question
stringlengths 4
13k
| answer
stringlengths 18
48.7k
| reference
stringclasses 558
values |
---|---|---|
Bersediakah anda memberikan penjelasan kepada kami tentang Dajjal, Dabbah, dan Ya'juj dan Ma'juj? | Alhamdulillah.Berikut ini akan diterangkan secara ringkas dari kitab dan sunnah yang shahih dari Nabi 'Alaihi Salam tentang keadaan tiga dari tanda-tanda kiamat besar yang akan terjadi di akhir zaman menjelang kiamat.DAJJAL: Seorang yang diciptakan Allah, yang akan keluar pada akhir zaman dengan membawa kemarahan, dia menebarkan kerusakan di bumi, mengaku sebagai Tuhan, mengajak manusia untuk beribadah kepadanya, menyebarkan fitnah kepada manusia dengan beberapa kelebihan yang Allah berikan kepadanya, seperti menurunkan hujan, menghidupkan bumi dengan tumbuhan dan mengeluarkan kekayaan bumi. Dia adalah pemuda yang merah, pendek, keriting rambutnya, picak mata kanannya sedang yang kirinya ditumbuhi daging tebal di atasnya, di antara kedua matanya tertulis kalimat kafir, kebanyakan pengikutnya adalah Yahudi, dan akhir hidupnya di tangan Isa bin Maryam yang membunuhnya dengan tombak pendek di negeri Lud negeri Palestina.YA'JUJ dan MA'JUJ: Adalah dua suku yang kafir dari turunan Adam, wajahnya lebar, matanya kecil, mereka dahulu mengadakan kerusakan di muka bumi, lalu Allah mengutus Dzulkarnain, kemudian dia membuat tembok untuk menahan mereka, maka mereka terus-menerus menggali (melubangi) tembok itu sampai Allah mengizinkan mereka keluar pada akhir zaman setelah Isa membunuh Dajjal. Kemudian mereka keluar dengan jumlah yang banyak, lalau meminum air laut Tibriyah, dan mengadakan kerusakan di bumi yang tidak ada seorangpun mampu menghadapinya, lalu Isa dan orang-orang mukmin yang menyertainya mengungsi ke gunung Thur sampai Allah membinasakan mereka dengan cacing-cacing yang memakan tengkuk-tengkuk mereka lalu Allah mengutus burung yang melempar bangkai mereka ke laut dan menurunkan hujan yang membersihkan bumi dari bau bangkai mereka.[Untuk lebih rinci beserta dalilnya, silahkan baca kitab Asyratus Sa'ah karya Yusuf Al-Wabil (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Tanda-Tanda Hari Kiamat, diterbitkan oleh Pustaka Mantiq Solo, pent.) dan kitab Al-Kiamat Al-Kubra karya Umar Al-Asyqar (diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Kiamat Besar diterbitkan oleh PT Serambi Ilmu Semesta)].DABBAH: Adalah makhluk besar yang akan dikeluarkan oleh Allah di tengah kebejatan manusia, dia akan berbicara dan memberikan nasehat kepada mereka, mampu berfikir, berbicara dan menyebut manusia dengan sebutan dan tanda yang bisa membedakan antara mukmin dan kafir. Tugas seorang muslim adalah beriman dan percaya dengan keterangan dari Allah dan Rasul-Nya. Betapa banyak ciptaan Allah di alam ini yang aneh, asing dan ajaib yang menunjukkan kekuatan dan kekuasaan Allah 'Azza wa Jalla.Adapun tempat kembali orang yang ditanyakan, apakah dia dimaafkan karena kebodohannya atautidak dan bagaimana keadaannya pada hari kimat? Maka kita beriman bahwa urusannya terserah Allah. Dan telah dijelaskan jawaban dari pertanyaan yang mirip pada nomor 2443. Silahkan lihat di sana.Wallahu a'lam. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Di Amerika, masjid-masjid umumnya dibangun bertingkat tiga. Tingkat yang paling atas untuk tempat shalat kaum wanita, tingkat kedua untuk tempat shalat kaum pria, sementara tingkat paling bawah untuk pertokoan, seperti laundry, stand surat kabar dan majalah islami dan beberapa ruang kelas tempat belajar sekaligus tempat shalat kaum wanita.Pertanyaannya adalah: Apakah wanita haidh boleh masuk ke tingkat yang paling bawah itu?Beberapa masjid di sana juga terdapat tiang-tiang yang memutus shaf-shaf para makmum hingga terbelah dua. Apakah dengan demikian shaf menjadi terputus? | Alhamdulillah., jika bangunan itu seluruhnya difungsikan sebagai masjid dan orang-orang yang berada di tingkat paling atas dan di tingkat paling bawah dapat mendengar suara imam, maka shalat mereka dianggap sah, secara otomatis wanita haidh tidak boleh duduk berdiam di tingkat yang paling bawah yang disediakan untuk shalat. Sebab ruangan itu termasuk masjid. Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Saya tidak menghalalkan masjid (berdiam diri di dalamnya) bagi wanita haidh dan orang yang terkena junub." Adapun jika sekedar melintas untuk suatu keperluan dengan tetap menjaga agar darah tidak menetes mengotori masjid, hal itu boleh-boleh saja. Berdasarkan firman Allah Subhaanahu Wa Ta'aala : "(jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi." (QS. 4:43) Dan juga berdasarkan hadits shahih dari Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bahwa beliau memerintahkan 'Aisyah Radhiyallaahu 'Anha agar mengambil sesuatu dari tempat shalat beliau di masjid. 'Aisyah Radhiyallaahu 'Anha berkata: "Saya sedang haidh!" Rasul Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam menjawab: "Sesungguhnya yang terkena haidh itu bukanlah tanganmu." Namun apabila tingkat paling bawah itu tidak difungsikan sebagai masjid, hanya difungsikan sebagai gudang atau sebagai tempat sebagaimana yang Anda sebutkan dalam soal di atas, maka tidaklah terhitung sebagai masjid. Berdasarkan hal itu wanita haidh dan orang junub dibolehkan duduk di situ. Dan dibolehkan juga mengerjakan shalat di tempat yang suci di situ sebagaimana halnya di tempat-tempat suci lainnya, dengan catatan tempat tersebut bukan bagian dari kamar mandi atau WC. Namun bagi yang shalat di situ tidaklah boleh mengikuti shalat imam yang berada di tingkat atas jika ia tidak dapat melihat imam dan sebagian makmum lainnya. Sebab tempat tersebut bukanlah bagian dari masjid menurut pendapat ulama yang terpilih. Sementara berkaitan dengan tiang-tiang yang memutus shaf tersebut, tidaklah merusak keabsahan shalat. Akan tetapi lebih baik dan sempurna jika shaf didirikan di depan atau di belakang tiang sehingga tidak memutus shaf. Wallahu waliyut taufiq. | Refrensi:Syaikh Bin Baz, di nukil dari buku Fatawa Islamiyah hal 241-242 |
Saya diberitahukan oleh sebagian umat Islam bahwa Muhammad dan Isa adalah dua nabi yang sangat agung. Dan ada yang memberitahukan kepadaku sebab kanapa Muhammad tidak di sebutkan dalam Injil, karena dia lahir setelah penulisan Injil. Sementara Isa juga dilahirkan setelah penulisan Taurat ( Perjanjian Lama ). Meskipun begitu disana ada lebih dari 600 isyarat dan berita yang menyebutkan Isa sudah menjadi kenyataan semuanya. Sementara tidak ada satupun isyarat Muhammad dalam Kitab-kitab terdahulu. Bagaimana bisa disamakan antara Muhammad dengan Isa ?? | Alhamdulillah.Kami sebagai umat Islam ada dua opsi terhadap pernyataan tersebut, mungkin dia bodoh sehingga ucapannya tidak perlu dihiraukan lagi atau Cuma sekedar kebohongan dan rekayasa semata. Kami umat Islam mengetahui dengan baik masalah ini. Coba perhatikan firman Allah berikut ini, yang artinya : “ ( Yaitu ) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang ( namanya ) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. Dan membuang mereka dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya ( Al-Qur’an ) mereka itulah orang-orang yang beruntung “ Al-A’raf : 157Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya : " ( Yaitu ) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang ( namanya ) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka ”. Ini adalah sifat Muhammad sallallaahu'alahi wasallam dalam Kitab-kitab para Nabi, memberikan kabar gembira kepada umat-umatnya dengan pengutusannya. Dan mereka menyuruh untuk mengikutinya. Dan sifat ini masih ada dalam Kitab-kitab mereka yang mana ulama'-ulama' dan para pendeta mereka mengetahuinya. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad kami diberitahukan Ismail dari Al-Jariri dan Abi Sokhr Al-Uqaili diberitahukan kepadaku seorang Badui dia berkata : " Saya mengambil susu dari Madinah pada zaman Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam. Setelah selesai dari penjualanku saya berkata : " Saya akan temui orang ini dan saya akan mendengar dari laki-laki ini. Dia berkata : " Saya dapatkan beliau diantara Abu Bakar dan Umar berjalan, kemudian saya ikuti sampai datang ke salah satu orang Yahudi pembagi dan pembaca Taurat sedang bersedih hati atas kematian anaknya seakan-akan pemuda yang paling bagus dan ganteng. Kemudian Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam berkata kepadanya : " Saya ingin anda berjanji kepada yang menurunkan Taurat. Apakah engkau dapatkan sifat dan tempat keluarku di dalam kitabmu ? ". Dia menjawab dengan kepalanya begini yakni tidak. Kemudian Anaknya berkata : " Iya, Demi Yang menurunkan Taurat, sungguh kami telah dapatkan sifat dan tempat keluarmu di kitab kami. Dan saya bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan saya bersaksi bahwa Engkau adalah Utusan Allah. Beliau berkata : " Orang yahudi ini telah memberikan bukti terhadap saudaramu ". kemudian dia mengambil kain kafan dan mensholatinya. Hadits ini jayyid ( bagus ) dan Qawiy ( kuat ).Dan dari Atho' bin Yasar berkata : " Saya bertemu dengan Abdullah bin Amr dan saya bertanya : " Tolong beritahukan sifat Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam dalam Taurat ? ". beliau berkata : " Iya, Demi Allah sesunggunya Beliau telah disifati di dalam Taurat seperti di sifati dalam Al-Qur'an " Wahai Nabi, sesungguhnya Kami telah mengutus kamu sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan pembawa peringatan ". Keluar dari golongan orang-orang ummi, engkau hamba-Ku dan utusan-Ku, namamu Al-Mutawakkil tidak kasar dan keras. Dan Allah tidak akan mengambilnya sampai agama-agama yang menyimpang mendapatkan saksi dan mereka mengatakan ( Lailaha illallah tiada tuhan melainkan Allah ). Dan akan membuka hati yang tertutup, pendengaran yang tuli dan mata yang buta. 'Atha' berkata : " Kemudian saya bertemu dengan Ka'b ( dia muslim dari Ahli Kitab ) saya menanyakan hal seperti itu juga. Jawabannya tidak berbeda sedikitpun juga. Imam Bukhori telah meriwayatkan dalam Shohehnya dari Atha' bin Yasar berkata : " Saya bertemu dengan Abdullah bin Amr dan saya bertanya : " Tolong beritahukan sifat Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam dalam Taurat ? ". beliau berkata : " Iya, Demi Allah sesunggunya Beliau telah disifati di dalam Taurat seperti di sifati dalam Al-Qur'an " Wahai Nabi, sesungguhnya Kami telah mengutus kamu sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan pembawa peringatan ". Keluar dari golongan orang-orang ummi, engkau hamba-Ku dan utusan-Ku, namamu Al-Mutawakkil tidak kasar dan keras, tidak berkata jelek di pasar, tidak membalas kejelekan dengan kejelakan, akan tetapi memaafkannya. Dan Allah tidak akan mengambilnya sampai agama-agama yang menyimpang mendapatkan saksi dan mereka mengatakan ( Lailaha illallah tiada tuhan melainkan Allah ). Dan akan membuka hati yang tertutup, pendengaran yang tuli dan mata yang buta ". Bukhori, Fatkhul Bari no : 2125Dan Allah tidak mengutus seorang Nabipun diantara para Nabi kecuali telah diambil sumpah dan janji yang kuat bahwa kalau keluar Nabi Muhammad sallallahu'alaihi wasallam pada masanya kecuali akan mengikutinya.Allah berfirman di surat Ali Imron ( kalau sekiranya orang Kresten memikirkan dengan hati terbuka maka akan masuk Islam ) : " Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu"Al-Qurtuby berkata dalam tafsir ayat ini : " Allah telah mengambil janji kuat para Nabi untuk membenarkan sebagian kepada sebagian yang lain. Dan memerintahkan sebagian untuk mengimani sebagian lainnya. Itu adalah makna menolong dengan pembenaran. Thowus berkata : " Allah telah mengambil janji setia Nab-nabi pertama untuk mengimani apa yang akan datang pada akhir ". Dan kataAr-Rasuldisini adalah Muhammad sallallahu'alaihi wasalam sebagaimana pendapat Ali dan Ibnu Abbas radhiallahu'anhuma. Maka Allah telah mengambil janji setia para Nabi semua supaya mengimani Muhammad sallallahu'alahi wasallam, dan menolongnya jikalau sempat mendapatkannya. Dan mereka juga diperintah untuk mengambil janji setia kepada semua umatnya. Kalau sekiranya anda ingin mengetahui isyarat-isyarat bangkitnya Muhammad sallallahu'alaihi wasallam dalam Injil, silahkan membuka buku " Muhammmad sallallahu'alahi wasallam dalam Kitab-kitab suci " atau " Apa Kata Injil tentang Muhammad sallallahu'alaihi wasallam " Karangan Ahmad Dedat.Kami memohon kepada Allah semoga Allah memberikan hidayah kepada anda. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Apa syarat jamaah yang harus diikuti oleh seorang muslim dalam beragama? | Alhamdulillah.Seharusnya orang muslim mengikuti kebenaran dan berjalan dalam kendaraan kelompok yang ditolong (thaifah manshurah) yaitu Ahlus sunah wal jamaah, pengikut salafus solehh. Mereka mencintai karena Allah dimana saja mereka berada. Baik di negaranya atau selain negaranya. Saling bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan dan saling tolong menolong dalam agama Allah Ta’ala.Adapun ciri-ciri kelompok yang ditolong (toifah mansurah):Dalam masalah ini terdapat beberapa hadits shahih dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam diantaranya:“Dari Muawiyah radhiallahu anhu berkata, aku mendengar Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda,لا يزال من أمتي أمة قائمة بأمر الله لا يضرهم من خذلهم ولا من خالفهم ، حتى يأتيهم أمر الله وهم على ذلك“Selalu ada dari umatku senantiasa yang menegakkan perintah Allah. Tidak dapat mencelakai mereka orang yang menghinanya dan juga orang yang menyelisihinya, hingga Allah datangkn kepada mereka perkaranya sedangkan mereka tetap kondisi seperti itu.”“Dari Umar bin Khatab radhiallahu anhu berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda,لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق حتى تقوم الساعة“Selalu akan ada kelompok dari umatku akan membela kebenaran hingga datang hari kiamat.”Dari Mugirah bin Syu’bah radhiallahu anhu berkata, aku mendengar Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda,لا يزال من أمتي قوم ظاهرين على الناس حتى يأتيهم أمر الله“Selalu aka ada umatku yang membela (kebenaran) di tengah manusia sampai datang keputusan Allah kepada mereka.”Dari Imran bin Husain radhiallahu anhu berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda,لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق ، ظاهرين على من ناوأهم ، حتى يقاتل آخـرهم المسيح الدجال”Akan senantiasa ada kelompok dari umatku yang berperang dalam kebenaran. Mereka akan menang menghadapi orang yang memusuhinya. Sampai akhir dari mereka akan memerangai Al-Masih Dajjal.”Dari hadits-hadits ini dapat diambil beberapa hal:Pertama,Sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam ‘Senantiasa ada kelompok dari umatku’. Ungkapan akan ada sekelompok dari umat, bukan dari seluruh umat. Di dalamnya ada isyarat adanya kelompok lain dan kumpulan-kumpulan lainnya.Kedua:Sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam “Tidak mencelakai orang yang menyelisihinya.” menunjukkan bahwa disana ada kelompok lain yang berbeda dari thaifah manshurah dalam urusan agama. Hal ini seperti yang ditunjukkan hadits perpecahan (umat) dimana ada tujuh puluh dua kelompok yang berbeda dengan kelompok yang selamat (Najiyah) mereka dalam kondisi kebenaran.Ketiga:Kedua hadits memberikan kabar gembira bagi pemegang kebenaran. Hadits thaifah mansurah memberi kabar gembira dengan kemenangan dan pertolongan di dunia.Keempat: ;Maksud dari sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam ‘Sampai datang urusan (keputusan) Allah’ maksudnya adalah hembusan angin yang datang, mencabut nyawa setiap orang mukmin dan mukminah. Hal ini tidak meniadakan hadits ini ‘Akan senantiasa ada kelompok dari umatku yang membela kebenaran sampai datangnya hari kiamat’ karena maksudnya bahwa mereka senantiasa dalam kebenaran sampai dicabut oleh hembusan angin menjelang hari kiamat, ketika sudah tampak tanda-tanda kiamat.Sifat Thaifah ManshurahDari hadits-hadits tadi dan riwayat lain, dapat diambil sifat berikut untuk toifah mansurah:1.Ia berada dalam kebenaran. Terdapat dalam hadits bahwa mereka adalah ‘Dalam kebenaran berdasarkan urusan (keputusan) Allah.’ Mereka ‘Dalam agama (Allah)’ kumpulan dua kata ini, menunjukkan tentang keistiqomahan mereka dalam agama yang benar yang karenanya Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam diutus.2.Ia melaksanakan perintah Allah, melaksanakan perintah Allah maksudnya adalah:a.Mereka berbeda dengan kebanyakan orang yang membawa bendera dalam dakwahb.Mereka melaksanakan tugas penting ‘Menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran3.Ia akan terus menang sampai hari kiamat, hadits-hadits memberikan sifat kelompok ini dengan (Akan senantiasa menang sampai datang urusan (keputusan) Allah) atau (Terhadap kebenaran senantiasa menang) atau (menang sampai hari kiamat) atau (Senantiasa menang bagi orang yang memperjuangkannya). Menang di sini mencakup:-Jelas, tampak dan tidak tertutup, kelihatan dan menonjol serta terlihat tinggi.-Konsistensi mereka dalam kondisi dalam kebenaran, beragama, istiqamah serta menunaikan perintah Allah dan berjihad melawan musuh-Nya.-Mempunyai arti memperjuangkan.4.Ia sabar dan melipat gandakan kesabaran.“Dari Abu Tsa’labah AL-Khusyani radhiallahu anhu sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda,إن من ورائكم أيام الصبر ، الصبر فيه مثل قبض على الجمر“Sesungguhnya dibelakang kamu (generasi setelahnya) ada hari-hari penuh kesabaran. Kesabaran di dalamnya bagaikan memegang bara api.”Siapa mereka thaifah manshurah?Bukhori mengatakan, “Mereka adalah ahlu ilmi. Kebanyakan para ulama menyebutkan maksud dari thaifah mansurah adalah ahli hadits. An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Ada kemungkinan kelompok ini berserakan di antara orang mukmin, di antara mereka ada yang pemberani pejuang, di antaranya para ahli fikih, ahli hadits, orang zuhud,, pengajak kebaikan dan pencegah kemungkaran, di antara mereka ada golongan kebaikan lainnya.Beliau juga mengatakan, “Kelompok ini juga boleh termasuk kelompok bermacam-macam dari golongan orang mukmin, antara pemberani dan ahli strategi peperangan, pakar fikih, hadits, tafsir, pelaku penyuruh kebaikan dan melarang kemunkaran, zuhud dan ahli ibadah.Ibnu Hajar rahimahullah berkata sebagai pemutus dalam masalah ini, “Tidak harus berkumpul di satu negara, bahkan boleh berkumpulnya mereka di satu wilayah dan berpencar di berbagai belahan bumi. Boleh juga berkumpul dalam satu negara, dimana sebagian ada di antara mereka dan bukan pada sebagian lainnya. Bisa juga bumi semuanya kosong dari sebagian mereka sedikit demi sedikit. Sampai tidak ada yang tersisa kecuali satu kelompok di satu negara. Ketika sudah habis, maka datanglah perintah (keputusan) Allah.”Perkataan para ulama seputar kelompok ini, tidak dikhususkan pada golongan tertentu dari manusia, sebagaimana tidak ditentukan pada negara tertentu. Meskipun terakhirnya berada di Syam dan mereka memerangi Dajjal sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi sallallahu alaihi wa sallam. Tidak diragukan, bahwa mereka adalah orang yang sibuk dengan ilmu agama –baik akidah, fikih, hadits, tafsir, memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, membantah ahli bid’ah. Semua itu harus dibarengi dengan ilmu yang benar dan bersumber dari wahyu. Kita memohon kepada Allah semoga kita dimasukkan ke dalam golongan mereka. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi kita Muhammad. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Sebagai wanita muslimah, bagaimanakah seharusnya mereka berbusana sehingga layak dikatakan sebagai wanita muslimah? | Alhamdulillah., alim ulama telah menjelaskan kriteria hijab wanita muslimah terhadap laki-laki bukan mahram. Kriteria tersebut bersumber dari dalil-dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah. Ia boleh memakai jenis busana apa saja dan boleh keluar ke tempat-tempat umum apabila telah memenuhi kriteria tersebut dan dianggap telah berbusana secara islami. Kriteria itu sebagai berikut:Busana tersebut menutupi seluruh tubuh.Tebal dan tidak transparan.Lebar dan tidak sempit.Tidak berhias hingga menarik pandangan kaum lelaki.Tidak diberi wewangian.Bukan termasuk pakaian glamour.Tidak menyerupai pakaian kaum lelaki.Tidak menyerupai pakaian wanita kafir.Tidak terdapat gambar salib dan gambar makhluk-makhluk bernyawa padanya.Perincian masing-masing kriteria akan disebutkan dalam kesempatan lain, insya Allah. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Kenapa Orang-orang Islam menyangka bahwa Agamanya adalah yang paling benar ?? apakah ada alasan-alasan yang meyakinkan ?? | Alhamdulillah.Segala puji hanya milik Allah semata,Penanya yang terhormat, ucapan selamat kepada ada dan kemudian,Dari pertanyaan anda sepertinya anda secara logis adalah orang yang belum masuk Islam, akan tetapi bagi orang yang telah lama meyakini dan mengamalkan agama ini, mengetahui secara jelas kenikmatan yang didapatkan dalam kehidupannya dan menikmati dalam naungan agama ini. Hal tersebut dikarenakan banyak sebab, diantaranya :1. seorang muslim beribadah hanya kepada Tuhan yang Maha Esa, tidak mempersekutukan dengan yang lainnya, mempunyai nama-nama nan indah, sifat-sifat mulya. Sehingga seorang muslim menyatukan wajah dan tujuannya hanya kepada-Nya. Percaya kepada-Nya sebagai Pencipta, bertawakkal dan memohon pertolongan, kemenangan dan kekuatan hanya kepada-Nya semata. Dan dia beriman bahwa Tuhannya mampu terhadap segala sesuatu, tidak memerlukan istri, anak. Menciptakan langit dan bumi. Dia Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan, Pencipta dan Pemberi rezki, maka seorang hamba akan memohon rizki kepada-Nya. Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan permintaan, sehingga seorang hamba akan memohan agar dikabulkannya. Maha Penerima Taubat, Maha Kasih dan Sayang, akan senantiasa menerima taubat hamba-hambanya manakala berbuat dosa dan lalai akan ibadahanya. Maha Mengetahui, Maha Mendeteksi dan Maha Melihat yang mengetahui niatan dalam hati dan hal-hal yang tersembunyi, sehingga seorang hamba akan malu dikala akan melakukan dosa dan berbuat dholim kepada diri dan orang lain. Karena Tuhannya melihat dan mengetahuinya. Dia juga mengetahui bahwa Tuhannya adalah Maha Bijaksana, sehingga percaya akan pilihan dan ketentuan Tuhan yang diberikan kepadanya. Tuhannya tidak akan berbuat dholim hambanya, dan setiap ketentuan yang di tentukan-Nya baginya adalah baik semua meskipun dia tidak mengetahui hikmah dibalik itu semua.2. Dampak yang dirasakan pada jiwa seorang muslim dari melaksanakan ibadah-ibadah islamiyah. Seperti ibadah sholat, merupakan jalinan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya, manakala dilaksanakan dengan khusyu', akan terasakan ketenangan dan kedamaian. Karena dia pasrahkan semuanya hanya kepada Allah semata. Oleh karena itu Nabinya Umat Islam Muhammad sallallahu'alaihi wasallam bersabda : " Hiburlah kami dengan shalat. Dan ketika ditimpa masalah, bersegerah menunaikan shalat. Dan setiap kali ditimpa musibah, langsung melaksanakan shalat, terasakan kekuatan kesabaran terhadap musibah yang menimpanya. Karena dia melantunkan Kalam Tuhannya dalam shalat. Sementara dampak Kalam Tuhan tidak bisa dibandingkan dengan dampak ucapan manusia. Jikalau nasehat dan ucapan para dokter kejiwaan kita mendapatkan ketenangan dan keringanan beban, apalagi kalam Tuhan yang menciptakan Dokter Kejiwaan tadi.Kalau kita ambil ibadah zakat yang merupakan salah satu rukun islam. Ia sebagai pembersih jiwa dari rasa kekikiran dan kebakhilan, dengan membiasakan kedermawanan dan membantu para fakir dan kaum papa. Dan akan mendapatkan pahala yang bermnafaat nanti pada hari kiamat sebagaimana ibadah-ibadah lainnya. Zakat juga tidak perlu mengeluarkan yang banyak harta sampai membuat payah seperti pajak. Akan tetapi dia mengeluarkan dari 1000 hanya 25 saja. Dikeluarkan oleh seorang muslim dengan senang hati tanpa harus lari darinya meskipun tidak ada yang menyusulnya seorangpun juga.Sementara puasa adalah mencegah dari makan dan berhubungan badan. Sebagai ibadah kepada Allah dengan adanya perasaan kebutuhan orang-orang yang lapar. Begitu juga sebagai pengingat akan nikmat Al-Kholiq ( Allah ) terhadap makhluk-Nya. Dengan diberi balasan pahala tanpa batas.Dan Haji ke Baitullah Al-Harom yang dibangun oleh Nabi Ibrohim 'alaihissalam, komitmen dengan perintah Allah, dan doa yang dikabulkan di sana. Sekalian bisa saling mengenal umat islam dari penjuru dunia.3. Sesungguhnya Islam telah memerintahkan semua kebaikan dan melarang semua kemunkaran. Memerintahkan semua adab dan akhlak nan mulia seperti : kejujuran, lemah lembut, tawadhu', malu, menepati janji, menghormati dan menyayangi, berbuat adil, berani, sabar, menyatukan hati, menerima rezqi dengan apa adanya ( qana'ah ), iffah ( menjaga diri ), berbuat baik, memaafkan, amanah, mengucapkan terima kasih terhadap kebaikan, menahan marah, memerintahkan berbakti kepada kedua orang tua, silaturrohim, menolong orang miskin, berbuat baik terhadap tetangga, menjaga harta anak yatim dan merawatnya, sayang terhadap anak kecil dan menghormati orang yang lebih tua, berbuat baik terhadap pembantu dan hewan, menyingkirkan halangan di jalan, ucapan baik, memaafkan dari kesalahan meskipun mampu untuk membalasnya, memberikan nasehat kepada saudaranya sesama muslim, membantu keperluan saudaranya sesame muslim, memberi kelonggaran membayar hutang bagi yang kesulitan, saling memberikan ucapan kesabaran dan takziyah dikala ditimpa musibah, tersenyum di hadapan orang-orang, menjenguk orang sakit, menolong orang yang didholimi, memberikan hadiah diantara teman, memulyakan tamu, bermuamalah baik dengan istri, memberikan infak kepadanya dan kepada anak-anaknya, memanjangkan janggut, memberikan salam dan minta izin sebelum masuk rumah agar tidak terlihat aurat temannya yang ada dalam rumah.Kalau orang non islam melaksanakan sebagian dari adab-adab ini, mereka melakukan Cuma sekedar adab secara umum saja, mereka tidak mengharapkan balasan dan pahala dari Allah, begitu juga tidak akan mendapatkan kemenangan di hari kiamat nanti.Kalau kita ambil contoh apa yang dilarang dalam islam, kita akan dapatkan kemaslahatan kepada individu dan masyarakat. Semua larangan untuk melindungi hubungan antara Tuhan dengan hambanya, antara manusia pada dirinya. Dan antara sesama manusia itu sendiri. Coba kita ambil beberapa contoh untuk menjelaskan hal ini :Islam melarang menyekutukan Allah dan beribadah kepada selain Allah, yang mana beribadah kepda selain Allah akan berakibat kehidupan yang sengsara. Melarang mendatangi dukun, tukang ramal, dan melarang membenarkan ucapannya. Melarang sihir yang memisahkan atau menyatukan dua insan. Melarang berkeyakinan bahwa bintang-bintang dan galaksi di langit mempengaruhi kehidupan manusia. Larangan mencela waktu, karena Allah yang mengaturnya. Begitu juga melarang ramalan dari perilaku binatang dan pesimis. Melarang membatalkan amalan, ketika dia beramal karena ingin dilihat, didengar atau ingin mendapatkan sanjungan. Melarang merunduk dan bersujud kepada selain Allah, begitu juga tidak boleh ikut duduk besama orang-orang munafiq atau fasik Cuma karena alasan biar pendekatan kepadanya. Melarang saling melaknat dengan laknat Allah, dengan kemarah-Nya atau dengan Api.Melarang kencing di air yang tidak mengalir, membuang hajat di tengah jalan, di tempat naungan orang, di tempat aliran sungai, begitu juga melarang menghadap kiblat atau membelakangi ketika kencing atau buang air besar. Melarang memegang kemaluannya dengan kanan kanan ketika kencing, melarang memberikan salam ketika buang hajat, melarang orang yang baru bangun memasukkan tangannya ke dalam bejana sampai dia mencucinya. Melarang melakukan shalat sunnah waktu matahari terbit, ketika tengah hari, dan waktu terbenam, karena waktu tebit dan terbenam itu diantara dua tanduk syetan. Larangan melakukan shalat ketika makanan sudah disiapkan dan ingin sekali untuk makan, melarang ketika shalat menahan kencing, buang air besar dan buang angin ( kentut ), karena kesemuanya itu akan mengganggu orang yang shalat dan menghilangkan akan kekhusyu’an yang diinginkan.Melarang mengeraskan suara ketika shalat sampai mengganggu orang lain, melarang meneruskan shalat malam dikala mengantuk, bahkan hendaklah dia tidur kemudian dilanjutkan lagi. Begitu juga dilarang melaksanakan qiyamul lail semalam suntuk apalagi dia sebagai pengikut. Dilarang membatalkan shalat dikala ragu-ragu sampai dia mendengar suara atau mencium bau ( kentut ).Melarang jual beli dan mengumumkan barang hilang di masjid karena ia merupakan tempat ibadah dan dzikir kepada Allah, maka tidak layak untuk masalah-masalah duniawi di dalamnya. Larangan berjalan cepat ketika sudah dimulai shalat, bahkan berjalan dengan tenang. Larangan untuk bermegah-megahan dengan menghiasi berbagai macam corak warna merah, kuning atau berbagai macam aksesioris dalam masjid yang bisa mengganggu orang-orang yang sedang shalat. Larangan puasa wisol ( terus menyambung ) tanpa henti, begitu juga larangan istri puasa sunnah sementara suaminya ada melainkan dengan seizing suaminya.Larangan dalam kuburan dengan membangun diatasnya, meninggikan kuburan, duduk diatasnya, berjalan diantaranya dengan memakai sandal, memberi penerangan, menulis di nisan, membongkarnya dan menjadikan kuburan sebagai masjid. Larangan niyahah ( meratapi kematian ) menyobek baju dan membentangkan rambut Karena kematian seseorang, melarang mengikuti ahli jahiliyah. Kalau Cuma sekedar memberitahu akan kematian seseorang maka hal itu tidak mengapa.Dan larangan makan riba dan semua bentuk perniagaan yang mengandung unsur ketidak jelasan, kebohongan dan tipu daya. Melarang menjual darah, minuman keras, babi, patung dan semua yang diharamkan oleh Allah, maka jual belinya juga diharamkan. Melarang najsy yaitu orang yang menambah harga barang tanpa ada maksud untuk membelinya seperti yang sering terjadi pada lelang barang. Melarang menyembunyikan aib barang ketika menjualnya, menjual barang yang bukan menjadi miliknya, menjual barang yang belum ada di tangan, melarang menjual, membeli atau menawar apa yang telah dilakukan oleh saudaranya. Melarang menjual buah-buahan sebelum masak sehingga selamat dari kerugian, larangan mengurangi takaran dan timbangan, menyimpan barang, melarang patner tanah, kelapa atau yang sejenisnya untuk menjual bagiannya sebelum diberitahukan kepada patner lainnya, memakan harta anak yatim dengan kedholiman, menjauhi hasil undian nasib, judi, ghasb memakai barang tanpa izin, larangan memberi dan mengambil suap, menyita harta orang lain, memakan harta dengan batil, begitu juga mengambilnya untuk dimusnakan, larangan mengurangi hutangnya pada orang-orang, larangan menyimpan barang temuan, atau mengambilnya kecuali untuk diumumkannya, larangan menipu dengan segala macam bentuknya, larangan berhutang dengan niatan tidak ingin mengembalikannya, larangan mengambil harta saudara sesama muslim kecuali dengan kerelaan, dan apa-apa yang diambil dengan perasaan malu maka hal tersebut haram, larangan mengambil hadiah agar mendapatkan syafaat ( bantuan ),Larangan tabattul yaitu tidak mau menikah, larangan mengebiri, larangan menggabungkan perkawinan antara dua saudara wanita, atau antara wanita dengan bibi dari bapak dan ibu yang lebih tua atau yang lebih muda, khawatir putus hubungan, larangan nikah syigor yaitu ungkapan seperti kawinkan saya dengan putrimu atau saudara perempuanmu, nanti kamu akan saya nikahkan dengan putriku atau saudara perempuanku, karena hal ini seperti barteran antara dua orang. Hal ini merupakan kedholiman dan diharamkan. Larangan nikah mut'ah ( nikah kontrak ) yaitu nikah dengan kesepakatan kedua belah fihak dan berakhir dengan berakhirnya kesepakatan tersebut. Larangan mendatangi wanita dalam kondisi haid, dibolehkan mendatanginya ketika sudah bersuci, begitu juga dilarang mendatangi lewat dubur, larangan meminang pinangan saudaranya sampai dia membiarkannya atau memberi izin kepadanya, larangan mengawinkan janda kecuali dengan meminta pertimbangan dahulu darinya dan larangan mengawinkan perawan kecuali meminta izin dahulu kepadanya, larangan memberikan ucapan selamat " Birrifa' wal banin ( selamat mendapatkan anak laki-laki ) " karena kebiasaan orang jahiliyah, karena orang jahiliyah dahulu tidak suka terhadap wanita, larangan wanita yang telah dicerai menyembunyikan kandungannya, larangan istri berbicara dengan suami yang jorok, larangan wanita merusak suami orang lain, larangan mempermainkan kata-kata talak / cerai, larangan permintaan wanita terhadap laki-laki untuk menceraikan istrinya, seperti permintaan wanita untuk menceraikan istri laki-laki agar dia bisa menikah dengannya. Larangan wanita berinfak / shodaqah dari uang suaminya kecuali dengan izin suaminya, larangan pisah ranjang dengan suaminya kecuali ada udzur syar'I, kalau tidak ada alasan syar'i maka malaikat akan melaknatnya. Larangan anak mengawini ibu dari bapaknya, melarang laki-laki mendatangi istri yang hamil bukan dari hasil hubungannya, larangan suami melakukan azl ( mengeluarkan mani di luar ) terhadap istrinya yang merdeka kecuali atas kesepakatan darinya, larangan mengetuk pintu rumah malam hari sampai membuat kaget istri, kecuali kalau kedatangannya sudah diberi tahu, maka hal tersebut tidak mengapa, larangan suami mengambil mahar istrinya tanpa kerelaan darinya, larangan menyakiti istrinya agar dia bisa menebus dengan harta.Larangan wanita untuk tabarruj ( keluar rumah dengan berdandan ), larangan khitan wanita yang berlebihan, larangan wanita memasuki salah satu rumah suaminya kecuali dengan seizinnya. Dan cukup izin secara umum dikala tidak berseberangan dengan aturan islam, larangan memisahkan antara anak dengan ibunya, larangan tidak punya rasa cemburu, memandangan kepada wanita asing dan memandangnya terus menerus.Larangan memakan bangkai, baik karena mati tenggelam, tercekik, disengat atau jatuh dari tempat yang tinggi, makan darah, daging babi, yang disembelih bukan dengan menyebut nama Allah dan yang disembelih untuk berhala.Larangan memakan binatang jallalah yaitu binatang yang memakan kotoran, begitu juga dilarang meminum susunya. Larangan memakan binatang yang bertaring, bercakar dari burung, dan memakan daging himar piaraan, dilarang menyiksa binatang sedikit demi sedikit sampai mati, memelihara binatang tanpa memberi makanan, larangan menyembelih dengan gigi, kuku, menyembelih dihadapan binatang lainnya atau mengasah alat di depannya.Dalam masalah pakaian dan perhiasanLarangan berlebih-lebihan dalam berpakaian, memakai emas bagi laki-laki, melarang memakai pakaian setengah telanjang atau berjalan dengan telanjang, larangan menyingkap betis. Larangan isbal ( memanjangkan pakaian di bawah mata kaki ) dalam berpakaian karena sombong dan memakai baju agar dikenal.Larangan mengumpat, meremehkan, memanggil dengan panggilan gelar yang buruk, mengguncing, mengadu domba, mengejek orang, berbangga diri dengan kedudukan, mengejek keturunan, larangan mengolok-olok, berkata jorok, begitu juga berbuat kejelekan secara terang-terangan dari ucapan melainkan orang yang didholimi.Larangan berbohong, dan diantara kebohongan yang besar dalam mimpi seperti membikin kebohongan dalam bermimpi untuk mendapatkan keutamaan, atau mendatangkan keuntungan duniawi atau untuk menakut-nakuti terjadi permusuhan diantara mereka. Larangan merekomendasi untuk dirinya, larangan pembicaraan rahasia, tidak boleh berbicara hanya berduan saja tanpa mengajak orang ketiga, karena hal tersebut membuat kesedihan. Larangan melaknat orang mukmin dan orang yang tidak berhak untuk dilaknat.Larangan mengolok-olok orang yang telah meninggal dunia, berdoa untuk mati atau mengharap kematian karena kemelaratan yang menimpahnya. Larangan berdoa kejelekan untuk dirinya, anak-anaknya, pembantu dan terhadap hartanya.Larangan memakan apa yang ada di tangan orang lain, memakan di tengah-tengah makanan, akan tetapi hendaklah dia makan apa yang ada di dekatnya dan ada di sisinya, karena keberkahan makanan itu ada di tengah-tengah makanan. Larangan meminum dengan gelas pecah agar tidak mencederainya, larangan minum dari mulut cendawan dan bernafas di dalamnya. Larangan makan dengan tengkurap, larangan duduk di atas tempat untuk minuman khomer. Larangan meninggalkan api menyala dalam rumah, ketika dia akan tidur. Larangan ketika akan tidur membawa kembang-kembangan. Larangan tidur dengan tengkurap, larangan seseorang bercerita mimpi buruk atau mentafsirkannya, karena hal itu adalah permainan syetan.Larangan membunuh jiwa tanpa ada alasan yang dibenarkan agama, larangan membunuh anak-anak karena takut kemiskinan, larangan bunuh diri, larangan berbuat zina, homoseksual, minuman arak ( khomr ) baik juicenya atau membawa dan menjualkannya. Larangan mencari keredhoan manusia dengan kemurkaan Allah. Larangan membentak kedua orang tua dan ucapan “ AH “ kepada keduanya. Larangan menyandarkan ( memamggil ) anak kepada selain orang tuanya. Larangan menyiksa dengan api atau membakar orang yang hidup maupun yang sudah meninggal dunia dengan menggunakan api. Larangan memutilasi mayit. Larangan membantu dalam kebatilan dan bekerja sama dalam dosa dan permusuhan. Larangan mematuhi seseorang dalam bermaksiat kepada Allah. Larangan bersumpa palsu, sumpah main-main, larangan mendengarkan permbicaraan orang lain tanpa seizinnya. Larangan melihat aurot, mengaku apa yang bukan miliknya, memakan dengan kenyang apa yang tidak diberikan kepadanya, dan larangan ingin cepat mendapatkan pujian apa yang dia tidak lakukan. Larangan mengintai rumah orang lain tanpa seizinnya. Larangan boros, foya-foya, sumpah yang mengandung dosa, mengintai dan berburuk sangka kepada orang-orang sholeh laki-laki dan perempuan. Larangan saling mendengki, saling mencela dan saling membuat maker. Larangan condong pada kebatilan, sombong, berbangga diri, besar kepala, dan bangga dengan kesombongan. Larangan seorang muslim mengambil shadaqahnya kemballi meskipun hanya sedikit.Larangan menjanjikan upah pada pegawai sementara dia tidak menepati janjinya. Larangan tidak berlaku adil terhadap anak-anaknya, larangan memberikan wasiat seluruh hartanya sampai ahli warisnya miskin, maka wasiatnya tidak boleh dilaksanakan kecuali sepertiga hartanya. Larangan berbuat jelek terhadap tetangga, berbuat kemudhorotan dalam berwasiat, mengucilkan dan tidak tegur sapa terhadap sesama muslim lebih dari tiga hari tanpa ada alasan syar’i. larangan khodf yaitu melempar batu kecil diantara jemarinya, karena bisa mengenai mata atau melukai gigi, larangan berwasiat kepada ahli waris, karena Allah telah memberikan kepadanya hak-hak warisan. Larangan menyakiti tetangga, menunjuk-nunjuk dengan senjata, membiarkan pedang terhunus khawatir mencederai orang, larangan memisah diantara dua orang kecuali dengan izinnya, larangan menolak hadiah jikalau tidak ada udzur syar’I, larangan boros dan bermewah-mewahan, larangan memberikan harta kepada orang yang masih bodoh ( idiot ). Larangan mengharap terhadap kelebihan antara satu dengan yang lainnya terhadap apa yang telah Allah berikan kepadanya baik laki-laki maupun perempuan. Larangan membatalkan shodaqoh dengan menyebut-nyebut dan melukai perasaannya. Larangan menyembunyikan persaksian, larangan menghardik anak yatim dan peminta-minta.Larangan berobat dengan obat jelek ( haram ), karena Allah tidak memberikan kesembuhan pada umat ini dengan sesuatu yang diharamkan. Larangan membunuh wanita dan anak-anak dalam perang. Larangan membangga satu dengan yang lainnya. Larangan tidak menepati janji, khianat terhadap amanat, meminta-minta tanpa ada keperluan, larangan menakut-nakuti orang lain atau mengambil barangnya baik bergurau atau sungguhan. Larangan mengambil lagi permberian atau hibahnya kecuali pemberian orang tua kepada anaknya. Larangan mengobati tanpa punya pengalaman. Larangan membunuh semut, lebah dan burung hud hud. Larangan laki-laki melihat aurat laki-laki atau perempuan melihat aurat perempuan. Duduk diantara dua orang kecuali dengan izinnya, larangan memberikan salam hanya kepada orang yang dikenalnya saja, akan tetapi seharusnya memberikan salam kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal. Larangan bersumpah yang menghalanginya untuk berbuat kebaikan, akan tetapi dia harus melakukan kebaikan dan membayar tebusan ( kafarah ) terhadap sumpahnya. Larangan memutuskan perselisihan diantara dua fihak dalam kondisi marah atau memutuskan perkara tanpa mendengarkan dari salah satu fihak. Larangan melewati pasar sambil membawa alat yang bisa mencederai orang-orang, seperti membawa peralatan tajam dalam kondisi terbuka. Larangan menyuruh orang lain untuk berdiri kemudian dia duduk di tempatnya, dan larangan menyuruh orang untuk berdiri ketika bersama temannya kecuali meminta izin terlebih dahulu.Dan perintah atau larangan yang lainnya, yang mana bisa membahagiakan kita dan membahagiakan semua orang. Apakah anda telah mengetahuinya agama lain seindah agama ini wahai penanya ??Coba ulangi jawaban ini dan tanyakan pada diri anda sendiri : “ Sungguh merugi ketika anda tidak termasuk salah satu dari pengikut agama ini ?? “.Allah berfirman :وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنْ الْخَاسِرِينَسورة آل عمران/85“ Barangsiapa yang mencari selain agama islam sebagai agama, maka ( Allah ) tidak akan menerimanya dan di akhirat termasuk golongan orang-orang yang merugi “ Ali Imron : 85Terakhir kali, kami mengharap kepada anda dan kepada semua orang yang membaca jawaban ini, agar mendapatkan taufiq untuk mengikuti jalan yang benar. Semoga Allah menjaga kami dan anda semua dari segala kejelekan. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Setelah pulang dari pengembaraannya, saudara saya mulai berbicara yang aneh-aneh. Dia mulai dengan berbicara tentang beberapa ramalan dan tidak berbicara dengan seorangpun. Dia telah tinggal di luar kota selama dua tahun. Hiangga suatu saat dia berani meludahi ibunya. Kemudian kami meyakini bahwa dia sakit jiwa, lalu kami membawanya ke dokter tapi tidak ada perubahan sedikitpun. Kami menduga bahwa dia telah diganggu oleh jin atau sihir. Bagaimanakah cara kita mengetahui hal itu dan bagaimana solusinya? Ibunya sampai sakit karena hal ini. | Alhamdulillah.Adapun perbedaan antara gangguan jin dan sihir maka beberapa orang yang sudah berpengalaman dalam hal ini menerangkan bahwa di antara tanda-tanda orang yang diganggu jin adalah sebagai berikut:Berpaling dan sangat menghindar dari mendengar adzan atau bacaan Quran.Pingsan, kejang,atau kesurupan dan jatuh ketika dibacakan Quran.Sering mimpi yang menakutkan.Suka menyendiri, menyepi dan berperilaku aneh.Kadang-kadang syetan yang masuk kepadanya berbicara ketika dibacakan Quran.Gila, sebagaimana firman Allah:"Orang-orang yang memakan riba mereka tidak bisa berdiri kecuali seperti berdirinya orang yang dipukul oleh syetan karena gila."Adapun sihir, di antara tanda-tandanya adalah:Orang yang terkena sihir membenci isterinya atau wanita yang tersihir membenci suaminya sebagaimana firman Allah:"Lalu mereka mempelajari dari Harut dan Marut ilmu sihir yang bisa memisahkan antara seseorang dengan isterinya."Berbeda keadaan dirinya antara di luar rumah dengan di dalam rumah dengan perbedaan yang mencolok. Maka dia akan sangat rindu kepada isterinya dan rumahnya ketika dia berada di luar rumah, tetapi ketika dia masuk diapun membenci keluarganya dengan kebencian yang sangat. Tidak mampu menggauli isterinya. Bagi wanita hamil selalu mengalami keguguran terus menerus. Perubahan yang tiba-tiba dari perilakunya tanpa sebab yang jelas. Tidak punya selera makan sama sekali. Sering berkhayal bahwa dia sedang mengerjakan sesuatu padahal dia tidak mengerjakannya. Taat secara membabi buta dan cinta secara tiba-tiba serta berlebih-lebihan dalam bersikap kepada orang tertentu.Inilah... Namun ada hal yang harus kita perhatikan bahwa tanda-tanda yang disebutkan di atas tadi tidaklah berarti bahwa bila sebagian diantaranya terjadi pada diri seseorang lalu dianggap dia terkena sihir atau jin. Kadang-kadang hal itu terjadi karena sebab fisik atau kejiwaan yang lain.Pengobatan:Tawakal kepada Allah dan benar-benar bersandar kepada-Nya.Diruqyah (dibacakan Al Quran kepadanya) dan berlindung kepada Allah dengan cara yang disyariatkan.Surat yang terpenting yang harus dibacakan adalah Al Falaq dengan An Nas yang dipakai untuk mengobati Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam dan tidak ada minta perlindungan yang sebanding dengan dua surat tadi. Lalu ditambahkan surat Al Ikhlas. Dan surat Al Fatihah merupakan ruqyah yang ampuh sebagaimana ditetapkan dalam hadis sahih. Di dalam mengobati sihir boleh juga mengambil tujuh helai daun bidara yang hijau, lalu ditumbuk dan di simpan di sebuah bejana lalu dituangkan air ke dalamnya secukupnya untuk mandi lalu dibacakan ayat kursi, surat Al Kafirun, Al Ikhlas, Al Falaq An Nas, dan ayat-ayat sihir yang ada dalam surat Al Baqarah ayat 102, Al A'raf ayat 117-119, surat Yunus ayat 79-82, dan surat Thaha ayat 65-69, kemudian sebagian airnya diminum dan sisanya dipakai mandi seperti yang pernah dicoba oleh beberapa orang ulama salaf dan hal ini ternyata bermanfaatMengeluarkan alat sihir dan merusakkannya sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam ketika beliau disihir oleh Lubaid Bin Al A'sham seorang Yahudi.Menggunakan obat-obat yang dibolehkan, seperti memakan tujuh buah kurma yang berkualitas (dari kurma Madinah) sebelum sarapan, kalau tidak ada, maka boleh memakan kurma apa saja yang didapat dengan izin Allah akan bermanfaat.Berbekam.Doa.Kita mohon kepada Allah semoga Dia menyembuhkan saudara Anda dan melepaskan penderitaannya serta penderitaan Anda karena Dialah Yang Maha Penyembuh yang tidak ada Penyembuh selain Dia. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Kami mendengar bahwa ziarahnya para wanita ke kuburan adalah tidak boleh karena orang yang mati bisa melihat mereka dalam keadaan telanjang. Saya tidak yakin dengan hal ini karena ibu saya dan saudari saya ingin berziarah ke makam bapak saya, bahkan mereka berdua sudah berziarah. Apakah hukumnya? | Alhamdulillah., segala puji bagi Allah.Yang menjadi sebab terlarangnya wanita ziarah kubur adalah hadits Nabi Shalallahu
'Alaihi Wassalam,"Allah melaknat para wanita yang berziarah kubur." (Sunan
Tirmidzi 294 dan dia berkata hadis ini hasan).Pelarangan ini bukanlah karena orang-orang yang mati bisa melihat para penziarah
dalam keadaan telanjang. Ini adalah penyebab yang tidak bisa diterima karena
alam orang yang mati berbeda dengan alam orang yang hidup. Seandainya penyebab
terlarangnya ziarah kubur bagi wanita karena orang yang mati bisa melihat
para penziarahnya dalam keadaan telanjang, maka pasti ziarahnya para lelaki
pun diharamkan. Anda harus menganjurkan agar ibu dan saudari Anda bersungguh-sungguh
mendoakan bapak Anda yang telah tiada. Hal ini jauh lebih bermanfaat bagi
si mayit dan manfaatnya bagi si mayit tidak sebanding daripada sekedar ziarah.
Dan beritahukanlah kepada keduanya bahwa doanya akan sampai kepada si mayit
di mana pun orang yang berdoa itu berada, baik ada di samping makam ataupun
jauh. Saya memohon kepada Allah agar Dia merahmati orang yang telah mati di
antara Anda dan memberikan kesabaran kepada Anda semua atas kehilangannya.
Maka kita semua adalah kepunyaan Allah dan hanya kepada-Nyalah kita akan kembali. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Bolehkah seorang suami menyetubuhi istrinya pada masa iddah? | Alhamdulillah.jika seorang suami mentalak istrinya dengan talak satu atau talak dua maka secara otomatis si istri masuk dalam masa iddah. Si istri menjalani masa iddah di rumah suaminya, si istri tetap tinggal bersamanya karena ia masih berstatus istri dalam perlindungan suami. Jika si suami berhasrat menyetubuhinya maka menurut sebagian ulama hal itu merupakan tanda rujuk dan selesainya masa iddah istrinya. Sebagian ulama lain berpendapat bahwa si suami wajib rujuk sebelum menyetubuhi istrinya. Yaitu dengan mengucapkan kalimat rujuk. Misalnya dengan mengatakan: "Saya rujuk kepadamu, Saya kembali kepada si Fulanah, dengan disaksikan dua orang saksi dari kalangan kaum muslimin. Dengan pernyataannya itu berakhirlah masa iddah, setelah itu ia boleh menyetubuhi istrinya kapan saja ia mau. Inilah cara yang paling selamat jika ia berhasrat menyetubuhi istrinya yang berada dalam masa iddah. Adapun jika talaknya itu talak tiga, maka si istri tidak boleh tinggal bersamanya. Si istri harus keluar dari rumahnya dan tidak halal baginya hingga si istri menikahi lelaki lain. Dan bila suami mantan istrinya itu menceraikannya barulah ia boleh kembali kepada mantan istrinya itu dengan aqad yang baru pula.Wallahu a'lam. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Ibu saya ingin menunaikan ibadah umroh insya Allah. Suami dan saudara-saudaranya tidak bisa mengantarkannya. Sepupu, ipar laki-laki dan ipar laki-laki dari saudara perempuannya akan berangkat haji dengan istrinya, apakah ibu saya boleh pergi bersama mereka untuk melaksanakan umroh? | Alhamdulillah.Merupakan bentuk penjagaan Islam kepada wanita, ia mewajibkan mahram dalam perjalanannya, agar menjaganya dari para pelaku tindak kriminal, atau membantunya selama perjalanan; karena perjalanan merupakan bagian dari adzab. Maka tidak boleh bepergian tanpa mahram, sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas –radhiyallahu ‘anhuma- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:( لا تُسَافِرَنَّ امْرَأَةٌ إِلا وَمَعَهَا مَحْرَمٌ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ اكْتُتِبْتُ فِي غَزْوَةِ كَذَا وَكَذَا وَخَرَجَتِ امْرَأَتِي حَاجَّةً قَالَ اذْهَبْ فَحُجَّ مَعَ امْرَأَتِكَ ) البخاري فتح 3006“Seorang wanita janganlah bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya”. Seseorang berdiri dan berkata: Ya Rasulullah, saya telah terdaftar untuk ikut perang tertentu, sedang istri saya berangkat haji, Rasulullah bersabda: “Berangkatlah haji bersamanya”. (HR. Bukhori 3006)Yang menunjukkan diwajibkannya mahram adalah bahwa Rasulullah menyuruh orang laki-laki di atas untuk meninggalkan jihad meskipun ia sudah terdaftar di sebuah peperangan, sedang perjalanan istrinya adalah perjalanan dalam rangka taat kepada Allah, bukan untuk rekreasi atau semacamnya. Rasulullah menyuruh laki-laki tersebut untuk membatalkan perang dan pergi haji menemani istrinya.Para ulama mensyaratkan lima hal kepada mahram:1.Harus laki-laki2.Muslim3.Baligh4.Berakal5.Yang haram dinikahi selamanya, seperti; bapak, kakak atau adik, paman dari bapak atau dari ibu, bapak mertua, bapak tiri, kakak atau adik sesusuan. Bukan yang haram dinikahi sementara, seperti; suaminya kakak atau adik, suaminya bibi dari bapak atau dari ibu.Atas dasar inilah, maka ipar laki-laki, anak laki-laki paman dari bapak maupun dari ibu bukan termasuk mahram, jadi ia tidak boleh bepergian dengan mereka.Wallahu a’lam. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Saya mempunyai pertanyaan saya malu mengungkapkannya akan tetapi disana ada saudari baru masuk Islam, dia ingin mengetahui jawaban. Sementara saya tidak mempunyai jawaban dengan dalil dari Qur’an dan Hadits. Saya berharap anda dapat membantu kami . saya memohon kepada Allah untuk memaafkanku kalau sekiranya pertanyaannya tidak layak. Akan tetapi karena kita sebagai umat Islam harus tidak malu dalam mencari ilmu. Pertanyaannya adalah apakah onani di perbolehkan dalam Islam? | Alhamdulillah.Onani itu haram berdasarkan dalil Qur’an dan Hadits.Pertama : Al-Qur’an Al-KarimIbnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Imam Syafi’Idan orang yang sependapat dengan beliau telah berdalil akan pengharaman onani memakai tangan dengan ayat Firman Allah ini:والذين هم لفروجهم حافظون . إلا على أزواجهم أو ما ملكت أيمانهم فإنهم غير ملومين . فمن ابتغى وراء ذلك فأولئك هم العادون ) 4-6 سورة المؤمنون“dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. QS. Al-Mukminun: 5-7Syafi’I dalam kitab Nikah mengatakan, “Penjelasan dengan menyebutkan menjaga kemaluanya kecuali kepada istri-istri atau budak yang mereka miliki. Menunjukkan pengharaman selain istri dan budak yang dimiliki. Kemudian dikuatkan dengan firman-Nya “Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” Tidak dihalalkan melakukan sesuatu di kemaluan kecuali istri atau budak yang dimiliki. Dan tidak dihalalkan beronani. Wallahua’lam ‘Kitab Al-Umm karangan Imam Syafi’i.Sebagian ahli ilmu berdalil dengan firman Allah Ta’ala:( وَلْيَسْتَعْفِفْ الَّذِينَ لا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمْ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ) النور 33“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.” QS. An-nur: 33.Printah menjaga diri, mengandung kesabaran terhadap selainnya.Kedua: Sunnah NabawiyahMereka berdalil dengan hadits Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu berkata:كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَبَابًا لا نَجِدُ شَيْئًا فَقَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءةَ ( تكاليف الزواج والقدرة عليه ) فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ ( حماية من الوقوع في الحرام ) رواه البخاري فتح رقم 5066“Kita para pemuda bersama Nabi sallallahu alaihi wa sallam tidak mendapatkan sesuatu. Maka Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam mengatakan kepada kita, “Wahai para pemuda siapa yang mampu ba’ah (biaya pernikahan dan kemampuan akan hal itu) maka hendaknya dia menikah. Karena ha itu dapat menahan pandangan dan menjaga kemaluan. Siapa yang tidak mampu hendaknya dia berpuasa karena hal itu menjadi tameng (tameng terjatuh dari yang diharamkan).” HR. Bukhori, Fathul Bari no. 5066.Syareat memberi arahan ketika tidak mampu menikah agar berpuasa meskipun dengan kesulitannya. Tanpa mengarahkan ke onani padahal pendorong yang kuat ke arah itu dan ia lebih mudah dibandingkan berpuasa. Meskipun begitu tidak diizinkan.Dalam permasalahan ini ada dalil yang lainnya. Kita cukupkan disini saja. Wallahu a’lamSementara solusi bagi orang yang terjerumus ke hal itu. Berikut ini beberapa nasehat dan langkah-langkah agar terlepas darinya:1. Seharusnya orang yang ingin terlepas dari kebiasaan ini menunaikan perintah Allah dan menjauhi kemurkaan-Nya.2. Mencegah hal itu dari akar kebaikan yaitu menikah sebagai realisasi dari wasiat Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam kepada para pemuda akan hal itu3. Menolak lintasan pikiran, was was dan menyibukkan diri dan pikiran untuk kebaikan agama dan akhirat anda. Karena mengikuti was was menjurus ke perbuatan kemudian semakin kuat sehingga menjadi kebiasaan dan akan kesulitan terlepas darinya.4. Menahan pandangan. Karena melihat ke seseorang dan gambar fitnah baik hidup itu maupun foto. Membiarkan pandangan mengarah kepada yang diharamkan. Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya.” QS. An-Nur: 30. Dan Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jangan mengikuti satu pandangan dengan pandangan lainnya.” HR. Tirmizi, 2777 dinyatakan hasan dalam shoheh Jami;, 7953. Kalau pandangan pertama itu pendangan tiba-tiba. Tidak ada dosa di dalamnya. Maka pandangan kedua itu diharamkan. Begitu juga hendaknya menjauhi tempat-tempat yang di dalamnya ada godaan dan menggerakkan nafsu syahwat yang di dalam.5. Sibuk dengan berbagai macam ibadah. Dan jangan meninggalkan waktu kosong untuk bermaksiat.6. Mengambil pelajaran hasil dari kebiasaan itu berakibat negatif dari sisi kesehatan. Seperti melemahkan pandangan dan otot, lemah anggota kemaluan dan sakit pinggang serta sisi negatif lainnya yang disebutkan oleh pakar kedokteran. Begitu juga sisi negatif kejiwaan seperti gundah, penyesalan dalam diri. Yang lebih besar dari itu semua adalah terganggu shalatnya karena seringkali mandi atau kesulitannya terutama waktu musim dingin begitu juga akan membatalkan puasanya7. Menghilangkan qanaah yang salah. Karena sebagian para pemuda berkeyakinan bahwa perbuatan ini diperbolehkan dengan alasan menjaga diri dari zina dan liwath (homoseksual). Padahal bisa jadi tidak dekat sama sekali dengan kejelekan itu.8. Bersenjata dengan kekuatan kemauan dan keinginan agar seseorang tidak menyerah kepada syetan. Menjauhi kesendirian seperti bermalam sendirian. Telah ada hadits bahwa Nabi sallallahu alaihi wa sallam melarang seseorang bermalam sendirian. Diriwayatkan Imam Ahmad ia ada di Shoheh Jami’, 6919.9. Mengambil pengobatan Nabi yang manjur yaitu berpuasa. Karena hal itu dapat menghancurkan kekuatan syahwat dan mendidik libido sex. Hati-hati dari tanda-tanda asing seperti bersumpah atau nazar tidak akan mengulangi. Karena kalau dia mengulangi setelah itu, termasuk melanggar sumpah setelah dikuatkan. Bagitu juga jangan mempegunakan obat-obatan pereda syahwat. Karena di dalamnya ada bahaya kesehatan dan badan. Telah ada dalam sunah menjelaskan keharaman mengkonsumsi untuk memutus semua syahwat.10. Komitmen dengan adab syar’iyyah ketika tidur seperti membaca zikir yang ada. Tidur pada posisi sebelah kanan menjauhi telengkap (tidur diatas perut) karena Nabi sallallahu alaihi wa sallam melarang hal itu.11. Sabar dan iffah karena kita harus bersabar dari sesuatu yang diharamkan meskipun jiwa menginginkannya. Perlu diketahui, bahwa membawa jiwa pada iffah akan menjadikan di akhirnya mempunyai akhlak yang terus menerus pada diri seseorang. Hal itu seperti sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:مَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللَّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ . " رواه البخاري فتح رقم 1469 .“Siapa yang meminta iffah, maka Allah akan berikan iffah kepadanya. Siapa yang merasa kaya, maka Allah kayakan dia. Dan siapa yang mencoba bersabar, maka Allah akan berikan kesabaran atasnya. Tidak ada pemberian kepada seseorang yang lebih baik dan luas dibandingkan dengan kesabaran. HR. Bukhori Fath, no. 1469.12.Kalau seseorang terjerumus dalam kemaksiatan ini. Maka hendaknya dia bersegera untuk bertaubat dan beristigfar. Melakukan ketaatan tanpa berputus asa karena hal itu termasuk dosa besar.13. Terakhir kali, yang tidak diragukan lagi. Kembali dan tadaru’ kepada Allah dengan doa dan meminta pertolongan dari-Nya agar dapat terbebaskan dari kebiasaan ini. Itu termasuk obat terbaik karena Allah akan mengbulkan doa orang yang berdoa ketika dia berdoa.Wallahu a’lam . | Refrensi:Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid |
Apakah Islam memperbolehkan keterwakilan yang berimbang dalam pemberlakuan peraturan ataukah tidak? Gambarannya seperti ini, ada sepuluh organisasi Islam yang setiap dari orgnisasi tadi memiliki jumlah anggota yang berbeda-beda untuk merumuskan dan menginginkan bergabung bersama-sama agar menjadi organisasi induk yang teratur dan rapi sekiranya. Apakah dibolehkan penyusunan organisasi disesuaikan dengan jumlah para anggota-anggotanya, dalam artian jika salah satu organisasi beranggotakan 1-100 anggota maka mereka mendapatkan satu suara, dan apabila jumlah mereka 101-200 anggota maka mereka mendapatkan dua suara dan selanjutnya seperti ini? apakah agama Islam memperbolehkan akan hal tersebut?? | Alhamdulillah...Tidak ada larangan dalam hal tersebut karena
termasuk salah satu macam dari macam-macamnya aturan dan ketertiban untuk
mencapai kebenaran atau pendapat yang paling briliant dan yang demikian itu
dengan membagi kelompok-kelompoksesuai dengan porsi dan jumlah personalnya.
Akan tetapi tetap harus kalian
perhatikan sesungguhnya pembagian merata dengan asumsi suara yang seimbang
bisa jadi termasuk kedzaliman apabila mereka tidak sama dalam pembagian
amanah, kekuatan , keilmuan dan pengalaman yang diperlukan untuk untuk
menetapkan keputusan yang mereka ingin memberlakukannya.
Namun apabila kemampuan mereka hampir
seimbang satu sama lain, maka pemungutan suara atau voting diambil dari yang
memiliki kapasitas atau yang memiliki kebijaksanaan.Atas dasar itulah maka Ahlul Hilli wal ‘Aqdi
(Majlis Perwakilan Rakyat) merupakan kelompok elite umat ini yang berasal
dari kalangan Ulama’, para cendekiawan, profesional, tokoh masyarakat, para
pemimpin dan kumpulan orang-orang yang bijaksana. Mereka inilah yang memilih
seorang khalifah. Bukan sembarang orang seperti orang-orang yang bodoh dan
orang yang senantiasa memperturutkan hawa nafsunya karena mereka semua
hanyalah buih yang sama sekali tidak ada harganya suara mereka, semoga allah
memberikan Taufiqnya kepada kami dan kalian semuanya kepada apa yang
diridloi-Nya... | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Saya berasal dari keluarga muslim, tumbuh dalam aqidah Islam. Meskipun demikian saya melewati kehidupan yang saya anggap sebagai fase kegelapan. Dalam fase tersebut saya melakukan tindakan-tindakan jahiliah selama beberapa tahun, yaitu perbuatan dosa yang tidak bertanggungjawab. Akan tetapi, Alhamdulillah, Allah telah memberi saya hidayah kembali dan menolong saya untuk kembali ke jalan yang lurus.Selama fase kegelapan tersebut saya menjalin hubungan dengan seorang gadis Nashrani yang atas izin Allah baru saja masuk Islam. Kami telah merencakan pernikahan jika kondisi kami telah stabil. Salah satu problem yang dihadapi gadis tersebut adalah bahwa dia berasal dari keluarga Kristen yang taat, bahkan bapaknya adalah seorang pastor. Ketika keluarganya mengetahui rencana pernikahan kami, mereka berusaha dengan segala macam cara untuk memisahkan kami, padahal kami belum memberitahu mereka bahwa gadis tersebut telah masuk Islam.Sekarang hubungannya saya telah sampai pada tingkat dia siap melawan seluruh kelurganya dan kabur bersama saya, walaupun kami ketahui bahwa langkah ini sangat menyulitkan, hanya saja kami sudah sangat saling mencintai. Sebagaimana saya ketahui bahwa syariat Islam menuntut adanya wali bagi perempuan jika ingin menikah yang sepengetahuan saya hal itu harus berasal dari keluarga wanita.Pertanyaan saya, pertama: Apakah rencana kami untuk menikah tanpa persetujuan keluarga sang gadis sesuai dengan syariat Islam?Kedua: Jika hal tersebut dibolehkan, siapakah yang berhak menjadi wali bagi wanita tersebut? Karena tidak ada seorang pun dari salah satu keluarganya yang setuju dengan pernikahan ini… | Alhamdulillah.Pertama:Kami bersyukur kepada Allah, pemilik segala karunia yang telah memberi anda petunjuk ke jalan yang benar setelah melampaui perjalanan jahiliah yang gelap dan ketersesatan dan kesia-siaan. Allah lah Maha pemberi hidayah bagi siapa yang Dia kehendaki. Anda hendaknya banyak bersyukur atas nikmat ini dengan melaksanakan hak Allah dan meninggalkan segala sesuatu yang membuat Allah murka. Hendaknya menjadikan lebih dicintai oleh dirinya dibanding segala sesuatu dan berusaha mengejar apa yang telah tertinggal di sisa usia anda serta melipatgandakan kesungguhnya dan ketaatan serta bersegera dalam lahan kebaikan.Kedua:Apabila wanita tersebut telah masuk Islam, maka tidak ada seorang pun dari kerabatnya yang kafir dapat menjadi walinya, karena tidak ada hak perwalian bagi orang kafir terhadap orang Islam. Jika di negeri tersebut terdapat penguasa atau pemerintahan muslim, maka dia dapat menjadi walinya berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,لا نِكَاحَ إِلاّ بِوَلِيٍّ وَالسُّلْطَانُ وَلِيُّ مَنْ لا وَلِيَّ لَهُ * رواه ابن ماجة رقم 1880 والإمام أحمد وهو في صحيح الجامع رقم 7556“Tidak ada nikah kecuali dengan wali. Dan penguasa adalah wali bagi orang yang tidak memiliki wali.” (HR. Ibnu Majah, no. 1880, Imam Ahmad, dan hadits ini terdapat dalam Shahih Al-Jami, no. 755b6)Jika tidak ada penguasa muslim, maka perwaliannya dapat diserhakan kepada figure yang menjadi rujukan atau memiliki pandangan yang didengar di tengah masyarakat muslim. Misalnya kepala lambaga Islam, imam atau khatib Jumat, mereka dapat melangsungkan akad nikah untuk wanita tersebut.Lihat jawaban soal no.2127.Wallahua’lam. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Siapa yang akan masuk surga ? | Alhamdulillah., segala puji bagi Allah.Pencipta surga (Allah) telah menerangkan kepada kita tentang sifat orang-orang yang akan masuk surga, Allah berfirman :"Barangsiapa yang beramal shalih baik laki-laki atau perempuan dan dia mu'min, maka mereka akan masuk surga mereka akan diberi rizki di dalamnya tanpa hisab." (Q.S. Ghafir: 40)"Sesungguhnya orang-orang yang berkata : "Rabb kami adalah Allah", kemudian mereka istiqomah, maka tidak ada ketakutan atas mereka daan mereka tidak berduka cita. Merekalah para penghuni surga dan mereka kekal didalamnya sebagai balasan dari apa-apa yang telah mereka amalkan." (Q.S. Al-Ahqaf : 14)."Kecuali orang-orang ang bertaubat, beriman dan beramal shalih, maka mereka akan masuk surga dan tidak dizhalimi sedikitpun." (Q.S. Maryam : 60).Maka barangsiapa yang berserah diri kepada Allah dan mengamalkan apa yang Allah perintahkan serta menjauhi apa yang Allah haramkan, maka dia akan masuk surga. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Seorang wanita bertanya tentang hukum khitan bagi wanita, karena dia telah membaca hadits dari Nabi sallallahu’alaihi wa salalm yang memberitahukan (tentang) wanita (berkhitan) dan bagaimana melakukan khitan. Apakah khitan wajib bagi wanita atau sunnah, kalau itu wajib bagaimana caranya dan bagian mana yang dipotong? | Alhamdulillah.Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan dalam kitabnya ‘Al-Mugni’: “Khitan wajib bagi lelaki dan kehormatan bagi wanita. Tidak wajib baginya. Ini pendapat kebanyakan ahli ilmu. Ahmad rahimahullah mengatakan, “Lelaki itu lebih kuat dan wanita lebih ringan.” (1/70). Dan khitan wanita dengan memotong sedikit kulitnya yang seperti jambul ayam jantan diatas tempat keluar kencing. Yang sesuai sunnah tidak memotong semua (kelentitnya), bahkan sebagian darinya. ‘Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah, 19/28.Diantara hikmah yang diikuti adalah terkait dengan kemaslahatan, kalau (kulitnya) besar, maka diambil darinya. Kalau tidak (besar), dibiarkannya. Dan hal itu berbeda sesuai dengan perbedaan ciptaan wanita, dan berbeda antara di Negara panas dan dingin.Telah ada hadits sampai kepada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam terkait khitan wanita:الختان سنّة للرجال ، مكرمة للنساء“Khitan itu sunnah bagi lelaki dan suatu kehormatan bagi wanita. “Akan tetapi keabsahannya masih diperselisihkan. Silahkan melihat ‘Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoifah karangan Al-Albany no. 1935.Telah ada tata cara khitan untuk wanita hadits Ummu Atiyah radhiallahu’anha bahwa ada wanita berkhitan di Madinah maka Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam berbda kepadanya:" لا تنهكي ( أي لا تستأصلي وتبالغي في الختان ) فإنّ ذلك أحظى للمرأة وأحبّ إلى البعل " . رواه أبو داود في كتاب الأدب من سننه وقال : هذا الحديث ضعيف“Jangan berlebihan dalam memotong, karena hal itu lebih bagus bagi wanita dan lebih dicintai suaminya.” HR. Abu Dawud di Ktab Al-Adab di Sunannya dan beliau berkata, “Haditsnya lemah.Mungkin perkataan ahli ilmu tadi sekiranya telah cukup.Wallahu’alam . | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Saya ingin mengetahui posisi towaf seputar Ka’bah yang mulia dan tujuannya. Kenapa Ka’bah dijadikan sebelah kiri orang towaf? Apakah towaf di Mekah saja atau disempurnakan setiap hari juga? Saya berterimakasih informasi yang anda berikan | Alhamdulillah.Sebab utama dijadikan ka’bah sebelah kiri orang towaf serta mengitari seputarnya adalah mengikuti Nabi sallallahu alaihi wa sallam sebagaimana firman Allah Ta’ala Azza Wajalla:وأطيعوا الرسول لعلكم ترحمون“Dan taatlah kepada Rasul agar kamu semua mendapatkan kasih sayang.”قل إن كنتم تحبّون الله فاتبّعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." QS. Ali Imron: 31Sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam terkait masalah haji dan umrah:لتأخذوا عني مناسككمرواه مسلم/1297“Hendakah kamu semua mengambil manasik (haji) dariku.” HR. Muslim, 1297.Sebab ini cukup bagi seorang muslim melakukan towaf dengan arah tertentu. Kita tidak membutuhkan sebab lainnya seperti terikat dengan peredaran falak atau bintang atau peredaran galaksi atau selain itu. Karena tabiat seorang muslim adalah beriman dan menyerahkan sepenuhnya serta merealisasikan setiap apa yang ada ketetapan dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam. Ketika mengetahui sebab atau hikmah, maka segala puji hanya milik Allah. Kalau tidak mengetahui, maka dia serahkan sepenuhnya urusan kepada Allah dan Rasul-Nya. Diberi pahala atas mengikuti dan merealisasikannya. Putaran ini khusus untuk ka’bah tidak boleh dilakukan selainnya dalam rangka beribadah.Wallahu a’lam . | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Mohon dijelaskan tentang perayaan-perayaan keagamaan dalam Islam | Alhamdulillah.Kami kaum muslimin tidak memiliki hari raya selain dua hari raya; Idul Fitri setelah Ramadan dan Idul Adha pada musim haji. Kita tampakkan pada hari itu kebahagiaan, ucapan selamat dan melapangkan rezki kepada keluarga. Yang lebih penting dari itu adalah berzikir kepada Allah dengan takbir, tahlil, shalat Id. Kita tidak memiliki perayaan-perayaan pada hari-hari tertentu dalam setahun, kecuali dua hari Id tersebut.Memang ada moment yang menggembirakan yang diajarkan syariat, seperti pernikahan, aqiqah anak yang baru dilahirhkan, akan tetapi hal itu tidak terkait dengan hari tertentu dalam setahun, akan tetapi dilaksanakan sesuai kejadiannya dalam kehidupan setiap muslim. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Meskipun saya bergama Nashrani, namun saya memakai situs Anda sebagai referensi untuk berbagai ilmu maklumat pada sebagian penelitian saya tentang Islam. Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosa dan kesalahan Anda. | Alhamdulillah.Al-Hamdulillah. Anda masih berumur dua puluh tahun. Waktu masih banyak bagi Anda untuk menelaah, memikirkan dan memandang ulang. Saya yakin bahwa masuknya Anda ke dalam agama Islam bukanlah merupakan saat jelek dalam umur Anda. Anda tahu bahwa banyak musuh-musuh Islam bahkan kalangan pendeta dan pastur seperti Adiy bin Hatim, raja Najasyi dan yang lainnya yan dahulunya berada dalam kekafiran akhirnya diberikan petunjuk masuk Islam oleh Allah. Bagaimanapun adanya, selamat bagi Anda bila Anda ingin memanfaatkan lembaran-lembaran situs kami. Bila Anda memiliki pertanyaan, tidak ada halangan Anda bertanya kepada kami. | Refrensi:Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid |
Mengapa Al-Quran menggunakan kata 'kami' dalam ayat-ayat-Nya? Banyak orang non muslim yang mengatakan bahwa hal itu memberikan isyarat kepada Nabi Isa | Alhamdulillah.Di antara uslub (metode) bahasa Arab adalah bahwa seseorang dapat menyatakan tentang dirinya dengan kata ganti 'nahnu' (kami) untuk menunjukkan penghormatan. Atau dia menyebut dirinya dengan dhamir (kata ganti) 'أنا' (saya) atau dengan kata ganti ketiga seperti هو' (dia). Ketiga metode ini terdapat dalam Al-Quran dan Allah Ta'alamenyampaikan kepada bangsa Arab apa yang dipahami dalam bahasa mereka.."(Fatawa Lajnah Daimah, 4/143)Allah subhanahu wat’ala terkadang menyebutkan dirinya dengan sighoh mufrad (sendiri) secara nampak atau mudhmar (tersembunyi). Tekadang dengan shigoh jama’. Seperti firman-Nya,Sesungguhnya kami telah taklukkanbagi kamu (Muhammad) dengan penaklukan yang nyata.dan semisal itu. Dan tidak pernah menyebutkan nana-Nya dengan shighoh tatsniyah (bentuk dua). Karena shigoh jama’ mengandung pengagungan yang layak bagi-Nya. Terkadang menunjukkan makna nama-nama-Nya. Sementara sighoh tatsniyah (bentuk dua) menunjukkan bilangan tertentu. Dan Dia tersucikan dari itu.» selesai ‘Al-Aqidah At-Tadmuriyah karangan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 75.Lafaz إنا)) dan (نحن) atau selainnya termasuk bentuk jamak, tapi dapat diucapkan untuk menunjukkan seseorang yang mewakili kelompoknya, atau dapat pula disampikan mewakili seseorang yang agung. Sebagaimana dilakukan oleh sebagian raja apabila mereka mengeluarkan keputusan atau ketetapan, maka dia berkata, "Kami tetapkan…" atau semacamnya, padahal dia yang menetapkan itu hanyalah satu orang. Akan tetapi diungkapkan demikian untuk menunjukkan keagungan.Maka yang paling berhak diagungkan oleh setiap orang adalah Allah Azza wa Jalla. Maka jika Allah mengatakan dalam Kitab-Nya, (إنا), sesungguhnya Kami, atau (نحن), kami, itu adalah bentuk pengagungan, bukan menunjukkan bilangan. Kalau ayat semacam ini membuat bingung seseorang dan menimbulkan keraguan baginya, maka dia harus merujuk kepada ayat-ayat yang telah jelas maknanya. Jika seorang nashrani misalnya berkata bahwa ayatإِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ(سورة الحجر: 9)"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (QS. Al-Hijr: 9)Dan semacamnya,menunjukkan bahwa Tuhan berbilang, maka kita jawab mereka dengan ayat muhkam (yang telah jelas maknanya), seperti firman Allah Ta'ala,وَإِلَهُكُمْإِلَهٌوَاحِدٌلاَّإِلَهَإِلاَّهُوَالرَّحْمَنُالرَّحِيمُ( سورةالبقرة: 163)"Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah: 163)Atau firman-Nya,قلهواللهأحد (سورةالإخلاص: 1)"Katakanlah; Dialah Allah Yang Maha Esa." (QS. Al-Ikhlas: 1)Dan ayat semacamnya yang hanya mengandung satu makna. Maka ketika itu akan hilanglah kerancuan bagi mereka yang menginginkan kebenaran. Maka, seluruh bentuk kata ganti jamak yang Allah sebutkan untuk menyatakan diri-Nya adalah sebagai penjelas keagungan diri-Nya, serta banyaknya nama-nama dan sifat-sifat-Nya, juga banyaknya tentara-tentara-Nyadari kalangan malaikat.Hendaknya dibaca kembali Kitab Al-Aqidah At-Tadmuriah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 109. Wallahuta'ala A'lam. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Dalam rentang waktu yang lama dari umur saya tidak melakukan shalat. Lalu saya bertaubat kepada Allah pada masa-masa terakhir ini dan saya rajin menunaikan shalat. Apa hukum masa lalu saya yang tanpa shalat? | Alhamdulillah.Ingatlah
nikmat Allah yang diberikan kepada anda ketika mengembalikan anda ke Islam
setelah anda meninggalkan shalat. Maka rajinlah menunaikan shalat pada
waktunya dan perbanyak shalat sunah sebagai pengganti dari yang terluput
dari shalat fardu sebagaimana yang ada dalam hadits Shahih dari Huraits bin
Qobisah berkata:قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ فَقُلْتُ اللَّهُمَّ يَسِّرْ لِي
جَلِيسًا صَالِحًا قَالَ فَجَلَسْتُ إِلَى أَبِي هُرَيْرَةَ فَقُلْتُ إِنِّي
سَأَلْتُ اللَّهَ أَنْ يَرْزُقَنِي جَلِيسًا صَالِحًا فَحَدِّثْنِي بِحَدِيثٍ
سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَلَّ
اللَّهَ أَنْ يَنْفَعَنِي بِهِ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ
الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ
أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنِ انْتَقَصَ
مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ
لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الْفَرِيضَةِ
ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ (رواه الترمذي، رقم
413
وهو في صحيح الجامع،
رقم 2020)“Saya datang di Madinah dan berdoa, ‘Ya Allah mudahkan diriku
untuk mendapatkan teman yang saleh. Maka saya duduk disamping Abu Hurairah
dan mengatakan, “Sesungguhnya saya memohon kepada Allah agar diberi rezki
teman saleh, maka beritahukan kepada diriku dengan hadits yang anda
dengarkan dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam semoga Allah dapat
memberikan manfaat untuk diriku. Maka beliau mengatakan, saya mendengar
Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang pertama
kali dihisab dari amal seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Kalau
shalatnya baik, maka dia akan selamat. Kalau shalatnya rusak, maka dia
celaka dan merugi. Kalau (shalat) Fardunya ada yang kurang, Tuhan berfirman
‘Lihatlah apakah hambaKu mempunyai shalat sunah untuk melengkapi yang kurang
dari shalat fardu. Lalu hal itu berlaku untuk seluruh amalan lainnya.” (HR.
Tirmizi no. 413, terdapat dalam kitab Shahih Al-Jami, no. 2020)Diriwayatkan dari Anas bin Hakim Dhabbi bahwa beliau
datang di Madinah dan bertemu dengan Abu Hurarah, lalu dia bertanya nasabku
maka aku sebutkan nasabku kepadanya. Dan beliau mengatakan:يَا فَتَى أَلا أُحَدِّثُكَ حَدِيثًا قَالَ قُلْتُ بَلَى
رَحِمَكَ اللَّهُ قَالَ يُونُسُ وَأَحْسَبُهُ ذَكَرَهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا
جَلَّ وَعَزَّ لِمَلائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِي صَلاةِ عَبْدِي
أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً
وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ
تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ
مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ (صحيح الجامع، رقم
2571)“Wahai pemuda, apakah anda
mau saya beritahu sebuah hadits. Saya menjawab, ‘Ya. Semoga Allah merahmati
anda. Yunus mengatakan, “Saya mengira beliau menyebutkan Nabi sallallahu
alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari
seorang manusia pada hari kiamat adalah shalat. Tuhan kami Azza wa Jalla
mengatakan kepada Para Malaikat-Nya dan Beliau lebih mengetahui, “Lihatlah
shalat hamba-Ku. Apakah sempurna atau kurang. Kalau sempurna maka ditulis
sempurna untuknya. Kalau ada kurang sesuatu darinya, maka (Allah) berfirman,
“Lihat, apakah hamba-Ku mempunyai shalat sunah. Kalau dia mempunyai shalat
sunah, Dia Berkata, “Sempurnakan yang wajib untuk hamba-Ku dari sunahnya.
Kemudian diambil amalannya berdasarkan hal itu.” (Shahih Al-Jami, no. 2571)Sebagai
tambahan penjelasan tentang taubatnya orang yang meninggalkan shalat,
silahkan merujuk jawaban soal no.91411. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Apa surat yang termasuk jantungnya Al-Qur’an? | Alhamdulillah.Terdapat hadits yang menyatakan bahwa surat Yasin adalah jantung Al-Qur’an. Akan tetapi hadits ini lemah (silahkan merujuk silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoifah Wal Maudhu’ah karangan Al-Albany). Tidak diragukan bahwa surat Yasin termasuk surat yang agung sekali, di dalamnya ada cerita yang menggugah dan pelajaran berharga. Akan tetapi tidak ada ketetapan bahwa ia merupakan jantung Al-Qur’an (hadits no. 169). Anda yang masih muda berumur 13 tahun bertanya seperti ini, suatu hal yang patut dipuji dan diberi semangat, semoga Allah memberikan taufik dan menetapkan langkah anda. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Bagaimana cara seseorang mengendalikan kemarahannya? Sesungguhnya saya sangat kesulitan sekali dikala waktu marah, saya tinggalkan tempat, terkadang membaca sebagian zikir dan saya membaca ‘La haula wala Quwwata illa billah’ akan tetapi hal itu tidak bermanfaat. Apa solusinya? | Alhamdulillah.Marah termasuk godaan syetan, dikarenakan (marah) banyak terjerumus ke dalam kejelekan dan musibah yang tidak diketahui (akibatnya) melainkan Allah. Oleh karena itu telah ada dalam syareat banyak sekali disebutkan akhlak yang jelek ini. Dalam Sunnah Nabawi telah ada obat agar terlepas dari penyakit ini dan batasan dari dampaknya. Diantaranya adalah;1.Meminta perlindungan kepada Allah dari syetan,عن سليمان بن صرد قال : كنت جالساً مع النبي صلى الله عليه وسلم ، ورجلان يستبّان ، فأحدهما احمرّ وجهه واتفخت أوداجه ( عروق من العنق ) فقال النبي صلى الله عليه وسلم : إني لأعلم كلمة لو قالها ذهب عنه ما يجد ، لو قال أعوذ بالله من الشيطان ذهب عنه ما يجد رواه البخاري ، الفتح 6/337 ومسلم/2610“Dari Sulaiman bin Sord berkata, ‘Saya pernah duduk bersama Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dan ada dua orang yang saling mengejek. Salah satunya memerah mukanya dan membesar urat di tenggorokannya. Maka Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh saya telah mengetahui suatu perkataan kalau dia ucapkan akan hilang apa yang ada pada dirinya. Kalau sekiranya dia mengatakan ‘’Auzubillahi minasyathon (Saya berlindung kepada Allah dari syetan). Maka akan sembuh apa yang ada pada dirinya.” HR. Bukhori, Al-Fath, 6/337 dan Muslim, 2610.Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Kalau seseorang marah, kemudian dia mengatakan ‘Saya berlindung kepada Allah” Maka marahnya akan mereda.’ Shoheh Al-Jami’ As-Shoghir, 695.2.Diam, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Kalau salah seorang diantara kamu marah, maka diamlah. “ HR. Imam Ahmad, Al-Musnad, 1/329. Dan dala Shoheh Al-Jami’, 693. 4027. Hal itu karena marah keluar dari perasaannya secara umum sehingga dia mengucapkan kata-kata terkadang mengandung kekufuran –kita berlindung kepada Allah- atau melaknat, perceraian yang dapat menghancurkan rumah tangganya atau hardikan dan hinaan yang mendatangkan permusuhan dengan orang lain. Secara umum diam adalah solusi untuk menghindari itu semua.3.Berdiam diri, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda;( إذا غضب أحدكم وهو قائم فليجلس ، فإن ذهب عنه الغضب وإلا فليضطجع ) .“Kalau salah seorang diantara kamu marah dalam kondisi berdiri, maka hendaknya dia duduk, karena hal itu dapat menghilangkan kemarahan, kalau belum (hilang), hendaknya berbaring.”Perowi hadits ini adalah Abu Dzar radhiallahu’anhu, ada kejadian terkait dengan beliau dalam suatu cerita. Dimana dahulu beliau mengisi empangnya, kemudian ada sekelompok orang datang dan mengatakan, “Siapa diantara kamu semua yang mengisi untuk Abu Dzar dan mengambil rambut di kepalanya? Seseorang berkata, “Saya. Orang ini datang dan mengisi empang kemudian dihancurkan. Perkiraan Abu Dzar orang ini membantu untuk memberi minuman unta dari empang. Akan tetapi orang ini berlaku jelek yang menyebabkan hancurnya empang.Dikala itu Abu Dzr berdiri, kemudian beliau duduk kemudian berbaring. Dikatakan kepada beliau, “Wahai Abu Dzar kenapa anda duduk kemudian berbaring? Beliau menjawab, Sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda dan menyebutkan hadits ini. Hadits dengan kisahnya ini ada di Musnad Ahmad, 5/152 silahkan melihat Shoheh Al-Jami’ no. 694.Dalam redaksi lain, dahulu Abu Dzar menimba di empang dan ada seseorang yang membuatnya beliau marah, kemudian beliau duduk … ‘Faidul Qadir, Al-Manawi, 1/408..Diantara faedah arahan nabawi ini adalah mencegah orang marah dari prilaku sembarangan karena bisa memukul, menyakiti atau terkadang dapat membunuh – sebagaimana yang akan disebutkan sebentar lagi- terkadang menghancurkan harta atau semisal itu. Oleh karena itu, kalau dia duduk, akan lebih jauh dari prilaku ngawur dan tidak beraturan. Ketika berbaring, maka hal itu lebih jauh lagi dari prilaku sembarangan dan prilaku yang menyakitkan. Al-Allamah Al-Khottobi rahimahullah mengatakan dalam Syarkh Abi Dawud, “Orang berdiri siap untuk melakukan gerakan dan pukulan. Orang duduk kurang dari makna ini. Dan orang berbaring menahan dari kedua prilaku ini. Sehingga Nabi sallallahu’alaihi wa sallam memperumpamakan perintah untuk duduk dan berbaring agar tidak cepat (bergerak darinya). Sementara dalam kondisi berdiri dan duduk akan cepat menyesal setelah itu. Wallahu’alam Sunan Abi Dawud disertai dengan Ma’alimus Sunan, 5/141.4.Menjaga wasiat Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu seseorang mengatakan kepada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, “Tolong berikan wasiat untukku!, beliau menjawab, “Jangan marah. Hal itu diulang-ulang. Beliau tetap mengatakan, “Jangan marah.’ HR. Bukhori, 10/456. Dalam redaksi lain, seseorang berkata, “Saya berfikir ketika Nabi sallallahu’alaihi wa sallam mengatakan apa yang diwasiatkan, ternyata marah mengumpulkan semua kejelekan.” Musnad Ahmad, 5/373.5.“Jangan marah, maka surga untukmu.” Hadits shoheh, Shoheh Al-Jami’, 7374. Disebutkan Ibnu Hajar ke Tobroni, silahkan melihat Al-Fath, 4/465.Kalau sekiranya anda teringat apa yang Allah sediakan bagi orang-orang bertakwa yang dapat menjauhi sebab-sebab marah dan berusaha keras pada dirinya untuk menyimpan dan menahannya. Hal itu merupakan sarana terbesar yang dapat membantu mematikan api kemarahan. Diantara yang ada terkait dengan agungnya pahala akan hal itu adalah sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:ومن كظم غيظاً ، ولو شاء أن يمضيه أمضاه ، ملأ الله قلبه رضاً يوم القيامة رواه الطبراني 12/453 وهو في صحيح الجامع 176“Barangsiapa yang dapat menahan marah. Meskipun dia mampu menumpahkannya. Maka Allah penuhi hatinya dengan keredhoan di hari kiamat. HR. Tobroni, 12/453 dan ia ada di Shoheh AL-Jami’, 176.Pahala agung lainnya dalam sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:( من كظم غيظاً وهو قادر على أن ينفذه ، دعاه الله عز وجل على رؤوس الخلائق يوم القيامة حتى يخيره من الحور العين ماشاء رواه أبو داود 4777 وغيره ، وحسنّه في صحيح الجامع 6518 .“Barangsiapa yang dapat menahan kemarahan, padahal dia mampu untuk melakukannya. Maka Allah Azza Wajllah akan memanggilnya dihadapan orang-orang di hari kiamat. Sehingga dia disuruh memilih bidadari yang dia sukai.” HR. Abu Dawud, 477 dan lainnya. Dihasankan di Shoheh Al-Jami’, 6518.6.Mengetahui tingkatan tinggi dan keutamaan terdepan bagi orang yang dapat mengendalikan diri. Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:( ليس الشديد بالصرعة ، إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب ) رواه أحمد 2/236 والحديث متفق عليه .“Bukan yang dikatakan kuat itu (menang) dalam perkelahian. Sesungguhnya orang kuat itu yang dapat mengendalikan diri ketika marah.” HR. Ahmad, 2/23. Dan hadits Muttafaq’alaihi.Setiap kali jiwa meninggi dan urusan semakin berat, maka (ketika dapat) menahan marah itu mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:( الصرعة كل الصرعة الذي يغضب فيشتد غضبه ويحمر وجهه ، ويقشعر شعره فيصرع غضبه ) رواه الإمام أحمد 5/367 ، وحسنه في صحيح الجامع 3859 .“Yang paling kuat adalah orang yang marah dan bertambah marah sampai memerah mukanya dan rambutnya berdiri kemudian dapat mengalahkan kemarahannya.” HR. Imam Ahmad, 5/367. Dihasankan di Shoheh Al-Jami’, 3859.Dan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam mempergunakan kesempatan ketika berbicara dihadapan para shahabat untuk menerangkan hal ini. Dari Anas sesungguhnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam melewati suatu kaum yang berkelahi. Beliau bertanya, “Apa ini? Mereka menjawab, “Si fulan yang kuat, tidak ada seorangpun yang berkelahi dengannya melainkan dia dapat mengalahkannya. Kemudian beliau bersabda:أفلا أدلكم على من هو أشد منه ، رجلٌ ظلمه رجلٌ فكظم غيظه فغلبه وغلب شيطانه وغلب شيطان صاحبه رواه البزار قال ابن حجر بإسناد حسن . الفتح 10/519 .“Apakah kamu semua mau saya tunjukkan orang yang lebih kuat dari dia. Seseorang yang mendholimi seseorang. Dan dia mampu menahan marahnya sampai dia dapat mengalahkannya dan mengalahkan syetannya dan mengalahkan syetan temannya.” HR. Al-Bazar, Ibnu Hajar mengomentari sanadnya hasan. Al-Fath, 10/519.7.Mengikuti petunjuk Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ketika marah. Prilaku ini dari akhlak Nabi sallallahu’alaihi wa salalm dan beliau adalah tauladan kita. Hal itu telah Nampak dalam banyak hadits. Yang paling Nampak adalah,عن أنس رضي الله عنه قال : كنت أمشي مع رسول الله صلى الله عليه وسلم ، وعليه بُرد نجراني غليظ الحاشية ، فأدركه أعرابي فجبذه بردائه جبذة شديدة ، فنظرت إلى صفحة عاتق النبي صلى الله عليه وسلم ( ما بين العنق والكتف ) وقد أثرت بها حاشية البرد ، ثم قال : يا محمد مُر لي من مال الله الذي عندك ، فالتفت إليه صلى الله عليه وسلم فضحك ، ثم أمر له بعطاء متفق عليه فتح الباري 10/375“Dari Anas radhiallahu’anhu berkata, ketika saya berjalan bersama Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam dan beliau (memakai) selendang kasar dari Najran. Kemudian bertemu dengan orang Badui dan menarik kuat selendangnya. Kemudian saya melihat lempangan pundak Nabi sallallahu’alaihi wa sallam (yaitu antara leher dan pundak) ada bekas (tarikan kuat) selendang kasarnya. Kemudian (orang Badui) mengatakan, “Wahai Muhammad, perintahkan untukku harta Allah yang ada pada anda. Kemudian Nabi sallallahu’alaihi wa sallam menolehnya dan tertawa. Kemudian beliau memerintahkan untuk memberikan (harta) kepadanya.” Muttafaq’alaihi, Fathul Barie, 10/375.Diantara tauladan kita kepada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam adalah kita menjadikan marah kita karena Allah. Manakala kehormatan Allah dilanggarnya. Dan kemarahan ini yang dipuji. Nabi sallallahu’alaihi wa sallam marah ketika dikabari tentang imam yang menjadikan orang-orang lari dari shalat karena lama bacaannya. Beliau marah ketika melihat di rumah Aisyah penutup yang ada gambar bernyawa. Beliau marah ketika Usamah berbicara (minta syafaat) terkait dengan urusan wanita Mahzumiyah yang mencuri. Beliau berkata, “Apakah anda minta syafaat dari hukum Allah? Beliau juga marah ketika diminta tentang urusan yang tidak disukainya. Dan lain dari itu. Maka beliau sallallahu’alaihi wa sallam marah karena Allah.8.Mengetahui bahwa menahan marah termasuk tanda orang bertakwa. Mereka disanjung oleh Allah dalam kitab-Nya. Dan disanjung oleh Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam. Dipersiapkan baginya surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Diantara sifatnya adalah, “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” Mereka itu yang Allah sebutkan akhlak mulia dan sifat serta prilaku yang indah. Dimana ingin mencontohnya dan jiwa ingin mengikutinya. Diantara akhlaknya adalah “Kalau mereka marah, mereka (cepat) meminta ampunan.”9. Teringat ketika diingatkan. Marah termasuk tabiat jiwa yang berbeda antara manusia. Terkadang seseorang sulit untuk tidak marah. Akan tetapi orang-orang siddiq (jujur) ketika marah, dan diingatkan dengan Allah, maka dia teringat Allah dan berhenti pada batasan-Nya. Dan ini contohnya:عن ابن عباس رضي الله عنهما أن رجلاً استأذن على عمر رضي الله عنه فأذن له ، فقال له : يا ابن الخطاب والله ما تعطينا الجزل ( العطاء الكثير ) ولا تحكم بيننا بالعدل ، فغضب عمر رضي الله عنه حتى همّ أن يوقع به ، فقال الحر بن قيس ، ( وكان من جلساء عمر ) : يا أمير المؤمنين إن الله عز وجل قال لنبيه ، صلى الله عليه وسلم : ( خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن الجاهلين ) وإن هذا من الجاهلين ، فوالله ما جاوزها عمر رضي الله عنه حين تلاها عليه ، وكان وقافاً عند كتاب الله عز وجل رواه البخاري الفتح 4/304“Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma sesungguhnya ada seseorang meminta izin masuk ke Umar dan dia diizinkan (untuk masuk). Kemudian dia berkata,”Wahai Ibnu Khottob, demi Allah anda tidak memberikan kepada kami pemberian yang banyak. Dan anda tidak menghukumi kami dengan adil. Kemudian Umar radhiallahu’anhu marah, sampai beliau ingin mencelakainya. Kemudian Al-Hur bin Qois (beliau termasuk orang dekat Umar), “Wahai amirul mukminin sesungguhnya Allah Azza Wajalla berkata kepada Nabi-Nya sallallahu’alaihi wa sallam, “Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” SQ. Al-A’raf: 199. Dan dia ini termasuk orang bodoh (jahil). Demi Allah, Umar tidak melanjutkannya dikala dibacakan kepadanya (ayat Al-Qur’an). Dan beliau termasuk orang yang sangat memperhatikan dengan Kitabullah Azza Wajalla. HR. Bukhori. Al-Fath, 4/304.Begitulah seharusnya orang Islam, bukan seperti orang munafik jelek, dimana ketika dia marah dan diberitahukan dengan hadits Nabi sallallahu’al’aihi wa sallam mengatakan kepadanya salah seorang shahabat agar berlindung kepada Allah dari syetan. Kemudian dia mengatakan kepada orang yang menasehatinya, “Apakah kamu lihat saya ada sesuatu, apakah saya gila? Pergilah. HR. Bukhori, Al-Fath, 1/465. Kami berlindung dari kehinaan.10. Mengetahui kejelekan marah. Dan itu banyak, secara global dapat mencelakakan pada diri dan orang lain. Ucapan mulut dengan menghina, mencela dan kata kotor. Sementara tangannya memukul tanpa pertimbangan. Bahkan dapat sampai membunuh. Ini cerita semoga ada pelajaran. Dari Alqomah bin Wail bahwa ayahnya radhiallahu’anhu memberitahukan kepadanya dengan mengatakan, “Saya duduk bersama Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, tiba-tiba ada seseorang datang sambil menggelandang seseorang dengan ikatan tali. Dan mengatakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang ini telah membunuh saudaraku. Maka Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bertanya, “Apakah anda membunuhnya? Dia menjawab, “Ya, saya membunuhnya. Berkata, “Bagaimana anda membunuhnya? Dia menjawab, “Saya dan dia memukul pohon agar daunnya berguguran untuk makan ternak. Kemudian dia menghinaku sehingga saya marah dan saya pukul dia dengan kapak di bagian kepalanya sampai dia meninggal. Sampai akhir kisah di riwayatkan oleh Muslim, dishohehnya, 1307 sesuai urutan Abdul Baqi.Terkadang terjadi lebih ringan dari ini, sampai mematahkan dan melukainya. Kalau orang yang dimarahi lari, maka orang yang marah akan kembali kepada dirinya. Bisa jadi dia merobek pakaianya, menampar pipinya. Terkadang jatuh pingsan. Bagitu juga kadang memecahkan peralatan dan menghancurkan barang.Diantara dampak negative yang besar karena kemarahan, menjadi sebab kecelakaan social, terlepas ikatan keluarga dan menghancurkan eksistensinya adalah perceraian. Silahkan Tanya kepada orang yang menceraikan istri-istrinya bagaimana dan kapan diceraikan? Maka akan memberitahukan kepada anda, dikala waktu dia marah. Sehingga berdampak anak terabaikan, penyesalan dan kehidupan yang pahit. Semuanya dikarenakan kemarahan. Kalau sekiranya mereka ingat Allah dan kembali kepada dirinya, serta dapat menahan kemarahannya, dan berlindung kepada Allah dari syetan. Maka tidak akan terjadi penyelewengan syariat yang tidak menghasilkan kecuali penyesalan. Dampak negative sangat besar pada tubuh disebabkan kemarahan sebagaimana yang disebutkan oleh para dokter seperti trombisis, tekanan darah tinggi, tekanan hati meninggi dan pernafasan lebih cepat. Hal ini dapat berdampak pada kematian mendadak atau penyakit gula dan lainnya. Kami memohon kesehatan kepada Allah.11.Orang yang marah memperhatikan dirinya saat ketika marah. Kalau sekiranya orang yang marah melihat dirinya lewat cermin ketika marah, maka dia tidak akan menyukai dirinya. Kalau dia melihat perubahan warna kulitnya, sangat menggigil, gemetar ujungnya, berubah tubuhnya, berbalik bentuknya, merah mukanya, melotot kedua matanya serta gerakan diluar aturan seakan prilakunya seperti orang gila, maka dirinya akan luluh. Dan merasa risih dari kondisinya. Dan telah diketahui bahwa penampilan dalam lebih jelek dari penampilan luar. Maka syetan lebih gembira dari seseorang dalam kondisi seperti ini. Kami berlindung kepada Allah dari syetan dan kehinaan.12. Berdoa, ini adalah senjata orang beriman. Senantiasa memohon kepada Tuhannya agar terbebaskan dari kejelekan, penyimpangan dan akhlak rendahan. Berlindung kepada Allah terjerums ke jurang kekufuran atau kedholiman disebabkan kemarahan. Karena tiga hal yang menyelamatkan adalah berbuat adil dalam kondisi redo maupun marah. Shoheh Al-Jami’, 339. Diantara doa Nabi sallallahu’alaihi wa sallam adalah:( اللهم بعلمك الغيب وقدرتك على الخلق أحيني ما علمت الحياة خيراً لي ، وتوفني إذا علمت الوفاة خيراً لي ، اللهم وأسألك خشيتك في الغيب والشهادة ، وأسألك كلمة الإخلاص في الرضا والغضب ، وأسألك القصد في الفقر والغنى وأسألك نعيماً لا ينفد ، وقرة عين لا تنقطع ، وأسألك الرضا بعد القضاء ، وأسألك برد العيش بعد الموت ، أسألك لذة النظر إلى وجهك والشوق إلى لقائك ، في غير ضراء مضرّ ة ولا فتنة مضلّة الله زينا بزينة الإيمان واجعلنا هداة مهتدين .“Ya Allah, dengan Ilmu-Mu yang ghoib, dan kekuasan-Mu terhadap makhluk, hidupkanlah diriku apa yang Anda ketahui bahwa kehidupan itu baik bagi diriku. Dan wafatkanlah dikala kematian itu baik untuk diriku. Ya Allah, saya memohon kepada-Mu takut kepada-Mu dalam kondisi tersembunyi maupun Nampak. Saya memohon kepada-Mu keiklasan dalam kondisi redo dan marah. Saya memohon kepada-Mu hemat dalam kondisi fakir maupun kaya. Saya memohon kepada-Mu kemikmatan yang tiada henti. Hiasan mata tanpa terputus. Saya memohon kepada-Mu keredoan setelah qodo’. Saya memohon kepada-Mu kenikmatan hidup setelah meninggal. Saya memohon kepada-Mu kenikmatan melihat wajah-Mu dan rindu bertemu dengan-Mu. Tanpa ada kesusahan yang menyusahkan. Tidak fitnah yang menyesatkan. Ya Allah hiasilah kami dengan hiasan keimanan dan jadikanlah kami penyeruh kebaikan yang menunjukkan jalan hidayah. Dan segala pujian hanya milik Allah Tuhan seluruh alam. | Refrensi:Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid |
Sorang wanita berkata kepada seorang laki-laki, aku terima engkau sebagai suami, demikian pula halnya sang laki-laki berkata kepada wanita tersebut. Keduanya bersumpah kepada Allah atas hal tersebut, tanpa kehadira seorang pun. Lalu keduanya mengadakan mengadakan pesta untuk menyampaikan kepada orang-orang bahwa keduanya telah menikah. | Alhamdulillah.Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,لا نكاح إلا بوليّ وشاهدين (حديث صحيح بشواهده : إرواء الغليل رقم 1858)“Tidak sah pernikahan tanpa seorang wali dan kedua orang saksi.” (Hadits shahih dengan penunjang riwayat-riwayat lainnya, Irwa’ul Ghalil, no. 1858)Imam Tirmizi rahimahullah berkata, “Yang shahih adalah apa yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa dia berkata, ‘Tidak sah pernikahan kecuali dengan saksi.’ Praktek berdasarkan pendapat ini telah dilakukan oleh para ulama sejak zaman shahabat Nabi shallalahu alaihi wa sallam dan generasi sesudah mereka dari kalangan tabi’in hingga seterusnya. Mereka menyatakan, ‘Tidak sah nikah tanpa saksi.” (HR. Tirmizi, 4/235)Jika kedua orang di atas tidak menghadirkan hal tersebut, maka mereka berdua harus mengulangi akadnya dengan menghadirkan wali dan dua orang saksi. Wallahu a’lam.Soal Jawab Tentang Islam. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Seorang gadis telah menghatamkan membaca al Qur’an untuk yang pertama kalinya, dia ingin mengundang teman-teman perempuannya untuk merayakannya, maka apa yang sebaiknya tertulis di kartu undangannya ? | Alhamdulillah.Adalah merupakan perbuatan
yang menakjubkan kalau ada seorang gadis yang seusia dia -11 tahun- telah
menyelesaikan membaca kitabullah seluruhnya, dia tinggal di negara barat, di
tengah-tengah masyarakat yang menyimpang, sebagaimana gadis tersebut
menyembunyikan identitas namanya pada pertanyaan di atas, hal ini termasuk
tanda-tanda keikhlasan insya Alloh. Kami berpendapat bahwa sebaiknya tidak
diumumkan kecuali untuk memberikan motivasi kepada orang lain agar mampu
mengurus diri sendiri, kalau saja hanya berupa undangan biasa yang
diselenggarakan bersama kerabat anda atau dengan teman-teman perempuan anda
dengan menyebutkan pengalaman anda dalam menghatamkan al Qur’an kepada para
undangan, untuk memotivasi mereka bukan karena riya’ juga bukan sum’ah,
disertai dengan penjelasan dari beberapa ibu-ibu seputar keagungan al Qur’an
yang mulia, keutamaan membacanya dan adab seorang muslim berinteraksi dengan
al Qur’an, demikian juga jika gadis tersebut mengundang teman-temannya pada
sebuah acara dalam rangka syukur nikmat dan kebahagiaan karena telah
menghatamkan al Qur’an, maka tidak apa-apa, dengan catatan hendaknya
memperhatikan acaranya agar jangan sampai seperti perayaan.Dari uraian di atas, menjadi
jelas bahwa merayakan hatam al Qur’an karena hafal atau karena membacanya,
dengan mengundang banyak orang, menyuguhkan makanan kepada mereka,
dihawatirkan akan terjadi dua fitnah:1.
Riya’, sum’ah, bangga diri dan tertipu diri sendiri.2.
Terjerumus kepada bid’ah kalau diyakini bahwa perayaan tersebut menjadi
bagian dari agama, dan bahwa semua yang menghatamkan al Qur’an disyari’atkan
untuk melaksanakannya.Untuk menghindari dari
bencana pertama adalah dengan berusaha keras untuk bersikap ikhlas hanya
untuk Alloh, dan cara untuk menghindari bencana kedua adalah undangan tidak
perlu banyak-banyak, cukup beberapa saja dari keluarga dan kerabat, dan
sebaiknya terkadang perlu juga meninggalkan pertemuan semacam itu agar tidak
sangka menjadi sunnah. Semoga Alloh menambahkan keutamaan-Nya kepada anda
dan memberikan karunia kuat hafalan dan keikhlasan baik pada perkataan
maupun perbuatan.Wallahu a’lam. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Pertanyaanku ini menggherankan, tapi saya yakin ini penting. Pertanyaanku adalah apakah seseorang diperbolehkan mencukur rambut di kedua kaki. Dimana ia tumbuh lebat sekali. Sebagaimana dilakukan pada sebagian anggota tubuh lainnya?Saya bertanya dengan pertanyaan seperti ini karena kabanyakan teman-temanku melakukan hal itu. Akan tetapi saya tidak melakukan karena saya belum tahu hukumnya. Saya mohon dijawab pertanyaanku ini dan jangan dianggap permainan. | Alhamdulillah.Bagaimana kami menganggap soal anda itu permainan, sementara anda telah melakukan pertanyaan dari suatu masalah yang anda tidak tahu hukumnya. Telah ada shahabat mendatangi Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam yaitu Abu Rufa’ah radhiallahu’anhu dan berkata:انْتَهَيْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَخْطُبُ قَالَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَجُلٌ غَرِيبٌ جَاءَ يَسْأَلُ عَنْ دِينِهِ لا يَدْرِي مَا دِينُهُ قَالَ فَأَقْبَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَرَكَ خُطْبَتَهُ حَتَّى انْتَهَى إِلَيَّ فَأُتِيَ بِكُرْسِيٍّ حَسِبْتُ قَوَائِمَهُ حَدِيدًا قَالَ فَقَعَدَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَعَلَ يُعَلِّمُنِي مِمَّا عَلَّمَهُ اللَّهُ ثُمَّ أَتَى خُطْبَتَهُ فَأَتَمَّ آخِرَهَا*رواه مسلم رقم 876“Saya samapi kepada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam sementara beliau sedang berkhutbah, berkata saya bertanya, “Wahai Rasulullah orang asing datang bertanya tentang agamanya. Dia tidak tahu (tentang) agamanya. Maka Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam menghadap diriku dan meninggalkan khutbahnya. Sampai dihadapanku dan beliau diambilkan kursi saya mengira kaki kursi dari besi. Berkata,”Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam duduk di atasnya. Dan memulai mengajarkan kepadaku apa yang telah Allah ajarkan kepadanya. Kemudian beliau menyempurnakan khutbahya sampai akhir. HR. Muslim, 876.Maka anda berhak mendapatkan jawaban atas pertanyaan anda kalau sekiranya kami mengetahuinya.Jawabannya adalah bahwa rambut dibagi menjadi tiga bagian. Rambut yang diperintahkan untuk menghilangkannya seperti rambut di sekitar kemaluan, rambut di ketiak. Dan rambut yang diperintahkan untuk membiarkannya seperti rambut jenggot bagi lelaki. Dan rambut yang didiamkan. Tidak ada perintah dari nash syar’i untuk membiarkan, tidak juga diperintahkan untuk menghilangkan. (Dan tidaklah Tuhanmu itu lupa). Maka masalahnya adalah mubah, kalau anda mau boleh dibiarkan dan kalau anda mau boleh dihilangkan. Hal itu tidak mengapa.Wallahu’alam . | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Seorang wanita non muslim bertanya tentang kapan datangnya bulan Ramadan dan apakah mungkin baginya berpuasa bersama kaum muslimin? | Alhamdulillah.Perhatian anda terhadap bulan
Ramadan mubarak dan pertanyaan anda kapan akan datang Ramadan serta
penantian anda atas kedatangannya adalah perkara yang sangat menarik.
Menunjukkan bahwa anda terkesan dengan ibadah yang agung ini. Yaitu ibadah
yang menahan diri dari makan, minum dan berhubungan badan, sejak mulai
terbit fajar hingga tebenam matahari pada hari-hari di bulan yang mulia
(Ramadan).Adapun waktu kedatangannya,
mungkin anda wahai saudariku yang mulia telah mengetahui bahwa syiar-syiar
ibadah kami umat Islam terikat penentuan waktunya dengan petunjuk yang
tampak dan terasa. Petunjuk melalui penglihatan, bukan dengan hisab
(penanggalan), yaitu ru’yatul hilal (melihat bulan sabit). Kalau kami
telah melihat atau orang yang terpercaya di antara kita telah melihat bulan
sabit Ramadan, maka diwajibkan untuk seluruh umat islam memulai berpuasa
setiap (waktu) siang di bulan ini. Sampai kami melihat bulan sabit untuk
bulan Syawwal- yaitu bulan setelah Ramadan-, yang dengannya kita mengetahui
bahwa bulan Ramadan telah usai. Bulan Hijriyah terkadang dua puluh sembilan
atau tiga puluh hari. Tergantung penglihatan (bulan sebagai) petunjuk nyata
yaitu bulan sabit.Akan tetapi perlu anda ketahui
wahai penanya yang ingin beribadah puasa yang disyariatkan dalam Islam.
Bahwa puasa di bulan Ramadan tidak akan bermanfaat dan tidak diterima oleh
Allah kecuali bagi orang yang telah masuk agama Islam dan meninggalkan agama
dia yang lama. Karena Islam adalah agama yang benar. Dan masuk agama Islam
hanya dapat dilakukan dengan mengikrarkan dua kalimat syahadat. Bersaksi
bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah.Kalau seseorang telah masuk Islam, maka ibadah yang Allah syariatkan itu sah. Kami mengajak kepada anda wahai penanya yang senang dengan keutamaan-keutamaan, agar masuk Islam sehingga anda akan mendapatkan keberuntungan di dunia dan di akhirat. Dengan rasa gembira kami berharap semoga mendapatkan kehidupan yang bahagia dan keimanan yang kuat serta umur yang berkualitas yang akan anda raih di bawah naungan agama ini. Kami memohon kepada Allah agar menjaga Anda dan memeliharanya. | Refrensi:Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid |
Saya tinggal di daerah sekitar kutub utara, yang mana panjang siang hanya empat setengah jam saja. Bagaimana dengan pelaksanaan puasa pada bulan Ramadhan? | Alhamdulillah., jika di daerah Anda tersebut antara siang dan malam dapat dibedakan maka hendaknya Anda berpuasa pada siang hari bulan Ramadhan mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, tanpa harus mempersoalkan panjang atau pendeknya waktu siang. Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua untuk mentaati-Nya dan beribadah dengan baik kepada-Nya. Untuk lebih jelasnya silakan lihat soal nomor 666. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Apa hukum memberikan ucapan selamat kepada orang kafir pada hari raya mereka? | Alhamdulillah.Memberi ucapan selamat pada hari raya Natal atau lainnya dari hari raya keagamaan mereka sepakat diharamkan. Hal itu dinukil oleh Ibnu Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkam Ahlu Dzimmah’, beliau mengatakan,‘Adapun memberi ucapan selamat dengan syiar khusus untuk orang kafir, hal itu disepakati keharamannya. Seperti memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka dengan mengucapkan ‘Hari raya yang diberkahi untuk anda.’ Atau memberikan ucapan selamat dengan hari raya ini atau semisal itu. Hal ini, walaupun pelakunya selamat dari kekufuran, maka ia termasuk sesuatu yang diharmakan. Hal itu seperti kedudukannya dengan memberikan ucapan selamat dengan sujudnya kepada salib. Bahkan hal itu lebih besar dosanya disisi Allah dan lebih dimurkai dibandingkan memberi ucapan selamat untuk orang yang meminum khamr dan membunuh jiwa. Serta terjerumus dalam perbuatan asusila yang diharamkan dan semisalnya. Banyak di antara orang yang kurang penghargaan terhadap agama, terjerumus terhadap hal itu. tidak tahu kejelekan apa yang dilakukannya. Barangsiapa yang memberi ucapan selamat kepada seorang hamba yang melakukan kemaksiatan, bid’ah dan kekufuran, maka dia terancam mendapatkan kemurkaan Allah. selesai ucapan beliau rahimahullah.Sesungguhnya memberi ucapan selamat kepada orang kafir terhadap hari raya agama mereka itu diharamkan sebagaiman dinyatakan oleh Ibnu Qayim. Karena itu berarti mengakui dan ridha dengan syiar kekufuran mereka, meskipun dia sendiri tidak rela dengan kekafiran itu. Seorang muslim diharamkan ridha dengan syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat dengannya atau lainnya. Karena Allah Ta’ala tidak ridha akan hal itu sebagaimana dalam firman-Nya:إن تكفروا فإن الله غني عنكم ولا يرضى لعباده الكفر وإن تشكروا يرضه لكم"Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu." (QS. Az-Zumar: 7)Dan Firman-Nya,"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." (QS. Al-Maidah: 3)Maka, memberikan ucapan selamat itu haram, baik mereka ikut serta dalam perayaan maupun tidak.Kalau mereka memberikan ucapan selamat kepada kita dengan hari raya mereka, maka kita tidak memberikan jawaban akan hal itu, karena itu bukan hari raya kita. Dan karena itu hari raya yang Allah tidak rela denganya. Juga karena hal itu adalah perkara yang diada-adakan dalam agama mereka, atau disyariatkan akan tetapi dihapus dengan agama Islam yang Allah utus Muhammad sallallahu alaihi wa sallam kepada seluruh makhluk.Allah berfirman,"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imran: 85)Maka jawaban seorang muslim pada kesempatan semacam ini adalah haram. Hal ini bahkan lebih besar (dosanya) dibandingkan dengan mengucapkan selamat terhadap mereka di hari raya, karena hal itu termasuk ikut serta dengan mereka.Begitu juga seorang muslim diharamkan menyerupai orang kafir dengan mengadakan perayaan seperti ini, atau saling memberi hadiah, membagikan kue, memasak makanan, libur kerja atau semisal itu. berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam,"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka."Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam kitab Iqtidha As-Syiratal Mustaqim Mukholafatul Ahlil Jahim’ mengtakan,"Menyerupai mereka pada sebagian hari rayanya, melahirkan kegembiraan dalam hati terhadap kebatilan pada mereka. Kadang mereka memberi makanan untuk memanfaatkan kesempatan dan merendahkan orang-orang lemah."Barangsiapa yang melakukan sesuatu dari hal itu, maka dia berdosa. Baik dia lakukan sekedar basa basi, pertemanan, malu sebab-sebab lain. Karena hal itu termasuk mudahanah (bermuka dua) dalam agama Allah, dan dapat menguatkan jiwa orang kafir serta rasa bangga kepada agama mereka.Hanya Allah yang berkuasa memuliakan umat Islam terhadap agamanya, memberi kekuatan untuk dapat konsisten, serta menolong kaum muslimin menghadapi musuh-musuhnya. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Perkasa. | Refrensi:Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid |
Apa hukumnya orang yang menuduh Aisyah Radliyallahu Anha? | Alhamdulillah..Sesungguhnya Aisyah dan yang lainnya termasuk Ummahatul
Mukminin yang secara otomatis masuk dalam keumuman sahabat Nabi Shallallahu
Alaihi Wasallam, maka setiap nash yang menyebutkan pelarangan mencela para
Sahabat maka Aisyah termasuk di dalamnya, dan di antaranya adalah riwayatقال
رسول
الله
صلى
الله
عليه
وسلم
:"لا
ثسُبُّوا
أصحَابِي
؛
فوَالذِي
نَفسِي
بِيَدِهِ
لَو
أنَّ
أحَدَكُم
أنْفَقَ
مِثلَ
أُحُدٍ
ذَهَباً
ماَ
أدرَكَ
مُدَّ
أحَدِهِم
ولاَ
نَصِيفَهُ
"Dari Abu Said Al Khudri Radliyallahu Anhu dia berkata :
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “ Janganlah kalian mencela
sahabat-sahabatku ;maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya
jika salah seorang di antara kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud,
maka hal itu tidak akan menyamai satu mud pun dari (kebaikan) mereka atau
bahkan tidak pula separuhnya ”. Hadits Riwayat Al Bukhari dalam kitab Fathul
Bari nomer 3379. Kemudian sesungguhnya seluruh Ulama’ Islam tanpa terkecuali
dari Ahlus Sunnah Wal Jama’ah mereka bersepakat bahwasannya barangsiapa yang
mencela dan menghina Aisyah Radliyallahu Anha dari apa yang Allah telah
mensucikannya, maka dia termasuk golongan orang kafir yang mendustakan apa
yang telah disebutkan oleh Allah tentang pembebasannya dari segala tuduhan
dalam surat An Nur. Imam Ibnu Hazm telah menorehkan dengan Sanadnya kepada
Hisyam bin Ammar dia berkata : aku telah mendengar Malik bin Anas berkata :
Barangsiapa yang mencela Abu Bakar dan Umar maka hukumannya adalah dicambuk,
dan barangsiapa yang mencela Aisyah hukumannya dibunuh, ditanyakan kepadanya
; mengapa yang mencela Aisyah dibunuh ? Malik bin Anas menjawab : Karena
Allah Ta’ala telah berfirman tentang Aisyah Radliyallahu Anha :(
يعظكم
الله
أن
تعودوا
لِمثْلهِ
أبَدا
إنْ
كُنْتُم
مُؤمِنِينَ
)“ Allah memberikan peringatan kepada kalian agar kalian
(jangan) lagi berbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kalian termasuk
orang-orang yang beriman ”. An Nur :17. Imam Malik berkata : barangsiapa
yang mencela Aisyah maka dia telah mendustakan Al Qur’an dan barang siapa
yang mendustakan Al Qur’an maka dia harus dibunuh. Ibnu Hazm berkata :
Ungkapan Imam Malik dalam hal ini sangat benar, bahwa orang yang mencela
Aisyah termasuk murtad dan mendustakan Allah Ta’ala karena Allah telah
menyatakan kesucian dan bebasnya Aisyah dari segala tuduhan.Abu Bakar bin Ibnul ‘Arobi berkata : ( Karena sesungguhnya
mereka orang yang menebarkan berita dusta telah menuduh Aisyah Al
Muthohharoh dengan kekejian dan keburukan, lalu Allah membebaskannya dan
setiap orang yang mencelanya terhadap sesuatu yang Allah telah
mensucikannya, maka dia telah mendustakan Allah dan barang siapa yang
mendustakan Allah maka dia telah kafir, dan metode Malik ini merupakan
keputusan yang spectakuler bagi orang-orang yang berakal ).Al Qodli Abu Ya’la mengatakan : ( Barang siapa yang menuduh
Aisyah terhadap apa yang Allah telah membebaskannya, maka dia telah kafir
tanpa adanya perselisihan pendapat antar Ulama’ dalam hal ini, juga tidak
sedikit para ulama yang bersepakat dan menyatakan kejelasan pendapat mereka
tentang Hukum ini ).Ibnu Abi Musa berkata : ( Dan barangsiapa yang menuduh Aisyah
Radliyallahu Anha terhadap apa yang Allah telah membebaskannya dari kekejian
maka dia telah keluar dari agama dan tidak layak menjalin pernikahan dengan
muslimah manapun ).Ibnu Qudamah berkata : ( Dan termasuk sunnah mendoakan
keridloan kepada Allah bagi Istri-istri Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam para Ummahatul Mukminin yang suci yang telah dijauhkan dari segala
macam keburukan, yang paling utama dari mereka adalah Khadijah binti
Khuwailid dan Aisyah As shadiqah binti As Shiddiq yang Allah telah
mensucikannaya dalam kitab-Nya, dia merupakan Istri Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam di dunia dan di akhirat, barangsiapa yang menuduhnya dari apa yang
Allah telah mensucikannya maka dia telah Kafir kepada Allah Yang Maha Agung
).Imam Nawawi Rahimahullah berkata : ( Kesucian Aisyah
Radliyallahu Anha dari tuduhan dan kebohongan merupakan kesucian yang nyata
yang diabadikan dengan Nash Al Qur’an yang Mulya kalau ada beberapa kalangan
manusia yang meragukannya – kita berlindung kepada Allah dari yang demikian
– maka dia telah kafir dan murtad dengan kesepakatan kaum Muslimin ).Al Hafidl Ibnu Katsir berkata dalam Tafsirnya : ( Para Ulama’
Rahimahumullah semuanya tanpa terkecuali sepakat bahwa barangsiapa yanga
mencela Aisyah dan menuduhnya dengan tuduhan yang keji, setelah turunnya
ayat ini yaitu ayat yang menyebutkan tentang pembebasannya dari segala
tuduhan, maka sesungguhnya dia telah menjadi kafir karena membangkang
terhadap Al Qur’an ).Dan Badruddin Az Zarkasyi mengatakan : barangsiapa yang
menuduhnya ( Aisyah ) maka sungguh dia telah Kafir dengan penjelasan Al
Qur’an Al Karim tentang kesucian Aisyah : Dan para Ulama’ menjadikan dasar
atas pendapat mereka tentang hukum siapa saja yang menuduh Aisyah dengan
sejumlah dalil - dalil dan bukti - bukti diantaranya adalah :1.Dalil tentang apa
yang ada dalam surat An Nur merupakan kejelasan akan kesucian Aisyah
Radliyallahu Anha, maka barangsiapa yang menuduhnya dengan tuduhan yang keji
setelah Allah mensucikannya dalam surat ini, sungguh dia telah mendustakan
Allah ‘Azza Wa Jalla dan tidak diragukan lagi mendustakan Allah adalah
Kafir.2.Sesungguhnya
menuduhkan keburukan kepada keluarga besar Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam
akan menyakiti Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam dan tidak diragukan lagi
menyakiti Beliau berarti Kafir menurut kesepakatan para Ulama’, dan diantara
apa yang menyakitkan bagi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam adalah sesuatu
yang dituduhkan kepada Istri beliau sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya tentang cerita dusta atau “
Haditsul Ifki ” :3.عن
عائشة
قالت
: " ..
فَقَامَ
رَسُولُ
اللَّهِ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
مِنْ
يَوْمِهِ
فَاسْتَعْذَرَ
مِنْ
عَبْدِ
اللَّهِ
بْنِ
أُبَيٍّ
وَهُوَ
عَلَى
الْمِنْبَرِ
فَقَالَ
يَا
مَعْشَرَ
الْمُسْلِمِينَ
مَنْ
يَعْذِرُنِي
مِنْ
رَجُلٍ
قَدْ
بَلَغَنِي
عَنْهُ
أَذَاهُ
فِي
أَهْلِي
وَاللَّهِ
مَا
عَلِمْتُ
عَلَى
أَهْلِي
إِلا
خَيْرًا
…"
الحديثDari Aisyah Radliyallahu Anha dia berkata :
“....Lalu bangkitlah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dihari beliau -
dimana turun Ayat tentang kesucian Aisyah – meminta kepada Abdullah bin Ubai
bin Salul agar menyatakan maafnya sedang Beliau saat itu sedang berdiri di
atas mimbar seraya bersabda : Wahai kaum Muslimin barang siapa yang
menyatakan kesalahannya dan meminta maaf kepadaku yaitu seseorang yang
memberitakan kepadaku dan hal itu menyakitkan bagi keluargaku, demi Allah
aku tidak mengetahui akan keluargaku melainkan hanya kebaikan...” Alhadits.
Dan yang dimaksud dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam :
"من
يعذرني"
adalah berbuat adil padaku dan menyampaikan udzurku jika aku meminta
keadilan darinya ketika dia menyampaikan kepadaku tentang apa yang
menyakitkan bagi keluargaku. Jelas disebutkan dalam riwayat di atas
sesungguhnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam merasakan kepedihan yang
mendalam dan kepedihan itu membutuhkan permintaan maaf kepada beliau.Imam Al Qurthubi mengatakan ketika
menafsirkan Firman Allah dalam ayat
:
(
يعظكم
الله
أن
تعودوا
لمثله
أبدا
) ayat ini menceritakan
perihal Aisyah...tentang apa yang menyakitkan dan melukai Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam baik kehormatan beliau dan keluarga beliau, dan
barangsiapa melakukan yang demikian maka dia telah menjadi Kafir.4.Sesungguhnya melukai
dan mencederai Aisyah Radliyallahu Anha sama halnya dengan melukai
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam karena Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman : (
الخبيثات
للخبيثين
)
Al Hafidz Ibnu Katsir Rahimahullah berkata :
Tidaklah Allah menjadikan Aisyah sebagai Istri Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam melainkan karena memang dia adalah Baik, yang terbaik dari semua
kumpulan manusia-manusia yang baik, kalau seandainya dia itu secara Syari’at
dan penilaian itu buruk, pasti-lah dia tidak akan layak mendampingi
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.Kemudian sebagai penutup, sesungguhnya orang
yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah
Aisyah As Shadiqah binti As Shiddiq, sebagaimana riwayat Shahih yang
diriwayatkan oleh Amr bin Al ‘Ash Radliyallahu Anhu dia berkata : Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam mengutusku pada bala tentara pasukan “ Dzatu As
Salaasil ” dia mengatakan : lalu aku menghampiri Beliau dan aku bertanya :
Wahai Rasulullah ; siapakah gerangan orang yang paling engkau cintai?,
Beliau menjawab : Aisyah, aku bertanya lagi : Siapakah orang yang paling
engkau sukai dari kalangan lelaki? Beliau menjawab : Bapak-nya ( maksudnya
adalah Abu Bakar As Shiddiq, aku bertanya lagi lalu siapa ? beliau menjawab
: Umar, Amr bin al Ash berkata ; lalu beliau (Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam) menyebutkan sederetan nama-nama Sahabat lelaki yang aku berharap
aku adalah salah satu diantara yang dicintai Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasllam. Maka barangsiapa yang menjadikan murka kecintaan Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam, maka sudah barang tentu dia layak menjadi musuh
bagi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasllam pada hari kiamat kelak.Wallahu A’lam .( Sebagai bahan rujukan lihat buku : Aqidah
Ahlus Sunnah wal Jama’ah fis Shohabatil kiroom, oleh Nashir As Syaikh 2/871,
I’tiqod Ahlus Sunnah fis Shohabah, oleh : Muhammad Al Wuhaibi; halaman : 58
). | Refrensi:Soal Jawab Tentang Islam |
Saya orang Jepang non muslim, dan saya punya teman muslim yang baru saja masuk islam. Dia ingin menunaikan haji, akan tetapi di salah satu kakinya ada luka besar. Tidak mampu berjalan kecuali dengan tongkat penyangga, apakah dia (boleh) berhaji? | Alhamdulillah.Allah Ta’ala berfirman dalam
Kitab yang Mulia,(
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً
وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ) آل عمران/97 "“Mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.” SQ. Ali Imron: 97.”Pembahasan para ulama’
terkait dengan kemampuan sekitar adanya kendaraan yang dapat menyampaikan
(ke Mekkah), biaya di perjalanan pulang pergi setelah meninggalkan biaya
keluarganya dan orang yang menjadi tanggungannya selama ketidak hadirannya.
Setelah melunasi kewajiban hutangnya serta sehat, aman diperjalanan dan
mahrom bagi wanita.Ketika masalah teman anda
yang muslim itu sekitar masalah kesehatan, maka kita perlu melihat sebentar.Telah ada dari Ikrimah
rahimahullah terkait dengan penafsiran ayat tadi, ucapanya perjalanan adalah
kesehatan (tafsir Ibnu Katsir surat Ali Imron ayat 97).Sehingga keselamatan badan
dari penyakit dan kekurangan yang menghalangi haji merupakan syarat
diwajibkannya haji. Kalau sekiranya seseorang sakit menahun atau ditimpa
penyakit permanen atau stroke atau orang tua yang tidak memungkinkan
berpindah-pindah, maka dia tidak diwajibkan menunaikan kewajiban haji.
Barangsiapa yang mampu menunaikan haji dengan bantuan orang lain, maka dia
wajib haji kalau dia mudah mendapatkan orang yang membantunya (Al-Mausu’ah
Al-Fiqhiyyah 17/34).Ibnu Katsir rahimahullah
mengatakan, “Terkait dengan kemampuan ada beberapa bagian, terkadang seorang
mampu sendiri, terkadang dengan orang lain. Sebagaimana telah ditetapkan
dalam kitab hukum (tafsir di tempat tadi).Barangsiapa yang tertimpa
penyakit yang menghalangi dari berhaji yang tidak ada harapan sembuh, maka
dia harus mencari pengganti untuk menghajikan dirinya. Sementara kalau dia
terkena penyakit yang ada harapan sembuh, maka ditunggu sampai sembuh
kemudian menunaikan haji sendiri. Dan tidak diperbolehkan mewakilkan kepada
orang untuk menghajikan dirinya (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah, 17/34).Dari penjelasan tadi, maka
telah jelas jawaban dari pertanyaan anda wahai penanya yang mulia. Agar anda
dapat memberitahukan kepada teman anda yang muslim. Tidak lupa juga kami
berterima kasih atas perhatian anda terkait dengan hukum agama dalam masalah
ini yang terkait dengan rukun kelima dari rukun Islam. Dan saya berikan
kesempatan bagi anda untuk mengajak kepada anda agar bergabung dengan masuk
di kafilah yang agung ini, yaitu kafilah Islam.Wassalam
. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Apa saja macam-macam tawasul? | Alhamdulillah.Tawasul dan wasilah (sarana) yang dimaksudkan itu salah satu dari empat hal,Yang pertama, tidak sempurna keimanan kecuali dengannya. Yaitu tawasul kepada Allah dengan keimanan kepada-Nya, dengan Rasul-Nya dan ketaatan kepada-Nya dan ketaatan kepada Rasul-Nya.Inilah yang dimaksud dalam firman-Nya, ‘Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya,’ (QS. Al-Maidah: 35)Yang masuk dalam (kategori) ini adalah tawasul kepada Allah dengan Nama dan sifat-Nya. Tawasul kepada-Nya dengan ketaatan amalan orang yang bertawasul dan memohon kepada Allah dengannya dan semisal itu.Kedua, bertawasul kepada Allah dengan meminta doa Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam sewaktu masih hidup, dan permintaan orang mukmin satu sama lain agar mendoakannya, (kategori) ini ikut poin pertama dan dianjurkan.Ketiga, tawasul dengan kedudukan dan dzat makhluk. Seperti doa, ‘Ya Allah saya memohon kepada-Mu dengan kedudukan Nabi-Mu atau semisal itu. Cara seperti ini oleh sebagian ulama dibolehkan, akan tetapi pendapat ini lemah. Yang benar dan kuat adalah diharamkan. Karena tidak diperkenankan bertawasul dalam doa kecuali dengan Nama dan Sifat-Nya.Keempat, tawasul yang digunakan umum orang-orang belakangan, yaitu doanya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dan meminta pertolongannya (istighotsah, meminta pertolongan dengan orang mati dan para wali). Ini termasuk syirik besar. Karena doa dan istighotsah kepada sesuatu yang tidak mampu melainkan Allah termasuk ibadah, maka mengahadapkan kepada selain Allah termasuk syirik besar.Wallahu’alam . | Refrensi:Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid |
Sebagian orang mengatakan bahwa Allah ada di Atas langit, sebagian lain mengatakan bahwa Allah tidak punya tempat. Manakah diantara pendapat yang benar berkaitan dengan masalah ini ??? | Alhamdulillah.Ahlussunnah wal jama'ah telah berdalil tentang Ketinggian Allah ta'ala di atas makhluk-Nya Uluww ( Tinggi ) dengan Dzat-Nya dari Al-Qur'an, Hadits, Ijma' ( konsensus ), akal dan fitroh.Pertama : sementara dari Al-Qur'an berbagai macam bentuk dalil yang digunakan, kadangkala dengan menyebutkan kata " Uluww ( Tinggi ) " kadang dengan menyebutkan kata " fauqiyyah ( Diatas ) ". terkadang juga menyebutkan Menurunkan sesuatu dari-Nya. Terkadang juga menyebutkan " Naik kepada-Nya ", kadang pula " Diatas langit " …Kata " Uluww " seperti dalam firman-Nya ; " Dan Dialah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung " Al-Baqarah : 255. " Sucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi " Al-A'la : 1Kata " Fauqiyyah " dalam firman : " Dan Dia Yang Maha berkuasa atas hamba-hamba-Nya " Al-An'am : 18. " Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas dan melaksanakan apa yang diperintahkan ( kepada mereka ) " An-Nahl : 50Turunnya sesuatu dari-Nya, seperti firman-Nya : " Mengatur urusan dari langit ke bumi " Sajadah : 5, " Sesungguhnya Kami ( Allah ) telah menurunkan Dzikro ( Al-Qur'an ) " Al-Hijr : 6 dan yang semisalnyaDan naiknya sesuatu kepada-Nya, seperti firman-Nnya : " Naik kepada-Nya kalimat yang baik dan amal sholeh serta mengangkat-Nya " Fatir : 10. seperti juga ; " Malaikat-malaikat dan Jibril naik ( menghadap ) kepada Tuhan " Al-Ma'arij : 4Keberadaan-Nya di langit seperti dalam firman-Nya : " Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu " Al-Mulk : 16Kedua : Sementara dalam sunnah, telah ada dari Nabi sallallahu'alaihi wasallam secara mutawatir baik dari ucapan, perbuatan maupun ketetapannya.Diantara yang ada dari ucapan Beliau sallaallahu'alihi wasallam menyebutkan uluw ( tinggi ) dan fauqiyyah ( atas ) adalah : " Maha suci Tuhanku yang Maha Tinggi " setiap kali beliau ucapkan dalam sujudnya. Dan hadits : " Allah ada di atas Arsy "Sementara pekerjaan beliau seperti mengangkat telunjukkan ke langit ketika beliau khutbah nan agung di hadapan manusia, yaitu ketika hari Arofah dalam haji Wada', Beliau sallallahu'alaihi wasallam bersabda : " Ketahuilah, apakah telah kusampaikan ?? mereka menjawab : " Iya, sudah ". " Ketahuilah, apakah telah kusampaikan ?, mereka menjawa : " Iya, sudah ". " Ketahuilah, apakah telah kusampaikan ? Mereka menjawab lagi : " Iya, sudah ". kemudian beliau berkata : " Ya Allah, saksikanlah " sambil memberikan isyarat telunjuknya ke langit kemudian mengarah ke orang-orang. Diantaranya juga beliau mengangkat tangan ke langit ketika berdoa sebagaimana dalam puluhan hadits. Ini menetapkan akan ketinggian dengan perbuatan.Dan ketetapan ( taqrir ) seperti dalam hadits Jariyah ketika Nabi sallallahu'alahi wasallam bertanya kepadanya : " Dimana Allah ? Dia menjawab : " Di langit ". kemudian bertanya lagi : " Siapa aku ? ", dia menjawab : " Engkau utusan Allah. Kemudian Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam berkata kepada tuannya : " Merdekakan dia, karena dia telah beriman "Dia Cuma sekedar budak tidak berpendidikan sebagiamana kebanyakan para budak, masih budak belum merdeka tidak memiliki dirinya, dia tahu bahwa Tuhannya ada di langit. Sementara orang yang sesat dari bani Adam mengatakan Dia tidak ada di atas, tidak di bawah, tidak juga di kanan maupun kiri bahkan mereka mengatakan Dia ( Tuhan ) ada di mana-mana !!!Ketiga : dalil Ijma' ( konsensus para ulama' ). Para ulama' salaf telah bersepakat Allah dengan Dzat-Nya di langit. Sebagaimana yang dinukil oleh ahli ilmu seperti Dzahabi rohimahullah dalam kitabnyaAl-Uluw LilAlyyil GoffarKeempat : sementara dalil akal, kami katakan bahwa uluw ( tinggi ) adalah sifat yang sempurna menurut kesepakatan orang yang berakal. Kalau itu sifat sempurna, seharusnya dimiliki Allah, karena semua sifat kesempurnaan mutlah hanya milik Allah semata. Maka ia adalah tetap milik Allah.Kelima : sementara dalil fitroh, maka tidak ada satupun yang melawan dan mengingkarinya, karena setiap orang secara fitrah mengatakan Allah ada di langit. Oleh karena itu manakala ada sesuatau yang mengagetkan atau merisaukan yang dia tidak bisa melawannya, maka dia akan menggarahkan secara langsung kepada Allah. Karena hatinya secara otomatis menghadap ke langit tidak ke arah lainnya. Bahkan yang mengherankan orang-orang yang mengingkari akan sifat uluw ( tinggi ) untuk Allah di atas makhluk-Nya tidak mengangkat tangannya ketika berdoa kecuali mengarah ke langit.Sampai Fir'aun musuh Allah, ketika berdebat dengan Nabi Musa tentang Tuhannya dia berkata kepada menterinya Haman : " Wahai Haman, bangunkan untukku menara, siapa tahu saya bisa mencapai sebab. Sebab-sebab ke langit sehingga saya bisa melihat Tuhannya Musa ". Pada hakekatnya Fir'aun tahu dirinya bahwa Allah benar-benar ada, sebagaimana dalam firman-Nya " Mereka mengingkarinya, akan tetapi dirinya meyakin ( adanya Tuhan ) dalam kondisi dholim dan kesombongan ".Ini adalah dalil-dalil dari Al-Qur'an, hadits, Ijma', akal, fitroh bahkan dari ucapan ornag kafir bahwa Allah ada di atas langit. Kami memohon kepada Allah hidayah menuju kebenaran. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Ada opini yang di kalangan manusia tentang beberapa kabilah yang mempunyai firasat dan kemampuan mencari jejak serta bisa mengetahui pemilik jejak tersebut. Menurut berita hal itu disebabkan karena salah seorang di antara nenek moyang mereka ada yang menikah dengan jin, inilah yang menyebabkan mereka mempunyai kemampuan seperti itu. Sejauh manakah kebenaran hal ini? | Alhamdulillah.Ini tidak benar. Saya tidak mengetahui ada seorang manusia yang dilahirkan dari seorang jin dan manusia, karena jin tidak mempunyai jasad, dia hanyalah ruh sekalipun mereka punya kemampuan untuk menjelma menjadi apapun.Adapun mereka yang mengetahui jejak dan mengetahui segala sesuatu, maka mereka termasuk ahli firasat dan memiliki kecerdasan dan ma'rifat yang kuat serta pengalaman. Allah telah menjadikan perbedaan antara jejak dengan bekas telapak kaki sebagaimana berbedanya bentuk fisik manusia antara yang tinggi dengan yang pendek, yang hitam dengan yang putih, dan yang kecil dengan yang besar. Anda lihat seratus ribu manusia, tapi tidak akan anda temukan dua orang saja di antara mereka yang serupa dalam segala hal. Inilah yang menyebabkan bisa terbedakannya manusia satu dengan yang lainnya sehingga mereka bisa mengetahui jejak dan semisalnya. Wallahu A'lam. | Refrensi:Dari kitab Al Lu'lu' Al Makin dari fatwa-fatwa Ibnu Jibrin halaman 15 |
Apabila tubuh seorang wanita berubah drastis akibat kehamilan sehingga ia malu dilihat oleh sang suami dalam keadaan demikian, apakah ia boleh melakukan operasi kecantikan? | Alhamdulillah., pertanyaan Anda -saudariku yang mulia- seputar hukum melakukan operasi kecantikan (operasi plastik dan sejenisnya), simaklah dengan seksama intisari masalah tersebut sebagai berikut:Para ahli medis mendefinisikan operasi kecantikan sebagai operasi yang dilakukan untuk mempercantik bentuk dan rupa bagian-bagian tubuh lahiriyah seseorang. Kadang kala dilakukan atas kemauan yang bersangkutan sendiri, dan kadang kala karena darurat (terpaksa).Operasi kecantikan yang dilakukan karena darurat atau semi darurat adalah operasi yang terpaksa dilakukan, seperti menghilangkan cacat, menambah atau mengurangi organ tubuh tertentu yang rusak dan jelek. Melihat pengaruh dan hasilnya, operasi tersebut sekaligus memperindah bentuk dan rupa tubuh.Cacat ada dua jenis:Cacat yang merupakan pembawaan dari lahir.Cacat yang timbul akibat sakit yang diderita.Cacat pembawaan dari lahir misalnya, bibir sumbing, bentuk jari-jemari yang bengkok dan lain-lain. Cacat akibat sakit misalnya cacat yang timbul akibat penyakit kusta (lepra), akibat kecelakaan dan luka bakar serta lain sebagainya. Sudah barang tentu cacat tersebut sangat mengganggu penderita secara fisik maupun psikis. Dalam kondisi demikian syariat membolehkan si penderita menghilangkan cacat, memperbaiki atau mengurangi gangguan akibat cacat tersebut melalui operasi. Sebab cacat tersebut mengganggu si penderita secara fisik maupun psikis sehingga ia boleh mengambil dispensasi melakukan operasi. Dan juga karena hal itu sangat dibutuhkan si penderita. Kebutuhan mendesak kadang kala termasuk darurat sebagai salah satu alasan keluarnya dispensasi hukum. Setiap operasi yang tergolong sebagai operasi kecantikan yang memang dibutuhkan guna menghilangkan gangguan, hukumnya boleh dilakukan dan tidak termasuk merubah ciptaan Allah.Dibawah ini kami akan membawakan penjelasan Imam An-Nawawi untuk membedakan antara operasi kecantikan yang dibolehkan dan yang diharamkan:Dalam menjelaskan hadits Rasulullah yang berbunyi:"Allah melaknat wanita-wanita yang mentato dan yang meminta untuk ditatokan, yang mencukur (menipiskan) alis dan yang meminta dicukur, yang mengikir gigi supaya kelihatan cantik dan merubah ciptaan Allah." (H.R Muslim No:3966.)Imam An-Nawawi menjelaskan sebagai berikut:"Al-Wasyimah" adalah wanita yang mentato. Yaitu melukis punggung telapak tangan, pergelangan tangan, bibir atau anggota tubuh lainnya dengan jarum atau sejenisnya hingga mengeluarkan darah lalu dibubuhi dengan tinta untuk diwarnai. Perbuatan tersebut haram hukumnya bagi yang mentato ataupun yang minta ditatokan. Sementara an-naamishah adalah wanita yang menghilangkan atau mencukur bulu wajah. Adapun al-mutanammishah adalah wanita yang meminta dicukurkan. Perbuatan ini juga haram hukumnya, kecuali jika tumbuh jenggot atau kumis pada wajah wanita tersebut, dalam kasus ini ia boleh mencukurnya. Sementara al-mutafallijat adalah wanita yang menjarangkan giginya, biasa dilakukan oleh wanita-wanita tua atau dewasa supaya kelihatan muda dan lebih indah. Karena jarak renggang antara gigi-gigi tersebut biasa terdapat pada gadis-gadis kecil. Apabila seorang wanita sudah beranjak tua giginya akan membesar, sehingga ia menggunakan kikir untuk mengecilkan bentuk giginya supaya lebih indah dan agar kelihatan masih muda.Perbuatan tersebut jelas haram hukumnya baik yang mengikir ataupun yang dikikirkan giginya berdasarkan hadits tersebut di atas. Dan tindakan itu juga termasuk merubah ciptaan Allah, pemalsuan dan penipuan. Adapun sabda nabi: "Yang mengikir giginya supaya kelihatan cantik" maknanya adalah yang melakukan hal itu untuk mempercantik diri. Sabda nabi tersebut secara implisit menunjukkan bahwa yang diharamkan adalah yang meminta hal itu dilakukan atas dirinya dengan tujuan untuk mempercantik diri. Adapun bila hal itu perlu dilakukan untuk tujuan pengobatan atau karena cacat pada gigi atau sejenisnya maka hal itu dibolehkan, wallahu a'lam. (Syarh Shahih Muslim karangan Imam An-Nawawi XIII/107).Suatu permasalahan yang perlu disinggung di sini ialah para ahli medis operasi kecantikan tersebut biasanya tidak membedakan antara kebutuhan yang menimbulkan bahaya dengan kebutuhan yang tidak menimbulkan bahaya. Yang menjadi interest mereka hanyalah mencari keuntungan materi, dan memberi kepuasan kepada pasien dan pengikut hawa nafsu, materialis dan penyeru kebebasan. Mereka beranggapan setiap orang bebas melakukan apa saja terhadap tubuhnya sendiri. Ini jelas sebuah penyimpangan. Karena pada hakikatnya jasad ini adalah milik Allah, Dia-lah yang menetapkan ketentuan-ketentuan berkenaan dengannya sekehendak-Nya. Allah telah menjelaskan kepada kita metoda-metoda yang telah diikrarkan Iblis untuk menyesatkan bani Adam, di antaranya adalah firman Allah:"Dan aku akan suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar merobahnya." (Q:S 4:119)Ada beberapa pelaksanaan operasi kecantikan yang diharamkan karena tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dispensasi syar'i yang disepakati dan karena termasuk mempermainkan ciptaan Allah serta hanya bertujuan mencari keindahan dan kecantikan semata, misalnya memperindah payu dara dengan mengecilkan atau membesarkannya atau operasi untuk menghilangkan kesan ketuaan, misalnya mengeritingkan rambut atau sejenisnya. Dalam hal ini syariat tidak membolehkannya. Karena tidak ada kebutuhan yang darurat untuk melakukan hal itu. Hal itu dilakukan semata-mata untuk merobah dan mempermainkan ciptaan Allah sesuai dengan hawa nafsu dan syahwat manusia. Hal itu jelas haram dan terlaknat pelakunya. Dan juga karena termasuk dalam dua perkara yang disebutkan dalam hadits di atas, yaitu hanya ingin mempercantik diri dan merubah ciptaan Allah. Ditambah lagi operasi kecantikan semacam itu banyak mengandung unsur penipuan dan pemalsuan. Demikian pula injeksi dengan zat-zat yang diambil secara haram dari janin yang gugur, yang mana perbuatan tersebut merupakan kejahatan serius, dan efek samping serta mudharat lainnya yang timbul akibat operasi kecantikan sebagaimana dijelaskan oleh pakar-pakar kedokteran.(Silakan baca buku Ahkamul Jirahah karangan Dr.Muhammad Muhammad Al-Mukhtar Asy-Syinqiithi).Berdasarkan uraian di atas -saudariku penanya yang terhormat- dapat kita simpulkan: Apabila cacat atau kekurangan yang ada pada diri saudari termasuk kategori darurat (seperti karena kecelakaan dan sakit) yang menyulitkan diri saudari atau menyebabkan suami menjauhkan diri misalnya, bukan dilakukan untuk mempercantik diri dan hanya untuk menghilangkan kecacatan semata dan untuk menghilangkan atau menekan kesulitan, maka operasi kecantikan tersebut boleh saudari lakukan inysa Allah, Wallahu a'lam. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Bolehkah dibacakan Al-Qur'an beramai-ramai (lebih dari satu orang pembaca) untuk seorang yang sedang sakit? | Alhamdulillah.Tidak ada halangan mengulang-ulang bacaan Al-Qur'an bagi seorang yang sakit serta dibacakan beramai-ramai secara serempak untuk seorang yang sakit. Sebab Al-Qur'an adalah Kalam ilahi yang telah dijadikan oleh-Nya sebagai obat penawar bagi seluruh penyakit yang ada dalam hati. | Refrensi:Silakan lihat buku Al-Lu'lu' Al-Makkiyyiin kumpulan fatwa Syaikh Bin Jabriin |
Saya seorang muslim dan saudara perempuan saya telah dilamar oleh laki-laki Nashrani, mereka berencana hendak menikah. Sang laki-laki ingin memeluk agama Islam. Saya tidak tahu, apakah yang harus saya perbuat, apakah saya berhak mencegah pernikahan tersebut. Kedua orang tua saya menolak pernikahan tersebut sama sekali, mereka sangat gusar, sebab utamanya adalah bahwa laki-laki tersebut berasal dari lingkungan berbeda dan bukan merupakan kerabat. Aku mohon nasehatnya untukku, apa yang harus aku perbuat, karena saya bimbang sedangkan waktu berjalan sangat cepat. Terima kasih. | Alhamdulillah.Tidak dibolehkan bagi saudara
perempuan anda untuk menikah dengan laki-laki tersebut kecuali jika
terpenuhi dua syarat;Pertama: Laki-laki tersebut masuk
Islam.Kedua: Persetujuan bapak anda, karena
dia walinya yang akan menikahkannya.Jika kedua hal tersebut tidak
terwujud, maka anda harus berusaha untuk mencegah terjadinya kemungkaran
tersebut dengan segala cara.Semoga Allah memberi taufiq. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Salah seorang dajjal mengaku dia mengetahui hal gaib, yaitu dengan cara membacakan kepada orang yang kesurupan dan menyuruhnya untuk membakar kemenyan dengan beberapa kertas yang ditulisi. Lalu dia memberinya kain penutup agar dipakai. Bila ada seseorang yang datang untuk berobat dan orang tersebut seorang peminum khamr, maka dia (si dukun) memberitahukan bahwa orang itu baru minum khamr kemarin dan sisa khamrnya masih ada di tempat tertentu dan aku tidak akan mengobatimu sebelum kamu meninggalkan kebiasaan minum khamr. Lalu diapun (si pasen) mengakui hal itu. Berilah kami fatwa tentang perkara ini, apakah boleh kita makan-makan bersama dia dan mengucapkan salam kepadanya, serta shalat di belakangnya, karena kadang-kadang dia suka shalat mengimami manusia. Kami telah menasihatinya akan tetapi dia tidak mau menerima. | Alhamdulillah., segala puji bagi Allah.Ini tidak diragukan lagi bahwa dia adalah dukun yang meminta bantuan syetan dan berkurban untuk syetan dengan hal yang disukai syetan sehingga syetan memberitahukan kepadanya tentang beberapa urusan yang ghaib. Yaitu dengan cara menyembelih untuk syetan, berdoa kepada mereka dengan menyebut nama-nama mereka atau mentaati mereka dalam hal yang maksiat kepada Allah dengan memakan yang haram atau najis dan yang semisalnya. Sudah maklum bahwa ini termasuk kufur dan syirik. Oleh karena itu dia wajib dituntut untuk taubat dan kalau tidak taubat maka dibunuh. Tidak boleh shalat di belakang mereka dan mengucapkan salam kepada mereka sampai mereka tobat. Wallahu A'lam. | Refrensi:Dari kitab Al Lu'lu Al Makin dari fatwa-fatwa Ibnu Jibrin halaman 20 |
Apa hukum merayakan berlalunya satu atau dua tahun atau lebih atau kurang dari dua tahun dari kelahiran seseorang yang biasa disebut ulang tahun atau meniup lilin. Dan apa hukumnya menghadiri pesta perayaan ini. Apakah bila seseorang diundang pada acara tersebut wajib menghadirinya ataukah tidak. Berilah kami jawaban. Dan semoga Allah memberi pahala bagi Anda. | Alhamdulillah.Dalil-dalil syariat dari kitab dan sunnah menunjukkan bahwa perayaan hari ulang tahun termasuk bid'ah yang diada-adakan dalam agama yang tidak ada asalnya dalam syariat yang suci dan tidak boleh memenuhi undangan tersebut karena hal itu berarti mendukung dan mendorong kepada kebid'ahan dan Allah Ta'ala berfirman:"Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu yang menetapkan syariat bagi mereka berupa agama yang tidak diizinkan oleh Allah."Dan firman Allah:"Kemudian Kami jadikan kamu di atas syariat dari urusan itu maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka tidak akan dapat menolak dari kamu dari siksa Allah sedikitpun. Dan sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Dan Allah adalah Pelindung bagi orang-orang yang bertaqwa." (Q.S Al Jatsiyah : 18).Dan Allah berfirman:"Ikutilah olehmu apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan janganlah kamu mengikuti penolong lain selain-Nya. Sedikit sekali di antaramu yang mengambil pelajaran."Ada hadits yang shahih dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bahwa sesungguhnya beliau bersabda:"Barangsiapa yang mengamalkan satu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami maka dia tertolak."Dikeluarkan oleh Muslim di dalam shahihnya.Dalam hadits lain beliau bersabda:"Sebaik-baik ucapan adalah kitab Allah dan sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam . Dan sejelek-jelek urusan adalah hal yang diada-adakan dan setiap kebid'ahan adalah sesat."Hadits-hadits yang semakna dengan ini sangat banyak.Kemudian perayaan ini selain bid'ah munkaroh yang tidak ada asalnya dari syariat juga di dalamnya terkandung tasyabbuh (menyerupai) dengan Yahudi dan Nashara tentang peringatan hari lahir. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam telah bersabda mewanti-wanti dari sunnah dan jalan hidup mereka:"Kalian pasti akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal sehingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak pun pasti kalian akan memasukinya." Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah mereka itu Yahudi dan Nashara ?" Beliau menjawab: "Siapa lagi ?" Dikeluarkan oleh Bukhari Muslim daalam Shahihain.Dan makna " Siapa lagi ?" artinya merekalah orang-orang yang dimaksud dengan perkataan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam ini. Beliau Shalallahu 'Alaihi Wasallam pun bersabda:"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk kaum itu." | Refrensi:Fatawa Islam 1/115 |
Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa sebagian orang menderita berbagai macam penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara medis. Kemudian mereka mencari pengobatan melalui Kitabullah dan meminta kepada ahli ilmu, para penghafal Al-Qur'an serta orang-orang takwa dan shalih untuk meruqyah mereka dengan ruqyah yang dibenarkan syariat. Kadang kala anggota tubuh yang sakit pada kaum wanita adalah bagian kepala, dada, tangan atau kaki mereka. Bolehkah menampakkan bagian tubuh yang sakit tersebut untuk diruqyah dalam kondisi darurat? Dan apakah batasan aurat bagi kaum wanita saat diruqyah? | Alhamdulillah.Perlu diketahui bahwa mengajarkan ruqyah yang dibenarkan syariat termasuk perkara yang disunnahkan, dengan harapan dapat berguna bagi kaum muslimin, sekaligus sebagai pengobatan bagi penyakit-penyakit kronis tersebut. Sebab Kitabullah merupakan obat yang ampuh dan mujarab. Akan tetapi kaum lelaki tidak boleh menyentuh tubuh wanita yang bukan mahramnya saat meruqyah. Dan si wanita juga tidak boleh sama sekali menampakkan bagian tubuhnya, seperti dada, leher dan lain-lain. Hendaknya si wanita tetap diruqyah meskipun dalam keadaan memakai hijab. Cara seperti itu juga berfaedah. Para akhwat (kaum wanita) dianjurkan mempelajari bacaan-bacaan ruqyah, dengan harapan agar mereka dapat mengobati kaum wanita yang menderita sakit melalui ruqyah tersebut. Wallahu a'lam. | Refrensi:Islam Tanya & Jawab - Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Jika ingin mendekati orang Kristen ke agama Islam, apakah dibolehkan mendekati mereka dengan nasyid relegi yang disertai musik? Apakah dibolehkan membentuk kelompok dinamakan dengan kelompok agama (relegi) karena mereka memilih nasyid relegi disertai dengan nyanyian dan musik? | Alhamdulillah.Saya melihat tidak perlu merayu dengan metode seperti ini. Bahkan cukup mempergunakan perkara mubah untuk mendekati mereka, baik dengan mendengarkan Qur’an dengan tajwid secara tartil. Mendengaran hadits yang sangat menyentuh bagi pendengarnya. Bait-bait syair dan nasyid yang berfaedah dan menyentuh pendengar. Begitu juga mengetengahkan dalil yang jelas tekait keindahan Islam dan menjelaskan ajaran Islam dengan tujuan agung yang menerangkan bahwa ia adalah agama sesuai fitrah yang terkandung berbagai kemaslahatan manusia. Siapa yang merayu dengan sesuatu yang dilarang, baik nyanyian dan musik, maka tidak ada kebaikan di dalamnya dan diperkirakan tidak mendapat sambutan. Wallahu a’lam. | Refrensi:Dari kitab ‘Lu’lu’ Makin Min Fatawa Ibnu Jibrin, hal. 28 |
Bila suami isteri masuk Islam apakah wajib mengulangi kembali aqad nikah ? | Alhamdulillah.Ibnu Qudamah berkata: "Pernikahan orang-orang kafir adalah sah. Bila mereka masuk Islam maka pernikahannya diakui tanpa harus melihat tatacara pernikahan mereka dan tidak berlaku bagi mereka syarat-syarat pernikahan kaum muslimin seperi adanya wali, saksi, lafadz ijab qobul dan yang lainnya tanpa adanya ikhtilaf di kalangan kaum muslimin."
Ibnu Abdil Barr berkata: " Para ulama telah ijma' (sepakat) bahwa suami isteri kafir lalu masuk Islam secara bersama dalam satu waktu maka pernikahannya sah selama tidak ada hubungan nasab (keturunan) atau sepersusuan. Di zaman Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam sejumlah orang masuk Islam beserta isteri-isteri mereka dan mereka meneruskan pernikahan mereka. Dan Rasul Shalallahu 'Alaihi Wassalam tidak pernah bertanya tentang syarat-syarat pernikahan mereka dan cara-caranya. Ini adalah perkara yang diketahui secara mutawatir dan dhoruri, maka jadilah hal yang diyakini." (Al Mughni 5/10). | Refrensi:Islam Tanya & Jawab - Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Di daerah saya sekarang (Inggris) sedang ngetrend baju-baju yang bertuliskan lafzhul jalaalah (Allah). Penyebaran mode pakaian seperti ini dipandang sebagai sebuah kesalahan. Karena orang-orang memakainya tanpa ada rasa penghormatan, kadang kala memakainya untuk berkemul atau melemparkannya ke tanah. Disamping jika boleh memakainya, bolehkah mengenakannya masuk ke dalam WC? Bagaimanakah pendapat Anda dalam masalah ini? Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan. | Alhamdulillah., baju-baju seperti itu tidak boleh diperjualbelikan dan dikenakan. Orang yang mengenakannya harus dilarang. Karena perbuatan tersebut, yaitu menulis lafzhul jalaalah padanya, termasuk merendahkan lafazh tersebut. Sudah barang tentu dapat menyeret kepada penghinaan lafazh Allah, seperti melemparnya ke tempat-tempat yang tidak kotor seperti kamar mandi -khususnya jika kotor dan ingin dicuci- atau bentuk-bentuk penghinaan lainnya. Kemudian jika Anda dan kaum muslimin lainnya tidak membeli baju-baju seperti itu berarti telah mempersempit pemasarannya yang secara otomatis para produsen baju-baju tersebut -jika tujuannya murni bisnis- tidak lagi menulis lafzhul jalaalah pada baju-baju yang diproduksinya. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Ramai di sebagian negara dan daerah diadakan perayaan musik dan begadang dengan mendengarkan nyanyian dan lagu kebangsaan maupun bukan kebangsaan. Mengadakan sinetron dan sandiwara dalam pertunjukan di sebagian club adab. Mengundang para artis dan penyanyi dari berbagai tempat. Terkadang masuk dengan menjual tiket. Terkadang masuknya gratis tanpa membayar. Pertanyaannya wahai syekh, apa hukum mengadakan perayan dan pertunjukan ini dan apa hukum menghadiri dan menyaksikannya untuk hiburan diri dan menghilangkan kepenatan. Apakah saya boleh bergabung seperti nyanyian dan lagu kebangsaan? Mohon minta fatwanya, karena ada permasalahan, diantara orang ada yang mengatakan hal ini tidak mengapa karena ini termasuk hiburan sebagian lagi mengatakan ia adalah haram tidak dibolehkan. Semoga Allah memberkahi anda dan bermanfaat untuk agama Islam. | Alhamdulillah.Seyogyanya
semua orang bertakwa kepad Allah dan merasa diawasi baik dalam kesendirian
maupun di keramaian. Meyakini bahwa Allah melihat dan tidak ada sesuatupun
yang tersembunyi dari-Nya baik di bumi maupun di langit. Allah ta’ala
berfirman:وتزودوا فإن خير الزاد التقوى واتقون يا أولي الألباب“Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku
hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqrah: 197)Maksudnya,
wahai orang yang berakal dan sadar serta mempunyai hati yang hidup.
Bertakwalah kepada Allah, ketahuilah bahwa buah dari keridaan-Nya akan
kembali kepada anda, baik di dunia maupun akhirat. Sementara selain orang
yang berakal, semangat dan akalnya akan digunakan ke sesuatu yang menjadikan
Allah ta’ala murka.Sementara
pertanyaan yang ditanyakan oleh penanya dengan mengadakan perayaan nyanyian
dan begadang dengan mengundang artis dan penyanyi dari segala penjuru, masuk
ke dalamnya baik gratis ataupun dengan membayar. Serta menghadiri dan
menyaksikan perayaan ini atau ikut serta di dalamnya atau mendukung atau
menguatkannya. Semuanya itu haram tidak dibolehkan. Karena Allah Ta’ala
berfirman:ومن الناس من يشتري لهو الحديث ليُضِلَّ عن سبيل الله بغير علم
ويتخذها هزواً أولئك لهم عذاب مهين“Dan
di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan.” (QS. Lukman: 6)Ibnu Mas’ud
radhiallahu anhu dahulu bersumpah bahwa maksud ayat ini adalah nyanyian.
Tidak diragukan lagi itu termasuk penyesatan dari jalan Allah dan
menjauhkannya dengan membunuh waktu dan menyia-nyiakan. Dari Abu Amir bin
Malik Al-Asy’ari radhiallahu anhu bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wa
sallam bersabda:ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف
(رواه البخاري)“Akan terjadi
pada umatku suatu kaum yang akan menghalalkan zina, sutera, khamr dan
musik.” (HR. Bukhori)‘Menghalalkan
zinadan sutera, khamar dan musik’ menunjukkan bahwa asalnya semuanya itu
haram. Kata ‘Layakunanna’ faedah yang terkandung akan terjadi waktu
mendatang. Maksudnya adalah akan terjadi ada orang yang menghalalkan dan
memperbolehkan dirinya asalnya haram dari zina, sutera dan musik.Dari Anas
radhiallahu anhu sampai kepada Nabi (marfu’an):ليكونن في هذه الأمة خسف وقذف ومسخ وذلك إذا شربوا الخمور
واتخذوا القينات وضربوا بالمعازف
)رواه
الترمذي(“Akan terjadi
pada umat ini, gerhana, fitnah dan perubahan hal itu ketika mereka meminum
khomr, dan menjadikan budak dan menabuh musik.” (HR. Tirmizi)Tidak
diragukan lagi, yang mendatangkan hukuman ini termasuk diharamkan bahkan
termasuk dosa besar. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah.Para ulama
terdahulu telah menegaskan seperti Imam Ahmad rahimahulah akan pengharaman
alat mainan yang melalaikan dan nyanyian seperti kecapi, mandolin, semacam
seruling dan ribab. Apalagi peralatan musik pada zaman sekarang ini, ia
lebih besar fitnahnya daripada pada zaman mereka –rahimhahumullah –Dari sini,
maka diharamkan mengadakan perayaan (konser) musik seperti ini.
Penyelengggaranya hendaknya bertakwa kepada Allah. Para orang tua juga
hendaknya bertakwa kepada Allah yang membawa anak dan keluarganya ke tempat
seperti ini. Hendaknya diketahui, mereka semua itu berdosa dan nanti akan
ditanyakan apa yang mereka lakukan. Perlu diktahui bahwa hiburan diri itu
dengan melakukan ketaatan kepada Allah dengan menghafal Kitabullah dan sunah
Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam. Berpuasa, berkunjung ke dua kota
suci, berjihad di jalan Allah. Menyebarkan agama Allah dan berdakwah
kepadanya, dan amalan kebaikan lainnya. Sebagaimana hiburan itu bisa di
dapatkan dengan sesuatu yang mubah. Seperti belajar berenang, memanah dan
menaiki kuda. Disamping itu dapat naik di atas lautan, pergi ke kebun dan
tempat mainan dan semisal itu. Diiringi dengan adab Islam. Dan membekali
dengan akhlak mulia. Semoga Allah memberikan taufik kepada semua yang ada
kebaikan dan kebenaran. Dan semoga kita dijauhkan dari sebab kemurkaan-Nya
dan pedihnya siksaan-Nya. Wallahu a’lam. Shalat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wa sallam, kepada
keluarga dan para shabat semuanya. | Refrensi:(Dari kumpula fatawa Syekh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin) |
Kami harapkan Anda dapat menjelaskan permasalahan saya berikut ini: Kami mempunyai beberapa saudara di Brazil yang kembali memeluk Dienul Islam (sejak tahun lalu) dalam penjara, walhamdulillah. Biasanya para narapidana dibolehkan menerima istri-istri mereka pada jadwal-jadwal berkunjung (yaitu hari Ahad). Dan biasanya mereka tidur bersama istri-istri masing-masing (bersetubuh) dari pukul sebelas siang sampai pukul dua siang. Pertanyaannya adalah: Bagaimana hukumnya jika hal itu mereka lakukan pada bulan Ramadhan, sementara istri-istri mereka non muslimah. Demikian kiranya semoga Anda sudi menjelaskannya kepada kami tentang permasalahan tersebut, perlu juga diketahui perihal ketidaksanggupan kaum wanita menahan syahwatnya selama tiga puluh hari dan para suami mereka juga masih tergolong muallaf, apalagi di sini (Brazil) tidak ada ahli ilmu, terima kasih. | Alhamdulillah., sekarang saya belum menemukan solusi yang tepat bagi permasalahan
di atas kecuali menyarankan agar pengurus penjara mengubah jadwal kunjungan
menjadi setelah maghrib sampai fajar. Itulah waktu yang dibolehkan syariat bagi
seorang muslim untuk berhubungan intim dengan istrinya. Walau bagaimanapun kondisinya,
seorang muslim yang wajib atasnya puasa tidak dibenarkan menyetubuhi istrinya
pada siang hari bulan Ramadhan. Jima' pada siang hari bulan ramadhan adalah
pembatal puasa yang paling tercela. Bagi yang melakukannya dikenakan denda berupa
membebaskan seorang budak wanita mukminah. Jika ia tidak memilikinya, maka ia
harus membayarnya dengan berpuasa dua bulan berturut-turut. Jika ternyata ia
tidak mampu, maka ia wajib menebusnya dengan memberi makan enam puluh orang
fakir miskin, disertai dengan taubat dan mengganti puasanya yang batal akibat
bersetubuh pada siang hari bulan Ramadhan itu.Dan kepada Anda sekalian, wajib mempelajari ilmu agama dan mendengarkan nasihat-nasihat
ahli ilmu. Jika ternyata masih juga terjadi kasus yang sama, maka hendaknya
bertaubat dan segera membayar kifarat (denda). Mudah-mudahan pengurus penjara
mengabulkan saran Anda sekalian, lebih-lebih lagi jika mereka menjunjung tinggi
hak-hak asasi manusia dan memberi kebebasan menjalankan ibadah agama.Semoga Allah memberi taufik kepada Anda sekalian kepada jalan-jalan kebaikan
dan memberi balasan pahala atas seluruh usaha Anda sekalian. Kami senatiasa
memohon kepada Allah keistiqomahan bagi saudara-saudara kami kaum muslimin yang
berada dalam penjara dan memohon hidayah bagi istri-istri mereka. Hanya Allah
sajalah yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Kebanyakan para pendatang menanyakan tentang mazhabku, apakah saya Hanbali atau Syafi’I dan setetusnya. Sebenarnya saya belum tahu sama sekali akan hal itu . Cukup saya adalah orang Islam. Kalau saya ada masalah dalam urusan agamaku, saya bertanya kepada para ulama. Apa arahan anda yang mulia? | Alhamdulillah.Hal itu sudah cukup bagi anda.
Anda adalah orang Islam mengikuti syariat. Sedangkan mazhab Hanbali atau
Syafi’I tidak harus terikat dengannya. Akan tetapi para ulama tersebut
mempunyai kedudukan tinggi yang dikenal di kalangan umat. Pandangannya telah
dibukukan oleh murid-murid dan para pengikutnya, sehingga menjadi suatu
mazhab yang diakui. Sedangkan mereka sepakat dalam masalah aqidah dan tauhid.
Begitu juga mereka saling berdekataan dalam masalah cabang agama.Akan tetapi sebagian bisa
jadi tidak mengetahui adanya dalil atau cara pengambilan dalil, sehingga
beliau berijtihad dan berfatwa sesuai dengan ijtihadnya. Dan orang lain
tidak diharuskan mengikuti pendapatnya. Akan tetapi para pengikut banyak
yang lebih fanatic lalu terikat dengan pendapat para imam tersebut, meskipun
tidak sesuai dengan dalil. Lalu mereka bersusah payah menolak nash agar
sesuai dengan pendapat mazhab mereka. Oleh karena itu kami berikan nasehat
kepada orang awam, agar berafiliasi kepada Islam, dan merujuk para ulama
yang diakui dan tulisan-tulisan ahli ilmu yang dikenal nasehatya terkait
perkara yang dipermasalahkan.Wallahu a’lam
. | Refrensi:(Al-Lu’lu Al-Makin Min Fatawa Ibnu Jibrin, hal. 30) |
Saya sering mendengar sebagian orang, bila ingin memberikan tekanan terhadap ucapannya ia mengatakan: "Demi Nabi," apakah itu boleh? | Alhamdulillah.Itu termasuk bersumpah atas Nabi. Perbuatan itu haram, termasuk perbuatan syirik. Karena bersumpah atas nama sesuatu, merupakan pengagungan terhadap sesuatu tersebut. Sementara makhluk tidak boleh mengagungkan sesama makhluk, yakni dalam pengagungan ibadah. Oleh sebab itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Barangsiapa yang bersumpah demi selain Allah, berarti ia telah kafir atau telah berbuat syirik."(Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad II : 125, Abu Dawud 3251, At-Tirmidzi 1535)Larangan itu mencakup sumpah demi para nabi, para malaikat, orang-orang shalih dan seluruh makhluk. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Barangsiapa yang bersumpah, hendaknya ia bersumpah demi Allah, atau diam saja."HR. Al-Bukhari (4860) Fathul Bari (VIII : 611, 6107) Fathul Bari (X : 516), oleh Muslim (1647), Ahmad (II : 309), Abu Dawud (3247), An-Nasaa-i (3775), At-Tirmidzi (1545), Ibnu Majah (2096).Adapun yang disebutkan dalam Al-Qur'an berupa sumpah demi mursalat (para malaikat yang diutus membawa kebaikan), dzariyat (angin yang bertiup dengan kencang), An-Naazi'aat (para malaikat yang mencabut nyawa dengan kasar), demi fajar, demi masa, demi waktu dhuha, demi letak-letak bintang, dan seterusnya, semua itu adalah hak Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah berhak bersumpah atas makhluk-Nya yang manapun. Adapun makhluk, hanya boleh bersumpah demi Rabb-nya. | Refrensi:Dari buku Al-Lu-lu Al-Makin Min Fatawa Ibnu Jibrin hal. 32 |
Seseorang menulis di atas kertas. Di tengah-tengah penulisannya dia melakukan kesalahan dalam beberapa kata, lalu dia sangat kecewa dan saking marahnya dia mencela agama pena dan kertas. Apakah mencela agama pena, kertas, batu, pohon, kursi, atau gelas dan yang lainnya dianggap kufur ? | Alhamdulillah., segala puji bagi Allah.Tidaklah diragukan bahwa celaan ini adalah haram sekalipun dikatakan bahwa pena dan kertas tidaklah beragama dengan agama yang bermakna ibadah akan tetapi sudah maklum bahwa agama adalah satu, dan Allah Ta'ala yang menundukkan pena dan alat-alat yang lainnya dan telah memudahkan penggunaannya bagi kita, maka dikhawatirkan bahwa celaan ini akan kembali kepada Allah Ta'ala, maka dia harus taubat dan istighfar dan tidak mengulangi perbuatan seperti itu. | Refrensi:Dari kitab Al Lu'lu Al Makin dalam fatwa-fatwa Ibnu Jibrin halaman 34 |
Saya condong kepada Islam, sejak tahun 1994 saya memulai membaca Al-Qur’an dan Hadits Rasulullallahu alaihi wa sallam. Saya merasakan kepuasan rohani dalam Islam. Dan saya akan lebih cepat belajar, karena saya berencana untuk masuk Islam. Saya kurang yakin akan makna ayat di surat Yasin, kami mohon anda dapat membantu, yaitu ayat no. 39, Firman-Nya, "Dan bulan telah Kami tetapkan tempat-tempatnya." Saya sangat senang dengan bantuan anda, dan saya berdoa kepada Allah agar Dia memberi hidyah dan menjaga anda, dan memberi barokah atas bantuan yang anda berikan kepada kebanyakan orang di seluruh dunia lewat jawaban anda. | Alhamdulillah.Pertama,Saya ingin memberikan ucapan selamat kepada anda wahai penanya akan penerimaan dengan penuh dari apa yang anda dapatkan akan kebenaran agama Islam. Bahwa ia adalah satu-satunya agama yang memenuhi kebutuhan jiwa dan mendatangkan ketenangan serta kebahagiaan. Tampak jelas dari kata-kata dalam pertanyaan anda, apa yang telah anda baca tentang Islam. Bahkan, jika anda tidak memberitahukan kepada kami bahwa anda beragaa Hindu, mungkin kami menyangka bahwa anda adalah seorang wanita muslimah dari pertanyaan yang anda gunakan.Nasehat terpenting yang ingin kami sampaikan kepada anda adalah segeralah masuk Islam. Hal ini, kalau bisa secepat mungkin, jangan diakhirkan. Jika telah jelas bagi seseorang akan hakekat ini, kenapa mesti menunda masuk Islam? Ada hal lain yang perlu kami ingatkan, sebagian orang yang ingin masuk Islam, menunda masuk Islam sampai dia dapat belajar mendapatkan beberapa hal seputar agama, seperti tata cara shalat atau semisal itu. Mereka mengira bahwa tidak layak masuk agama ini sebelum mempelajarinya. Sesungguhnya hal ini tidak dibenarkan. Karena jika telah jelas kebenaran agama ini bagi seseorang, maka dia harus langsung memeluknya, kemudian setelah itu belajar Kitab dan Sunnah dan mendalami agama. Sehingga dia dapat belajar secara bertahap untuk mendapatkan ilmu dan beramal sesuai dengan kekuatan dan kemampuannya.Karena seseorang tidak mengetahui kapan datangnya kematian. Kalau dia bertemu dengan Allah tanpa memeluk agama Islam, maka dia termasuk orang-orang yang celaka. Kemudian seseorang tidak akan ditulis baginya kebaikan kecuali kalau dia telah masuk agama ini. Maka akan terlewatkan banyak kebaikan dan manfaat darinya kalau dia menunda keislamnya. Padahal waktu yang terlewatkan tidak akan dapat kembali lagi.Kita kembali lagi ke pertanyaan anda –wahai penanya yang berakal dan semoga mendapat taufik kepada kebenaran dengan izin Allah- terkait makna ayat 39 di Surat Yasin. Dalam ayat ini Allah berfirman, "Dan bulan telah kami tetapkan tempat-tempatnya." Yakni Kami telah jadikan dia berjalan dengan jalan lain sebagai tanda berlangsungnya bulan. Sebagaimana melalui matahari dapat diketahui malam dan siang.Sebagaimana Firman Allah Ta’ala,"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji." (QS. Al-Baqarah: 189)Dan Firman-Nya,"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)." (QS. Yunus: 5)Maka Allah telah jadikan bagi matahari cahaya khusus untuknya dan bulan mempunyai cahaya khusus untuknya. Dan ada perbedaan perjalanan antara ini dan itu. Matahari terbit setiap hari dan terbenam di akhir waktu dengan satu cahaya akan tetapi dia berpindah-pindah tempat terbit dan terbenamnya pada waktu musim panas dan dingin. Karena itu, waktu siang menjadi panjang dan waktu malamnya menjadi pendek. Kemudian di lain waktu, waktu malamnya panjang sedangkan waktu siangnya pendek. Wilayah kekuasaannya berada pada siang hari, maka ia termasuk bintang di siang hari. Adapun bulan, telah ditetapkan tempat orbitnya. Muncul pada permulaan malam bulan hijriyah dengan cahaya yang sangat sedikit sekali. Kemudian cahayanya bertambah pada malam berikutnya dan semakin meninggi tempatnya. Kemudian setiap kali bertambah tinggi, bertambah pula cahayanya. Meskipun (cahayanya) didapatkan dari matahari, sampai sempurna cahayanya di malam empat belas (bulan purnama). Kemudian mulai berkurang (cahanya) sampai akhir bulan sehingga seperti tandan tua.Ibnu Abbas radhaiallahu anhuma berkata, "Ini adalah asal tandan." Mujahid berkata, "Al-Urjunil Qadim adalah tandan kering." Maka maksud Ibnu Abbas radhiallahu anhuma adalah ‘Asal tandan yang berasal dari tandan basah ketika menggantung, lalu kering kemudian melengkung."(Refrensi dari tafsir Ibnu Katsir)Menyamakan kondisi bulan di akhir bulan dengan tandan mengandung nilai sastra yang tinggi dan indah. Menunjukkan pilihan kata yang sangat teliti dan tepat dalam memberikan perumpamaan. | Refrensi:Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid |
Apa hukumnya menjadikan pemimpin di pemukiman. Sebagai contoh; beberapa orang pemuda yang tinggal di Apartemen atau di tempat perkemahan. Hal itu dilaksanakan di tengah kota atau tempat keramaian lain dan mereka menjadikan salah satu dari mereka sebagai seorang pemimpin? | Alhamdulillah.Yang terdapat pengkhususan Nash dalam hal
menjadikan pemimpin adalah ketika dalam safar atau bepergian, karena
sesungguhnya pada saat bepergian butuhmengutarakan pendapat yang harus
tersampaikan kepada ketua atau pimpinan mereka.
Adapun ditempat pemukiman maka setiap individu bertanggung
jawab pada pribadinya masing-masing, dan mereka tidak membutuhkan seorang
pemimpin atau seorang amir.Dan dimungkinkan juga mereka menjadikan
pemimpin di antara komunitas mereka, semisal mereka yang tinggal di
apartemen mereka mengatakan: Kami membutuhkan sosok pemimpin yang mengatur
perkara di apartemen kami maka kami mengangkat anda sebagai ketua dan
pimpinan kami wahai Fulan. Jika mereka menyodorkan kepada sang ketua
pengaturan urusan rumah tangga, seperti menu makanan, pembagian jadwal
kebersihan, menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu dibeli, penentuan
waktu istirahat dan lain sebagainya, semuanya disodorkan kepada sang ketua
lalu mereka menyepakati akan pendapatnya maka hal semacam ini dibenarkan
Insya Allah. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Saya akan berbicara dengan harapan mendapatkan koreksi. Menurut kitab suci (Injil) Tidak ada negara yang bernama Israil, yang ada hanyalah Palestina. Kedua bangsa, yakni Arab dan Yahudi, semua termasuk keturunan Ibrahim Alaihissalam. Pada hakikatnya mereka adalah saudara, tetapi mengapa mereka tidak bisa hidup secara harmonis di negara yang disebut Palestina ? | Alhamdulillah.Mungkin jawaban dari pertanyaan ini akan dibeberkan melalui point-point berikut ini:- Tidaklah diragukan lagi bahwa Nabiyullah Ibrahim adalah seorang ahli tauhid yang lurus dan tidak termasuk orang musyrik ataupun kafir. Orang Yahudi sekalipun mereka keturunan Nabi Ibrahim 'Alaihis Salam tetapi mereka telah menyimpang dari agama Ibrahim 'Alaihis Salam, mereka menyekutukan Allah dan menganggap Uzair sebagai anak Allah, mereka pun berkata bahwa sesungguhnya Allah itu bakhil (kikir) dan tangan Allah terbelenggu, juga mengatakan bahwa Allah faqir sedangkan mereka kaya, dan menyatakan bahwa setelah Allah menciptakan langit dan bumi selama enam hari lalu Dia kelelahan dan istirahat pada haru Sabtu. -Maha Tinggi Allah dari ucapan mereka dengan setinggi-tingginya dan sebesar-besarnya.- Merekapun menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk-Nya serta membunuh para nabi, dan penyimpangan-penyimpangan yang lainnya.- Dengan nyatanya penyimpangan dan perbedaan tersebut maka tidak mungkin ada persaudaraan antara seorang mukmin ahli tauhid dengan seorang kafir musyrik, sebagaimana firman Allah Ta'ala melalui lisan Ibrahim Al Khalil 'Alaihis Salam :"Telah ada contoh yang baik bagi kamu dalam diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya, ketika mereka berkata kepada kaumnya :" Sesungguhnya kamu berlepas diri dari kalian dan apa-apa yang kalian sembah selain Allah. Kami kafir kepada kalian dan telah nampak permusuhan dan kebencian antara kami dan kalian selama-lamanya sampai kalian beriman hanya kepada Allah saja. Kecuali ucapan Ibrahim kepada bapaknya: ' Aku pasti akan memintakan ampun untukmu dan aku tidak bisa menolak siksa Allah sedikitpun dari kamu. Ya Allah hanya kepada-Mu lah kami bertawakkal, hanya kepada-Mu lah kami taubat, dan hanya kepada-Mulah kami kembali.' Sesungguhnya pada diri mereka ada contoh yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan Allah dan hari akhirat. Dan barangsiapa yang berpaling maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji." (Q.S. Al Mumtahanah : 4-6).Apabila perbedaan dan permusuhan ini telah jelas maka memusuhi, berlepas diri, dan jihad yang diwajibkan terhadap musuh Allah merupakan hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Selama sunnatullah dan hikmah-Nya menetapkan adanya orang mukmin dan orang kafir maka permusuhan ini pasti ada dan nyata dan kamu tidak akan menemukan perubahan pada sunnatullah.- Kemudian juga tidak mungkin hidup harmonis antara Yahudi yang perampok dan perampas. Mereka telah menyakiti dan mendhalimi dan terkenal dengan penipu dan pengkhianat, serta mengadakan kerusakan di muka bumi baik dulu maupun sekarang dengan penduduk bumi yang muslim ahli tauhid, yang tokoh-tokoh mereka telah dibunuh oleh Yahudi, sedangkan anak-anak mereka telah dipenjara, rumah-rumah mereka dihancurkan, tanah-tanah mereka dirampas, harta-harta mereka dirampok, mereka yang ditahan dijadikan kelinci percobaan dengan cara anggota badannya dicopot untuk kemaslahatan orang Yahudi yang sakit dan berbagai kedhaliman dan kekejian yang lainnya.- Tambahan lagi, Yahudi adalah penipu dan penghianat, tidak mungkin mereka bisa dipercaya secara mutlak. Perilaku mereka sekarang menjadi bukti dan saksi akan hal itu. Adakah kesepakatan dan perjanjian yang telah dilakukan oleh mereka lalu mereka penuhi? Dan ini bukanlah hal yang baru bagi muslimin yang telah mengetahui apa yang dikatakan oleh Allah Ta'ala tentang Yahudi. Dia berfirman:"Dan setiap kali mereka membuat janji maka sekelompok dari mereka melemparkan penjanjian itu bahkan sebagian besar mereka tidak beriman." (Q.S. Al-Baqarah : 100).- Kemudian bila kaum muslimin ridha hidup bersama Yahudi secara damai, lalu milik siapakah hukum yang berlaku? Sesungguhnya di antara kaidah Islam menyatakan bahwa Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya. Dan di antara syarat bolehnya ahli kitab tinggal bersama kaum muslimin di negeri kaum muslimin adalah bahwa Yahudi dan Nashrani harus komit/tunduk dengan syarat-syarat yang ditetapkan untuk ahlu dzimmi sebagai balasan atas keamanan dan perlindungan yang diberikan kaum muslilmin kepada mereka. Dan di antara syarat-syarat itu adalah ahlu dzimmi tidak boleh menyebarkan kemusyrikan dan kekufuran mereka di negeri kaum muslimin baik dengan lisan ataupun perbuatan.- Selama kaum muslimin dan Yahudi eksis, berjumlah banyak, saling bermusuhan karena agama dan aqidah, maka tidak mungkin keduanya berkumpul bersama-sama bila dipaksakan maka salah satunya akan menanduk yang lainnya dengan kekuatan. Bahkan Yahudi sekarang tidak mengizinkan kaum muslimin untuk tinggal sekalipun kaum muslimin tidak melakukan kegiatan makar. Oleh karena itu, mereka mencabut hak milik tanah kaum muslimin dengan paksa lalu mereka membangun bangunan mereka di atasya. Merekapun ingin mengusir kaum muslimin dengan segala cara dan hal itu telah mereka lakukan terhadap jutaan orang Islam ke negeri tetangga yang kemudian dikenal dengan sebutan "Perkemahan Pengungsi Palestina."- Terakhir, bahwa kaum muslimin sekarang dalam keadaan lemah dan hina disebabkan karena mereka lalai terhadap agama mereka. Keadaan mereka sekarang tidak memungkinkan bagi mereka untuk memerangi Yahudi dan meminta kembali tanah mereka yang dirampas, lalu memenerapkan syariat Islam di tanah Palestina. Tapi ini tidak berarti bahwa keadaan ini akan terus-menerus seperti ini sampai akhir masa, tapi pasti keadaan akan berubah. Di antara dalil tentang hal itu adalah apa yang dikabarkan oleh Nabi Shalallahu 'Alaihi Wassalam kepada kita yang dikuatkan dengan wahyu bahwa beliau tidak pernah berbicara dengan hawa nafsu. Semua ucapannya tidak lain kecuali wahyu yang diwahyukan kepadanya.Beliau berkata:"Orang Yahudi akan memerangi kalian, lalu kalian akan mengalahkan mereka sehingga ada batu yang berkata :" Wahai Muslim, ini Yahudi di belakangku, bunuhlah dia." (Muslim 2921, Bukhari 2926).Di dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:"Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga kaum muslimin memerangi Yahudi lalu kaum muskimin mengalahkan Yahudi sehingga Yahudi bersembunyi di balik batu atau pohon, lalu berkatalah batu atau pohon itu :" Wahai Muslim, Wahai hamba Allah, ini Yahudi di belakangku kemarilah dan bunuhlah dia," Kecuali pohon Gharqad karena sesungguhnya dia pohon Yahudi." (Muslim 2922).Kita sangat berterima kasih kepada Anda penanya atas minat Anda dalam mengetahui kebenaran dan tata krama Anda dalam bertanya. Maka kami mengajak Anda untuk mengimani Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam sebagai Nabi, karena hal itu -demi Allah- akan menyelamatkan Anda, bermanfaat untuk Anda dan memelihara Anda di dunia, di alam kubur setelah mati, dan di akhirat pada hari hisab (perhitungan). Dan semoga Allah memberi taufik kepada kami dan Anda kepada semua kebaikan. | Refrensi:Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid |
Adakah dalil bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam tidak bica membaca dan menulis? | Alhamdulillah., segala puji bagi Allah.Allah berfirman:"Orang-orang yang mengikuti Rasul, seorang nabi yang ummi yang mereka temukan (namanya) tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka kepada yang ma'ruf dan melarang mereka dari yang mungkar, yang menghalalkan bagi mereka semua yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang diturunkan kepadanya. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Q.S. Al-A'raaf: 157)Al-Qurthubi ketika menafsirkan ayat ini berkata: "Firman Allah pada al-ummi, berkata Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu : Nabi kalian Shalallahu 'Alaihi Wassalam adalah buta huruf tidak bisa menulis, membaca dan berhitung. Allah berfirman:"Dan kamu (Muhammad) tidak pernah membaca satu kitab pun sebelumnya dan tidak pernah menulis satu kitab pun dengan tangan kananmu." (Q.S. Al-Ankabuut: 48)"Ibnu Katsir berkata ketika menafsirkan ayat yang terakhir ini: "Kemudian Allah berfirman: "Dan kamu tidak pernah membaca membaca satu kitab pun sebelumnya dan tidak pernah menulis dengan tangan kananmu", artinya kamu telah tinggal di tengah kaummu, hai Muhammad, sebelum kamu datang dengan Qur'an ini, sedang kamu tidak bisa membaca kitab dan tidak dapat menulis, bahkan setiap orang dari kaummu dan selain mereka mengetahui bahwa kamu seorang yang buta huruf yang tidak bisa membaca dan menulis. Dan ini adalah sifat beliau yang tercantum di dalam kitab-kitab terdahulu sebagaimana firman Allah: "Orang-orang yang mengikuti Rasul, seorang nabi yang ummi yang mereka temukan (namanya) tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka kepada yang ma'ruf dan melarang mereka dari yang mungkar". Demikianlah keadaan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam selamanya sampai hari kiamat, tidak bisa menulis, baik satu baris ataupun satu huruf dengan tangannya. Bahkan, beliau mempunyai catatan yang ditulis oleh para shahabat berupa wahyu dan surat-surat ke beberapa negeri. Allah berfirman: "Dan kamu tidak pernah", artinya tidak pernah membaca "Sebuah kitab pun sebelumnya." Ini untuk menguatkan ketidakpernahan tadi. "Dan tidak pernah menulis dengan tangan kananmu." Inipun menguatkan juga. Dan firman Allah: "(Andai kamu bisa membaca dan menulis) pasti ragulah orang-orang yang mengingkarimu," artinya kalau kamu bisa menulis pasti beberapa orang yang bodoh akan ragu, lalu akan berkata: "Kamu hanyalah mengetahui ini dari kitab-kitab sebelumnya yang diambil dari para nabi, padahal mereka mengetahui bahwa Nabi ini buta huruf, tidak bisa menulis, "Dan mereka berkata: 'Ini adalah dongeng-dongeng masa lalu yang dituliskannya'."Dan Allah 'Azza wa Jalla berfirman:"Dialah yang telah mengutus seorang rasul dari kalangan mereka ke tengah ummat yang ummi yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka tentang kitab dan hikmah padahal sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata." (Q.S. Al-Jumu'ah: 2)Al-Qurthubi berkata ketika menafsirkan ayat ini: "Al-Ummiyyun adalah orang-orang yang tidak bisa menulis. Demikianlah keadaan orang-orang Quraisy dulu. Manshur meriwayatkan dari Ibrahim, dia berkata: Al-Ummiy adalah orang yang tidak bisa membaca dan menulis. "Seorang rasul dari mereka," artinya Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, dia seorang ummi tidak bisa membaca dan menulis dan tidak pernah belajar.Berkata Al-Marwadi: "Bila ditanyakan: apakah bentuk karunia dalam hal diutusnya seorang Nabi yang ummi? Maka jawabnya adalah ada tiga bentuk. Pertama: Untuk menunjukkan sesuainya keadaan dia dengan kabar dari nabi-nabi sebelumnya.Kedua: Agar keadaannya sesuai dengan keadaan mereka (kaumnya) sehingga lebih memungkinkan diterima.Ketiga: Untuk menghindari buruk sangka dalam mengajarkan apa-apa yang didakwahkannya berupa kitab yang dia baca dan hikmah-hikmah yang dia sampaikan." Menurut pendapatku, semua itu merupakan dalil mukjizatnya dan bukti kenabiannya. [Selesai kutipan ringkas dari Tafsir Al-Qurthubi]. | Refrensi:Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid |
Saya menyaksikan banyak kaum muslimin yang turut berpartisipasi dalam merayakan Hari Natal dan berbagai perayaan lain. Apakah ada dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah yang bisa saya tunjukkan kepada mereka bahwa kegiatan tersebut tidaklah disyariatkan? | Alhamdulillah.Ikut serta dalam Hari Raya orang kafir bersama mereka tidak boleh, berdasarkan hal-hal berikut:Pertama: itu berarti menyerupai mereka. Nabi bersabda:"Barangsiapa menyerupai satu kaum, maka ia termasuk golongan mereka." Diriwayatkan oleh Abu Dawud, dan dikatakan oleh Al-Albani -Rahimahullah-- : "Hasan shahih." (Shahih Abu Dawud II : 761)Ini merupakan ancaman keras. Abdullah bin Amru bin Ash Radhiallahu 'anhuma pernah menyatakan: "Barangsiapa yang tinggal di negeri kaum musyrikin dan mengkuti acara Nairuz dan festival keagamaan mereka, lalu meniru mereka hingga mati, ia akan merugi di Hari Kiamat nanti."Kedua: Ikut serta berarti juga menyukai dan mencintai merekaAllah berfirman:"Janganlah kalian menjadikan orang-orang Yahudi dan Nashrani sebagai wali kalian.."Demikian juga Allah berfirman:"Hai orang-orang yang beriman; janganlah kalian menjadikan musuh-musuh-Ku dan musuh-musuh kalian sebagai wali yang kalian berikan kepada mereka kecintaan padahal mereka telah kafir terhadap kebenaran yang datang kepada mereka.."Yang ketiga: Hari Raya adalah masalah agama dan akidah, bukan masalah keduniaan, sebagaimana ditegaskan dalam hadits: "Setiap kaum memiliki Hari Raya, ini adalah Hari Raya kita.." Hari Raya mereka mengekspresikan akidah mereka yang rusak, penuh syirik dan kekafiran.Keempat: "Dan mereka-mereka yang tidak menghadiri kedustaan (kemaksiatan).." ditafsirkan oleh para ulama bahwa yang dimaksud dengan kedustaan dalam ayat itu adalah Hari-hari Raya kaum musyrikin. Sehingga tidak boleh menghadiahkan kepada mereka kartu ucapan selamat, atau menjualnya kepada mereka, demikian juga tidak boleh menjual segala keperluan Hari Raya mereka, baik itu lilin, pohon natal, makanan-makanan; kalkun, manisan atau kue yang berbentuk stik atau tongkat dan lain-lain.Sebelumnya telah dijawab pertanyaan serupa dengan lebih rinci pada no. 479. | Refrensi:Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid |
Bagaimanakah hukumnya membayarkan zakatnya ahlus sunnah bagi orang-orang fakir dari kelompok Rafidhoh (Syi’ah), apakah seorang muslim sudah bisa terbebas dari tanggungan jika sudah mewakilkan kepada seseorang untuk membagikan zakat, dan dia membayarkannya kepada seorang fakir dari kelompok Rafidhoh atau tidak ? | Alhamdulillah.Para ulama telah menyebutkan
dalam buku-buku mereka dalam bab mereka yang berhak menerima zakat, bahwa
zakat itu tidak dibayarkan kepada orang kafir, juga tidak kepada orang yang
berbuat bid’ah, kelompok Rafidhoh tidak diragukan lagi bahwa mereka adalah
kafir karena empat dalil:Pertama:Karena mereka mencela al
Qur’an, mereka mengklaim bahwa al Qur’an ada yang di buang dengan kisaran
lebih dari 2/3 nya, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab mereka yang
ditulis oleh an Nuuri yang dinamakan: “Fashlul Khithab fii Itsbat Tahrif
Kitab Rabbil Arbab”, juga di dalam buku “al Kaafi” dan buku-buku mereka yang
lain. Barang siapa yang mencela (mempermasalahkan) al Qur’an maka dia telah
kafir dan mendustakan firman Alloh:" وإنا له لحافظون
"“…dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya”. (QS. Al Hijr: 9)Kedua:Mereka mencela
(mempermasalahkan) sunnah dan hadits-hadits yang ada di dalam Shahihain,
mereka tidak mengamalkannya; karena diriwayatkan oleh para sahabat yang
dianggap kafir dalam keyakinan mereka, karena mereka meyakini bahwa para
sahabat telah berubah menjadi kafir setelah Nabi –shallallahu ‘alaihi wa
sallam- meninggal dunia, kecuali Ali dan keturunannya, Salman, Ammar, dan
sebagian kecil. Adapun ketiga kholifah dan mayoritas para sahabat yang telah
membaiat kepada ketiganya maka sudah menjadi murtad, mereka semua orang
kafir yang tidak bisa diterima hadits-hadits dari mereka, sebagaimana di
dalam buku Al Kaafi dan buku-buku yang lainnya.Ketiga:Mereka mengkafirkan Ahlus
Sunnah, mereka tidak mendirikan shalat bersama anda semua, dan barang siapa
yang mendirikan shalat di belakan orang sunni, maka dia harus mengulangi
shalatnya, bahkan mereka meyakini kenajisan kita, kapan saja kita bersalaman
dengan mereka, maka mereka akan mencuci tangannya setelah itu, dan barang
siapa yang mengkafirkan umat Islam maka dia lebih berhak menjadi kafir, maka
kita mengkafirkan mereka sebagaimana mereka mengkafirkan kita dan lebih
utama.Keempat:Kesyirikan mereka yang nampak
jelas, karena ghuluw (berlebih-lebihan) kepada Ali dan keturunannya, dan
berdoa kepada mereka bersama Alloh, semua itu disampaikan dengan jelas di
dalam buku-buku mereka, demikian juga mereka berlebbihan dalam mensifati
mereka dengan sifat-sifat yang yang menjadi hak dari Rabbul ‘Alamin, kami
telah mendengar hal itu dari kaset-kaset mereka. Kemudian mereka juga tidak
ikut serta di dalam perkumpulan ahlus sunnah, dan mereka tidak bersedekah
kepada orang-orang fakir dari kalangan ahlus sunnah, kalaupun mereka
melakukannya disertai dengan rasa benci yang terpendam, mereka melakukan itu
karena sedang bertaqiyyah. Atas dasar itulah maka bagi siapa saja yang telah
membayar zakat kepada mereka, maka hendaknya membayarkannya lagi sebagai
gantinya; karena dia telah membayarkan kepada seseorang yang akan
menggunakannya untuk melakukan kekufuran dan memerangi sunnah. Barang siapa
yang menjadi wakil untuk menyebarkan harta zakat, maka haram baginya untuk
memberikannya kepada orang Rafidhoh, jika dia melakukannya maka dia masih
belum terbebas dari tanggungan, dia harus menggantinya; karena tidak
menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. Barang siapa yang masih
ragu dalam masalah ini, maka hendaknya membaca buku-buku yang menjawab
mereka, seperti buku al Qifari dalam melaksanakan madzhab mereka, dan buku
Al Khututh al ‘Aridhah karangan al Khotib, dan buku Ihsan Ilahi Dzahir dan
lain sebagainya. Dari Alloh-lah datangnya petunjuk. | Refrensi:Dari buku “Al Lukluk al Makin min Fatawa Fadhilah Syeikh Ibnu Jibrin: 39 |
QA Islamic Dataset
The QA Islamic dataset consists of a collection of questions and answers based on Islam, sourced from the website islamqa.info/id. This dataset can be used for various Natural Language Processing (NLP) applications, such as chatbot development, recommendation systems, or training language models within the context of Islamic topics. The data in this dataset is directly sourced from islamqa.info/id, a trusted resource for obtaining explanations on various Islamic issues.
Intended Use
- Islamic Chatbot Development: This dataset can be used to train a question-answering (QA) model for developing Islamic-themed chatbots.
- Islamic Information Retrieval System: It can be used to build applications where users can search for answers to questions related to Islam.
- Training Language Models (NLP): This dataset is suitable for training NLP models in the Indonesian language with a focus on religious content.
Dataset Features
- Language: The dataset is in the Indonesian language.
- Source: All data is sourced from the website islamqa.info/id.
- Data Size: The dataset contains a large number of question-answer pairs covering various Islamic topics.
Contributing
We welcome contributions to improve this dataset. Some areas where you can help include:
- Adding More Data: If you have additional Islamic Q&A data that can be added.
- Improving Preprocessing: If you can help preprocess the dataset to enhance data quality.
- Enhancing Documentation: If you'd like to improve or add to the documentation to assist others in using this dataset.
If you’re interested in contributing, feel free to submit a pull request to this repository or contact us via [contact email].
License
This dataset is provided under [appropriate license]. Please note that the data is sourced from islamqa.info/id, so you must comply with the terms and policies in place there.
References
- islamqa.info/id - The main source of this dataset.
Let me know if you'd like to add or modify anything!
- Downloads last month
- 9