id
stringlengths 1
6
| url
stringlengths 31
157
| title
stringlengths 1
102
| text
stringlengths 4
243k
|
---|---|---|---|
156739
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tuwang%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
|
Tuwang, Karanganyar, Demak
|
Tuwang adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156740
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Undaan%20Kidul%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
|
Undaan Kidul, Karanganyar, Demak
|
Undaan Kidul adalah desa, berkecamatan Karanganyar, berkabupaten Demak, berprovinsi Jawa Tengah, Indonesia.
|
156741
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Glempang%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Glempang, Maos, Cilacap
|
Glempang adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kepala Desa pertama desa ini dikenal dengan Mbah Penatus Ki Karya sentika. Sepanjang sejarah kepala desa glempang diisi oleh keturunan mbah penatus hingga tahun 1960an diputus oleh kepala desa bapak basrowi yang merupakan keturunan mbah truna jaya. Selepas itu 1972 kepala desa glempang kembali kepala keluarga mbah penatus yakni sri suprapti dan berakhir tahun 1989 ketika diganti oleh bapak kartim hadi pranoto (menantu dari keturunan trunajaya). Selanjutnya tahun 1998 oleh slamet al falah (trunajaya) dan 2007 oleh sumadyo hingga sekarang (turunan trunajaya).
Semacam mitos dalam desa tersebut bahwa kepala desa akan dipimpin oleh keluarga mbah penatus atau mbah trunajaya dan posisi sekdes sampai sekarang diisi oleh keturunan Mbah penatus
Pada tanggal 20 februari 2019 dilaksanakan pemilihan kepala desa Glempang yang terdiri dari 4 calon. Uniknya dari 4 calon tersebut dibagi menjadi 2 calon dari 1 keluarga. Keluarga mbah bau rebah (mbah penatus) kakak adik sepupu yakni supriyatno dan aditya mencalonkan diri. Sedangkan kakak adik sepupu dari keluarga trunajaya yakni sumadyo dan yulianto dan hasil akhir pilkades Glempang adalah sebagai berikut :
Yulianto 2.199 suara
Aditya. 887 suara
Supriyatno 343 suara
Sumadyo. 281 suara.
Dan yulianto terpilih menjadi kepala desa glempang periode 2019-2025.
|
156742
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalijaran%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Kalijaran, Maos, Cilacap
|
Semboyan: kridhaning warga dumadi raharjaning praja
(Pencetus:R.Imam Bachri)
Kalijaran adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156743
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Undaan%20Lor%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
|
Undaan Lor, Karanganyar, Demak
|
Undaan Lor adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Geografi
Desa Undaan Lor merupakan desa dataran rendah, yang letaknya berbatasan dengan wilayah kabupaten demak-kudus. yang diapit oleh 2 sungai yaitu sungai lusi dan sungai irigasi, Desa Undaan Lor tanahnya sebagian adalah tanah persawahan.
Batas wilayah desa Undaan Lor yaitu:
Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Desa Kedung Ketanjung
Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kudus
Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Desa Undaan Kidul
Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Desa Ngemplik Wetan
Desa/kelurahan
Desa Undaan Lor terdiri dari 2 Desa yaitu:
Desa Undaan Lor 1
Desa Undaan Lor 2
Demografi
Desa Undaan Lor mempunyai penduduk sejumlah (proses upgrade)jiwa (2010), yang terdiri atas (proses upgrade) jiwa laki-laki dan (proses upgrade) jiwa perempuan.
Mayoritas penduduk desa di wilayah Desa Undaan Lor berpfofesi sebagai Petani, Buruh bangunan, Buruh Pabrik, wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil.Komoditas pertanian yang banyak dikembangkan di wilayah Desa Undaan Lor antara lain Padi, Kacang Hijau, Jagung. dan usaha yang paling marak saat ini adalah budidaya ikan Lele.
|
156744
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Wonoketingal%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
|
Wonoketingal, Karanganyar, Demak
|
Wonoketingal adalah sebuah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Atau bisa di sebut Alas katon / Alas ketok dari bahasa jawa
Geografi
Desa ini terletak di jalur utama pantura Kudus - Demak. Di sebelah utara dibatasi Desa Bandung Rejo, sebelah timur dengan Desa Cangkring Rembang dukuh Wonorenggo, sebelah selatan di batasi dengan Desa Wonosari dan Desa Cangkring Rembang, sementara sebelah barat dibatasi dengan desa ngaluran.
Wonoketingal terdiri dari dua dukuh yaitu Wonoketingal dan Gajah Lor.
Pemerintahan
Kepala desa di jabat oleh Muhajirin
Perekonomian dan Kesejahteraan
Mata Pencaharian
Perekonomian penduduk mayoritas ditopang dengan mata pencaharian bertani, buruh tani, ternak, buruh pabrik dan buruh bangunan. Sebagian lainnya ditopang dengan perdagagangan, jasa transportasi barang, bengkel motor/mobil dan jasa/tenaga menjahit.
Kepemilikan Aset
Kesejahteraan yang dirasakan penduduk sangat baik. Meskipun ada sebagian kecil yang dirasa masih kurang sejahtera. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi rumah permanen yang dimiliki yang tidak lagi berlantai tanah, minimal lantai bata. 90% KK memiliki kendaraan motor 2 dua, sebagian kecil lainnya memiliki mobil, dan sebagian besar sawah yang dikelola adalah milih sendiri.
Pendidikan
Kesejahteraan yang dirasakan lainnya adalah dengan adanya kemudahan akses pendidikan dan kesehatan. Di desa Wonoketingal memiliki 2 pendidikan anak usia dini (paud), 1 Sekolah Dasar Negeri, 1 Madrasah Ibtidaiyyah Negeri 1 Demak ( MIN1 Demak) berdiri th.1960 yang dulu bernama MWB (Madrasah Wajib Belaajar) yang pertama tercatat sebagai murid di MWB ini adalah Ma'ruf dengan nomor Induk 001. 3 Taman Kanak - Kanak, 3 Taman Pendidikan Alquran, 2 Madrasah Diniyah, 1 MTS.NS (Madrasah Tsanawiyah Nahdlotussibyan)(Setara SMP) dan sekarang sudah nambah lagi 1 MA.NS (Madrasah Aliyah Nahdlotussibyan)satu yayasan dgn MTs . Bahkan Madrasah Ibtidaiyah Negeri yang ada di Desa Ini adalah MIN terbaik se kabupaten Demak.
Transportasi
Lokasi yang dekat dengan jalan pantura yang dilewati Angkutan Umum, memberi kemudahan dalam transportasi, baik untuk akses pendidikan, perdagangan, dan mobilisasi penduduk ke kota terdekat, seperti kota demak, semarang, jepara, kudus, pati, rembang, pekalongan, tegal, bahkan surabaya dan jakarta dengan naik satu atau dua kali Angutan Umum.
Angkutan yang melewati desa Wonoketingal antara lain, AngkudesTrayek Gajah-Kudus, Bis Trayek Semarang-Kudus-Pati-Rembang-Lasem, Bis Trayek Surabaya-Semarang, Bis Trayek Kudus-Semarang-Pekalongan-Tegal, Bis Trayek Kudus-Semarang-Solo, Bis Trayek Kudus-Semarang-Purwokerto, Bis Trayek Kudus-jabodetabek, dan bis ke sumatera.
Kesehatan
Sementara Akses Kesehatan, desa ini telah memiliki 1 puskesmas desa dengan 2 petugas kesehatan setingkat manteri, 2 polindes dengan petugas berpendidikan Bidan. Program pengobatan gratis yang dilaksanakan pemerintah sangat membantu masyaarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Meskipun pada kasus-kasus tertentu masyarakat harus tetap bayar.
Air Bersih
Di desa ini sudah ada 4 pam untuk airnya terdiri dr 3 milik desa dan 1 milik pribadi, tetapi untuk air minum masih beli air galon(isi ulang), atau air dr karanganyar, mungkin karna pam di desa ini masih ada kandungan garam, jadi air pam biasanya untuk keperluan sehari hari kecuali minum, adapun jg yg masih ke sungai untuk keperluan airnya sehari hari, tp jg tidak untuk diminum.
Demografi
Potensi SDM
SDM yang ada di desa wonoketingal cukup berkualitas. di sebian orang tua mayoritas telah mengenyam pendidikan formal meskipun cukup SD, sebagian MTs setara dengan Sekolah Menegah Pertama. Sementara di kalangan Anak muda dan keluarga muda rata-rata lulusan Madrasah Aliah atau setara dengan Sekolah Menengah Atas. Bahkan saat ini banyak lulusan Akademi dan Perguruan Tinggi yang bermunculan.
Keterampilan yang banyak dikuasai penduduk desa Wonoketingal antara lain, pertukangan (bangunan/rumah), menjahit, ukir, mengajar, keterampilan elektro, komputer dan keterampilan yang mendukung industri di sekitar desa wonoketingal seperti dalam proses industri rokok, industri plastik, industri garmen, industri roti/kue, industri kerupuk, dan bengkel motor/mobil
Budaya dan Agama
Penduduk Wonoketigal 100% muslim (sumber:daftar kependudukan desa wonoketingal 2006). Suasana religius tampak sekali di desa ini. Desa ini memiliki 3 masjid jami', institusi pendidikan agama tingkat dasar, Musollah-musolla yang tersebar di setiap kampung dan Pondok pesantren.
Dua organisasi islam besar di indonesia ada di desa ini yaitu Nahdhotul Ulama' (NU) dan Muhammadiyah. Secara kultural Penduduk desa Wonoketingal kental sekali dengan tradisi NU, hal ini terlihat dalam ritual agama yang dipraktikan setiap hari seperti kumpulan Yasinan, Tahlilan, Manaqib Syeh Abdul Qodir Jailani, Tradisi Tasawwuf-Toriqot, Tujuh hari acara pasca kematian (iklasan-istilah yang populer di desa wonoketingal, acara 40 hari, nyatus, Nyewu, Haul pendiri desa, dan sebagainya.
Adanya dua organisasi islam ini yang memiliki beberapa perbedaan pemikiran kadang-kadang memancing kecurigaan antara satu dan yang lainnya, meskipun tidak menimbulkan perpecahan atau perselisihan yang sangat.
Pendidikan agama di desa ini sangat ditekankan, di setiap musollah pasti ada majlis mengaji Alquran, pengajian selapanan dengan mengudang kyai, dan pengkajian kitab fikih/akidah setiap hari sabtu di rumah KH Zamroni (nadzir masjid Alhidayah). Untuk pendidikan dasar agama telah didirikan Madrasah Diniyah yang beroperasi secara reguler setiap minggunya 6 hari dengan jam pengajaran jam 14.00 - 16.30, Jumat libur.
Sementara untuk pendidikan Agama lebih lanjut penduduk mengirimkan anak-anaknya ke pondok pesantren sambil sekolah di Madrasah Aliyah (setingkat SMA).
Sejak 5 tahun terakhir ada kontra produktif dalam pemahaman dan praktik keberagamaan, di satu sisi masyarakat wonoketingal yang dulunya lekat dengan tradisi animisme kini telah meninggalkannya dengan pemahaman islam yang baik. Akan tetapi di sisi lain gelombang globalisasi yang dimotori dengan mobilisasi penduduk muda ke kota2 besar ternyata membawa budaya negatif daari kota yang harus dihilangkan, seperti materialisme, hedonisme, individualisme, dan praktik2 yang menyimpang agama seperti Minuman keras, pacaran, pesta musik, kongkow2, dan gengster/preman kampung.
|
156745
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Wonorejo%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
|
Wonorejo, Karanganyar, Demak
|
Wonorejo adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156746
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Brambang%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Brambang, Karangawen, Demak
|
Brambang adalah penghasil tembakau dan padi di kabupaten Demak desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156747
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bumirejo%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Bumirejo, Karangawen, Demak
|
Bumirejo adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156748
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangkemiri%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Karangkemiri, Maos, Cilacap
|
Karangkemiri adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Karangkemiri juga salah satu penghasil gula kelapa terbaik di kecamatan maos.Mempunyai sekolah dasar 3 Buah,1 TK,2 PAUD, Transportasi stasiun kereta,Pertanian dialiri oleh irigasi yang sumbernya dari bendungan "Bendung Gerak Serayu",dan merupakan penghasil Padi terbaik di Kabupaten Cilacap. Kebanyakan penduduk bertani dan dagang, merupakan desa berkembang non IDT, keramahan penduduknya merupakan gaya tarik tersendiri apabila anda mengunjunginya.Seiring berkembangya waktu Pembangunan infrastruktur semakin baik dibuktikan dengan semakin meningkatnya pembangunan sarpras fisik yang dimulai sejak tahun 2008 s/d sekarang, meningkatnya kesadaran msyarakat dalam bekerja sama dalam segala bidang kegiatan merupakan cerminan keaslian hati nurani warga desa Karangkemiri.
|
156749
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Jragung%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Jragung, Karangawen, Demak
|
Jragung adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Dusun Jembolo yang berjarak sekitar 8,2 Km dari ibu kota kecamatan. Desa Jragung merupakan desa paling selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan. Desa ini memiliki pondok pesantren yang terkanal di Kabupaten Demak.
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian wilayah
Dusun Delik
Dusun Gablog
Dusun Jembolo
Dusun Karanggondang
Dusun Krajan
Dusun Ngrajek
Dusun Pojok
|
156750
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangreja%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Karangreja, Maos, Cilacap
|
Karangreja adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156751
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangawen%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Karangawen, Karangawen, Demak
|
Karangawen adalah salah satu desa di Kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Karangawen terdiri dari tiga Dukuh yaitu Dukuh Karangawen, Dukuh Waruk, Dukuh Ngiri. Batas-batas Desa Karangawen yaitu sebelah barat: Desa Kuripan, Desa Kalitengah. Sebelah utara: Desa Bumirejo. Sebelah timur: Desa Brambang, Desa Rejosari. Sebelah selatan: Desa Rejosari, Desa Tlogorejo, Desa Teluk. Desa karangawen terkenal sebagai produsen tembakau berkualitas.
|
156752
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangrena%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Karangrena, Maos, Cilacap
|
Karangrena adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156753
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuripan%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Kuripan, Karangawen, Demak
|
Kuripan adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Dusun Sengor yang berjarak sekitar 2,5 Km dari ibu kota kecamatan ke arah barat. Desa Kuripan memiliki 4 dusun/ pedukuhan.
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian wilayah
Dusun Kuripan
Dusun Panjen
Dusun Sengor
Dusun Sumengko
|
156754
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Klapagada%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Klapagada, Maos, Cilacap
|
Klapagada adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156755
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Margohayu%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Margohayu, Karangawen, Demak
|
Margohayu adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156756
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Maos%20Kidul%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Maos Kidul, Maos, Cilacap
|
Maos Kidul adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.(Jumlah RW 4, Jumlah RT 28).
Letak Geografis
Desa Maos Kidul berbatasan dengan:
Utara dengan desa Maos Lor, Maos, Cilacap
Selatan dengan desa Klapagada, Maos, Cilacap
Barat dengan desa Karangrena, Maos, Cilacap
Timur dengan desa Kalijaran, Maos, Cilacap
Maos Kidul terdapat 3 Sekolah dasar, 3 Taman kanak-kanak dan 1 Pendidikan anak usia dini. Diantaranya:
SDN Maos Kidul 05
SDN Maos Kidul 03
MI Darussu'ada Maos Kidul
TK Ahmad Yani Maos Kidul
TK Al Manshuroh
TK Al Munawaroh
PAUD Kartini Maos Kidul
Di Maos Kidul terdapat penangkaran Burung hantu jenis Serak jawa (Tyto alba) yang dibantu oleh Bank Indonesia Purwokerto guna untuk mengatasi Hama Tikus yang ada di Maos Kidul. Sehingga, dengan adanya penangkaran Burung hantu ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar yang dominan mata pencahariaannya sebagai Petani.
Di Maos Kidul juga terdapat Masjid tertua di Kecamatan Maos, Cilacap, yaitu Masjid Baitussu'ada yang berada di Jl. Penatusan Timur, Maos Kidul, Maos, Cilacap.
Pranala luar
|
156757
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Pundenarum%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Pundenarum, Karangawen, Demak
|
Pundenarum adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.Desa Pundenarum terdiri dari 7 dukuh yaitu: Sambi, Bilo,Kendal,Kauman, Tlogo, Katong Wetan,Katong Kulon, Sebagian besar mata pencaharian penduduknya sebagai petani. Tetapi banyak juga sebagian mereka yang merantau ke luar daerah ataupun luar pulau. Ada juga sebagian banyak yang bekerja disektor perindustrian di karangawen sendiri ataupun di Kota Semarang.
Mayoritas penduduk Pundenarum beragama Islam, tetapi ada yang beragama Kristen.
Ada beberapa lembaga pendidikan di desa Pundenarum baik formal maupun non formal diantaranya:TK Aristini I,TK Aristini II, MI Sunan Kalijaga, SDN Pundenarum 01, SDN Pundenarum 03, MTs Hidayatullah, Madin Al Ikhlas, Madin Abdurrohmani, Madin Sunan Muria, TPQ Sunan Muria, Madin Ud'u Sabilillah.
|
156758
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Maos%20Lor%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Maos Lor, Maos, Cilacap
|
Maos Lor adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa ini terdiri dari 4 kadus
Buaran
Lancar
Tengah
Palinggihan
|
156759
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Rejosari%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Rejosari, Karangawen, Demak
|
Rejosari adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156760
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Mernek%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Mernek, Maos, Cilacap
|
Mernek adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Letak geografis
Desa Mernek berbatasan dengan:
utara dengan desa Paketingan
selatan dengan desa Doplang
barat dengan desa Kalijaran
timur dengan desa Sikampuh
Administrasi
Desa Mernek terbagi atas 4 dusun:
Dusun Sibangkong
Dusun Rawaeng
Dusun Bulupitu
Dusun Mernek Wetan
Di Mernek terdapat 3 Sekolah Dasar dan satu MI. Mata pencaharian penduduk di sini mayoritas adalah bertani karena desa ini mempunyai lahan produktif dengan sistem irigasi yang memadai.
Desa ini juga merupakan pemasok TKW utama ke luar negeri dengan tujuan negara-negara seperti Hong Kong, Singapura, Taiwan maupun Timur Tengah.
Pranala luar
|
156761
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidorejo%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Sidorejo, Karangawen, Demak
|
Sidorejo adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156762
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Panisihan%2C%20Maos%2C%20Cilacap
|
Panisihan, Maos, Cilacap
|
Panisihan adalah desa di kecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156763
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Teluk%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Teluk, Karangawen, Demak
|
Desa Teluk adalah salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Karangawen. Mayoritas penduduk Desa Teluk 70℅ adalah petani dan 30% adalah pekerja di berbagai sektor. Sistem pemerintahan Desa Teluk di pimpin oleh seorang kepala desa dan di bantu oleh beberapa staf perangkat.
Teluk adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156764
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tlogorejo%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Tlogorejo, Karangawen, Demak
|
Tlogorejo adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Tlogorejo memiliki 3 dukuh yaitu Tlogogedong, Cogeh dan Tlogotirto.
Sebagian warganya bermatapencaharian buruh tani dan sangat di sayangkan pengelolaan BPD/ bumpdes nya kurang baik, dan juga banyak yang menjadi karyawan pabrik.
Di sebelah selatan desa ini adalah desa Jragung, sebelah utara desa Rejosari sebelah barat desa Wonosekar dan sebelah timur adalah desa Padang yang sudah masuk ke wilayah Grobogan.
|
156765
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Wonosekar%2C%20Karangawen%2C%20Demak
|
Wonosekar, Karangawen, Demak
|
Wonosekar adalah desa di kecamatan Karangawen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156766
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjareja%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Banjareja, Nusawungu, Cilacap
|
Banjareja adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Banjareja merupakan salah satu desa yang berada di perbatasan dengan Kabupaten Kebumen dengan Sungai Ijo sebagai batas alamiahnya. Terdapat 3 SD dan 1 Madrasah 1 Taman Kanak-kanak dan 1 lapangan sepak bola serta 5 Masjid. Saat ini Desa Banjareja belum mempunyai sekolah menengah sehingga anak-anak yang hendak bersekolah SMP dan SMA akan menuju ke desa tetangga. Meski dari segi pendidikan Desa Banjareja tertinggal dari desalain tetapi dari segi pertanian sama dengan desa lainnya di kecamatan Nusawungu. Desa Banjareja dibelah oleh sebuah sungai yaitu Sungai Wringin. oleh Ketua Karangtaruna: Tri Mulyanto, S.E.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
Dusun Banjaran
Dusun Banjaranyar
Dusun Banjarutama
Dusun Dewa
Dusun Mekarsari
Dusun Banjareja
|
156767
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjarsari%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Banjarsari, Nusawungu, Cilacap
|
Banjarsari adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Banjarsari merupakan salah satu desa yang terletak di pesisir selatan dengan wilayah 55% merupakan area sawah 40% tanah pekarangan dan pemukiman dan 5% tanah ladang bibir pantai (dalam bahasa setempat disebut tegalan). Desa banjarsari terbagi menjadi 5 wilayah Dusun, 5 RW dan 31 RT.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
Dusun Depok
Dusun Dewa
Dusun Ketapang Kulon
Dusun Ketapang Wetan
Dusun Simanis
Geografis
Berada pada ketinggian antara 1 meter hingga 2 meter di atas permukaan laut. Dengan batas-batas Utara berbatasan dengan desa Karangsembung dan Banjareja, Timur berbatasan dengan desa Banjareja dan Jetis, Selatan Samudra Hindia, barat berbatasan dengan desa Karangpakis. Berada pada jarak 450 km dari Ibu kota Negara (Jakarta), 225 km dari ibu kota Profinsi (Semarang), 45 km dari pusat pemerintahan Kabupaten (Cilacap) dan 8 km dari kecamatan Nusawungu. Jarak ke kota-kota lain; Bandung 310 km, Purwokerto 50 km, Kebumen 46 km, Jogjakarta 175 km. Jalur Jalan Rintisan Selatan Selatan pulau Jawa (Bandung – Jogjakarta) yang sekarang sudah aktif dan dapat dilalui bebagai jenis kendaraan darat membentang melalui desa ini, sehingga ketika musim liburan panjang jalur jalan ini cenderung ramai oleh kendaraan wisatawan dan akan menjadi lebih ramai ketika musim arus mudik lebaran dan arus balik.
Pemerintahan
Kantor pemerintahan desa terletak di tepi jalan raya jalur Selatan Selatan Jawa, mudah diakses oleh warga maupun pengunjung desa dari berbagai arah maupun kota.
Struktur Pemerintahan
Kepala Desa : SURATMAN
Sekretaris Desa : MARYANTI
Kepala Urusan Umum : SARJONO
Kepala Urusan Pemerintahan : SUGENG PRASONGKO, S.E.
Kepala Urusan Pembangunan : TOCHIDAN ALMA`SUM
Kepala Urusan Kesos : semetara tidak ada, karena berhenti atas permintaan sendiri
Kepala Urusan Keuangan : SLAMET HANDOKO
Perangkat Desa lain : Kepala Dusun (5 orang) dan Unsur Pelaksana (11 orang)
Lembaga Desa : BPD, LPPMD, PKK, Karang Taruna
Perekonomian
Pertanian
Karena sebagian besar wilayah desa ini adalah sawah, maka sebagian besar mata pencaharian utama warga adalah bertani. Pada lahan sawah pertanian andalan warga adalah padi dan ketika musim kemarau di mana sawah mengalami kekeringan sebagian ada yang bertanam palawija. Pengelolaan sawah ketika bercocok tanam padi oleh warga masih tergolong konvensional, mereka baru menggunakan alat bantu pertanian berupa traktor sawah dan mesin rontok padi, sementara mesin tanam dan mesin pemanen dan pengering gabah balum menjamah desa ini. Kendala pertanian padi yang banyak dialami oleh petani adalah kekeringan karena meskipun ada jaringan irigasi yang memasuki wilayah desa (sawah), tetapi tidak dapat berfungsi normal bahkan dapat dikatakan tidak berfungsi. Hama yang sering menyerang pertanian padi barupa tikus, wereng, keong, jamur dan burung. Hasil pertanian ladang (tegalan) berupa sayuran, semangka, kacang tanah dan kelapa. Mata pencaharian warga yang kedua adalah penyadap nipah gula kelapa (bahasa setempat disebut nderes).
Perikanan dan peternakan
Sebagian warga lainnya ada yang berpecaharian sebagai nelayan laut, peternak, dan budi daya perikanan air tawar. Bagi nelayan selain buruh juga banyak yang memiliki perahu dan peralatan tangkap ikan sendiri maupaun patungan. Hasil penangkapan ikan dijual di tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan ada pula yang di bawa pulang untuk dijajakan sendiri dengan cara berkeliling antar desa. Hasil petrnakan warga berupa ayam negeri, ayam kampung, ayam bankgok, kambing jawa, kambing etawa, sapi jawa, sapi metal, kerbau dan beberapa warga yang kreatif ada yang beternak burung puyuh, burung merpati, semut, dan lebah.
Buruh dan karyawan
Selain perantau domestic yang bekerja di sektor formal dan informal dalam negeri, dengan mayoritas tujuan kerja di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Bandung. Warga usia produktif juga banyak yang menjadi buruh migrant ke beberapa Negara di antaranya Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia. Prosentase pegawai negeri sipil, TNI Polri dibanding jumlah warga tergolong kecil.
Perdagangan
Memiliki sebuah pasar desa yang letaknya sangat setrategis, berada di tepi jalan jalur Selatan Selatan pulau Jawa. Hari pasarannya Senis, Kamis dan Sabtu, dipenuhi oleh pedagang sembako, sayur mayur, buah-buahan, makanan dan minuman tradisonal, mainan anak, pakaian, dan kios pedagang emas dan valuta asing. Jika malam pasar digunakan berjualan oleh penjaja kuliner. Toko milik warga di perkampungan juga banyak dari mulai toko material bangunan, spare part kendaran, kelontong, sembako, seluller, alat tulis kantor dan pertanian.
Usaha Jasa
Bengkel sepeda dan sepeda motor lebih dari 10, bengkel mobil sementara sudah ada 5, bengkel lainnya adalah bengkel motor variasi / modif, las, elektornik dan listrik, rice mill (penggilingan gabah menjadi beras), saw mill (penggergajian kayu), jasa sewa mobil dan angkutan wisata, angkutan barang dan warung internet (warnet). Usaha jasa lainnya berupa penjahit, tukang kayu, tukang besi, sewa tenda dan peralatan resepsi, soundsystem dan penerangan juga banyak terdapat di desa ini.
Usaha Hiburan
Memiliki satu lapangan sepak bola berukuran setandar yang biasa dipergunakan untuk olahraga, kegiatan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, kegiatan keramaian dan hiburan, terletak 50 meter di tepi jalan Jalur Selatan Selatan Jawa sihingga tidak membahayakan pengguna lapangan dan pengguna jalan raya namun mudah diakses. Memiliki akses jalan wisata ke Pantai Selatan (Samudra Hindia). Ada beberapa kelompok seni kuda kepang, beberapa dalang wayang kulit, kelompok seni ketoprak dan kelompok seni music campur sari.
Pendidikan
Terdapat sarana pendidikan formal dan informal dari PAUD sampai dengan SLTA.
Ada dua PAUD Informal yakni Taman Balita dan Bina Balita, lima Pos Paud, tujuh TPQ, satu PAUD formal yakni TK Pertiwi, tiga Sekolah Dasar Negeri, satu Madrasah Tsanawiyah Negeri, satu SMK Karya Mandiri (swasta), satu Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) bahasa Korea, satu LPK komputer. Meski termasuk desa pesisir, tetapi tingkat pendidikan warga sudah tergolong baik dan sudah sadar akan pendidikan minimal 12 tahun (tidak termasuk PAUD) bagi anak-anak.
Kesehatan
Memiliki satu Pos Kelinik Desa, dua bidan desa, dua tenaga kesehatan di Puskesmas. Kesadaran akan pentingnya budaya perilaku hidup bersih dan sehat warga sudah cukup baik. Jarak tempuh ke layanan kesehatan Puskesmas 6 km, ke Puskesmas Pembantu 1 km, balai pengobatan swasta 1 km, rumah sakit umum swasta 25 km, rumah sakit umum daerah (Pemda) 43 km. Bagi warga yang digolongkan miskin menerima BPJS gratis (angsuran preminya dibayar oleh Negara), sementara bagi warga mampu kepesertaan BPJS mandiri (premi bayar sendiri) sudah cukup banyak.
Wisata
Memiliki wilayah desa yang berupa pantai yang sangat cocok untuk objek dan kunjungan wisata, tetapi objek ini belum tersentuh oleh investor, jadi masih sangat alami.
|
156768
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Batu%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Batu, Karangtengah, Demak
|
Batu adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156769
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjarwaru%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Banjarwaru, Nusawungu, Cilacap
|
Banjarwaru adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Web resmidesa banjarwaru adalah banjarwaru.desa.id
|
156770
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Donorejo%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Donorejo, Karangtengah, Demak
|
Donorejo adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156771
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Danasri%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Danasri, Nusawungu, Cilacap
|
Danasri adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kota terdekat adalah Kroya dan Cilacap, pantai terdekat Pantai Ketapang Indah dan Pantai Widarapayung. Kantor Kepala Desa beralamat di Jalan Sukarelawan nomor 1, Desa Danasri Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap; tepatnya di Dusun Rawa Gabus.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Wilayah administrasi
Desa ini terbagi dari beberapa dusun antara lain:
Dusun Karang Mulya
Dusun Rawa Gabus
Dusun Rawa Kembang
Dusun Rejasari.
Dusun Sidasari
Pimpinan
Kepala desa Danasri saat ini adalah Bpk.Hasyim, mantan ketua pemuda desa danasri dan sudah menjabat kedua kali sebagai kepala desa. Sekretaris desa Danasri adalah Siyam Hadi Suwito, dia adalah suami dari lengger Samini (group calung banyumasan)
Olahraga
Desa ini memiliki dua tim sepak bola yaitu PS Dua Mutiara dan juga Bektero Sasana FC.
Sekolah
Desa ini merupakan kota pelajar di kecamatan Nusawungu karena terdapat banyak sekolah dan lengkap dari TK sampai dengan tingkat akhir.
Demografi
Penghasilan masyarakatnya sebagian besar petani padi.
Referensi
|
156772
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Danasri%20Kidul%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Danasri Kidul, Nusawungu, Cilacap
|
Danasri Kidul adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. terdiri dari 5 dusun yaitu:
Dusun Karangreja
Dusun Nagasari
Dusun Glagahsari
Dusun Glagahwangi
Dusun Rawaglagah
Desa Danasri Kidul terdiri dari 19 RT dan 5 RW
Batas Desa:
Selatan: Banjarwaru
Barat: Danasri
Utara: Danasri Lor
Timur: Nusawungu
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA
Kepala Desa: Sariyo
Sekdes: Riprabowo Gati Laksono,S.E
Kaur Keuangan: Sri Wahyuningsih
Kaur Umum dan Perencanaan: Bahtiar Efendi
Kasi Pemerintahan: Ahmad Sutopo
Kasi Pelayanan: M. Mujab
Kasi Kesejahteraan: Nurohman
Kadus Karangreja: Bambang Suherman
Kadus Nagasari: Arief Budi Purcahyanto
Kadus Glagahsari: Suwardi
Kadus Glagahwangi: Rois Salim
Kadus Rawaglagah: Fuad Hasim
|
156773
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Danasri%20Lor%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Danasri Lor, Nusawungu, Cilacap
|
Danasri Lor adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156774
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Dukun%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Dukun, Karangtengah, Demak
|
Dukun adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Dukun terletak di Jalan Pantura Demak – Semarang. Di sepanjang jalan pantura ada pom bensin, SMA Negeri 1 Karangtengah, PT Glory Industrial Semarang, PT Tricoville, Balai Pertanian, dan lain-lain.
Sejarah
Sejarah Desa Dukun tidak dapat terpisahkan dengan seorang tokoh bernamna Ki Ageng Dukun alias Ki Surowangi alias Syeh Abdul Latif bin Abdur Rohman. Menurut sumber cerita tutur disebutkan bahwa tokoh Ki Ageng Dukun adalah murid Sunan Kalijaga. Setelah selesai berguru ilmu-ilmu agama Islam kepada Sunan Kalijaga, Ki Ageng Dukun mengamalkan ilmu dengan berdakwah, syiar Islam kepada penduduk di wilayah Sayung, Karangtengah, dan Guntur. Strategi dakwah yang diterapkan adalah mengacu kepada cara dakwah para Walisanga, yaitu dengan cara hikmah menanam kebaikan sebanyak - banyaknya kepada penduduk setempat dan masyarakat sekitar. Beliau “suka menolong” kepada siapapun yang membutuhkan pertolongan. Sikap “Dhokoh tur Loma” atau “Rajin dan Dermawan” senantiasa diterapkan oleh Ki Ageng Dukun kepada siapa saja, di mana saja, dan dalam urusan apa saja yang bermanfaat bagi masyarakat. Satu lagi hal penting yang perlu dikemukakan di sini adalah pepali “Udhu Rukun” yang selalu ditekankan oleh Ki Ageng Dukun dalam berdakwah kepada masyarakat. Pepali “Udhu Rukun” ini merupakan nasihat kebajikan dari Ki Ageng Dukun supaya masyarakat mau udhu (urun= menyumbang) untuk menjaga kerukunan, kebersamaan, gotong-royong dalam semua urusan yang bermanfaat. Karena sikap “suka menolong” dan pepali “Udhu Rukun” yang selalu ditekankan oleh tokoh tersebut, maka di kemudian hari masyarakat setempat menyebut tokoh itu dengan nama “Ki Ageng Dukun.”.
Berdasarkan cerita tutur tersebut, kiranya dapat ditarik benang merah asal-usul nama Desa Dukun Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah. Masyarakat setempat menyepakati bahwa nama Desa Dukun diambil dari tokoh Ki Ageng Dukun yang berperilaku atau bertabiat suka menolong dalam semua urusan masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan. Jadi, dari sini dapat diketahui pengertian Dukun bukanlah pengertian negatif dari perilaku seorang dukun yang sarat dengan klenik dan kemusyrikan sebagaimana dipahami masyarakat luas atau seseorang orang yang mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi, seperti mantra, guna-guna, dan lain sebagainya yang terdapat Asia Tenggara seperti di Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura. Allahu a’lam. Ada pula petilasan di makam kecil, yaitu makam peninggalan Ki Ageng Dukun alias Ki Surowangi dan di Makam Besar Mitos sejarah ada Sendang Penguripan. Mitos Sendang Penguripan pada zaman itu banyak orang sakit segala penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan dimandikan sendang tesebut penyakit langsung sembuh dan pada zaman itu juga saat perang orang terluka parah dan dimasukkan ke dalam sendang orang itu langsung kembali membaik/sembuh seperti semula, semua itu adalah Rida dari Allah Shubhanahu Wa Ta’ala. Bergesernya Alam Sendang Penguripan sekarang tertutup tanah dan masih terlihat satu pohon Andhe – andhe Lumut.
Data Geografis
Luas Wilayah Desa : 300.6 Ha
Pemukiman : 32.00 Ha
Pertanian : 262.76 Ha
Tegal / Ladang dan Lainya : 5.84 Ha
Letak Ketinggian : 47.00 m
Batas Wilayah
Sebelah Utara : Karang towo
Sebelah Timur : Pidodo / Karangsari
Sebelah Selatan : Kedunguter
Sebelah Barat : Wonokerto
Data Kependudukan
Jumlah Penduduk : 4.874 Jiwa
Laki – laki : 2.465 Jiwa
Perempuan : 2.409 Jiwa
Jumlah KK : 1.546 KK
Jumlah Istri : 1.261 Jiwa
Kelembagaan
Rw / Rt
LKMD
PKK
Karang Taruna
Linmas
Kesehatan
Posyandu
PKD
Kondisi Sosial-Ekonomi
Warga Desa Dukun memiliki pendapatan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena warga memiliki mata pencaharian yang beragam. Ada petani, buruh tani, pedagang, karyawan di pabrik industri, dan lain lain. Jenis pekerjaan dapat dilihat berdasarkan potensi sumber daya yang ada, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya kelembagaan, dan sumber daya sarana dan prasarana. Potensi sumber daya di bidang pertanian merupakan potensi sumber daya unggulan yang mendorong perekonomian warga menjadi baik. Perdagangan juga termasuk mata pencaharian yang dapat menambah penghasilan. Seiring berkembangnya zaman, di Desa Dukun banyak melakukan pembangunan pabrik industri. Akhirnya, warga merambah pekerjaan juga sebagai karyawan di perusahaan yang dibangun tersebut. Upaya yang dilakukan untuk menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat antara lain:
Melakukan pembinaan kepada petani dalam penanaman padi, baik dari pembibitan sampai penanaman pada kelompok tani dan bekerja sama dengan dinas pertanian.
Melakukan pemberdayaan dan pembinaan berupa pendidikan dan keterampilan menjahit dalam pembuatan suvenir, boneka, bantal dan guling, tas dan lain-lain.
Melakukan penberdayaan dan pengembangan BUMDes agar tetap dapat berfungsi sebagai lembaga keuangan alternatif yang bergerak dalam perekonomian desa, serta membantu masyarakat.
Kondisi Sosial-Budaya
Kebudayaan di Desa Dukun sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memengaruhi tingkat pengetahuan dan ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehinga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan bersifat abstrak. Adat adalah kebiasaan yang berlangsung dan menjadi norma dalam masyarakat atau pola pola perilaku tertentu dari masyarakat. Dalam adat-istiadat, terkandung serangkaian nilai, pandangan hidup, cita-cita, pengetahuan dan keyakinan, serta aturan aturan yang saling bekaitan sehingga membentuk keyakinan yang bulat. Fungsinya sebagai pedoman tertinggi dalam bersikap dan berperilaku bagi seluruh masyarakat. Lalu, setiap daerah memiliki adat-istiadat atau kebiasaan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi sosial dalam masyarakat tersebut. Dapat diamati pola kebudayaan masyarakat di Desa Dukun sejak dahulu sampai sekarang masih ada di Desa Dukun.
Pola kehidupan masyarakat Desa Dukun sangat intim antara individu dengan individu yang lain, diantaranya:
Ketika sebuah keluarga tertimpa musibah, misalnya salah satu keluarga meninggal dunia, maka tanpa adanya sosialisasi pun mereka dengan sendirinya ikut merasakan kesedihan keluarga tersebut dan ikut melayat, bukti konkritnya, yaitu tahlilan massal.
Kegotongroyongan dalam pembangunan rumah sebuah keluarga di mana masyarakat yang lain ikut membantu dengan ikhlas baik tenaga maupun pikiran.
Ketika mengadakan hajatan mantu, masyarakat, tetangga, atau kerabat keluarga juga ikut merasakan kegembiraan meskipun ada yang membawa sekadarnya saja. Ibu-ibu membawa gula dan beras, sedangkan bapak-bapak menyumbang uang.
Kondisi Sosial-Keagamaan
Masyarakat Desa Dukun mayoritas beragama Islam dan mengikuti organisasi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU). Di Dukun, terdapat 2 masjid dan 13 musala. Di setiap lingkungan, masyarakat selalu mengadakan kegiatan tahlil dan yasinan oleh jemaah laki-laki maupun perempuan yang dilakukan setiap bulan atau minggu. Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan rasa kebersamaan, serta kekeluargaan yang tinggi dan berfungsi sebagai sarana untuk menyosialisasikan program-program kegiatan pembangunan di lingkungan yang ada di Desa Dukun Adapun beberapa kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, antara lain:
Kegiatan takbir mursal dilaksanakan pada malam takbir Hari Raya Idul Fitri.
10 Muharam bulan santunan yatim-piyatu.
Potensi Pertanian
Desa Dukum mempunyai luas lahan pertanian sebesar 262,76 Ha. Luas lahan pertanian ini mencakup lebih dari 87% luas wilayah Desa Dukun. Luas lahan yang besar ini diimbangi dengan usaha manajemen lahan yang cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kelompok tani di Desa Dukun. Kelompok tani di Desa Dukun dibentuk dengan harapan bisa menjadi wadah dalam kegiatan di bidang pertanian, khususnya petani padi. Kelompok ini juga menjadi tempat belajar bagi petani, yaitu pada saat para petani berkumpul dalam pertemuan rutin. Di sinilah para petani saling berinteraksi, bertukar pikiran, bertukar informasi, dan bertukar pengalaman.
Manfaat lain dari kelompok tani, yaitu dapat menjadi suatu sarana untuk mewujudkan impian petani dan tujuan bersama anggota kelompok. Tujuan akhir dari kelompok tani adalah untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan pendapatan para anggota kelompok. Terdapat 4 kelompok tani di Desa Dukun ,antara lain Sido Makmur, Ngudi Waluyo, Ngudi Mulyo, dan Esti Murni.
Usaha Kecil Menengah dan Industri
Usaha Kecil dan Menengah atau UKM adalah jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak, yakni sejumlah Rp200.000.000 (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha). Usaha yang dikategorikan sebagai usaha kecil apabila kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha). Sebuah usaha disebut usaha kecil apabila memiliki hasil penjualan Rp300 juta sampai Rp2,5 miliar. Di Desa Dukun terdapat UKM berupa peternakan yang bergerak di bidang unggas, kambing dan domba.
Usaha penggemukkan kambing dan domba
Pada Dusun Perbalan terdapat usaha peternakan berupa penggemukan. Komoditas yang digunakan berupa ternak kambing dan domba dengan jumlah lebih dari 100 ekor. Peternakan sudah menggunakan teklologi pengolahan pakan untuk mememuhi kebutuhan pakan ternak.
Usaha ayam broiler
Di Dusun Krajan terdapat usaha peternakan berupa pemeliharaan unggas ayam broiler. Jumlah ayam broiler yang dipelihara sejumlah 20.000 setiap periode pemeliharaannya.
Industri PT Glory Industrial Semarang
Di Dusun Perbalan terdapat industri garmen dari PT Glory Industrial Semarang. Industri tersebut memproduksi berbagai macam produk seperti jaket, celana panjang, celana pendek dan kemeja.
Media Sosial
Instagram : https://www.instagram.com/desadukun.demak
Facebook Fanspage : https://www.facebook.com/profile.php?id=100070142612010
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCwfw6FCEUbCqq7PLKZS9mdg/
Website : https://www.dukun.sideka.id
|
156775
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Grogol%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Grogol, Karangtengah, Demak
|
Grogol adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156776
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Jetis%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Jetis, Nusawungu, Cilacap
|
Jetis adalah desa di Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Jetis berjarak 9 Km dari pusat Kecamatan Nusawungu dan 50 Km dari kota Kabupaten Cilacap. Desa Jetis memiliki luas wilayah 606 hektar dan dihuni lebih dari 6.596 jiwa. Desa Jetis merupakan desa yang terletak di ujung paling timur di Kabupaten Cilacap serta berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, di mana mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai Nelayan dan Petani. Desa Jetis termasuk desa Agrowisata karena di sepanjang bibir pantai terdapat area Pekebunan Buah dan Sayuran. Terdapat Sungai Ijo di sepanjang batas timur Desa Jetis sebagai batas alami dengan Kabupaten Kebumen. Desa ini terkenal dengan objek wisata Pantai jetis dan TPI Jetis.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
Desa Jetis di bagi dalam 8 Kepala Dusun/lingkungan, 44 RT dan 8 RW
Dusun Mertangga
Dusun Jetis
Dusun Sikudi
Dusun Sitara Wetan
Dusun Sitara Kulon
Dusun Sirendeng
Dusun Simerak
Dusun Pejaten
Kepala Desa
Madsuryan (... s/d 2001)
Saliman (2001 s/d 2007)
Achmadi (2007 s/d 2013)
Budiman (2013 s/d 2019)
Muharno, S.E. (2019 s/d 2025)
Pranala luar
Keadaan Umum Desa Jetis
|
156777
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangsari%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Karangsari, Karangtengah, Demak
|
Karangsari adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156778
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangpakis%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Karangpakis, Nusawungu, Cilacap
|
Karangpakis adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Masyarakat Desa Karangpakis mayoritas bekerja sebagai petani dan nelayan, karena letaknya persis di pesisir pantai selatan. Desa Karangpakis mempunyai objek wisata Pantai Singkil Indah.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
Dusun sirancah
Dusun Karangpakis
Dusun kedungsari
Dusun siduren
Dusun karangjati
Dusun Sigandu
Dusun silangse
Dusun Siapit
Dusun Sidakaya
Mayoritas Pekerjaan Masyarakat Karangpakis
Petani
Penderes
Nelayan
Objek Wisata Desa Karangpakis
Pantai Singkil Indah
|
156779
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangtowo%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Karangtowo, Karangtengah, Demak
|
Karangtowo adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156780
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangputat%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Karangputat, Nusawungu, Cilacap
|
Karangputat adalah salah satu desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Karangputat terdiri dari lima dusun antara lain: Dusun Karangputat, Sawangmangu, Kendeng Kidul, Panawaren, Kendeng Lor.
|
156781
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangsembung%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Karangsembung, Nusawungu, Cilacap
|
Karangsembung adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156782
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedunguter%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Kedunguter, Karangtengah, Demak
|
Kedunguter adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156783
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Klitih%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Klitih, Karangtengah, Demak
|
Klitih adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156784
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangtawang%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Karangtawang, Nusawungu, Cilacap
|
Karangtawang adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156785
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedungbenda%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Kedungbenda, Nusawungu, Cilacap
|
Kedungbenda adalah Desa di Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Kedungbenda merupakan salah satu Desa paling timur yang berbatasan langsung dengan dua Kabupaten di Jawa Tengah. Sebelah utara terdapat Sungai Reja sebagai batas alami dengan Kabupaten Banyumas sementara sepanjang batas timur terdapat Sungai Ijo sebagai batas dengan Kabupaten Kebumen. Pada umumnya penduduk Desa Kedungbenda hidup sebagai petani dan buruh tani. Petani di Desa ini tidak hanya sebagai penggarap sawah dan ladang, tetapi juga menyadap nira (sajeng) dari pohon kelapa sebagai bahan baku membuat gula merah.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
Desa Kedungbenda terbagi menjadi lima dusun di antaranya adalah:
Dusun Kedungbenda
Dusun Bodo
Dusun Karanganyar
Dusun Bulukuning
Dusun Api-Api
|
156786
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Pidodo%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Pidodo, Karangtengah, Demak
|
Pidodo adalah desa yang terdiri dari (4)dusud/desa yaitu : (dusun kepoh, tingalsari,geneng dan pidodo) yang masuk dalam wilayah kecamatan Karangtengah,Kabupaten Demak,provinsi Jawa Tengah,Indonesia.
|
156787
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Klumprit%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Klumprit, Nusawungu, Cilacap
|
SEJARAH
Desa Klumprit merupakan salah satu desa di Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Menurut cerita rakyat, Desa Klumprit merupakan pemekaran dari Desa Bodo (sekarang: Desa Kedungbenda) yang saat itu memiliki wilayah yang cukup luas. Pada tahun 1920, sebagian warga memiliki keinginan untuk memisahkan diri dari Desa Bodo agar wilayah desanya tidak terlalu luas. Gayung bersambut. Keinginan sebagian warga tersebut disetujui dengan syarat mereka yang menginginkan pemekaran harus trukah atau membuka lahan baru. Warga yang menginginkan pemisahan itupun menyanggupi. Mereka melakukan pembukaan lahan untuk desa mereka yang baru. Sepuluh tahun lamanya mereka trukah. Setelah dianggap cukup sebagai tempat tinggal yang baru, maka warga yang dipimpin oleh pinisepuh, mengadakan musyawarah untuk memberikan nama terhadap wilayah yang akan menjadi desa mereka. Dari hasil musyawarah, disepakati nama desa yang baru tersebut adalah Klumprit. Tak ubahnya dengan nama Kerajaan Majapahit yang diberi nama berdasarkan pengalaman para pembuka lahan yang memakan buah maja yang pahit rasanya, nama Desa Klumprit juga diambil dari pengalaman yang terjadi saat mereka membuka lahan. Konon, saat mereka membuka lahan, banyak kawanan burung emprit di lahan yang mereka buka. Oleh karena itu, disepakatilah nama desa yang baru itu: Klumprit.
Berdasarkan catatan yang ada, sejak berdirinya hingga sekarang, Desa Klumprit pernah dipimpin oleh:
Singadimeja, kepala desa pertama, mulai tahun 1930 (tidak diketahui kapan berakhirnya);
Singadijaya (tidak diketahui lamanya menjabat sebagai kepala desa);
Yasadinama (tidak diketahui lamanya menjabat sebagai kepala desa);
Martamiarja (tidak diketahui lamanya menjabat sebagai kepala desa);
Dulah Musin (..... - 1964);
Rusdiana (1964-1988);
Sudarto (1988-1999);
Salamun (1999-2006);
Ardiyo (2006-2019); dan
Tohirin (2019 - sekarang).
WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
Desa Klumprit terdiri atas tujuh dusun, yakni:
1. Dusun Klumprit Kulon (Dusun 1);
2. Dusun Nusadem (Dusun 2);
3. Dusun Nusaren (Dusun 3);
4. Dusun Nusawaru Wetan (Dusun 4);
5. Dusun Klumprit Wetan (Dusun 5);
6. Dusun Kebon Guru (Dusun 6); dan
7. Dusun Nusawaru Kulon (Dusun 7).
Secara geografis, Desa Klumprit berada di ujung timur Kabupaten Cilacap, dengan batas-batas wilayah:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas;
2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kedungbenda;
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Banjareja dan Karangsembung; dan
4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Nusawangkal dan Nusawungu.
MATA PENCAHARIAN
Matapencaharian masyarakat Desa Klumprit sebagian besar adalah bertani. Meskipun demikian, tidak sedikit pula yang berdagang, dan ada juga yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (sekarang: Aparatur Sipil Negara). Sudah puluhan tahun desa ini menjadi tempat pusat kerajinan bambu dan industri kreatif lainnya.
Pada sekitar tahun 1970-1980-an, Desa Klumprit memiliki Pasar Pemerintah yang lokasinya kini menjadi pertokoan di dekat perempatan Dusun Klumprit Wetan. Sayangnya, di desa ini belum tersedia Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ataupun sejenisnya, sehingga warga yang sakit masih mengandalkan bidan dan pegawai kesehatan (mantri), karena untuk menuju Puskesmas jaraknya cukup jauh ( sekitar 2 km.), tepatnya di Kecamatan Nusawungu.
PENDIDIKAN DAN SARANA PENDIDIKAN
Pendidikan masyarakat Desa Klumprit bervariasi, mulai dari tamatan SD, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, hingga Perguruan Tinggi. Yang berpendidikan SD rata-rata adalah generasi tua, sedang generasi mudanya sudah banyak yang berpendidikan minimal SMA/SMK/MA, bahkan sudah banyak juga yang berpendidikan tinggi.
Di Desa Klumprit, saat ini telah adalah sarana pendidikan mulai dari TK/PAUD hingga SMK. Pendidikan pra sekolah dilayani oleh PAUD KB Putri Intan dan TK Putra Pertiwi yang pengelolaannya di bawah naungan desa. Untuk SD, pada mulanya Desa Klumprit memiliki 4 SD, namun seiring dengan suksesnya Program Keluarga Berencana, maka jumlah anak usia Sekolah Dasar menurun tiap tahunnya yang berakibat adanya Regrouping Sekolah Dasar, sehinga saat ini SD Negeri di Desa Klumprit tinggal tiga, yakni SDN Klumprit 1,2, dan 4. Selain SD, di Desa Klumprit juga terdapat MTs Darussalam dan SMK Negeri Nusawungu.
|
156788
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Ploso%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Ploso, Karangtengah, Demak
|
Ploso adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156789
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Nusawangkal%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Nusawangkal, Nusawungu, Cilacap
|
Nusawangkal adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156790
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Pulosari%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Pulosari, Karangtengah, Demak
|
Pulosari adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156791
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Nusawungu%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Nusawungu, Nusawungu, Cilacap
|
Nusawungu adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156792
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Rejosari%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Rejosari, Karangtengah, Demak
|
Rejosari adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Sejarah
Sejarah Desa Rejosari Kecamatan Karangtengah satu diantara desa di Kabupaten Demak merupakan desa tergolong berkembang. Desa Rejosari sudah dikenal oleh masyarakat Kabupaten Demak, karena ciri khasnya minuman tradisional yaitu wedang (minuman) “Coro” seperti sejarah desa-desa lainya yang ada di Kabupaten Demak, dikarenakan memang sesepuh dan tokoh masyarakat hingga sampai sekarang tidak membukukan dan mengungkap lebih detail tentang sejarah desa Rejosari. Desa Rejosari terletak ± 3,5 km di sebelah Barat , Kantor Kecamatan Karangtengah , dimana berada di sekitar aliran sungai Tuntang yang sudah ada pada jaman Kesultanan Demak.
Desa Rejosari berasal dari kata Rejo (bhs. Jawa) yang Sari atau disebut Gemah ripah. Menurut sumber cerita Rejo yang asri ini pernah disinggahi oleh Raden Fatah salah satu raja di Demak yang konon sedang melakukan “Woso” atau semedi. Sewaktu Raden Fatah beristirahat, beliau merasakan tempat istirahatnya itu sangat asri dan membuatnya berhenti sejenak, lalu beliau berkata: “eeh.. mbok menawa wolak walike zaman sokben, panggonan iki ana kumpule manungsa, mulo panggonan iki tak jenengi REJOSARI (Siapa tahu nanti dengan perkembangan zaman nantinya, tempat istirahat ini dijadikan tempat berkumpulnya manusia, maka tempat ini akan kuberi nama Rejosari). Dengan perkembangan zaman sebagaimana diungkapkan Raden Fatah, ternyata memang tempat istirahatnya dijadikan tempat tinggal penduduk dan semakin bertambah banyak yang mempunyai keahlian atau ketrampilan dalam pembuatan anyaman bamboo dalam bentuk “tampah, wakul , besek, dll.
Disamping sejarah nama desa tersebut, diantara dusun di desa Rejosari juga memiliki sejarah yang berbeda, seperti dukuh Tegal sari memiliki cerita sendiri. Konon asalnya di Dusun tersebut dulu banyak tanah tegalan yang dibiarkan dan tidak ditanami . Dari sumber yang bisa dipercaya bahwa Desa Rejosari dahulu pernah disinggahi oleh utusan Raja dan tinggal lama di desa Rejosari, utusan tersebut senang bercocok tanam atau bertani sehingga daerah tersebut bernama Tegal sari atau tegalan yang indah karena beraneka ragam tanaman pertaniannya.
Untuk mengatur masyarakat di daerah Rejosari atas dasar musyawarah warga masyarakat meminta kepada Bupati atau Tumenggung untuk memberikan seorang pimpinan yang dapat memimpin dan bisa mengajari agama kepada masyarakat, maka Bupati/ Tumenggung Demak memerintahkan kepada seorang untuk bisa memimpin dan mengajari agama di desa Rejosari.
Kondisi Geografis
Desa Rejosasri merupakan salah satu dari 17 ( tujuh belas ) desa yang terletak di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak dengan:
Batas Wilayah
Sebelah Utara : Desa Sumberejo Kec. Bonang
Sebelah timur : Desa Karangsari
Sebelah Selatan : Desa Karangtowo
Sebelah Barat : Desa Wonoagung
Kewilayahan
Desa Rejosari memiliki luas 204.600 Ha yang digunakan untuk:
Permukiman/ Perumahan : 20.824 Ha
Lahan Pertanian : 178.764 Ha
Tanah Tegalan : - Ha
Makam/ Lainya : 5 Ha
Desa Rejosari secara administratif memiliki 4 Dusun yaitu:
Dusun Bilutan
Dusun Babadan
Dusun Dalasem
Dusun Tegalsari
Kondisi Demografis
Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin
Laki-laki : 1,705 Jiwa
Perempuan : 1,653 Jiwa
Jumlah : 3.358 Jiwa
Jumlah Penduduk menurut kewarganegaraan
Laki-laki : 1.705 Jiwa
Perempuan : 1.653 Jiwa
Jumlah : 3.358 Jiwa
Jumlah Kepala Keluarga
Desa Rejosari terdapat 849 kepala keluarga
Mata Pencaharian Penduduk
PNS/ TNI/ POLRI : 21 Orang
Petani : 221 Orang
Buruh Tani : 341 Orang
Buruh Industri : 286 Orang
Pedagang : 42 Orang
Pensiunan ABRI/ PNS : 1 Orang
Guru SD/ Sederajat/ Ustadz: 29 Orang
Dosen : 1 Orang
Pelajar/ Mahasiswa : 559 Orang
Tingkat Pendidikan
Tingkat Tamat SD : 278 Orang
Sekolah Dasar : 367 Orang
SLTP Sederajat : 568 Orang
SLTA Sederajat : 419 Orang
D1/ D2/ D3 : 3 Orang
S1 : 39 Orang
S2 : 4 Orang
S3 : 1 Orang
Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat Desa Rejosari dapat dilihat melalui persebaran mata pencaharian. Dimana mayoritas masyarakat bekerja sebagai Petani dan Buruh tani. Terutama petani padi. Rejosari memiliki 100 Ha tanah yang ditanami padi yang setiap tahunnya dapat memproduksi 300 Ton.
Selanjutnya masyarakat juga bekerja sebagai buruh industri yang mana disebabkan banyaknya pabrik-pabrik besar di Kawasan Jalan Pantura yang dapat ditempuh hanya beberapa menit saja dari Desa Rejosari.
Masyarakat rejosari juga terkenal sebagai pedagang terutama pedagang meski sebetulnya pedagang di rejosari tidak banyak, namun memang sangat terkenal, antara lain jamu coro, industri kerajinan anyaman bambu, kerupuk bawang, Jaranan “Yuppi Jawa” dan Jempolan.
Potensi Alam
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian nomor 82 tahun 2013, kelompok tani merupakan kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kepentingan yang sama; kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumber daya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Lembaga ini memiliki fungsi sebagai sarana belajar, kerja sama, dan unit usaha bagi anggotanya di bidang pertanian sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani. Terdapat 4 kelompok tani di Desa Rejosari, yaitu Makaryo Tani (Dukuh Bilutan), Sido Makmur (Dukuh Babadan), Makaryo Budi (Dukuh Dalasem), dan Sari Rejo (Dukuh Tegalsari).
Komoditas utama dari Desa Rejosari adalah tanaman padi yang ditanam di area persawahan seluas 100 Ha dengan total produksi 300 ton per tahun. Tanaman semusim ini dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dan dapat dipanen pada usia 90 – 120 hari.
Sarana Prasarana
Jumlah Gedung Sekolah
PAUD : 1 Unit
TK : 1 Unit
SD/ MI : 2 Unit
Jumlah Bangunan Fasilitas Umum
Balai Desa : 1 Buah
Poskamling : 4 Buah
Masjid : 3 Buah
Musholla/ Langgar : 13 Buah
TPQ/ MADIN : 3 Buah
Sarana Olah Raga (Lapangan OR di 4 Dukuh) : 4 Buah
Sekolah : 4 Buah
Sektor Usaha
Berdasarkan data hasil pendataan UMKM Desa Rejosari pada Juni 2021 diketahui bahwa Desa Rejosari memiliki 89 sektor UMKM yang tersebar di seluruh dusun. UMKM di Desa Rejosari bergerak di berbagai bidang yaitu:
Bahan dan Kelengkapan Bangunan : 5 Usaha
Kebutuhan Pokok : 70 Usaha
Elektronik : 5 Usaha
Fashion : 4 Usaha
Furnitur : 6 Usaha
Kerajinan : 33 Usaha
Kuliner : 65 Usaha
Otomotif : 1 Usaha
Agrobisnis : 1 Usaha
Referensi
|
156793
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Purwadadi%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Purwadadi, Nusawungu, Cilacap
|
Purwadadi adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156794
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sikanco%2C%20Nusawungu%2C%20Cilacap
|
Sikanco, Nusawungu, Cilacap
|
Sikanco adalah desa di kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Sikanco merupakan desa pecahan dari Desa Danasri Lor pada tahun 1994. Nama Sikanco diambil dari nama salah satu dusun yang ada di desa itu; SikancoDesa Danasri Lor terdapat sebuah Makam Syech Baribin, sehingga untuk menghormatinya desa hasil pecahan ini bernama Desa Sikanco. Desa Sikanco berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas disebelah utara.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
Dusun Dongkelan
Dusun Gunungjaya
Dusun Sibalung
Dusun Sidamulya
Dusun Sigaru
Dusun Sikanco
Dusun Sikanco Kulon
|
156795
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampang%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Sampang, Karangtengah, Demak
|
Sampang adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Karangtengah, Kab. Demak, Jawa Tengah. Batas desa untuk sebelah utara adalah Desa Kedunguter, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tangkis, sebelah barat berbatasan dengan Desa Batu, disebelah timur berbatasan dengan Desa Klitih dan Desa Temuroso, dan bagian barat daya berbatasan dengan Desa Pilangsari. Jalan utama yang bisa di lalui dapat diakses dari jembatan pos wonokerto masuk sekitar 5 km setelah melewati Desa Dukun Kedunguter.
|
156796
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tambakbulusan%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Tambakbulusan, Karangtengah, Demak
|
Tambakbulusan adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Tambakbulusan termasuk desa yang terletak di pesisir Demak. Potensi desa ini antara lain terletak pada sektor tambak, UMKM, dan juga wisata. Khusus untuk wisata, desa ini memiliki brand "Istambul" atau Istana Tambakbulusan sebagai daya tarik wisatanya.
Sejarah
Desa Tambakbulusan dari segi bahasa terdiri dari kata Tambak dan Balusan. Tambak artinya Empang dan Balusan adalah sejenis rumput ilalang tumbuh di belantara pantai, yang dekat dengan laut jawa konon ceritanya para sesepuh pada zaman dahulu kala ada seorang petualang yang terdapampar dipantai dan panai tersebut berbau harum atau wangi jadi dinamakan muara Glagah Wangi. dari cerita babat tanah Jawa Tambakbulusan adalah bagian dari Kerajaan Demak yang waktu itu dikenal dengan alas glagah wangi.
Pada zaman dahulu desa Tambakbulusan ikut dalam satu wilayah dengan desa Surodadi kecamatan Sayung. Adapun dukuh Tambakgembolo, dukuh Tambaktengah dan dukuh Tambakkontrak adalah satu wilayah Desa Tambakgembolo yang kecamatannya ikut Karangtengah.
Karena letak dukuh Tambakbulusan dengan desa Tambakgembolo yang hanya berbatasan dengan kali tangking. Maka tokoh-tokoh masyarakat dukuh Tambakbulusan dan desa Tambakgembolo meminta kepada petinggi / lurah desa Surodadi agar dukuh Tambakbulusan dilepas dari wilayahnya, dan akan bergabung dengan desa Tambakgembolo, dengan perundingan secara kekeluargaan dan ketentuan-ketentuan yang harus diterima desa Tambakgembolo sepertinya hasil pajak bumi dan bangunan yang masih dikuasai oleh desa Surodadi.
Sejak saat itulah desa Tambakgembolo ganti nama desa Tambakbulusan kemudian pada tahun 70-an antara Camat Sayung dengan Camat Karangtengah berrunding di Kawedanan Grogol membahas tapel batas desa Surodadi dan Desa Tambakbulusan.
Sejak itulah disepakati bahwa batas desa Surodadi dengan desa Tambakbulusan adalah sungai sinder bandang dan juga menyerahkan sepenuhnya hasil bumi dan bangunan atau pajak kepada desa Tambakbulusan.
Pembagian administratif
Desa ini terdiri atas 13 RT dan 4 RW yang dibagi menjadi 4 dusun, yaitu:
Dusun Tambakbulusan
Dusun Tambakgembolo
Dusun Tambaktengah
Dusun Tambakkontrak
Tambak
Desa Tambakbulusan memiliki potensi tambak yang sangat luas. Komoditas tambak andalan desa ini adalah udang dan ikan bandeng.
Pantai Glagah Wangi
Salah satu destinasi wisata di Tambakbulusan adalah Pantai Glagah Wangi. Konon, pantai ini memiliki asal usul dari sebuah pantai yang mengeluarkan aroma wangi.
Mangrove
Desa Tambakbulusan memiliki potensi mangrove yang sangat besar. Luas total area mangrove di desa ini 200 Ha. Spesies mangrove didominasi oleh jenis Bakau dan Api-Api. Spesies yang dapat ditemukan antara lain:
Aegiceras corniculatum
Aegiceras floridum
Acanthus ebracteatus
Acanthus ilicifolius
Avicennia alba
Avicennia lanata
Avicennia marina
Bruguiera cylindrica
Calotropis gigantea
Ceriops tagal
Clerodendrum inerme
Derris trifoliata
Excoecaria agallocha
Hibiscus tiliaceus
Ipomoea pes-caprae
Lumitzea littorea
Passiflora foetida
Rhizophora apiculata
Rhizophora mucronata
Rhizophora stylosa
Sonneratia alba
Sonneratia caseolaris
Sonneratia ovata
Stachytarpheta jamaicensis
Terminalia catappa
Xylocarpus granatum
|
156797
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bulupayung%2C%20Patimuan%2C%20Cilacap
|
Bulupayung, Patimuan, Cilacap
|
Bulupayung adalah desa di kecamatan Patimuan, Cilacap|Patimuan, Kabupaten Cilacap|Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa/kelurahan
|
156798
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Wonoagung%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Wonoagung, Karangtengah, Demak
|
Wonoagung adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156799
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Cimrutu%2C%20Patimuan%2C%20Cilacap
|
Cimrutu, Patimuan, Cilacap
|
Cimrutu adalah desa di kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156800
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Wonokerto%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Wonokerto, Karangtengah, Demak
|
Wonokerto adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156801
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Cinyawang%2C%20Patimuan%2C%20Cilacap
|
Cinyawang, Patimuan, Cilacap
|
Cinyawang adalah desa di kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156802
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Wonowoso%2C%20Karangtengah%2C%20Demak
|
Wonowoso, Karangtengah, Demak
|
Wonowoso adalah desa di kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini terletak 19 kilometer dari pusat kota Demak.
Sejarah
Terpetik sebuah kisah tentang Raden Patah raja dari kerajaan Demak yang menjalankan tapa atau menyepi (uzlah) disuatu hutan. Sebagaimana kebiasan raja dijawa pada umumnya yang sering menjalankan ritual menyepi (uzlah) disuatu tempat yang jauh dari keramaian seperti di goa, dihutan maupun dipuncak gunung untuk bertapa memohon petunjuk kepada yang maha kuasa atas segala permasalahan yang tengah dihadapi baik bersifat pribadi yaitu permasalahan menyangkut seputar rumah tangga dan keluarga kerajaan maupun permasalahan yang berkaitan dengan ketatanegaraan dan pemerintahan. Dikarenakan tempat bertapa atau menyepi Kanjeng Sultan Patah ini berupa hutan maka tempat tersebut akhirnya dinamakan WONOWOSO darikata wono yang berarti alas/hutan dan woso yang berarti tempat menyepi (uzlah) tempat ini sering digunakan untuk menyepi kanjeng Raden Patah. Waktu itu Beliau juga menugaskan prajurit pilihan untuk menjaga tempat keramat tersebut. Senopati itu bernama Sowijoyo Malangyudo, dan makamnya ada ditempat petilasan tersebut. Lokasinya berada di daerah Wonowoso termasuk kecamatan Karangtengah, kira-kira 12 km dari pusat kota Demak saat ini, tepatnya berada didusun Daon kurang lebih 200 meter dari jalan utama Wonokerto- Tambakbulusan.
(dikutip dari buku Menelusuri Lokasi Bekas Keraton Demak, karya Hamid Akasah terbitan CV. Cipta Grafika)
Makam dan petilasan Eyang Sowijoyo Malangyudo
oleh penduduk setempat Eyang Sowijoyo Malangyudo dianggap sebagai cikal bakal atau penghuni pertama yang membuka hutan dijadikan pedukuhan. Dalam perkembangannya daerah tersebut menjadi perkampungan yang banyak penduduknya hingga terbentuk menjadi sebuah desa yaitu desa Wonowoso seperti saat ini.
Kondisi Geografis
Desa Wonowoso memiliki karakteristik wilayah yang beranekaragam antara lain terletak pada ketinggian dari permukaan laut antara 15 m dpl, jenis iklim yang ada di Desa Wonowoso adalah iklim tropis dengan suhu rata-rata 33 °C, sedangkan suhu maksimum bisa mencapai 37 °C dengan curah hujan sebanyak 14 mm/tahun. Desa Wonowoso berada dititik Kordinat 110.5648. LS/LU – 6.913179 BT/BB.
Luas Wilayah
Desa Wonowoso memiliki luas wilayah sebesar 232 Ha. Luas wilayah tersebut terbagi menjadi 167,76 ha tanah sawah dan 65,16 ha tanah kering. Desa Wonowoso terletak pada ketinggian antara 0 – 10 m dari permukaan air laut.
Batas Wilayah
Utara : Desa Rejosari Kec. Karangtengah
Selatan : Desa Wonokerto, Kec. Karangtengah
Timur : Desa Karangtowo, Kec. Karangtengah
Barat : Desa Sidorejo, Kec. Sayung
Orbitrase
Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : ± 4 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : ± 6 Menit
Jarak ke ibu kota kabupaten : ± 9 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten : ± 20 Menit
Pembagian wilayah administratif
Wonowoso terdiri dari 4 dusun yaitu:
a. Dusun Daon
b. Dusun Krajan
c. Dusun Tugu
d. Dusun Perumnas
Di Desa Wonowoso terdapat 23 RT dan 7 RW
Demografi
Data Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan karang tengah dalam angka, jumlah penduduk Desa Wonowoso adalah 5.985 jiwa yang terdiri dari 2.919 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 3.066 jiwa berjenis kelamin perempuan dengan Jumlah total kepala keluarga sebanyak 1.230 kepala keluarga.
Komposisi Usia
Berdasarkan jumlah keseluruhan penduduk Wonowoso yaitu sebanyak 5.985 terdiri dari 4.461 dewasa dan 1.524 anak-anak.
Komposisi Tingkat Pendidikan
Penduduk Desa Wonowoso terbagi ke dalam beberapa tingkat pendidikan, yaitu:
1. Tidak/Belum sekolah : 316 orang
2. Tidak tamat SD : 676 orang
3. Tamat SD : 2.663 orang
4. Tamat SLTP :1.048 orang
5. Tamat SLTA : 788 orang
6. Tamat Perguruan Tinggi : 14 orang
Mata Pencaharian Penduduk
Penduduk Desa Wonowoso memiliki total keseluruhan penduduk yang telah memiliki mata pencaharian sejumlah 2.381 orang penduduk dengan berbagai macam jenis mata pencaharian, diantaranya sebagai berikut:
1. Petani (lahan sendiri) : 536 orang
2. Buruh tani : 635 orang
3. Buruh industri : 310 orang
4. Buruh bangunan : 437 orang
5. Pedagang : 212 orang
6. Angkutan : 80 orang
7. Pegawai negeri : 22 orang
8. Pensiunan : 4 orang
9. Lainnya : 141 orang
SARANA & PRASARANA
Kesehatan
Dalam menunjang kesehatan di Wonowoso, tersedia sarana untuk meningkatkan hal tersebut, yaitu PKD (Poliklinik Kesehatan Desa). PKD adalah sub dari puskesmas yang berada di kecamatan yang bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat dalam menerima pelayanan kesehatan. PKD yang berada di Desa Wonowoso diurus oleh seorang bidan dan beberapa warga desa yang menjadi kader kesehatan.
Selain itu terdapat PAMSIMAS di setiap dusun di Desa Wonowoso yang digunakan sebagai penyedia air bersih untuk masyarakat. PAMSIMAS dikelola sendiri oleh masyarakat di setiap dusun.
Pendidikan
Sarana pendidikan di Desa Wonowoso terdiri dari tingkat awal (KB/PAUD/RA) dan tingkat atas saja (SMA/SMK/sederajat). Desa Wonowoso juga menyediakan lembaga pendidikan nonformal sehingga memudahkan warga Wonowoso untuk belajar. Berikut ini adalah beberapa sarana pendidikan yang tersedia di wonowoso dan terdaftar di web kemdikbud.
• KB PERMATA CERIA
• KB IL IQRO
• KB TUNAS BERLIAN NUSANTARA
• PAUD AL KARIMAH
• RA/BA/TA AL-KARIMAH
• RA/BA/TA PERMATA CERIA WONOWOSO
• TK SIDO LUHUR 1
• TK SIDO LUHUR 2
• SD NEGERI WONOWOSO 1
• SD NEGERI WONOWOSO 2
• MTS Swasta MIFTAHUL ULUM
• SMK Swasta ISLAM AL HIDAYAH
• PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) AL HUDA
• PKBM AR RAFAT
• LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) PERMATA BANGSA
Keagamaan
Desa Wonowoso memiliki 16 mushola dan 3 masjid yang tersebar di beberapa Dusun untuk kemudahan akses beribadah. Berdasarkan data tahun 2019, sebagian besar warga Wonowoso beragama Islam dan hanya sedikit sekali yang beragama lain, sehingga hanya tersedia masjid dan mushola di desa.
Pemuda & Olahraga
Desa Wonowoso menyediakan sarana peningkatan kapasitas pemuda, yaitu Balai Desa dan Lapangan Desa. Kedua tempat ini sering digunakan untuk agenda besar yang diadakan di Wonowoso. Lapangan juga sering digunakan sebagai tempat latihan dan bertanding tim ANGKASA FC (Tim sepak bola Desa Wonowoso).
Potensi Wisata
Pemancingan Telaga Desa Wonowoso
Memancing merupakan salah satu kegiatan refreshing melepaskan rasa penat berkegiatan. Telaga Desa merupakan tempat yang biasa dikunjungi oleh masyarakat bahkan dari luar kota untuk memancing ikan. Telaga Desa sebenarnya merupakan sebuah tadah hujan yang terletak di tengah area persawahan warga. Di dalam terdapat beberapa jenis ikan di dalam telaga, diantaranya yaitu ikan nila, ikan gabus, betok, dan baung. Melihat adanya potensi tersebut, Karang taruna Desa Wonowoso membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengajukan master plan wisata pemancingan dan kuliner Desa Wonowoso. Apabila master plan ini dapat terwujud tentu akan menaikan ekonomi warga setempat dan desa, serta menambah sektor pariwisata di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak. Terwujudnya rencana ini tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
Wisata Swafoto
Di salah satu sudut desa, tepatnya di Dusun Tugu Wetan, terdapat beberapa spot foto yang dibuat oleh warga dan Karangtaruna Tunas Harapan secara gotong royong. Penataan desa untuk mempersiapkan lomba kampung juara dilakukan dengan mempercantik desa melalui lukisan 3D dan spot berfoto dengan memanfaatkan limbah. Ada berbagai macam spot yang menarik untuk berswafoto lalu diunggah di media sosial.
Potensi Alam
Potensi Pertanian
Desa Wonowoso memiliki luas area persawahan seluas 167,76 Ha. Komoditas utama yang ditanam di Desa Wonowoso yakni Padi, Jagung, cabai, dan bawang merah. Dipilihnya komoditas terebut karena dapat tumbuh dengan baik didaerah dataran rendah. Sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal.
Potensi Perikanan
Desa Wonowoso memiliki potensi yang baik di bidang perikanan. Ada beberapa area tambak ikan di desa yang dikelola oleh warga berisi komoditas ikan nila, ikan bandeng, udang vaname atau Litopenaeus vannamei, dan udang bago atau udang windu. Selain area tambak, potensi perikanan Desa Wonowoso juga terdapat di telaga desa. Telaga Desa Wonowoso merupakan area tadah hujan yang terletak di tengah persawahan warga. Di telaga desa ternyata juga terdapat beberapa komoditas perikanan seperti ikan nila, ikan gabus, baung, dan betok.
Media Sosial Desa
Website desa = https://wonowoso.sideka.id
Facebook desa = https://web.facebook.com/dessa.wonowoso
Instagram desa= https://www.instagram.com/desawonowoso.demak
Youtube desa = https://www.youtube.com/channel/UCVMhE_L7qRu2G0spa9tD_bA
Referensi
|
156803
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Patimuan%2C%20Patimuan%2C%20Cilacap
|
Patimuan, Patimuan, Cilacap
|
Patimuan adalah desa di kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Patimuan terletak disebelah timur sungai citanduy, merupakan daerah yang potensial menghasilkan padi
|
156804
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Purwodadi%2C%20Patimuan%2C%20Cilacap
|
Purwodadi, Patimuan, Cilacap
|
Purwodadi adalah desa di kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Kepala Desa periode pertama adalah Endon Karta wireja dengan masa jabatan 1 periode, Kosasih dengan jabatan 2 periode, Nasiran periode 2014 s.d sekarang.
pendapatan desa purwodadi bersumber dari, anggaran pembelanjaan desa dan pajak penghasilan yang didapat dari sektor pertanian, perdagangan dan Home Industri.
sumber pendapatan warga yang utama adalah bertani, cocok tanam, berdagang. industri rumah tangga serta beberapa masyarakatnya yang menjadi pegawai swasta dan pegawai negeri.
|
156805
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Babat%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Babat, Kebonagung, Demak
|
Babat adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156806
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Rawaapu%2C%20Patimuan%2C%20Cilacap
|
Rawaapu, Patimuan, Cilacap
|
Rawaapu adalah desa di Kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini terletak di sepanjang lembah Sungai Citandui yang menjadi garis pembatas antara wilayah provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Barat (Kabupaten Ciamis).
Penduduk Desa Rawaapu sebagian besar bermata pencarian sebagai petani padi dengan sambilan mengambil nira (nyadap badeg) dari pohon kelapa. Nira merupakan bahan baku untuk membuat gula merah (gula jawa). Sebagian warga Desa Rawaapu juga ada yang berprofesi sebagai nelayan musiman maupun nelayan sungai dan selokan. Saat musim kemarau tiba, mereka pergi melaut di Segara Anakan atau Pantai Pangandaran atau sekadar menebar jaring atau memancing di Sungai Citandui.
Lahan pertanian di Desa Rawaapu termasuk kategori tidak produktif. Sebagian besar area persawahan di Desa Rawaapu masih berupa lahan tadah hujan. Fasilitas irigasi belum mampu menjangkau seluruh area persawahan, termasuk pembagian air antardesa belum bisa merata karena posisi desa di ujung saluran sehingga sering hanya mendapat jatah sisa.
Sebagian besar wilayah desa berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, maka tidak heran apabila desa ini dihuni dua suku yang berbeda, yaitu suku Jawa dan Sunda. Perbedaan tersebut bukan merupakan ganjalan untuk dapat hidup bermasyarakat. Pembauran kedua suku ini dapat terlihat salah satunya dengan hubungan pernikahan antarsuku tersebut.
Bahasa utama yang digunakan di wilayah ini adalah Bahasa Banyumasan, akan tetapi bahasa Sunda pun banyak digunakan oleh warga. Rata-rata penduduk wilayah Kecamatan Patimuan mampu berkomunikasi dalam dua bahasa daerah, yaitu Sunda dan Jawa (Banyumasan).
Dalam pementasan seni pertunjukan tradisional tidak jarang seni ronggeng (seni ibing) dan wayang golek yang merupakan jenis kesenian Sunda dipentaskan dalam acara hajatan di rumah penduduk di daerah ini. Bahkan, di wilayah kecamatan ini terdapat sejumlah kelompok seni ronggeng yang menunjukkan unsur kebudayaan Sunda sangat kental di wilayah Kecamatan Patimuan.
Kebudayaan Jawa (Banyumas) terlihat melalui tumbuhnya pelbagai jenis kesenian Jawa, seperti layaknya ebeg, lengger, dan wayang kulit gagrag Banyumas. Sayang, pemerintah setempat tidak memiliki satupun program yang mendorong revitalisasi seni tradisi sebagai prioritas utama.
Wilayah desa
Desa Rawaapu terdiri dari empat Dusun, yaitu:
Dusun Kalenanyar. Dusun ini berada di bagian barat Desa Rawaapu yang berbatasan dengan Desa Sidamukti. Dusun Kalenanyar merupakan wilayah desa yang dilewati jalan raya nasional yang menghubungkan Kota Cilacap dan Kota Ciamis. Di Dusun ini berdiri tugu perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat sehingga infrastruktur jalan sangat bagus dan lebar.
Dusun Rawaapu. Dusun ini menjadi nama desa, karena di sana berdiri kantor desa. Dusun Rawaapu terletak di sebelah timur Dusun Kalenanyar dan sebelah barat Dusun Cikuning. Letak permukiman warga berada di pinggir Sungai dan Saluran Irigasi.
Dusun Cikuning. Dusun Cikuning merupakan dusun termuda di Desa Rawaapu karena terbentuk dari pemekaran Dusun Rawaapu dan Dusun Cikadim. Letaknya di sebelah timur Dusun Rawaapu dan sebelah barat Dusun Cikadim.
Dusun Cikadim. Dusun Cikadim terletak di bagian timur Desa Rawaapu dan berbatasan langsung dengan Segara Anakan. Sebagian besar wilayahnya merupakan lahan tumpangsari dari pembukaan lahan bakau dan tanah timbul di sepanjang Sungai Semburat dan Segara Anakan.
Pendidikan
Di Desa Rawaapu terdapat lima Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Satu Madrasah Ibtidayah (MI). Selain itu, ada Sekolah Menengah Lanjutan Pertama (SLTP) II Patimuan yang bangunannya masih menjadi satu dengan sekolah dasar. Berikut ini adalah nama-nama sekolah di Desa Rawaapu (2011).
SDN I Rawaapu di Dusun Cikuning
SDN 2 Rawaapu di Dusun Cikuning
MI Darwata di Dusun Cikuning
SDN 3 Rawaapu di Dusun Rawaapu (MERGER DARI SD RAWAAPU 03 DAN 04)
SDN 5 Rawaapu di Dusun Kalenanyar
SDN 6 Rawaapu di Dusun Cikadim
SLTPN 2 Patimuan di Dusun Cikuning (menjadi satu dengan SDN 2 Rawaapu)
Referensi
|
156807
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebonagung%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Kebonagung, Kebonagung, Demak
|
Kebonagung adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156808
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidamukti%2C%20Patimuan%2C%20Cilacap
|
Sidamukti, Patimuan, Cilacap
|
Sidamukti adalah sebuah desa di kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Sidamukti berasal dari 2 kata yaitu "sida" dan "mukti yang dalam bahasa indonesia berarti Jadi Kaya. desa sidamukti berbatasan langsung dengan wilayah Jawa Barat di bagian selatan yang dipisahkan oleh Sungai Citanduy. Masyarakat Desa Sidamukti memiliki berbagai macam profesi mulai dari petani, seniman, guru, dokter, bidan hingga tokoh agama. masyarakat desa sidamukti menjunjung tinggi nilai adat dan kebudayaan zaman dahulu sehingga tradisi yang mungkin di daerah lain sudah dilupakan atau bahkan ditinggalkan akan anda temukan disini. meski tergolong desa yang sedang berkembang, tetapi desa sidamukti tetap konsisten menyumbang pendapatan daerah melalui produksi padi dan gula merahnya dimana sawah dan pohon kelapa berderet mengisi penjuru desa.
masyarakat desa sidamukti hidup rukun berdampingan dengan pola pemukiman radial sentripetal dan akan ditemui rumah sepanjang jalan desa. akses jalan desa sidamukti tergolong cukup baik walaupun di beberapa dusun jalan rusak masih menjadi makanan sehari hari warga sekitar. tradisi sedekah bumi ataupun pentas kesenian tradisional seperti kluda lumin g atau wayang bisa dijumpai di desa ini satu tahun sekali dalam perayaan khusus menyambut hari besar tertentu.
Pemerintah Desa Sidamukti, Kecamatan Patimuan, Cilacap membangun Ruang Promo untuk gerai promosi, pemasaran, dan pemberdayaan para pelaku usaha di desa Sidamukti. Pembangunan Ruang Promo menggunakan Dana Desa (DD) sesuai dengan Permendesa No 22 tahun 2016 untuk memperkuat program wirausaha desa dan pemasaran produk unggulan desa Pemberdayaan pelaku usaha desa sidamukti.
|
156809
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Klampok%20Lor%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Klampok Lor, Kebonagung, Demak
|
Klampok Lor adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156810
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Mangunan%20Lor%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Mangunan Lor, Kebonagung, Demak
|
Mangunanlor adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Banyak orang ganteng & cantik disini. Penduduknya Sangat Ramah Tamah, penuh dengan Sopan Santun,
Kebanyakan penduduknya Kalem, Tenang, Tahu diri, dan Rendah Hati.
|
156811
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Brani%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Brani, Sampang, Cilacap
|
Brani adalah desa di kecamatan Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156812
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Mangunrejo%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Mangunrejo, Kebonagung, Demak
|
Mangunrejo adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156813
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangasem%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Karangasem, Sampang, Cilacap
|
Karangasem adalah desa di kecamatan Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156814
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Megonten%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Megonten, Kebonagung, Demak
|
Megonten adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156815
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangjati%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Karangjati, Sampang, Cilacap
|
Karangjati adalah desa di kecamatan Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia
Desa Karang Jati di sebelah selatan berbatasan dengan desa Gentasari kecamatan Kroya, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Paberasan, di sebelah barat berbatasan dengan desa Nusajati, kemudian di sebelah utara berbatasan dengan Desa Karangasem dimana masih satu kecamatan yaitu Sampang.
Mayoritas agama penduduknya Islam, sedangkan mata pencaharian warga masyarakat desa Karang Jati bertani sedangkan sebagian yang lain berprofesi sebagai pengusaha Jamu, ada juga sebagian warga yang masih berusia muda bekerja di luar kota kota besar seperti Jakarta.
Lembaga pendidikan di desa Karang Jati terdiri dari 5 Sekolah Dasar dan MTs Al-Mukarromah sebagai satu-satunya lembaga pendidikan lanjutan tingkat pertama (SLTP).
|
156816
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangtengah%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Karangtengah, Sampang, Cilacap
|
Karangtengah adalah desa di kecamatan Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Karang Tengah memiliki 4 dusun, yaitu : dusun 1 ( gringging ,pejaten rawadawa ) dudun 2 ( karang tengah ,gadungan,dampit dan tingar wuluh ) dusun 3 ( gapek blabak dan raganama ,.karangreja ) dudun 4 ( karang anyar ) .
Dahulu desa ini di kenal banyak seni budaya dari wayang ,dalang yono ,seni lengger dan kuda lumping .
desa ini juga ada yang menghasilkan karya karya seni pembuatan gerabah dan pengrajin bambu . sekarang ada juga penghasil ukm mie lidi
|
156817
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Mijen%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Mijen, Kebonagung, Demak
|
Mijen adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156818
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Ketanggung%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Ketanggung, Sampang, Cilacap
|
Ketanggung adalah salah satu desa di kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang letaknya ditengah Desa Nusajati . Desa ini memiliki 7 Rukun Tetangga (RT) yang di bagi pada 2 Rukun Warga ( RW) , dimana setiap RT hnya terdiri dari satu jalan/gang dengan kira2 panjang setiap jalan/gang sekitar 250-300 meter . Hal itu yang menjadikan Desa Ketanggung menjadi salah satu desa terkecil di wilayah Kabupaten Cilacap
|
156819
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Pilangwetan%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Pilangwetan, Kebonagung, Demak
|
Pilangwetan adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156820
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Prigi%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Prigi, Kebonagung, Demak
|
Prigi adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
terdapat 3 dukuh di Desa ini yaitu Dukuh Prigi sebagai pusat pemerintahan,Dukuh Lenjet,dan Dukuh Ngaluran, Desa ini berbatasan dengan Desa Kebonagung disebelah timur,Desa Sarimulyo dan Tlogosih disebelah Utara,sungai Tuntang disebelah selatan,Desa Ringin harjo dan sungai Tuntang disebelah Barat.
Desa ini bisa dibilang desa dengan wilayah terkecil di Kecamatan Kebonagung
|
156821
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Nusajati%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Nusajati, Sampang, Cilacap
|
Nusajati adalah desa di kecamatan Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. yang mempunyai 4 dusun, antara lain: Gunung Bawang, Criwis, Tinggar Malang, dan Gombol.
Desa Nusajati Berbatasan Dengan:
Utara: Sidasari
Timur: Karang Jati
Selatan: Ketanggung dan Sikampuh,
Barat: Maos..
|
156822
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Paberasan%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Paberasan, Sampang, Cilacap
|
Paberasan adalah desa di kecamatan Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156823
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sarimulyo%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Sarimulyo, Kebonagung, Demak
|
Sarimulyo adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156824
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Paketingan%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Paketingan, Sampang, Cilacap
|
Paketingan adalah desa di kecamatan Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156825
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sokokidul%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Sokokidul, Kebonagung, Demak
|
Sokokidul adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156826
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampang%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Sampang, Sampang, Cilacap
|
Desa Sampang adalah desa di kecamatan Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
desa Sampang terbagi atas 2 dusun yaitu Sampang Lor dan Sampang Kidul.
Dusun Sampang Lor terdiri dari 5 RW
RW 01 terdiri dari 6 RT
RW 02 Terdiri dari 5 RT
RW 03 terdiri dari 4 RT
RW 04 Terdiri dari 4 RT
RW 09 terdiri dari 2 RT
Dusun Sampang Kidul terdiri dari 4 RW
RW 05 terdiri dari 4 RT
RW 06 Terdiri dari 4 RT
RW 07 terdiri dari 3 RT
RW 08 Terdiri dari 3 RT
|
156827
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Solowire%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Solowire, Kebonagung, Demak
|
Solowire adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156828
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidasari%2C%20Sampang%2C%20Cilacap
|
Sidasari, Sampang, Cilacap
|
Sidasari adalah desa di kecamatan Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156829
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tlogosih%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Tlogosih, Kebonagung, Demak
|
Tlogosih adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156831
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Werdoyo%2C%20Kebonagung%2C%20Demak
|
Werdoyo, Kebonagung, Demak
|
Werdoyo adalah desa di kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156832
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunungreja%2C%20Sidareja%2C%20Cilacap
|
Gunungreja, Sidareja, Cilacap
|
Gunungreja adalah desa di kecamatan Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156833
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karanggedang%2C%20Sidareja%2C%20Cilacap
|
Karanggedang, Sidareja, Cilacap
|
Karanggedang adalah desa di kecamatan Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156834
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bakung%2C%20Mijen%2C%20Demak
|
Bakung, Mijen, Demak
|
Bakung adalah desa di kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Geografis
Desa Bakung berbatasan dengan beberapa desa, yaitu:
Utara: bermi
Selatan: ngelo wetan
Timur: jatirejo
Barat: tanggul
Etimologi
Dulunya desa bakung hanyalah sebuah tempat tak berpenghuni yang banyak ditumbuhi oleh sejenis tanaman sejenis bunga Bakung. Bunga tersebut diketahui bunga sejenis lili. kemudian dipangkasi dan dibuat menjadi pemukiman oleh Danyang (orang pertama yang menduduki sebuah desa)yang bernama buyut kisriyati. Pundennya sendiri tidak terletak di desa bakung, akan tetapi berada di desa sebelah yaitu desa ngrandu yang masuk kedalam kelurahan desa ngelowetan. Namun meskipun telah dipangkasi, ternyata bunga tersebut terus saja tumbuh ditanah tersebut. Pada akhirnya, karena terlalu banyaknya tumbuh bunga tersebut maka para penduduk pun menamai wilayah tersebut dengan nama bunga tersebut yaitu Bakung. Maka sejak itupun pemukiman tersebut berkembang menjadi desa yang disebut desa Bakung.
secara garis besar mayoritas pekerjaan warganya adalah petani tapi untuk kalangan orang tua.
dan untuk kalangan muda kebanyakan ber wiraswasta dan banyak yang jadi pengusaha. Anak muda desa Bakung cukup mandiri. Hampir 70% pemuda sudah berhasil membuka usaha dikota besar, terutama dijabodetabek. Usahanya pun sangat kreatif dan tidak semua orang bisa. Showroom kichen set adalah usaha dari masyarakat desa bakung. Usaha ini termasuk kedalam jenis meubel yang bahan baku pembuatan produk dari triplek produknya sejenis merek olimpic.tp masalah kualitas brani di adu.walaupun pembuatnya hanya lulusan SD, SMP.
warga desa bakung sekarang tak bisa di pandang sebelah mata...sekarang sejajar atau lbh satu tingkat dr masyarakat lainya di kecamatan mijen..rata rata untuk generasi yang kini yang usianya di bawah 40tahunan ekonominya di atas rata rata...berarti secara garis besar
..
makmurrrrrrr...bangga jadi wong bakung...walo hidup tdk di bakung.....bagi warga bakung bisa nambahin lagi..monggo.....
desa bakung ibarat singapore...penduduknya sedikit tetapi maju...gak ada jalan becek. Pembangunan desa sudah merata..sampai jalan sawah sudah beton.
kebanyakan masyarakatnya muslim suni..ahlu sunah..ada jga kejawen, kristen, tp mereka guyub rukun.
Pemdes Bakung
Pendidikan
SDN 1 Bakung
SDN 2 Bakung
TK kartika rini
Madrasah sabilul huda
TPA
|
156835
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kunci%2C%20Sidareja%2C%20Cilacap
|
Kunci, Sidareja, Cilacap
|
Kunci adalah desa di kecamatan Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156836
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bantengmati%2C%20Mijen%2C%20Demak
|
Bantengmati, Mijen, Demak
|
Banteng Mati adalah desa di kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 8 km dari Kecamatan Mijen dan terdiri dari 2 dusun, 4 RW, dan 23 RT.
|
156837
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bermi%2C%20Mijen%2C%20Demak
|
Bermi, Mijen, Demak
|
Bermi adalah desa yang terletak di kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156838
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Margasari%2C%20Sidareja%2C%20Cilacap
|
Margasari, Sidareja, Cilacap
|
Desa Margasari adalah merupakan salah satu desa yang terdapat di wilayah Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Terletak pada ketinggian 4 meter dari permukaan air laut, yang beriklim tropis dengan suhu rata-rata 28 °C dengan kelembaban udara rata-rata 74% dan memiliki curah hujan 300 Mm.
Margasari terletak 6 km sebelah barat Kecamatan Sidareja dan 65 km sebelah barat Kabupaten Cilacap, memiliki jarak tempuh rata-rata 1.5 jam dengan menggunakan angkutan umum. Desa Margasari memiliki dua dusun, yaitu dusun Warureja dan dusun Margasari yang terdiri atas 4 RW dan 28 RT.
Desa Margasari berdiri sejak 01 April 1989 yang merupakan pemekaran dari desa induk yaitu Desa Tinggarjaya, pemekaran Desa Tinggarjaya dibagi menjadi tiga bagian: satu desa induk yaitu Desa Tinggarjaya, dan dua desa persiapan yaitu Desa Margasari dan Desa Tegalsari.
Nama Margasari diambil dari nama salah satu dusun yang berada di wilayah desa persiapan yang akan dibentuk, nama tersebut dijadikan sebagai nama desa dengan alasan:
Ø Salah satu kepala Desa Tinggarjaya berasal dari dusun Margasari.
Ø Dusun Margasari adalah dusun yang tertua di antara dua dusun yang ada di wilayah desa persiapan tersebut yang akan dibentuk.
Ø Hasil musyawarah tokoh masyarakat tentang persiapan pemekaran dan pembentukan pemerintah desa.
Secara administratif Desa Margasari di batasi oleh Desa sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Serang Kecamatan Cipari dan Desa Purwosari Kecamatan Wanareja
Sebelah Selatan : Desa Rejamulya Kecamatan Kedungreja
Sebelah Barat : Desa Bojongsari Kecamatan Kedungreja dan Desa Rurwosari Kecamatan Wanareja
Sebelah Timur : Desa Tinggarjaya dan Desa Tegalsari Kecamatan Sidareja
Di Desa Margasari terdapat pasar mingguan yang dikenal dengan pasar prapatan.
|
156839
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempolsongo%2C%20Mijen%2C%20Demak
|
Gempolsongo, Mijen, Demak
|
Gempolsongo adalah desa di kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
Subsets and Splits
No community queries yet
The top public SQL queries from the community will appear here once available.