], [[Albrecht von Graefe]], [[Rudolf Virchow]] dan [[Robert Koch]], bersumbangsih bagi kemajuan ilmiah Universitas Berlin.\n\nSelama masa perluasan ini, Universitas Berlin secara bertahap berkembang melalui penyatuan lembaga-lembaga kuliah lainnya yang berdiri terpisah-pisah di Berlin. Misalnya [[Charité]], Pépinière, dan, Collegium Medico-chirurgicum. Pada 1717, Raja [[Friedrich I]] telah mendirikan sebuah rumah [[karantina]] untuk penyakit [[Plague (penyakit)|Plague]] di gerbang-gerbang kota, yang pada 1727 telah dikristenisasi kembali oleh \"tentara raja\" [[Friedrich Wilhelm]]: \"Es soll das Haus die Charité\" (Ini adalah rumah Kebaktian). Sejak 1829 situs itu menjadi kampus kedokteran Universitas Berlin dan tetap bertahan sedemikian hingga tahun 1927 ketika Rumah Sakit Universitas yang lebih modern didirikan.\n\nUniversitas Berlin meresmikan cabang koleksi sejarah alam pada tahun 1810, yang mana sejak tahun 1889 memerlukan gedung terpisah dan menjadi [[Museum für Naturkunde]]. Sekolah Tierarznei yang telah ada lebih dahulu, didirikan pada 1790 dan digabungkan ke dalam universitas ini, pada 1934 menjadi asal usul bagi Fakultas Kedokteran Hewan (Grundstock der Veterinärmedizinischen Fakultät). Juga Landwirtschaftliche Hochschule Berlin (Lembaga Kuliah Pertanian Berlin), yang didirikan pada 1881 digabungkan ke dalam Fakultas Pertanian universitas ini.\n\n==Zaman Reich Ketiga==\n\n[[Berkas:Bundesarchiv Bild 146-2006-0130, Berlin, Humboldt Universität.jpg|jmpl|Universitas Berlin pada tahun 1938.]]\n\nSetelah tahun 1933, seperti halnya semua universitas di Jerman, Universitas Berlin dialihbentukkan menjadi lembaga pendidikan [[Nazisme|Nazi]]. Kira-kira 20.000 jilid [[buku]] dari perpustakaan universitas ini telah [[Pembakaran buku Nazi|dirampas untuk dibakar]] oleh \"para perusak\" dan [[Widerstand]], pada [[10 Mei]] [[1933]] di dalam Opernplatz (kini [[Bebelplatz]]) untuk sebuah unjuk rasa yang dilindungi oleh [[Sturmabteilung]] yang juga menampilkan pidato [[Joseph Goebbels]]. Sebuah monumen untuk mengenang kejadian ini kini dapat dilihat di pusat alun-alun, berisi panel gelas yang membuka ke sebuah ruangan putih di bawah tanah dengan ruang kosong berisi rak untuk 20.000 jilid dan sebuah plakat, yang padanya terpajang sebuah epigraf dari karya tahun 1820 oleh [[Heinrich Heine]]: ''Das war ein Vorspiel nur, dort wo man Bücher verbrennt, verbrennt man am Ende auch Menschen'' (\"Hanyalah sebuah pendahuluan; ketika mereka membakar buku, sebenarnya mereka sedang membakar masyarakat\").\n\n[[Undang-Undang Pemulihan Pelayanan Sipil Profesional]] (Jerman: \"Gesetzes zur Wiederherstellung des Berufsbeamtentums\") berdampak pada diberhentikannya 250 profesor dan pekerja [[Yahudi]] pada tahun 1933-1934 dan banyak calon doktor yang dikeluarkan. Para mahasiswa, sarjana, dan pembangkang politik Nazi dikeluarkan dari universitas ini dan tidak sedikit yang diusir dari Jerman. Pada periode itu hampir sepertiga pegawai dikeluarkan oleh Nazi.\n\n[[Berkas:Berlin-Mitte Humboldt-Uni 05-2014.jpg|jmpl|220px|kiri|Universitas Humboldt Berlin]]\n\n== Pembukaan kembali ==\n\n[[Berkas:Bundesarchiv Bild 183-08833-0003, Berlin, Humboldt-Universität, Chemie-Institut, Ruine.jpg|jmpl|Ruangan yang dibom di Institut Kimia Universitas (Chemischen Institut der Universität), 1950]]\n\n[[Administrasi Militer Soviet di Jerman]] (SMAD) memerintahkan (Befehl-Nr. 4) pembukaan universitas ini pada Januari 1946. SMAD ingin merancang-ulang Universitas Berlin menurut gaya Soviet, namun mereka menyatakan bahwa ini adalah \"pembukaan\" dan bukan \"pembukaan kembali\" demi alasan politik. Presiden Administrasi Pusat Jerman untuk Pendidikan Nasional (DZVV) (''semacam Departemen Pendidikan-nya Jerman waktu itu''), Paul Wandel, di dalam sambutannya pada upacara pembukaan [[29 Januari]] [[1946]] mengatakan: \"Saya berbicara di sini tentang pembukaan, dan bukan pembukaan kembali universitas ini. [...] Faktanya, Universitas Berlin hampir seluruhnya harus dimulakan-ulang. Mereka memiliki citra universitas kuno. Apa yang tersisa darinya, hanyalah puing-puing bangunan.\" Pengajaran dibatasi hanya untuk tujuh departemen yang dibuka kembali, bangunan yang hancur akibat perang, dengan banyak dosen yang tewas atau hilang. Namun, sejak semester musim dingin 1946 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Pendidikan dibuka kembali.\n\nPada periode ini, salah satu dari banyak Fakultas Pekerja dan Pertanian (Jerman:Arbeiter-und-Bauern-Fakultät) (ABF), yang menjadi program pendidikan bagi pemuda, secara politik dan rasialisme, dijalankan di bawah program pra-sarjana [[Nazi]] Jerman, mulai dibuka di universitas ini. Program ini tetap dipelihara di Universitas Berlin sampai tahun 1962.\n\n== Pemisahan universitas ==\n\n[[Berkas:Bundesarchiv Bild 183-S92636, Berlin, Humboldt-Universität, Hauptgebäude, Ruine.jpg|jmpl|Universitas Berlin, 1950.]]\n\nSilang sengketa di antara Timur dan Barat pada pascaperang Jerman berujung pada tumbuh-kembangnya pengaruh komunisme di dalam universitas. Ini kontroversial, dan memicu protes yang kuat di dalam fakultas dan para mahasiswanya. [[Polisi rahasia]] Soviet, [[NKVD]] ditangkap pada Maret 1947 sebagai tanggapannya. Pengadilan Militer Soviet di [[Lichtenberg (lokalitas)|Berlin-Lichtenberg]] memerintahkan para mahasiswa yang terlibat di dalam pembentukan \"gerakan antipati di Universitas Berlin\", juga mata-mata, dan divonis untuk bekerja sebagai buruh selama 25 tahun. Sejak 1945 hingga 1948, 18 mahasiswa dan dosen lainnya ditangkap dan diculik, banyak di antaranya menghilang selama beberapa pekan, dan beberapa lainnya dibawa ke [[Uni Soviet]] dan [[eksekusi|dieksekusi]].\n\nPada musim semi 1948, setelah beberapa mahasiswa universitas ini yang mengakui ketidaktaatan dikeluarkan, kaum oposisi menuntut sebuah universitas yang bebas. Para mahasiswa, yang mendukung terutama dari Amerika, surat kabar [[Der Tagesspiegel]], dan Mayor Jenderal [[Ernst Reuter]] mendanai [[Universitas Bebas Berlin]] di [[Dahlem (Berlin)|Dahlem]] (wilayah pendudukan Amerika). Tempat ini lebih akrab bagi para mahasiswa untuk memikirkan pendanaan idealisme kebebasan pengajaran dan penelitian. Dengan semboyan berbahasa Latin: \"Veritas - Iustitia - Libertas\" (kebenaran, keadilan, kebebasan), sebuah jarak ideologi dari Universitas Berlin lama yang didominasi komunis diungkapkan secara serempak dengan suatu stempel (bertuliskan Berlin mengusung obor kebebasan) untuk mengenang tradisi mereka. Pembagian kota berpuluh-puluh tahun menjadi Berlin Timur dan Berlin Barat pada akhirnya berdampak juga pada pembagian dua universitas secara permanen.\n\n== Jerman Timur ==\nPartai komunis memaksa universitas ini untuk mengganti namanya pada 1949. Hingga keruntuhan rezim Jerman Timur pada 1989, Universitas Humboldt masih berada di bawah kendali ideologis yang kaku [[Sozialistische Einheitspartei Deutschlands]] (Partai Kesatuan Sosialis Jerman), atau SED, yang dengan menyeleksi secara ketat para mahasiswa berdasarkan kesetiaan mereka kepada kebijakan partai, memastikan bahwa tidak ada oposisi demokratik yang dapat berkembang di dalam kampus universitas ini. Para mahasiswa dan sarjana yang diseleksi oleh komunis ini tidak turut serta ke dalam beberapa pergerakan hak-hak sipil demokratik di Jerman Timur pada 1989, dan memilih anggota SED yang kontroversial dan mantan mata-mata [[Stasi (Jerman Timur)|Stasi]], [[Heinrich Fink]] sebagai Direktur (setara rektor) universitas ini sampai akhir 1990-an.\n\n[[Berkas:Berlin-Mitte Bebelplatz1 05-2014.jpg|jmpl|250px|Perpustakaan Kerajaan, kini menjadi Fakultas Hukum.]]\n[[Berkas:Naturkundemuseum Berlin.jpg|250px|jmpl|[[Museum Humboldt]], museum terbesar sejarah alam di Jerman.]]\n\n== Masa kini ==\nSetelah penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur, universitas ini mengalami restrukturisasi yang mengakar, dan semua profesor harus mengajukan kembali status keprofesoran mereka. Fakultas-fakultasnya banyak yang diganti oleh para profesor dari Jerman Barat, di antara mereka adalah para sarjana seperti sejarawan seni [[Horst Bredekamp]] dan sejarawan [[Heinrich August Winkler]]. Kini, status Universitas Humboldt menjadi universitas negeri dengan jumlah mahasiswa yang banyak (37.145 pada 2003, di antara mereka adalah 4.662 mahasiswa asing) setelah menjadi percontohan universitas-universitas Jerman Barat, dan seperti mitranya [[Universitas Bebas Berlin]].\n\nBangunan utamanya berada di pusat Berlin di jalan besar [[Unter den Linden]]. Bangunan itu didirikan berdasarkan titah Raja Frederick II untuk adik laki-lakinya [[Pangeran Henry dari Prussia]]. Sebagian besar institut berada di tengah-tengah, mengelilingi bangunan utama, kecuali institut ilmu alam, yang berada di [[Adlershof]] di selatan Berlin. Lebih jauh lagi, universitas ini memelihara kebiasaan penjualan buku di gerbang-gerbang kampus yang berhadapan dengan Bebelplatz. Buku-buku yang ditawarkan adalah cetakan ulang buku-buku yang dibakar pada zaman Reich Ketiga dan ini sebagai perlambang penebusan dosa universitas ini karena keikutsertaannya. Universitas ini tetap melayani komunitas Jerman.\n\n== Perpustakaan ==\nKetika Perpustakaan Kerajaan terbukti tidak cukup, sebuah perpustakaan baru didirikan pada 1831, pertama terletak di beberapa tempat sementara. Pada 1871-1874 sebuah bangunan perpustakaan didirikan, mengikuti rancangan arsitek [[Paul Emanuel Spieker]]. Pada 1910 koleksi yang ada dipindahkan dari gedung itu ke [[Perpustakaan Negara Berlin]].\n\nSelama [[Republik Weimar|Periode Weimar]] perpustakaan ini memiliki 831.934 jilid (1930) dan menjadi salah satu perpustakaan terkemuka di Jerman pada masa itu. Selama [[pembakaran buku Nazi]] pada 1933, tidak ada jilid buku dari perpustakaan universitas ini yang dimusnahkan. Juga, kehilangan selama [[Perang Dunia II]] relatif sedikit. Pada 2003, buku-buku tentang ilmu alam dikeluarkan untuk dipindahkan ke perpustakaan yang baru saja didirikan di Kampus [[Adlershof]], yang dipersembahkan hanya untuk ilmu-ilmu alam.\n\nSejak bangunan beserta halaman Perpustakaan Negara harus dibersihkan pada 2005, sebuah bangunan perpustakaan yang baru didirikan di dekat bangunan utama di pusat Berlin. \"Jacob und Wilhelm Grimm-Zentrum\" selesai pada 2009. Sementara ini, koleksi diletakkan di tempat penampungan sementara.\n\nTotalnya, perpustakaan universitas memiliki kira-kira 6,5 juta jilid dan 9.000 eksemplar majalah dan jurnal dan menjadi salah satu perpustakaan terbesar di Jerman. Sebagai perbandingan, Perpustakaan Elmer Holmes Bobst di [[Universitas New York]] memiliki hampir 4,5 juta jilid buku.\n\n== Alumni, profesor, dan dosen terkenal ==\n\n* [[Michelle Bachelet]] (1951- ), Pakar Pediatrik dan Epidemiologi, Presiden Republik Cile.\n* [[Azmi Bishara]] (1956- ), Politisi Arab-Israel.\n* [[Bruno Bauer]] (1809-1882), Pakar Teologi, kritikus Injil, dan Filsuf\n* [[Jurek Becker]] (1937-1997), Penulis ([[Jakob the Liar]])\n* [[Otto von Bismarck]] (1815-1898), Kanselir pertama Jerman\n* [[Dietrich Bonhoeffer]] (1906-1945), Pakar Teologi dan Pejuang Anti-rezim\n* [[Max Born]] (1882-1970), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1954\n* [[Michael C. Burda]], Pakar Ekonomi Makro\n* [[Ernst Cassirer]] (1874-1945), Filsuf\n* [[Adelbert von Chamisso]] (1781-1838), Ilmuwan Alam dan Penulis\n* [[Wilhelm Dilthey]] (1833-1911), Filsuf\n* [[W. E. B. Du Bois]] (1868-1963), Penggiat dan Sarjana Afrika-Amerika\n* [[Paul Ehrlich]] (1854-1915), Dokter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1908\n* [[Albert Einstein]] (1879-1955), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1921\n* [[Friedrich Engels]] (1820-1895), Wartawan dan Filsuf\n* [[Ludwig Andreas Feuerbach]] (1804-1872), Filsuf\n* [[Johann Gottlieb Fichte]] (1762-1814), Filsuf\n* [[Hermann Emil Fischer]] (1852-1919), Perintis Biokimia Modern, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1902\n* [[Werner Forßmann]] (1904-1979), Dikter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1956\n* [[James Franck]] (1882-1964), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1925\n* [[Ernst Gehrcke]] (1878-1960), Fisikawan Percobaan\n* [[Jacob Grimm]] (1785-1863), Bahasawan dan Kritikus Kebahasaan\n* [[Wilhelm Grimm]] (1786-1859), Bahasawan dan Kritikus Kebahasaan\n* [[Fritz Haber]] (1868-1934), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1918\n* [[Otto Hahn]] (1879-1968), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1944\n* [[William Reginald Halliday|Sir William Reginald Halliday]] (1886-1966), [[Prinsipal (universitas)|Prinsipal]] di [[King's College London]] (1928-1952)\n* [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel]] (1770-1831), Filsuf\n* [[Heinrich Heine]] (1797-1856), Penulis dan Pujangga\n* [[Werner Heisenberg]] (1901-1976), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1932\n* [[Hermann von Helmholtz]] (1821-1894), Dokter sekaligus Fisikawan\n* [[Gustav Hertz]] (1887-1975), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1925\n* [[Heinrich Hertz]] (1857-1894), Fisikawan\n* [[Abraham Joshua Heschel]] (1907-1972) Rabbi (pendeta Yahudi), Filsuf, dan Pakar Teologi\n* [[Jacobus Henricus van 't Hoff]] (1852-1911), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1901\n* [[Christoph Wilhelm Hufeland]] (1762-1836), Perintis Biotika Makro\n* [[Wilhelm von Humboldt]] (1767-1835), Politisi, Bahasawan, dan Pendiri universitas ini\n* [[Alexander von Humboldt]] (1769-1859), Ilmuwan Alam\n* [[Robert Koch]] (1843-1910), Dokter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1905\n* [[Albrecht Kossel]] (1853-1927), Dokter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1910\n* [[Arnold von Lasaulx]] (1839-1886) [[Mineralog]] dan [[Petrografi|Petrografer]]\n* [[Max von Laue]] (1879-1960), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1914\n* [[Wassily Leontief]] (1905-1999), Ekonom, Peraih Hadiah Nobel untuk Ekonomi pada 1973\n* [[Karl Liebknecht]] (1871-1919), Politisi Sosialis Revolusioner\n* [[Herbert Marcuse]] (1898-1979), Filsuf\n* [[Karl Marx]] (1818-1883), Filsuf\n* [[Ernst Mayr]] (1904-2005), Biolog\n* [[Lise Meitner]] (1878-1968), Fisikawan, Peraih Penghargaan Enrico Fermi pada 1966\n* [[Felix Mendelssohn Bartholdy]] (1809-1847), Pencipta Lagu\n* [[Theodor Mommsen]] (1817-1903), Sejarawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Literatur pada 1902\n* [[Max Planck]] (1858-1947), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1918\n* [[Leopold von Ranke]] (1795-1886), Sejarawan\n* [[Robert Remak]] (1815-1865), Biolog Sel\n* [[Friedrich Wilhelm Joseph von Schelling]] (1775-1854), Filsuf\n* [[Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher]] (1768-1834), Filsuf\n* [[Bernhard Schlink]] (1944- ), penulis, ''Der Vorleser'' ([[The Reader]])\n* [[Menachem Mendel Schneerson]] (1902-1994), Rabbi (pendeta Yahudi), Filsuf, dan Pakar Teologi\n* [[Arthur Schopenhauer]] (1788-1860), Filsuf\n* [[Erwin Schrödinger]] (1887-1961), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1933\n* [[Georg Simmel]] (1858-1918), Filsuf dan Sosiolog\n* [[Joseph B. Soloveitchik]] (1903-1993), Rabbi (pendeta Yahudi), filsuf, dan Pakar Teologi\n* [[Werner Sombart]] (1863-1941), Filsuf, Sosiolog, dan Ekonom\n* [[Hans Spemann]] (1869-1941), Biolog, Peraih Hadiah Nobel untuk Biologi pada 1935\n* [[Max Stirner]] (1806-1856), Filsuf\n* [[Kurt Tucholsky]] (1890-1935), Penulis dan Wartawan\n* [[Rudolf Virchow]] (1821-1902), Fisikawan dan Politisi\n* [[Alfred Wegener]] (1880–1930), Ilmuwan, Geolog, dan Meteorolog, Pakar Teori dini \"[[Ambang Benua#Wegener dan pendahulunya|Ambang Benua]]\"\n* [[Karl Weierstraß]] (1815-1897), Matematikawan\n* [[Wilhelm Heinrich Westphal]] (1882-1978), Fisikawan\n* [[Wilhelm Wien]] (1864-1928), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1911\n* [[Ulrich von Wilamowitz-Moellendorff]] (1848-1931), Filolog\n* [[Adolf Bastian]] (1826-1905), Pemberi nama [[Indonesia]]\n* [[Richard Willstätter]] (1872-1942), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1915\n\n== Organisasi ==\nDi universitas ini terdapat 11 fakultas dan dua institut yang lebih otonom:\n\n=== Fakultas ===\n* Fakultas [[Hukum]]\n* Fakultas [[Pertanian]] dan [[Hortikultura]]\n* Fakultas [[Matematika]] dan [[Ilmu Pengetahuan Alam]] I ([[Biologi]], [[Kimia]], [[Fisika]])\n* Fakultas [[Matematika]] dan [[Ilmu Pengetahuan Alam]] II ([[Geografi]], [[Ilmu Komputer]], [[Matematika]], [[Psikologi]])\n* [[Charité]] - [[Kedokteran]] Universitas Berlin\n* Fakultas [[Filsafat]] I ([[Filsafat]], [[Sejarah]], [[Etnologi]] Eropa, Departemen [[Perpustakaan]] dan [[Ilmu Informasi]])\n* Fakultas [[Filsafat]] II ([[Literatur]], [[Linguistika]], [[Studi Skandinavia]], Literatur [[Bahasa Romawi]], Studi Inggris dan [[Studi Amerika|Amerika]], [[Studi Slavik]], [[Filologi]] Klasik)\n* Fakultas [[Filsafat]] III ([[Ilmu Pengetahuan Sosial]], [[Studi Budaya]]/Seni, Studi Asia/Afrika (termasuk [[Arkeologi]]), [[Studi Gender]])\n* Fakultas [[Filsafat]] IV ([[Ilmu Olahraga]], Studi [[Kedokteran Fisik dan Pemulihan|Pemulihan]], [[Pendidikan]], [[Manajemen Mutu]] di dalam [[Pendidikan]])\n* Fakultas [[Teologi]]\n* Fakultas [[Ekonomi]] dan [[Administrasi Bisnis]]\n\n=== Institut ===\n* [[Pusat Studi Inggris]] (Jerman: Großbritannienzentrum)\n* [[Museum für Naturkunde]] (Museum Sejarah Alam)\n\n== Yang menarik perhatian ==\n* [[Späth-Arboretum]]\n\n== Lihat pula ==\n* [[Daftar Universitas di Berlin]]\n* [[Charité]]\n* [[Universitas Bebas Berlin]]\n* [[Universitas Teknik Berlin]]\n* [[Sekolah Pemerintahan Hertie]]\n* [[Universitas Seni Berlin]]\n* [[Museum Humboldt]]\n\n== Pranala luar ==\n{{reflist}}\n* [http://www.hu-berlin.de/ Situs Resmi Universitas Humboldt Berlin] {{de icon}} {{en icon}}\n\n{{UNICA}}\n{{Universitas di Jerman}}\n{{German Excellence Universities}}\n{{coord|52|31|05|N|13|23|36|E|region:DE-BE_type:edu|display=title}}\n\n{{DEFAULTSORT:Berlin Humboldt}}\n[[Kategori:Universitas Humboldt Berlin| ]]\n[[Kategori:Perguruan tinggi di Berlin]]\n[[Kategori:Perguruan tinggi di Jerman]]\n[[Kategori:Lembaga pendidikan yang didirikan pada 1810]]","hash":"34bd467e2896a2ba7bdd9e226a7933097d65062c4150c4ded697ecb4f6763261","last_revision":"2023-04-12T01:06:59Z","first_revision":"2009-09-14T13:48:17Z","first_revision_access_date":"2025-01-22T08:31:36.710033","cross_lingual_links":{"als":"Humboldt-Universität zu Berlin","ar":"جامعة هومبولت في برلين","arz":"جامعة هومبولت ف بيرلين","ast":"Universidá Humboldt de Berlín","az":"Berlin Humboldt Universiteti","azb":"هومبولت برلین بیلیمیوردو","ba":"Гумбольдт исемендәге Берлин университеты","be":"Берлінскі ўніверсітэт імя Гумбальта","be-x-old":"Бэрлінскі ўнівэрсытэт імя Гумбальтаў","bg":"Хумболтов университет на Берлин","bn":"হুমবোল্ট বিশ্ববিদ্যালয়, বার্লিন","ca":"Universitat Humboldt de Berlín","ce":"Берлинан университет","ceb":"Humboldt Universität","cs":"Humboldtova univerzita","cy":"Prifysgol Humboldt Berlin","da":"Humboldt-Universität zu Berlin","de":"Humboldt-Universität zu Berlin","el":"Πανεπιστήμιο Χούμπολτ του Βερολίνου","en":"Humboldt University of Berlin","eo":"Humboldt-Universitato en Berlino","es":"Universidad Humboldt de Berlín","et":"Berliini Humboldti Ülikool","eu":"Berlingo Humboldt Unibertsitatea","fa":"دانشگاه هومبولت برلین","fi":"Humboldt-yliopisto","fr":"Université Humboldt de Berlin","ga":"Ollscoil Humboldt Bheirlín","gd":"Oilthigh Humboldt Berlin","gl":"Universidade Humboldt de Berlín","he":"אוניברסיטת הומבולדט של ברלין","hi":"हम्बोल्ट बर्लिन विश्वविद्यालय","hr":"Humboldtovo sveučilište u Berlinu","hsb":"Humboldtowa uniwersita","hu":"Humboldt Egyetem","hy":"Բեռլինի Հումբոլդտի համալսարան","it":"Università Humboldt di Berlino","ja":"フンボルト大学ベルリン","ka":"ჰუმბოლდტის უნივერსიტეტი","ko":"베를린 훔볼트 대학교","la":"Universitas Humboldtiana Berolinensis","lb":"Humboldt-Universität zu Berlin","lt":"Berlyno Humboldtų universitetas","lv":"Berlīnes Humboltu universitāte","mk":"Хумболтов универзитет","ml":"ഹംബോൾട്ട് സർവ്വകലാശാല, ബെർലീൻ","ms":"Universiti Humboldt Berlin","nl":"Humboldtuniversiteit van Berlijn","nn":"Humboldt-Universität zu Berlin","nb":"Humboldt-Universität zu Berlin","pa":"ਹੰਬੋਲਟ ਬਰਲਿਨ ਯੂਨੀਵਰਸਿਟੀ","pl":"Uniwersytet Humboldtów w Berlinie","pnb":"ہمبولٹ یونیورسٹی برلن","pt":"Universidade Humboldt de Berlim","ro":"Universitatea Humboldt din Berlin","ru":"Берлинский университет имени Гумбольдта","sh":"Humboltov univerzitet u Berlinu","simple":"Humboldt-University of Berlin","sk":"Humboldt-Universität zu Berlin","sl":"Humboldtova univerza v Berlinu","sr":"Хумболтов универзитет у Берлину","sv":"Humboldt-Universität zu Berlin","th":"มหาวิทยาลัยฮุมบ็อลท์แห่งเบอร์ลิน","tl":"Unibersidad ng Berlin Humboldt","tr":"Berlin Humboldt Üniversitesi","tt":"Берлин университеты","udm":"Гумбольдт университет","uk":"Берлінський університет імені Гумбольдтів","ur":"ہمبولت یونیورسٹی آف برلن","uz":"Berlin universiteti","vi":"Đại học Humboldt Berlin","war":"Unibersidad Humboldt han Berlin","wuu":"柏林洪堡大学","xmf":"ჰუმბოლდტიშ უნივერსიტეტი","zh":"柏林洪堡大學","zh-yue":"柏林洪堡大學"},"cross_lingual_links_access_date":"2025-01-11T00:51:56.380263","text":"{{Infobox_University | name = Universitas Humboldt Berlin | native_name = Humboldt-Universität zu Berlin | latin_name = | motto = | established = 1810 | type = Universitas umum | president = Jan-Hendrik Olbertz | students = 30,061 (WS 2011/2012) | staff = 419 (2011) | city = Berlin | country = | campus = Urban | affiliations = Asosiasi Universitas Eropa | website = | image_name = Humboldt University, Berlin, 1753 (3) (40182940321).jpg | footnotes = }}\n\nUniversitas Humboldt Berlin (Jerman Humboldt-Universität zu Berlin) adalah universitas tertua di Berlin, Jerman yang didirikan pada 1810 sebagai Universitas Berlin (Universität zu Berlin) oleh tokoh reformasi pendidikan dan bahasawan liberal Prussia, Wilhelm von Humboldt, yang model universitasnya sangat memengaruhi universitas-universitas lain di Eropa dan Dunia Barat. Sejak 1828 universitas ini dikenal dengan nama Universitas Frederick William (Friedrich-Wilhelms-Universität), kemudian berganti nama menjadi Universität unter den Linden. Pada 1949, diubah lagi menjadi Humboldt-Universität demi menghargai kedua pendirinya, Wilhelm dan saudara laki-lakinya, seorang naturalis, Alexander von Humboldt.\n\nPada semester pertama, Universitas Berlin memiliki 256 mahasiswa dan 52 dosen di fakultas hukum, kedokteran, teologi, dan filsafat di bawah rektor Theodor Schmalz. Universitas ini menjadi kampus bagi banyak pemikir hebat Jerman sejak dua abad silam, di antara mereka adalah filsuf idealis subjektif Johann Gottlieb Fichte, pakar teologi Friedrich Schleiermacher, filsuf idealis mutlak G.W.F. Hegel, pakar teori hukum Romawi Savigny, filsuf pesimis Arthur Schopenhauer, filsuf idealis objektif Friedrich Schelling, kritikus budaya Walter Benjamin, dan fisikawan tersohor Albert Einstein dan Max Planck. Para perintis teori Marxisme, Karl Marx dan Friedrich Engels belajar di universitas ini. Seperti halnya pujangga Heinrich Heine, tokoh pemersatu Jerman Otto von Bismarck, pendiri Partai Komunis Jerman Karl Liebknecht, pemersatu dan pakar Pan-Afrikanisme berdarah Afrika Amerika W. E. B. Du Bois dan tokoh pembersatu Eropa Robert Schuman, juga ahli bedah yang berpengaruh Johann Friedrich Dieffenbach di paruh awal 1800-an.\n\nUniversitas ini menjadi almamater bagi 29 peraih Hadiah Nobel. Struktur universitas intensif-riset Jerman, seperti Humboldt, berperan sebagai teladan bagi lembaga-lembaga lain, misalnya Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat.\n\nSelain memimpin kokoh di bidang tradisional, semisal sains, hukum, filsafat, sejarah, teologi, dan kedokteran, Universitas Berlin berkembang cepat merintis banyak disiplin ilmu baru. Alexander von Humboldt, saudara dari pendiri William, mengusulkan pembelajaran baru. Dengan konstruksi fasilitas penelitian modern pada paro kedua abad ke-19, pengajaran ilmu-ilmu alam dimulakan. Para peneliti tersoroh, semisal kimiawan August Wilhelm Hofmann, fisikawan Hermann von Helmholtz, matematikawan Ernst Eduard Kummer, Leopold Kronecker, Karl Weierstrass, dokter Johannes Peter Müller, Albrecht von Graefe, Rudolf Virchow dan Robert Koch, bersumbangsih bagi kemajuan ilmiah Universitas Berlin.\n\nSelama masa perluasan ini, Universitas Berlin secara bertahap berkembang melalui penyatuan lembaga-lembaga kuliah lainnya yang berdiri terpisah-pisah di Berlin. Misalnya Charité, Pépinière, dan, Collegium Medico-chirurgicum. Pada 1717, Raja Friedrich I telah mendirikan sebuah rumah karantina untuk penyakit Plague di gerbang-gerbang kota, yang pada 1727 telah dikristenisasi kembali oleh \"tentara raja\" Friedrich Wilhelm: \"Es soll das Haus die Charité\" (Ini adalah rumah Kebaktian). Sejak 1829 situs itu menjadi kampus kedokteran Universitas Berlin dan tetap bertahan sedemikian hingga tahun 1927 ketika Rumah Sakit Universitas yang lebih modern didirikan.\n\nUniversitas Berlin meresmikan cabang koleksi sejarah alam pada tahun 1810, yang mana sejak tahun 1889 memerlukan gedung terpisah dan menjadi Museum für Naturkunde. Sekolah Tierarznei yang telah ada lebih dahulu, didirikan pada 1790 dan digabungkan ke dalam universitas ini, pada 1934 menjadi asal usul bagi Fakultas Kedokteran Hewan (Grundstock der Veterinärmedizinischen Fakultät). Juga Landwirtschaftliche Hochschule Berlin (Lembaga Kuliah Pertanian Berlin), yang didirikan pada 1881 digabungkan ke dalam Fakultas Pertanian universitas ini.\n\nSetelah tahun 1933, seperti halnya semua universitas di Jerman, Universitas Berlin dialihbentukkan menjadi lembaga pendidikan Nazi. Kira-kira 20.000 jilid buku dari perpustakaan universitas ini telah dirampas untuk dibakar oleh \"para perusak\" dan Widerstand, pada 10 Mei 1933 di dalam Opernplatz (kini Bebelplatz) untuk sebuah unjuk rasa yang dilindungi oleh Sturmabteilung yang juga menampilkan pidato Joseph Goebbels. Sebuah monumen untuk mengenang kejadian ini kini dapat dilihat di pusat alun-alun, berisi panel gelas yang membuka ke sebuah ruangan putih di bawah tanah dengan ruang kosong berisi rak untuk 20.000 jilid dan sebuah plakat, yang padanya terpajang sebuah epigraf dari karya tahun 1820 oleh Heinrich Heine: Das war ein Vorspiel nur, dort wo man Bücher verbrennt, verbrennt man am Ende auch Menschen (\"Hanyalah sebuah pendahuluan; ketika mereka membakar buku, sebenarnya mereka sedang membakar masyarakat\").\n\nUndang-Undang Pemulihan Pelayanan Sipil Profesional (Jerman: \"Gesetzes zur Wiederherstellung des Berufsbeamtentums\") berdampak pada diberhentikannya 250 profesor dan pekerja Yahudi pada tahun 1933-1934 dan banyak calon doktor yang dikeluarkan. Para mahasiswa, sarjana, dan pembangkang politik Nazi dikeluarkan dari universitas ini dan tidak sedikit yang diusir dari Jerman. Pada periode itu hampir sepertiga pegawai dikeluarkan oleh Nazi.\n\nAdministrasi Militer Soviet di Jerman (SMAD) memerintahkan (Befehl-Nr. 4) pembukaan universitas ini pada Januari 1946. SMAD ingin merancang-ulang Universitas Berlin menurut gaya Soviet, namun mereka menyatakan bahwa ini adalah \"pembukaan\" dan bukan \"pembukaan kembali\" demi alasan politik. Presiden Administrasi Pusat Jerman untuk Pendidikan Nasional (DZVV) (semacam Departemen Pendidikan-nya Jerman waktu itu), Paul Wandel, di dalam sambutannya pada upacara pembukaan 29 Januari 1946 mengatakan: \"Saya berbicara di sini tentang pembukaan, dan bukan pembukaan kembali universitas ini. [...] Faktanya, Universitas Berlin hampir seluruhnya harus dimulakan-ulang. Mereka memiliki citra universitas kuno. Apa yang tersisa darinya, hanyalah puing-puing bangunan.\" Pengajaran dibatasi hanya untuk tujuh departemen yang dibuka kembali, bangunan yang hancur akibat perang, dengan banyak dosen yang tewas atau hilang. Namun, sejak semester musim dingin 1946 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Pendidikan dibuka kembali.\n\nPada periode ini, salah satu dari banyak Fakultas Pekerja dan Pertanian (Jerman:Arbeiter-und-Bauern-Fakultät) (ABF), yang menjadi program pendidikan bagi pemuda, secara politik dan rasialisme, dijalankan di bawah program pra-sarjana Nazi Jerman, mulai dibuka di universitas ini. Program ini tetap dipelihara di Universitas Berlin sampai tahun 1962.\n\nSilang sengketa di antara Timur dan Barat pada pascaperang Jerman berujung pada tumbuh-kembangnya pengaruh komunisme di dalam universitas. Ini kontroversial, dan memicu protes yang kuat di dalam fakultas dan para mahasiswanya. Polisi rahasia Soviet, NKVD ditangkap pada Maret 1947 sebagai tanggapannya. Pengadilan Militer Soviet di Berlin-Lichtenberg memerintahkan para mahasiswa yang terlibat di dalam pembentukan \"gerakan antipati di Universitas Berlin\", juga mata-mata, dan divonis untuk bekerja sebagai buruh selama 25 tahun. Sejak 1945 hingga 1948, 18 mahasiswa dan dosen lainnya ditangkap dan diculik, banyak di antaranya menghilang selama beberapa pekan, dan beberapa lainnya dibawa ke Uni Soviet dan dieksekusi.\n\nPada musim semi 1948, setelah beberapa mahasiswa universitas ini yang mengakui ketidaktaatan dikeluarkan, kaum oposisi menuntut sebuah universitas yang bebas. Para mahasiswa, yang mendukung terutama dari Amerika, surat kabar Der Tagesspiegel, dan Mayor Jenderal Ernst Reuter mendanai Universitas Bebas Berlin di Dahlem (wilayah pendudukan Amerika). Tempat ini lebih akrab bagi para mahasiswa untuk memikirkan pendanaan idealisme kebebasan pengajaran dan penelitian. Dengan semboyan berbahasa Latin: \"Veritas - Iustitia - Libertas\" (kebenaran, keadilan, kebebasan), sebuah jarak ideologi dari Universitas Berlin lama yang didominasi komunis diungkapkan secara serempak dengan suatu stempel (bertuliskan Berlin mengusung obor kebebasan) untuk mengenang tradisi mereka. Pembagian kota berpuluh-puluh tahun menjadi Berlin Timur dan Berlin Barat pada akhirnya berdampak juga pada pembagian dua universitas secara permanen.\n\nPartai komunis memaksa universitas ini untuk mengganti namanya pada 1949. Hingga keruntuhan rezim Jerman Timur pada 1989, Universitas Humboldt masih berada di bawah kendali ideologis yang kaku Sozialistische Einheitspartei Deutschlands (Partai Kesatuan Sosialis Jerman), atau SED, yang dengan menyeleksi secara ketat para mahasiswa berdasarkan kesetiaan mereka kepada kebijakan partai, memastikan bahwa tidak ada oposisi demokratik yang dapat berkembang di dalam kampus universitas ini. Para mahasiswa dan sarjana yang diseleksi oleh komunis ini tidak turut serta ke dalam beberapa pergerakan hak-hak sipil demokratik di Jerman Timur pada 1989, dan memilih anggota SED yang kontroversial dan mantan mata-mata Stasi, Heinrich Fink sebagai Direktur (setara rektor) universitas ini sampai akhir 1990-an.\n\nSetelah penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur, universitas ini mengalami restrukturisasi yang mengakar, dan semua profesor harus mengajukan kembali status keprofesoran mereka. Fakultas-fakultasnya banyak yang diganti oleh para profesor dari Jerman Barat, di antara mereka adalah para sarjana seperti sejarawan seni Horst Bredekamp dan sejarawan Heinrich August Winkler. Kini, status Universitas Humboldt menjadi universitas negeri dengan jumlah mahasiswa yang banyak (37.145 pada 2003, di antara mereka adalah 4.662 mahasiswa asing) setelah menjadi percontohan universitas-universitas Jerman Barat, dan seperti mitranya Universitas Bebas Berlin.\n\nBangunan utamanya berada di pusat Berlin di jalan besar Unter den Linden. Bangunan itu didirikan berdasarkan titah Raja Frederick II untuk adik laki-lakinya Pangeran Henry dari Prussia. Sebagian besar institut berada di tengah-tengah, mengelilingi bangunan utama, kecuali institut ilmu alam, yang berada di Adlershof di selatan Berlin. Lebih jauh lagi, universitas ini memelihara kebiasaan penjualan buku di gerbang-gerbang kampus yang berhadapan dengan Bebelplatz. Buku-buku yang ditawarkan adalah cetakan ulang buku-buku yang dibakar pada zaman Reich Ketiga dan ini sebagai perlambang penebusan dosa universitas ini karena keikutsertaannya. Universitas ini tetap melayani komunitas Jerman.\n\nKetika Perpustakaan Kerajaan terbukti tidak cukup, sebuah perpustakaan baru didirikan pada 1831, pertama terletak di beberapa tempat sementara. Pada 1871-1874 sebuah bangunan perpustakaan didirikan, mengikuti rancangan arsitek Paul Emanuel Spieker. Pada 1910 koleksi yang ada dipindahkan dari gedung itu ke Perpustakaan Negara Berlin.\n\nSelama Periode Weimar perpustakaan ini memiliki 831.934 jilid (1930) dan menjadi salah satu perpustakaan terkemuka di Jerman pada masa itu. Selama pembakaran buku Nazi pada 1933, tidak ada jilid buku dari perpustakaan universitas ini yang dimusnahkan. Juga, kehilangan selama Perang Dunia II relatif sedikit. Pada 2003, buku-buku tentang ilmu alam dikeluarkan untuk dipindahkan ke perpustakaan yang baru saja didirikan di Kampus Adlershof, yang dipersembahkan hanya untuk ilmu-ilmu alam.\n\nSejak bangunan beserta halaman Perpustakaan Negara harus dibersihkan pada 2005, sebuah bangunan perpustakaan yang baru didirikan di dekat bangunan utama di pusat Berlin. \"Jacob und Wilhelm Grimm-Zentrum\" selesai pada 2009. Sementara ini, koleksi diletakkan di tempat penampungan sementara.\n\nTotalnya, perpustakaan universitas memiliki kira-kira 6,5 juta jilid dan 9.000 eksemplar majalah dan jurnal dan menjadi salah satu perpustakaan terbesar di Jerman. Sebagai perbandingan, Perpustakaan Elmer Holmes Bobst di Universitas New York memiliki hampir 4,5 juta jilid buku.\n\nMichelle Bachelet (1951- ), Pakar Pediatrik dan Epidemiologi, Presiden Republik Cile. Azmi Bishara (1956- ), Politisi Arab-Israel. Bruno Bauer (1809-1882), Pakar Teologi, kritikus Injil, dan Filsuf Jurek Becker (1937-1997), Penulis (Jakob the Liar) Otto von Bismarck (1815-1898), Kanselir pertama Jerman Dietrich Bonhoeffer (1906-1945), Pakar Teologi dan Pejuang Anti-rezim Max Born (1882-1970), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1954 Michael C. Burda, Pakar Ekonomi Makro Ernst Cassirer (1874-1945), Filsuf Adelbert von Chamisso (1781-1838), Ilmuwan Alam dan Penulis Wilhelm Dilthey (1833-1911), Filsuf W. E. B. Du Bois (1868-1963), Penggiat dan Sarjana Afrika-Amerika Paul Ehrlich (1854-1915), Dokter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1908 Albert Einstein (1879-1955), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1921 Friedrich Engels (1820-1895), Wartawan dan Filsuf Ludwig Andreas Feuerbach (1804-1872), Filsuf Johann Gottlieb Fichte (1762-1814), Filsuf Hermann Emil Fischer (1852-1919), Perintis Biokimia Modern, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1902 Werner Forßmann (1904-1979), Dikter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1956 James Franck (1882-1964), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1925 Ernst Gehrcke (1878-1960), Fisikawan Percobaan Jacob Grimm (1785-1863), Bahasawan dan Kritikus Kebahasaan Wilhelm Grimm (1786-1859), Bahasawan dan Kritikus Kebahasaan Fritz Haber (1868-1934), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1918 Otto Hahn (1879-1968), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1944 Sir William Reginald Halliday (1886-1966), Prinsipal di King's College London (1928-1952) Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831), Filsuf Heinrich Heine (1797-1856), Penulis dan Pujangga Werner Heisenberg (1901-1976), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1932 Hermann von Helmholtz (1821-1894), Dokter sekaligus Fisikawan Gustav Hertz (1887-1975), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1925 Heinrich Hertz (1857-1894), Fisikawan Abraham Joshua Heschel (1907-1972) Rabbi (pendeta Yahudi), Filsuf, dan Pakar Teologi Jacobus Henricus van 't Hoff (1852-1911), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1901 Christoph Wilhelm Hufeland (1762-1836), Perintis Biotika Makro Wilhelm von Humboldt (1767-1835), Politisi, Bahasawan, dan Pendiri universitas ini Alexander von Humboldt (1769-1859), Ilmuwan Alam Robert Koch (1843-1910), Dokter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1905 Albrecht Kossel (1853-1927), Dokter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1910 Arnold von Lasaulx (1839-1886) Mineralog dan Petrografer Max von Laue (1879-1960), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1914 Wassily Leontief (1905-1999), Ekonom, Peraih Hadiah Nobel untuk Ekonomi pada 1973 Karl Liebknecht (1871-1919), Politisi Sosialis Revolusioner Herbert Marcuse (1898-1979), Filsuf Karl Marx (1818-1883), Filsuf Ernst Mayr (1904-2005), Biolog Lise Meitner (1878-1968), Fisikawan, Peraih Penghargaan Enrico Fermi pada 1966 Felix Mendelssohn Bartholdy (1809-1847), Pencipta Lagu Theodor Mommsen (1817-1903), Sejarawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Literatur pada 1902 Max Planck (1858-1947), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1918 Leopold von Ranke (1795-1886), Sejarawan Robert Remak (1815-1865), Biolog Sel Friedrich Wilhelm Joseph von Schelling (1775-1854), Filsuf Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher (1768-1834), Filsuf Bernhard Schlink (1944- ), penulis, Der Vorleser'' (The Reader) Menachem Mendel Schneerson (1902-1994), Rabbi (pendeta Yahudi), Filsuf, dan Pakar Teologi Arthur Schopenhauer (1788-1860), Filsuf Erwin Schrödinger (1887-1961), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1933 Georg Simmel (1858-1918), Filsuf dan Sosiolog Joseph B. Soloveitchik (1903-1993), Rabbi (pendeta Yahudi), filsuf, dan Pakar Teologi Werner Sombart (1863-1941), Filsuf, Sosiolog, dan Ekonom Hans Spemann (1869-1941), Biolog, Peraih Hadiah Nobel untuk Biologi pada 1935 Max Stirner (1806-1856), Filsuf Kurt Tucholsky (1890-1935), Penulis dan Wartawan Rudolf Virchow (1821-1902), Fisikawan dan Politisi Alfred Wegener (1880–1930), Ilmuwan, Geolog, dan Meteorolog, Pakar Teori dini \"Ambang Benua\" Karl Weierstraß (1815-1897), Matematikawan Wilhelm Heinrich Westphal (1882-1978), Fisikawan Wilhelm Wien (1864-1928), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1911 Ulrich von Wilamowitz-Moellendorff (1848-1931), Filolog Adolf Bastian (1826-1905), Pemberi nama Indonesia Richard Willstätter (1872-1942), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1915\n\nDi universitas ini terdapat 11 fakultas dan dua institut yang lebih otonom:\n\nFakultas Hukum Fakultas Pertanian dan Hortikultura Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam I (Biologi, Kimia, Fisika) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam II (Geografi, Ilmu Komputer, Matematika, Psikologi) Charité - Kedokteran Universitas Berlin Fakultas Filsafat I (Filsafat, Sejarah, Etnologi Eropa, Departemen Perpustakaan dan Ilmu Informasi) Fakultas Filsafat II (Literatur, Linguistika, Studi Skandinavia, Literatur Bahasa Romawi, Studi Inggris dan Amerika, Studi Slavik, Filologi Klasik) Fakultas Filsafat III (Ilmu Pengetahuan Sosial, Studi Budaya/Seni, Studi Asia/Afrika (termasuk Arkeologi), Studi Gender) Fakultas Filsafat IV (Ilmu Olahraga, Studi Pemulihan, Pendidikan, Manajemen Mutu di dalam Pendidikan) Fakultas Teologi Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis\n\nPusat Studi Inggris (Jerman: Großbritannienzentrum) Museum für Naturkunde (Museum Sejarah Alam)\n\nSpäth-Arboretum\n\nDaftar Universitas di Berlin Charité Universitas Bebas Berlin Universitas Teknik Berlin Sekolah Pemerintahan Hertie Universitas Seni Berlin Museum Humboldt\n\nSitus Resmi Universitas Humboldt Berlin\n\nKategori:Universitas Humboldt Berlin Kategori:Perguruan tinggi di Berlin Kategori:Perguruan tinggi di Jerman Kategori:Lembaga pendidikan yang didirikan pada 1810\n","elements":[{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"{{Infobox_University | name = Universitas Humboldt Berlin | native_name = Humboldt-Universität zu Berlin | latin_name = | motto = | established = 1810 | type = Universitas umum | president = Jan-Hendrik Olbertz | students = 30,061 (WS 2011/2012) | staff = 419 (2011) | city = Berlin | country = | campus = Urban | affiliations = Asosiasi Universitas Eropa | website = | image_name = Humboldt University, Berlin, 1753 (3) (40182940321).jpg | footnotes = }}","translated_text":"The name of the university is Humboldt University of Berlin, the native name of the university is Humboldt University of Berlin, the motto is Established University, the president is Jan-Hendrik Olbertz, the students are 30,061.","trailing_whitespace":"","citations":[{"content":"{{cite web|url=http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/|titel=Daten und Zahlen zur Humboldt Universität|title=Humboldt-Universität zu Berlin|accessdate=2012-12-14|language=DE|archive-date=2013-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20130127183942/http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen|dead-url=yes}}","char_index":245,"name":"HU_Berlin_Zahlen","url":"http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/","source_text":null,"source_code_content_type":"application/json","source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":26,"source_download_date":"2024-12-06T09:19:05.473578-05:00","source_download_error":null,"source_extract_error":"Text is empty","source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null},{"content":"{{cite web|url=http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/|titel=Daten und Zahlen zur Humboldt Universität|title=Humboldt-Universität zu Berlin|accessdate=2012-12-14|language=DE|archive-date=2013-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20130127183942/http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen|dead-url=yes}}","char_index":245,"name":"HU_Berlin_Zahlen","url":"http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/","source_text":null,"source_code_content_type":"application/json","source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":26,"source_download_date":"2024-12-06T09:19:05.473578-05:00","source_download_error":null,"source_extract_error":"Text is empty","source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null},{"content":"{{cite web|url=http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/|titel=Daten und Zahlen zur Humboldt Universität|title=Humboldt-Universität zu Berlin|accessdate=2012-12-14|language=DE|archive-date=2013-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20130127183942/http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen|dead-url=yes}}","char_index":266,"name":"HU_Berlin_Zahlen","url":"http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/","source_text":null,"source_code_content_type":"application/json","source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":26,"source_download_date":"2024-12-06T09:19:05.473578-05:00","source_download_error":null,"source_extract_error":"Text is empty","source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Universitas Humboldt Berlin (Jerman Humboldt-Universität zu Berlin) adalah universitas tertua di Berlin, Jerman yang didirikan pada 1810 sebagai Universitas Berlin (Universität zu Berlin) oleh tokoh reformasi pendidikan dan bahasawan liberal Prussia, Wilhelm von Humboldt, yang model universitasnya sangat memengaruhi universitas-universitas lain di Eropa dan Dunia Barat.","translated_text":"Humboldt University Berlin (German: Humboldt-Universität zu Berlin) is the oldest university in Berlin, Germany founded in 1810 as the University of Berlin (Universität zu Berlin) by the Prussian educational reformer and liberal linguist Wilhelm von Humboldt, whose university model greatly influenced other universities in Europe and the Western World.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sejak 1828 universitas ini dikenal dengan nama Universitas Frederick William (Friedrich-Wilhelms-Universität), kemudian berganti nama menjadi Universität unter den Linden.","translated_text":"Since 1828 it has been known as Frederick William University (Friedrich-Wilhelms-Universität), later changing its name to Universität unter den Linden.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pada 1949, diubah lagi menjadi Humboldt-Universität demi menghargai kedua pendirinya, Wilhelm dan saudara laki-lakinya, seorang naturalis, Alexander von Humboldt.","translated_text":"In 1949, it was renamed Humboldt-Universität in honor of its two founders, Wilhelm and his brother, a naturalist, Alexander von Humboldt.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Sejarah","translated_text":"The history","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Pada semester pertama, Universitas Berlin memiliki 256 mahasiswa dan 52 dosen di fakultas hukum, kedokteran, teologi, dan filsafat di bawah rektor Theodor Schmalz.","translated_text":"In the first semester, the University of Berlin had 256 students and 52 lecturers in the faculties of law, medicine, theology, and philosophy under the rector Theodor Schmalz.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Universitas ini menjadi kampus bagi banyak pemikir hebat Jerman sejak dua abad silam, di antara mereka adalah filsuf idealis subjektif Johann Gottlieb Fichte, pakar teologi Friedrich Schleiermacher, filsuf idealis mutlak G.W.F. Hegel, pakar teori hukum Romawi Savigny, filsuf pesimis Arthur Schopenhauer, filsuf idealis objektif Friedrich Schelling, kritikus budaya Walter Benjamin, dan fisikawan tersohor Albert Einstein dan Max Planck.","translated_text":"The university has been a campus for many great German thinkers since the last two centuries, among them the subjective idealist philosopher Johann Gottlieb Fichte, the theologian Friedrich Schleiermacher, the absolute idealist philosopher G.W.F. Hegel, the Roman legal theorist Savigny, the pessimistic philosopher Arthur Schopenhauer, the objective idealist philosopher Friedrich Schelling, the cultural critic Walter Benjamin, and the famous physicists Albert Einstein and Max Planck.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Para perintis teori Marxisme, Karl Marx dan Friedrich Engels belajar di universitas ini.","translated_text":"The pioneers of Marxist theory, Karl Marx and Friedrich Engels studied at this university.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Seperti halnya pujangga Heinrich Heine, tokoh pemersatu Jerman Otto von Bismarck, pendiri Partai Komunis Jerman Karl Liebknecht, pemersatu dan pakar Pan-Afrikanisme berdarah Afrika Amerika W. E. B. Du Bois dan tokoh pembersatu Eropa Robert Schuman, juga ahli bedah yang berpengaruh Johann Friedrich Dieffenbach di paruh awal 1800-an.","translated_text":"As did the poet Heinrich Heine, the German unifier Otto von Bismarck, the founder of the German Communist Party Karl Liebknecht, the unifier and expert on bloody African American Pan-Africanism W. E. B. Du Bois and the European unifier Robert Schuman, so did the influential surgeon Johann Friedrich Dieffenbach in the early half of the 1800s.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Universitas ini menjadi almamater bagi 29 peraih Hadiah Nobel.","translated_text":"The university is home to 29 Nobel laureates.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Struktur universitas intensif-riset Jerman, seperti Humboldt, berperan sebagai teladan bagi lembaga-lembaga lain, misalnya Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat.","translated_text":"The structure of German research-intensive universities, such as Humboldt, served as a model for other institutions, such as Johns Hopkins University in the United States.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Perluasan","translated_text":"Expansion","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Selain memimpin kokoh di bidang tradisional, semisal sains, hukum, filsafat, sejarah, teologi, dan kedokteran, Universitas Berlin berkembang cepat merintis banyak disiplin ilmu baru.","translated_text":"In addition to a solid lead in traditional fields, such as science, law, philosophy, history, theology, and medicine, the University of Berlin rapidly developed pioneering many new disciplines.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Alexander von Humboldt, saudara dari pendiri William, mengusulkan pembelajaran baru.","translated_text":"Alexander von Humboldt, brother of the founder William, proposed new learning.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Dengan konstruksi fasilitas penelitian modern pada paro kedua abad ke-19, pengajaran ilmu-ilmu alam dimulakan.","translated_text":"With the construction of modern research facilities in the second half of the 19th century, the teaching of the natural sciences began.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Para peneliti tersoroh, semisal kimiawan August Wilhelm Hofmann, fisikawan Hermann von Helmholtz, matematikawan Ernst Eduard Kummer, Leopold Kronecker, Karl Weierstrass, dokter Johannes Peter Müller, Albrecht von Graefe, Rudolf Virchow dan Robert Koch, bersumbangsih bagi kemajuan ilmiah Universitas Berlin.","translated_text":"Distinguished researchers, such as the chemist August Wilhelm Hofmann, the physicist Hermann von Helmholtz, the mathematician Ernst Eduard Kummer, Leopold Kronecker, Karl Weierstrass, the physician Johannes Peter Müller, Albrecht von Graefe, Rudolf Virchow and Robert Koch, contributed to the scientific progress of the University of Berlin.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Selama masa perluasan ini, Universitas Berlin secara bertahap berkembang melalui penyatuan lembaga-lembaga kuliah lainnya yang berdiri terpisah-pisah di Berlin.","translated_text":"During this period of expansion, the University of Berlin gradually expanded through the merger of other separate collegiate institutions in Berlin.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Misalnya Charité, Pépinière, dan, Collegium Medico-chirurgicum.","translated_text":"For example, the Charité, the Pépinière, and the Collegium Medico-chirurgicum.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pada 1717, Raja Friedrich I telah mendirikan sebuah rumah karantina untuk penyakit Plague di gerbang-gerbang kota, yang pada 1727 telah dikristenisasi kembali oleh \"tentara raja\" Friedrich Wilhelm: \"Es soll das Haus die Charité\" (Ini adalah rumah Kebaktian).","translated_text":"In 1717, King Friedrich I had established a quarantine house for Plague disease at the city gates, which in 1727 had been reclassified by Friedrich Wilhelm's \"king's army\": \"Es soll das Haus die Charité\" (This is the meeting house).","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sejak 1829 situs itu menjadi kampus kedokteran Universitas Berlin dan tetap bertahan sedemikian hingga tahun 1927 ketika Rumah Sakit Universitas yang lebih modern didirikan.","translated_text":"From 1829 the site became the medical campus of the University of Berlin and remained so until 1927 when the more modern University Hospital was established.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Universitas Berlin meresmikan cabang koleksi sejarah alam pada tahun 1810, yang mana sejak tahun 1889 memerlukan gedung terpisah dan menjadi Museum für Naturkunde.","translated_text":"The University of Berlin inaugurated a branch of the natural history collection in 1810, which since 1889 required a separate building and became the Museum für Naturkunde.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sekolah Tierarznei yang telah ada lebih dahulu, didirikan pada 1790 dan digabungkan ke dalam universitas ini, pada 1934 menjadi asal usul bagi Fakultas Kedokteran Hewan (Grundstock der Veterinärmedizinischen Fakultät).","translated_text":"The pre-existing Tierarznei School, founded in 1790 and incorporated into this university, in 1934 became the origin of the Faculty of Veterinary Medicine (Grundstock der Veterinärmedizinischen Fakultät).","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Juga Landwirtschaftliche Hochschule Berlin (Lembaga Kuliah Pertanian Berlin), yang didirikan pada 1881 digabungkan ke dalam Fakultas Pertanian universitas ini.","translated_text":"Also the Landwirtschaftliche Hochschule Berlin (Landwirtschaftliche Hochschule Berlin), founded in 1881 was incorporated into the Faculty of Agriculture of the university.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Zaman Reich Ketiga","translated_text":"The Third Reich","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Setelah tahun 1933, seperti halnya semua universitas di Jerman, Universitas Berlin dialihbentukkan menjadi lembaga pendidikan Nazi.","translated_text":"After 1933, like all universities in Germany, the University of Berlin was transformed into a Nazi educational institution.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Kira","translated_text":"It's Kira.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"-kira 20.000 jilid buku dari perpustakaan universitas ini telah dirampas untuk dibakar oleh \"para perusak\" dan Widerstand, pada 10 Mei 1933 di dalam Opernplatz (kini Bebelplatz) untuk sebuah unjuk rasa yang dilindungi oleh Sturmabteilung yang juga menampilkan pidato Joseph Goebbels.","translated_text":"About 20,000 volumes of books from the university library had been confiscated for burning by \"destroyers\" and the Widerstand, on 10 May 1933 inside the Opernplatz (now Bebelplatz) for a protest protected by the Sturmabteilung that also featured Joseph Goebbels' speech.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sebuah monumen untuk mengenang kejadian ini kini dapat dilihat di pusat alun-alun, berisi panel gelas yang membuka ke sebuah ruangan putih di bawah tanah dengan ruang kosong berisi rak untuk 20.000 jilid dan sebuah plakat, yang padanya terpajang sebuah epigraf dari karya tahun 1820 oleh Heinrich Heine:","translated_text":"A monument to commemorate this event can now be seen in the centre of the square, containing a glass panel that opens into a white underground room with an empty shelf space for 20,000 volumes and a plaque, on which is laid an epigraph of an 1820 work by Heinrich Heine:","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Das war ein Vorspiel nur, dort wo man Bücher verbrennt, verbrennt man am Ende auch Menschen (\"Hanyalah sebuah pendahuluan; ketika mereka membakar buku, sebenarnya mereka sedang membakar masyarakat\").","translated_text":"Das war ein Vorspiel nur, dort wo man Bücher verbrennt, verbrennt man am Ende auch Menschen (\"Just a prelude; when they burn books, they are actually burning society\").","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Undang","translated_text":"The invitation","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"-Undang Pemulihan Pelayanan Sipil Profesional (Jerman: \"Gesetzes zur Wiederherstellung des Berufsbeamtentums\") berdampak pada diberhentikannya 250 profesor dan pekerja Yahudi pada tahun 1933-1934 dan banyak calon doktor yang dikeluarkan.","translated_text":"-The Professional Civil Service Restoration Act (German: \"Gesetzes zur Wiederherstellung des Berufsbeamtentums\") affected the dismissal of 250 Jewish professors and workers in 1933-1934 and the expulsion of many doctoral candidates.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Para mahasiswa, sarjana, dan pembangkang politik Nazi dikeluarkan dari universitas ini dan tidak sedikit yang diusir dari Jerman.","translated_text":"Students, scholars, and Nazi political opponents were expelled from the university and not a few were expelled from Germany.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pada periode itu hampir sepertiga pegawai dikeluarkan oleh Nazi.","translated_text":"During that period nearly a third of the employees were expelled by the Nazis.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Pembukaan kembali","translated_text":"Reopening","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Administrasi Militer Soviet di Jerman (SMAD) memerintahkan (Befehl-Nr. 4) pembukaan universitas ini pada Januari 1946.","translated_text":"The Soviet Military Administration in Germany (SMAD) ordered (Befehl-Nr. 4) the opening of the university in January 1946.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"SMAD ingin merancang-ulang Universitas Berlin menurut gaya Soviet, namun mereka menyatakan bahwa ini adalah \"pembukaan\" dan bukan \"pembukaan kembali\" demi alasan politik.","translated_text":"SMAD wanted to redesign the University of Berlin in Soviet style, but they stated that this was a \"reopening\" and not a \"reopening\" for political reasons.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Presiden Administrasi Pusat Jerman untuk Pendidikan Nasional (DZVV) (semacam Departemen Pendidikan-nya Jerman waktu itu), Paul Wandel, di dalam sambutannya pada upacara pembukaan 29 Januari 1946 mengatakan: \"Saya berbicara di sini tentang pembukaan, dan bukan pembukaan kembali universitas ini. [...]","translated_text":"The president of the German Central Administration for National Education (DZVV) (its German Ministry of Education at the time), Paul Wandel, in his speech at the opening ceremony on 29 January 1946 said: \"I am talking here about the opening, not the reopening of this university. . . .","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Faktanya, Universitas Berlin hampir seluruhnya harus dimulakan-ulang.","translated_text":"In fact, the University of Berlin almost entirely needs to be restarted.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Mereka memiliki citra universitas kuno.","translated_text":"They have an image of an ancient university.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Apa yang tersisa darinya, hanyalah puing-puing bangunan.\"","translated_text":"What remains of it are the ruins of a building\".","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pengajaran dibatasi hanya untuk tujuh departemen yang dibuka kembali, bangunan yang hancur akibat perang, dengan banyak dosen yang tewas atau hilang.","translated_text":"Teaching was limited to only seven departments that were reopened, buildings destroyed by war, with many lecturers killed or missing.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Namun, sejak semester musim dingin 1946 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Pendidikan dibuka kembali.","translated_text":"However, since the winter semester of 1946 the Faculty of Economics and Educational Sciences reopened.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Pada periode ini, salah satu dari banyak Fakultas Pekerja dan Pertanian (Jerman:Arbeiter-und-Bauern-Fakultät) (ABF), yang menjadi program pendidikan bagi pemuda, secara politik dan rasialisme, dijalankan di bawah program pra-sarjana Nazi Jerman, mulai dibuka di universitas ini.","translated_text":"During this period, one of the many Faculties of Labour and Agriculture (German:Arbeiter-und-Bauern-Fakultät) (ABF), which became an educational program for youth, politically and racially, run under Nazi Germany's pre-graduate program, began to open at this university.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Program ini tetap dipelihara di Universitas Berlin sampai tahun 1962.","translated_text":"The program remained maintained at the University of Berlin until 1962.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Pemisahan universitas","translated_text":"Separation of the university","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Silang sengketa di antara Timur dan Barat pada pascaperang Jerman berujung pada tumbuh-kembangnya pengaruh komunisme di dalam universitas.","translated_text":"Disputes between East and West in postwar Germany led to the growth of communist influence within the university.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Ini kontroversial, dan memicu protes yang kuat di dalam fakultas dan para mahasiswanya.","translated_text":"This was controversial, and sparked strong protests within the faculty and its students.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Polisi rahasia Soviet, NKVD ditangkap pada Maret 1947 sebagai tanggapannya.","translated_text":"The Soviet secret police, NKVD, were arrested in March 1947 in response.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pengadilan Militer Soviet di Berlin-Lichtenberg memerintahkan para mahasiswa yang terlibat di dalam pembentukan \"gerakan antipati di Universitas Berlin\", juga mata-mata, dan divonis untuk bekerja sebagai buruh selama 25 tahun.","translated_text":"The Soviet Military Court in Berlin-Lichtenberg ordered the students involved in the formation of the \"antipatriotic movement at the University of Berlin\", also spies, and sentenced them to 25 years of forced labor.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sejak 1945 hingga 1948, 18 mahasiswa dan dosen lainnya ditangkap dan diculik, banyak di antaranya menghilang selama beberapa pekan, dan beberapa lainnya dibawa ke Uni Soviet dan dieksekusi.","translated_text":"From 1945 to 1948, 18 other students and lecturers were arrested and kidnapped, many of whom disappeared for weeks, and some others were taken to the Soviet Union and executed.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Pada musim semi 1948, setelah beberapa mahasiswa universitas ini yang mengakui ketidaktaatan dikeluarkan, kaum oposisi menuntut sebuah universitas yang bebas.","translated_text":"In the spring of 1948, after some of the university's students who admitted disobedience were expelled, the opposition demanded a free university.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Para mahasiswa, yang mendukung terutama dari Amerika, surat kabar Der Tagesspiegel, dan Mayor Jenderal Ernst Reuter mendanai Universitas Bebas Berlin di Dahlem (wilayah pendudukan Amerika).","translated_text":"The students, supported primarily by the Americans, the newspaper Der Tagesspiegel, and Major General Ernst Reuter funded the Free University of Berlin in Dahlem.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Tempat ini lebih akrab bagi para mahasiswa untuk memikirkan pendanaan idealisme kebebasan pengajaran dan penelitian.","translated_text":"This place is more familiar to students to think about funding the idealism of freedom of teaching and research.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Dengan semboyan berbahasa Latin: \"Veritas - Iustitia - Libertas\" (kebenaran, keadilan, kebebasan), sebuah jarak ideologi dari Universitas Berlin lama yang didominasi komunis diungkapkan secara serempak dengan suatu stempel (bertuliskan Berlin mengusung obor kebebasan) untuk mengenang tradisi mereka.","translated_text":"With the Latin motto: \"Veritas - Iustitia - Libertas\" (truth, justice, freedom), an ideological distance from the old communist-dominated University of Berlin is expressed concurrently with a stamp (writing Berlin blowing out the torch of freedom) to commemorate their traditions.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pembagian kota berpuluh-puluh tahun menjadi Berlin Timur dan Berlin Barat pada akhirnya berdampak juga pada pembagian dua universitas secara permanen.","translated_text":"The decades-long division of the city into East Berlin and West Berlin eventually also affected the division of the two universities permanently.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Jerman Timur","translated_text":"East Germany","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Partai komunis memaksa universitas ini untuk mengganti namanya pada 1949.","translated_text":"The Communist Party forced the university to change its name in 1949.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Hingga keruntuhan rezim Jerman Timur pada 1989, Universitas Humboldt masih berada di bawah kendali ideologis yang kaku Sozialistische Einheitspartei Deutschlands (Partai Kesatuan Sosialis Jerman), atau SED, yang dengan menyeleksi secara ketat para mahasiswa berdasarkan kesetiaan mereka kepada kebijakan partai, memastikan bahwa tidak ada oposisi demokratik yang dapat berkembang di dalam kampus universitas ini.","translated_text":"Until the collapse of the East German regime in 1989, Humboldt University remained under the rigid ideological control of the Sozialistische Einheitspartei Deutschlands (German Socialist Unity Party), or SED, which by strictly selecting students based on their loyalty to party policy, ensured that no democratic opposition could develop within the university campus.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Para mahasiswa dan sarjana yang diseleksi oleh komunis ini tidak turut serta ke dalam beberapa pergerakan hak-hak sipil demokratik di Jerman Timur pada 1989, dan memilih anggota SED yang kontroversial dan mantan mata-mata Stasi, Heinrich Fink sebagai Direktur (setara rektor) universitas ini sampai akhir 1990-an.","translated_text":"These communist-selected students and scholars did not participate in several democratic civil rights movements in East Germany in 1989, and elected the controversial SED member and former Stasi spy, Heinrich Fink, as the university's Director (equivalent rector) until the late 1990s.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Masa kini","translated_text":"The present","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Setelah penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur, universitas ini mengalami restrukturisasi yang mengakar, dan semua profesor harus mengajukan kembali status keprofesoran mereka.","translated_text":"After the unification of West Germany and East Germany, the university underwent a radical restructuring, and all professors had to reapply for their professorship status.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Fakultas-fakultasnya banyak yang diganti oleh para profesor dari Jerman Barat, di antara mereka adalah para sarjana seperti sejarawan seni Horst Bredekamp dan sejarawan Heinrich August Winkler.","translated_text":"Its faculties were largely replaced by professors from West Germany, among them such scholars as art historian Horst Bredekamp and historian Heinrich August Winkler.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Kini, status Universitas Humboldt menjadi universitas negeri dengan jumlah mahasiswa yang banyak (37.145 pada 2003, di antara mereka adalah 4.662 mahasiswa asing) setelah menjadi percontohan universitas-universitas Jerman Barat, dan seperti mitranya Universitas Bebas Berlin.","translated_text":"Today, Humboldt University has the status of a state university with a large number of students (37,145 in 2003, of whom 4,662 were foreign students) after being a model of West German universities, and like its partner the Free University of Berlin.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Bangunan utamanya berada di pusat Berlin di jalan besar Unter den Linden.","translated_text":"Its main building is in the center of Berlin on Unter den Linden High Street.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Bangunan itu didirikan berdasarkan titah Raja Frederick II untuk adik laki-lakinya Pangeran Henry dari Prussia.","translated_text":"The building was erected by order of King Frederick II for his younger brother Prince Henry of Prussia.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sebagian besar institut berada di tengah-tengah, mengelilingi bangunan utama, kecuali institut ilmu alam, yang berada di Adlershof di selatan Berlin.","translated_text":"Most of the institutes are in the center, surrounding the main building, except for the Institute of Natural Sciences, which is located in Adlershof in southern Berlin.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Lebih jauh lagi, universitas ini memelihara kebiasaan penjualan buku di gerbang-gerbang kampus yang berhadapan dengan Bebelplatz.","translated_text":"Furthermore, the university maintains the habit of selling books at the campus gates facing Bebelplatz.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Buku","translated_text":"The book","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"-buku yang ditawarkan adalah cetakan ulang buku-buku yang dibakar pada zaman Reich Ketiga dan ini sebagai perlambang penebusan dosa universitas ini karena keikutsertaannya.","translated_text":"The books on offer are reprints of books that were burned during the Third Reich and this is a symbol of the atonement for the sins of this university for its involvement.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Universitas ini tetap melayani komunitas Jerman.","translated_text":"The university continues to serve the German community.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Perpustakaan","translated_text":"The library","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Ketika Perpustakaan Kerajaan terbukti tidak cukup, sebuah perpustakaan baru didirikan pada 1831, pertama terletak di beberapa tempat sementara.","translated_text":"When the Royal Library proved insufficient, a new library was established in 1831, the first located in several temporary locations.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pada 1871-1874 sebuah bangunan perpustakaan didirikan, mengikuti rancangan arsitek Paul Emanuel Spieker.","translated_text":"In 1871-1874 a library building was erected, following the designs of architect Paul Emanuel Spieker.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pada 1910 koleksi yang ada dipindahkan dari gedung itu ke Perpustakaan Negara Berlin.","translated_text":"In 1910 the existing collection was moved from the building to the Berlin State Library.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Selama Periode Weimar perpustakaan ini memiliki 831.934 jilid (1930) dan menjadi salah satu perpustakaan terkemuka di Jerman pada masa itu.","translated_text":"During the Weimar Period the library had 831,934 volumes (1930) and became one of the leading libraries in Germany at the time.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Selama pembakaran buku Nazi pada 1933, tidak ada jilid buku dari perpustakaan universitas ini yang dimusnahkan.","translated_text":"During the Nazi burning of books in 1933, no volumes of the university library were destroyed.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Juga, kehilangan selama Perang Dunia II relatif sedikit.","translated_text":"Also, losses during World War II were relatively small.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Pada 2003, buku-buku tentang ilmu alam dikeluarkan untuk dipindahkan ke perpustakaan yang baru saja didirikan di Kampus Adlershof, yang dipersembahkan hanya untuk ilmu-ilmu alam.","translated_text":"In 2003, books on the natural sciences were released to be moved to the newly established library at the Adlershof Campus, dedicated solely to the natural sciences.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Sejak bangunan beserta halaman Perpustakaan Negara harus dibersihkan pada 2005, sebuah bangunan perpustakaan yang baru didirikan di dekat bangunan utama di pusat Berlin.","translated_text":"Since the building and courtyard of the State Library had to be cleaned in 2005, a new library building was erected near the main building in central Berlin.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"\"Jacob und Wilhelm Grimm-Zentrum\" selesai pada 2009.","translated_text":"\"Jacob und Wilhelm Grimm-Zentrum\" was completed in 2009.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sementara ini, koleksi diletakkan di tempat penampungan sementara.","translated_text":"Meanwhile, the collection is placed in a temporary shelter.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Totalnya, perpustakaan universitas memiliki kira-kira 6,5 juta jilid dan 9.000 eksemplar majalah dan jurnal dan menjadi salah satu perpustakaan terbesar di Jerman.","translated_text":"In total, the university library has about 6.5 million volumes and 9,000 copies of magazines and journals and is one of the largest libraries in Germany.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Sebagai perbandingan, Perpustakaan Elmer Holmes Bobst di Universitas New York memiliki hampir 4,5 juta jilid buku.","translated_text":"By comparison, the Elmer Holmes Bobst Library at New York University has nearly 4.5 million volumes of books.","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Alumni, profesor, dan dosen terkenal","translated_text":"Distinguished alumni, professors, and lecturers","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Michelle Bachelet (1951- ), Pakar Pediatrik dan Epidemiologi, Presiden Republik Cile.","translated_text":"Michelle Bachelet (1951-), Paediatrician and Epidemiologist, President of the Republic of Chile.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Azmi Bishara (1956- ), Politisi Arab-Israel.","translated_text":"Azmi Bishara (1956-), Arab-Israeli politician.","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Bruno Bauer (1809-1882), Pakar Teologi, kritikus Injil, dan Filsuf Jurek Becker (1937-1997), Penulis (Jakob the Liar) Otto von Bismarck (1815-1898), Kanselir pertama Jerman Dietrich Bonhoeffer (1906-1945), Pakar Teologi dan Pejuang Anti-rezim Max Born (1882-1970), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1954 Michael C. Burda, Pakar Ekonomi Makro Ernst Cassirer (1874-1945), Filsuf Adelbert von Chamisso (1781-1838), Ilmuwan Alam dan Penulis Wilhelm Dilthey (1833-1911), Filsuf W. E. B. Du Bois (1868-1963), Penggiat dan Sarjana Afrika-Amerika Paul Ehrlich (1854-1915), Dokter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1908 Albert Einstein (1879-1955), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1921 Friedrich Engels (1820-1895), Wartawan dan Filsuf Ludwig Andreas Feuerbach (1804-1872), Filsuf Johann Gottlieb Fichte (1762-1814), Filsuf Hermann Emil Fischer (1852-1919), Perintis Biokimia Modern, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1902 Werner Forßmann (1904-1979), Dikter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1956 James Franck (1882-1964), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1925 Ernst Gehrcke (1878-1960), Fisikawan Percobaan Jacob Grimm (1785-1863), Bahasawan dan Kritikus Kebahasaan Wilhelm Grimm (1786-1859), Bahasawan dan Kritikus Kebahasaan Fritz Haber (1868-1934), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1918 Otto Hahn (1879-1968), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1944 Sir William Reginald Halliday (1886-1966), Prinsipal di King's College London (1928-1952) Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831), Filsuf Heinrich Heine (1797-1856), Penulis dan Pujangga Werner Heisenberg (1901-1976), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1932 Hermann von Helmholtz (1821-1894), Dokter sekaligus Fisikawan Gustav Hertz (1887-1975), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1925 Heinrich Hertz (1857-1894), Fisikawan Abraham Joshua Heschel (1907-1972) Rabbi (pendeta Yahudi), Filsuf, dan Pakar Teologi Jacobus Henricus van 't Hoff (1852-1911), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1901 Christoph Wilhelm Hufeland (1762-1836), Perintis Biotika Makro Wilhelm von Humboldt (1767-1835), Politisi, Bahasawan, dan Pendiri universitas ini Alexander von Humboldt (1769-1859), Ilmuwan Alam Robert Koch (1843-1910), Dokter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1905 Albrecht Kossel (1853-1927), Dokter, Peraih Hadiah Nobel untuk Kedokteran pada 1910 Arnold von Lasaulx (1839-1886) Mineralog dan Petrografer Max von Laue (1879-1960), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1914 Wassily Leontief (1905-1999), Ekonom, Peraih Hadiah Nobel untuk Ekonomi pada 1973 Karl Liebknecht (1871-1919), Politisi Sosialis Revolusioner Herbert Marcuse (1898-1979), Filsuf Karl Marx (1818-1883), Filsuf Ernst Mayr (1904-2005), Biolog Lise Meitner (1878-1968), Fisikawan, Peraih Penghargaan Enrico Fermi pada 1966 Felix Mendelssohn Bartholdy (1809-1847), Pencipta Lagu Theodor Mommsen (1817-1903), Sejarawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Literatur pada 1902 Max Planck (1858-1947), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1918 Leopold von Ranke (1795-1886), Sejarawan Robert Remak (1815-1865), Biolog Sel Friedrich Wilhelm Joseph von Schelling (1775-1854), Filsuf Friedrich Daniel Ernst Schleiermacher (1768-1834), Filsuf Bernhard Schlink (1944- ), penulis, Der Vorleser'' (The Reader) Menachem Mendel Schneerson (1902-1994), Rabbi (pendeta Yahudi), Filsuf, dan Pakar Teologi Arthur Schopenhauer (1788-1860), Filsuf Erwin Schrödinger (1887-1961), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1933 Georg Simmel (1858-1918), Filsuf dan Sosiolog Joseph B. Soloveitchik (1903-1993), Rabbi (pendeta Yahudi), filsuf, dan Pakar Teologi Werner Sombart (1863-1941), Filsuf, Sosiolog, dan Ekonom Hans Spemann (1869-1941), Biolog, Peraih Hadiah Nobel untuk Biologi pada 1935 Max Stirner (1806-1856), Filsuf Kurt Tucholsky (1890-1935), Penulis dan Wartawan Rudolf Virchow (1821-1902), Fisikawan dan Politisi Alfred Wegener (1880–1930), Ilmuwan, Geolog, dan Meteorolog, Pakar Teori dini \"Ambang Benua\" Karl Weierstraß (1815-1897), Matematikawan Wilhelm Heinrich Westphal (1882-1978), Fisikawan Wilhelm Wien (1864-1928), Fisikawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Fisika pada 1911 Ulrich von Wilamowitz-Moellendorff (1848-1931), Filolog Adolf Bastian (1826-1905), Pemberi nama Indonesia Richard Willstätter (1872-1942), Kimiawan, Peraih Hadiah Nobel untuk Kimia pada 1915","translated_text":"Bruno Bauer (1809-1882), theologian, gospel critic, and philosopher Professor Becker (1937-1945), writer (Jacob the Liar) Otto von Bismarck (1815-1898), German rabbi and first chancellor Dietrich Bonhoeffer (1806-1945), theologian and anti-regime fighter Max Born (1882-1970), physicist, winner of the Nobel Prize in economics in 1954 Michael C. Burda, political economist Macro Cassirer (1874-1945), writer (Jacob the Liar) Otto von Chamisso (1878-1838), rabbi and first chancellor of Germany Dietrich Bonhoeffer (1806-1945), theologian and anti-regime fighter Max Born (1882-1963), physicist, theologian and African-American philosopher of science, and the philosopher of science, the philosopher of science, the philosopher of science, and the philosopher of science, the philosopher of science, the philosopher of science, the philosopher of science, and the philosopher of science, the philosopher of science, the philosopher","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Organisasi","translated_text":"The organization","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Di universitas ini terdapat 11 fakultas dan dua institut yang lebih otonom:","translated_text":"The university has 11 faculties and two more autonomous institutes:","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Fakultas","translated_text":"Faculty","level":3,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Fakultas Hukum Fakultas Pertanian dan Hortikultura Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam I (Biologi, Kimia, Fisika) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam II (Geografi, Ilmu Komputer, Matematika, Psikologi)","translated_text":"Faculty of Law Faculty of Agriculture and Horticulture Faculty of Mathematics and Natural Sciences I (Biology, Chemistry, Physics) Faculty of Mathematics and Natural Sciences II (Geography, Computer Science, Mathematics, Psychology)","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Charité - Kedokteran Universitas Berlin Fakultas Filsafat I (Filsafat, Sejarah, Etnologi Eropa, Departemen Perpustakaan dan Ilmu Informasi)","translated_text":"Charité - Medical University of Berlin Faculty of Philosophy I (philosophy, history, European ethnology, department of library and information science)","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Fakultas Filsafat II (Literatur, Linguistika, Studi Skandinavia, Literatur Bahasa Romawi, Studi Inggris dan Amerika, Studi Slavik, Filologi Klasik) Fakultas Filsafat III (Ilmu Pengetahuan Sosial, Studi Budaya/Seni, Studi Asia/Afrika (termasuk Arkeologi), Studi Gender) Fakultas Filsafat IV (Ilmu Olahraga, Studi Pemulihan, Pendidikan, Manajemen Mutu di dalam Pendidikan)","translated_text":"Faculty of Philosophy II (Literature, Linguistics, Scandinavian Studies, Roman Literature, English and American Studies, Slavic Studies, Classical Philology) Faculty of Philosophy III (Social Sciences, Cultural/Art Studies, Asian/African Studies (including Archaeology), Gender Studies) Faculty of Philosophy IV (Sports Science, Restoration Studies, Education, Quality Management in Education)","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]},{"text":"Fakultas Teologi Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis","translated_text":"Faculty of Theology Faculty of Economics and Business Administration","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Institut","translated_text":"The Institute","level":3,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Pusat Studi Inggris (Jerman: Großbritannienzentrum) Museum für Naturkunde (Museum Sejarah Alam)","translated_text":"The Centre for British Studies (German: Großbritannienzentrum) and the Museum of Natural History","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Yang menarik perhatian","translated_text":"The one that got the attention.","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Späth-Arboretum","translated_text":"The Späth-Arboretum","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Lihat pula","translated_text":"Look at that.","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Daftar Universitas di Berlin Charité Universitas Bebas Berlin Universitas Teknik Berlin Sekolah Pemerintahan Hertie Universitas Seni Berlin Museum Humboldt","translated_text":"List of universities in Berlin Charité Free University of Berlin Technical University of Berlin Hertie School of Government University of the Arts Berlin Museum Humboldt","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"heading","text":"Pranala luar","translated_text":"External connections","level":2,"citations":[],"citations_needed":[]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Situs Resmi Universitas Humboldt Berlin","translated_text":"The official website of the Humboldt University of Berlin","trailing_whitespace":" ","citations":[],"citations_needed":[]}]},{"type":"paragraph","sentences":[{"text":"Kategori:Universitas Humboldt Berlin Kategori:Perguruan tinggi di Berlin Kategori:Perguruan tinggi di Jerman Kategori:Lembaga pendidikan yang didirikan pada 1810","translated_text":"Category:Humboldt University Berlin Category:Colleges in Berlin Category:Colleges in Germany Category:Educational institutions founded in 1810","trailing_whitespace":"","citations":[],"citations_needed":[]}]}],"excerpts_with_citations":[{"text":"{{Infobox_University | name = Universitas Humboldt Berlin | native_name = Humboldt-Universität zu Berlin | latin_name = | motto = | established = 1810 | type = Universitas umum | president = Jan-Hendrik Olbertz | students = 30,061 (WS 2011/2012) | staff = 419 (2011) | city = Berlin | country = | campus = Urban | affiliations = Asosiasi Universitas Eropa | website = | image_name = Humboldt University, Berlin, 1753 (3) (40182940321).jpg | footnotes = }}","translated_text":"The name of the university is Humboldt University of Berlin, the native name of the university is Humboldt University of Berlin, the motto is Established University, the president is Jan-Hendrik Olbertz, the students are 30,061.","citations":[{"content":"{{cite web|url=http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/|titel=Daten und Zahlen zur Humboldt Universität|title=Humboldt-Universität zu Berlin|accessdate=2012-12-14|language=DE|archive-date=2013-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20130127183942/http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen|dead-url=yes}}","char_index":245,"name":"HU_Berlin_Zahlen","url":"http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/","source_text":null,"source_code_content_type":"application/json","source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":26,"source_download_date":"2024-12-06T09:19:05.473578-05:00","source_download_error":null,"source_extract_error":"Text is empty","source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null},{"content":"{{cite web|url=http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/|titel=Daten und Zahlen zur Humboldt Universität|title=Humboldt-Universität zu Berlin|accessdate=2012-12-14|language=DE|archive-date=2013-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20130127183942/http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen|dead-url=yes}}","char_index":245,"name":"HU_Berlin_Zahlen","url":"http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/","source_text":null,"source_code_content_type":"application/json","source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":26,"source_download_date":"2024-12-06T09:19:05.473578-05:00","source_download_error":null,"source_extract_error":"Text is empty","source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null},{"content":"{{cite web|url=http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/|titel=Daten und Zahlen zur Humboldt Universität|title=Humboldt-Universität zu Berlin|accessdate=2012-12-14|language=DE|archive-date=2013-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20130127183942/http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen|dead-url=yes}}","char_index":266,"name":"HU_Berlin_Zahlen","url":"http://www.hu-berlin.de/ueberblick/humboldt-universitaet-zu-berlin/daten-und-zahlen/","source_text":null,"source_code_content_type":"application/json","source_code_num_bytes":null,"source_code_num_chars":26,"source_download_date":"2024-12-06T09:19:05.473578-05:00","source_download_error":null,"source_extract_error":"Text is empty","source_snippet":null,"source_quality_label":null,"source_quality_raw_score":null}]}]} +{"title":"Perang Kemerdekaan Irlandia","wikicode":"{{Infobox military conflict\n| conflict = Perang Kemerdekaan Irlandia\n| partof = [[periode revolusi Irlandia]]\n| image = Hogan's Flying Column.gif\n| image_size = 300px\n| caption = [[Flying column]] [[Seán Hogan]] dari [[Brigade Tipper ke-3]] IRA selama masa perang\n| date = 21 Januari 1919 – 11 Juli 1921