id
stringlengths
1
6
url
stringlengths
31
157
title
stringlengths
1
102
text
stringlengths
4
243k
156638
https://id.wikipedia.org/wiki/Medini%2C%20Gajah%2C%20Demak
Medini, Gajah, Demak
Medini adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.Terletak di pinggir jalan arah Karanganyar -Godong. DesaMedini terdiri dari pedukuhan Medini dan Jati. Untuk wilayah Medini sendiri terdiri dari gang 1 sampai 16 sedangkan pedukuhan Jati mulai gang 17-20. Mata pencaharian warga mayoritas adalah petani dengan jenis tanaman terbanyak adalah padi, pertanian di desa Medini terdiri dari 3 musim dna 3 kali panen,yautu 2 kali menanam padi dan ketika musim oanas menanam semangka/ kacang hijau. Selain petani padi masyarakat juga banyak yang menanam palawija. Di sebelah Timur Desa Medini berbatasan dengan sungai dan Kali Lusi, sebelah Selatan berbatasan dengan desa Wilalung, sebelah Barat berbatasan dengan desa Mlatiharjo sedangkan sebelah Utara berbatasan dengan desa Sambung. Desa Medini termasuk maju di bidang pendidikan, terbukti dengan banyaknya lembaga pendidikan yang ada di Desa Medini mulai dari PAUD sampai MA. 1. PAUD Rahayu 2. TK Gotong Royong 3. SDN MEDINI 1 4. SDN MEDINI 2 5. MTs Nurul Huda 6. MA Nurul Huda 7. Madin Nurul Huda 8. Madin Imaduddiniyyah 9. TPQ Al-Anwar Mayoritas penduduk desa Medini beragama Islam dengan basic agama yang kuat. Karena mulai sejak dini sudah mengenyam pendidikan agama di Madin dan mengaji setelah maghrib di surau-surau atau di tempat mengaji. Ada 2 masjid yang ada di desa Medini yaitu masjid at Taqwa yang terletak di pedukuhan jati gang 17 dan Masjid Jami' Baitur Rohim yang terletak di gang 11. Ada berbagai macam jenis kegiatan sosial yang diadakan dan diikuti oleh masyarakat desa Medini, mulai dari pitulasan, sewelasan, selasanan, fatayat muslimat, ipnu ippnu dan masih banyka kegiatan lainnya.
156639
https://id.wikipedia.org/wiki/Bumireja%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
Bumireja, Kedungreja, Cilacap
Bumireja adalah desa di kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156640
https://id.wikipedia.org/wiki/Mlatiharjo%2C%20Gajah%2C%20Demak
Mlatiharjo, Gajah, Demak
Mlatiharjo adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156641
https://id.wikipedia.org/wiki/Ciklapa%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
Ciklapa, Kedungreja, Cilacap
Di desa Ciklapa terdapat 3 tiga pesantren yaitu Pondok Pesantren Syamsul Huda, Pondok Pesantren As Saidiyah dan Pondok Pesantren Salafiyah.i Juga pendidikan formal berciri khas Islam yaitu MTs Syamsul Huda berdiri tahun 1995 dan MA Syamsul Huda berdiri tahun 2006. Ciklapa adalah desa di kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. ADEM AYEM
156642
https://id.wikipedia.org/wiki/Mlekang%2C%20Gajah%2C%20Demak
Mlekang, Gajah, Demak
Mlekang adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156643
https://id.wikipedia.org/wiki/Jatisari%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
Jatisari, Kedungreja, Cilacap
Jatisari adalah desa di kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Letak Dilihat dari segi astronomis, desa ini terletak pada koordinat 7.517823° LS dan 108.799295° BB. Sementara, dilihat dari segi geografis, Desa Jatisari berbatasan dengan: Letak topografis tanahnya datar, dengan lahan sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat untuk lahan pertanian, perkebunan dan perikanan sehingga sebagian besar masyarakat desa adalah petani dan petani penggarap. Sejarah Desa Jatisari bediri tahun 1991 hasil Pemekaran dari Desa Ciklapa. Sebagai Pejabat Kepala Desa Desa Persiapan Jatisari adalah Bapak K. Sosrodiharjo, Perangkat Desa pada saat itu juga masih berstatus Pjs, baru setelah tahun 1993 setelah diadakan Pemilihan Kepala Desa dan Desa Persiapan Jatisari di nyatakan sebagai Desa Definitif, baru diadakan Pengisian dan Penataan Perangkat Desa definitif. Pelaksanaan Pemerintahan Desa pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2001 di pimpin oleh kepala Desa Bpk Darusman. Pelaksanaan Pemerintahan berjalan lancar, berkat kerjasama yang baik dengan lembaga lembaga Desa yang ada. Di saat itu terjadi Perubahan nama dan fungsi Beberapa lembaga desa yaitu LMD menjadi BPD, LKMD menjadi LPPMD, Hansip menjadi LINMAS. Namun fungsi dasarnya adalah sama yaitu membantu kelancaran pelaksanaan Pemerintahan Desa. Tahun 2002 terpilih Kepala Desa yang baru yaitu Bpk. Sumarno. Pelaksanaan Pemerintahan berjalan dengan baik dan semakin meningkat. Bpk. Sumarno menjabat sampai dengan tahun 2006 . Tahun 2007 terpilih Kepala Desa yang baru yaitu Bpk . Yatiman. Langkah Pembenahan, Penataan dan Pembinaan unsur Pemerintahan Desa agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna semakin di tingkatkan. Walaupun masih masih merupakan Desa Persiapan namun Pemerintah Desa Jatisari tidak jauh ketinggalan dengan Desa desa yang lain. Pelaksanaan Pembangunan desa tetap berjalan dengan lancar. Pjs Kepala Desa yaitu Bpk K. Sosrodiharjo Bersama sama Perangkat Desa dan Lembaga Desa yang ada, yaitu LMD ( Sekarang BPD ), LKMD ( Sekarang LPPMD ) dan berbagai elemen masyarakat ikut berperan aktif demi kemajuan Desa. Pembangunan yang ada dilaksankan secara bertahap tertuang dalan Kepusuan Desa ( Sekarang peraturan Desa ) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMD ) ( Sekarang RPJMDes ). RPJMD di buat berdasarkan skala prioritas kegiatan dalaksanakan bertahap setiap tahun yang di tuangkan dalam Keputusan Desa tentang Rencana Pembangunan Tahunan Desa ( RPTD ). Berbagai jenis kegiatan pembangunan di laksanakan dengan baik. Dana Pembangunan bersumber pada pendapatan asli Desa ( PAD ), Bantuan dari Pemerintah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat. Sumber pendapatan asli Desa yang ada adalah swadaya dan iuran dari warga masyarakat, pungutan pungutan, dan hasil sewa tanah kas Desa. Tahun demi tahun kondisi Desa semakin meningkat baik kondisi sosial ekonomi masyarakat maupun Fasilitas sarana dan prasana sosial, Pendidikan, transportasi dll. juga semakin meningkat. Pranala luar
156644
https://id.wikipedia.org/wiki/Sambiroto%2C%20Gajah%2C%20Demak
Sambiroto, Gajah, Demak
Sambiroto adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156645
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaliwungu%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
Kaliwungu, Kedungreja, Cilacap
Kaliwungu adalah salah satu desa di kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kaliwungu sendiri merupakan sebuah desa yang berada di ujung selatan wilayah kecamatan kedungreja kabupaten cilacap Batas desa kaliwungu adalah sebelah utara desa bumireja-kedungreja, sebelah timur adalah desa cisumur-gandrungmangu, sebelah selatan desa bulupayung-patimuan, sebelah barat desa cinyawang-patimuan, serta tambakreja-kedungreja. kaliwungu memiliki beberapa dusun antara lain dusun Wungureja (ciled), dusun pondokwungu, dusun kaliadem, dusun kalireja, dusun wungusari. Kaliwungu merupakan desa yang bisa dijadikan jalan alternatif dari kab. Cilacap menuju kab. Pangandaran melalui kec. Gandrungmangu jembatan cibereum cisumur menuju cinyawang-patimuan kemudian ke kab. Pangandaran-jawa barat. Mayoritas penduduk desa kaliwungu adalah petani, penyadap nira(gula merah), pedagang pasar, nelayan, serta wirausaha dibidang makanan serta jasa lainnya. Desa ini memiliki lahan pertanian yang cukup luas, serta sungai yang cukup potensial bagi para nelayan dalam hasil perikanannya.karena dilalui banyak anak sungai sehingga tidak jarang banyak pemancing luar daerah yang sering memancing di beberapa titik favorit di beberapa sungai di desa ini. Memiliki Fasilitas sekolah dari paud/TK, SD/mi, Serta SMP negeri, serta memiliki sebuah pasar bernama pasar kelep selain itu, karena mempunyai lokasi yang strategis dengan beberapa pasar lainnya antara lain pasar bumireja, cinyawang, suren, serta bontos yang sangat-sangat amat dekat membuat desa ini begitu mudah dalam proses jual beli bagi para warganya dalam kegiatan ekonomi jual beli dan dalam pemenuhan kebutuhan pokok setiap harinya. edited by: turyanto - ciled
156646
https://id.wikipedia.org/wiki/Sambung%2C%20Gajah%2C%20Demak
Sambung, Gajah, Demak
Sambung adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156647
https://id.wikipedia.org/wiki/Sari%2C%20Gajah%2C%20Demak
Sari, Gajah, Demak
Sari adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156648
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedungreja%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
Kedungreja, Kedungreja, Cilacap
Kedungreja adalah desa di kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Mayoritas penduduk berpencaharian sebagai petani.Disini terdapat pasar pusat kecamatan yaitu pasar Mingguan.
156649
https://id.wikipedia.org/wiki/Surodadi%2C%20Gajah%2C%20Demak
Surodadi, Gajah, Demak
Surodadi adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. desaku Surodadi "gemah Ripah loh jinawi tur maju wargane"
156650
https://id.wikipedia.org/wiki/Rejamulya%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
Rejamulya, Kedungreja, Cilacap
Rejamulya adalah desa di kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini terdiri atas 3 dusun, yakni: Kedungdadap, Kedungsari, dan Rejamulya. Di perbaharui oleh Rohman Sarifudin
156651
https://id.wikipedia.org/wiki/Tambirejo%2C%20Gajah%2C%20Demak
Tambirejo, Gajah, Demak
Tambirejo adalah desa di Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayah Desa Tambirejo adalah seluas ±234,2515 ha. Letak geografis Desa Tambirejo adalah dengan batas sebelah utara Desa Mlatiharjo, sebelah timur Desa Mlatiharjo, sebelah selatan Desa Tanjunganyar, sebelah barat Desa Banjarsari dan Desa Mojosimo. Desa Tambirejo merupakan 1 dari 18 desa di Kecamatan Gajah dan menduduki 4,16% dari luas wilayah Kecamatan Gajah. Jarak tempuh dari Balai Desa Tambirejo ke Ibu Kota Kecamatan Gajah adalah 5 kilometer dan ke Kabupaten Demak adalah 16 kilometer. Jumlah penduduk Desa Tambirejo adalah sejumlah 2.311 orang yang terdiri dari sejumlah 1.201 laki-laki dan 1.110 perempuan dengan prosentase penduduk sebesar 4,47% dari total penduduk Kecamatan Gajah. Penduduk Desa Tambirejo adalah penduduk desa yang bertempat tinggal di 2 dusun yaitu Dusun Dungkap dan Dusun Domas; 4 Rukun Warga (RW); dan 21 Rukun Tetangga (RT). Penduduk Desa Tambirejo adalah penduduk desa yang memeluk agama berbeda-beda diantaranya adalah agama Islam, Kristen, Katolik, dan Budha; namun sebagian besar penduduk desa memeluk agama Islam. Wilayah Desa Tambirejo merupakan kawasan hijau dengan lahan pertanian produktif. Pertanian menggunakan sistem irigasi yang terorganisir. Jenis komoditas unggulan yang ditanam adalah Padi dan Kacang Hijau dengan siklus tanam dalam satu tahun adalah 2 kali Padi dan 1 kali Kacang Hijau. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai Petani. Pada tahun 2020, jumlah sarana dan prasarana di Desa Tambirejo antara lain adalah sarana pendidikan dengan jumlah sekolah 1 unit Madrasah Diniyah, 1 unit TK Swasta, 1 unit SD Negeri, dan 1 unit SMP Negeri; fasilitas kesehatan 1 unit Puskesmas Rawat Inap; tempat peribadatan 1 unit Masjid, dan 10 unit Musola; sarana dan prasarana Ekonomi 1 unit Pasar dengan Bangunan Permanen; dan fasilitas/lapangan olahraga terdiri dari 1 lapangan dalam ruangan dan 2 lapangan luar ruangan. Selain dari keberadaan pasar tradisional dengan bangunan permanen, terdapat pula berbagai jenis usaha perdagangan dan jasa mulai dari bahan pokok, kebutuhan rumah tangga, olahan makan/kuliner, elektronik, telekomunikasi, farmasi, kesehatan, pertanian dan peternakan, konstruksi/bangunan, transportasi, dan lain-lain berupa bangunan permanen maupun non-permanen. Hal tersebut menjadi pendorong laju ekonomi masyarakat sekaligus menjadikan Desa Tambirejo sebagai pusat ekonomi terbesar kedua di Kecamatan Gajah setelah Desa Gajah. Pada aspek seni dan budaya, warisan leluhur yang merupakan bagian dari identitas bangsa dan bagian dari Kesenian Tradisional Indonesia masih dijaga dan dipelihara oleh masyarakat terutama oleh para pelaku seni di Desa Tambirejo. Beberapa diantaranya adalah Seni Pertunjukan Barongan bernama Barongan Singa Karya; dan Seni Musik Kasidah (Qosida) bernama Al-Falaq. Pranala luar Info Barongan Singa Karya
156652
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidanegara%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
Sidanegara, Kedungreja, Cilacap
Sidanegara adalah desa di wilayah kedngreja yang berada wilayah perbatasan, sebelah selatan dengan Desa Cinyawang Kecamatan Patimuan, sebelah timur dengan Desa Tambakreja, sebelah utara dengan Desa Tambaksari Kecamatan Kedungreja, dan sebelah barat dengan Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Desa Sidanegara terdiri dari 3 (tiga) Wilayah Dusun, yaitu Dusun Sidanegara, Dusun Sidaurip dan Dusun Sidadadi, Yang masing masing dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun, Mujahid sebagai Kepala Dusun Sidanegara, Sujiman sebagai Kepala Dusun Sidaurip dan Ratim sebagai Kepala Dusun Sidadadi. Desa Sidanegara saat ini dipimpin oleh Bapak Djasman sebagai Pj. Kepala Desa karena Kepala Desa Terpilih meninggal dunia sebelum masa jabatan berakhir yaitu pada bulan Maret tahun 2009. Pada tanggal 3 Februari 2010 Pj. Kepala Desa diperpanjang lagi sampai dilaksanakan pemilihan kepala desa dan ditetapkannya Kepala Desa definitif. dan pada tanggal 07 Juni 2010 dilantiklah Kepala Desa Definitip yaitu Bpk Supriyono,SH. Kepala Desa dibantu oleh sekretariat desa yang dipimpin oleh Bapak Sukardi di yang dibantu oleh 5 (lima) orang Kepala Urusan (Kaur), diantaranya Djasman sebagai Kaur Pemerintahan Dasimin sebagai Kaur Pembangunan, Wiyarsih sebagai Kaur Keuangan, Amin Hidayat, S.Hi sebagai Kaur Umum dan Tumirin sebagai Kaur Kesra, ditambah Sukiman sebagai Pesuruh Kantor. Pemerintah Desa Sidanegara dalam menjalankan kebijakan dibantu oleh Badan Permusyawratan Desa sebagai mitra Pemerintah Desa yang beranggotakan Tujito, A.Ma sebagai Ketua, HM. Badrudin sebagai Wakil Ketua, Haryanto, SE sebagai sekretaris, dan Sumiroso Munji, Jamingan, Jumiarto, Citro Sudarmo, Sunardi, Satarudin, Djasmin Sukarto dan M. Sobari masing masing sebagai anggota. kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156653
https://id.wikipedia.org/wiki/Tambakreja%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
Tambakreja, Kedungreja, Cilacap
Tambakreja adalah desa di kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kedungreja adalah sebuah kecamatan yang ada di kabupaten Cilacap Barat, yang terdiri dari 11 desa, antara lain: (dari ujung utara) 1. Desa Kedungreja,2. Desa Bangunreja (merupakan pemekaran dari desa Kedungreja), 3. Desa Tambaksari, 4. Desa Rejamulya 5. Desa Sidanegara (merupakan pemekaran dari desa Tambaksari), 6. Desa Tambakreja, 7. Desa kaliwungu (merupakan pemekaran dari desa Bumireja), 8. Desa Bumireja, 9. Desa Jatisari(merupakan pemekaran dari desa Ciklapa, 10. Desa Ciklapa, 11. Desa....(msh mencari info)(Pemekaran dari desa Reja mulya). Tambakreja mempunyai empat dusun dari utara ke selatan yaitu dusun Tambakreja, Kedungbulu, Suren, dan Rejadadi. Masing-masing dusun mempunyai satu SD, sedangkan SMP hanya ada satu di dusun Suren. Balai desa terletak di dusun Kedungbulu bersebelahan dengan Puskesmas Kecamatan Kedungreja. Pemakaman umum hanya ada satu tempat di ujung selatan dusun Rejadadi, Tempat Pemakaman Umum Kedungeri juga digunakan untuk beberapa desa tetangga. Geografis Tambakreja merupakan desa yang memanjang dari utara keselatan mengikuti alur jalan provinsi yang merupakan Jalur transportasi utama dari Kalipucang (Ciamis, Jawa Barat) ke Sidareja (Cilacap, Jawa Tengah), dan merupakan batas paling selatan dari kecamatan Kedungreja dengan kecamatan Patimuan. Perkembangannya sekarang ada jalur lintas Pantai Selatan yang melewati dusun Rejadadi, dusun Suren dan berbelok ke arah timur di dusun Kedungbulu tepatnya di depan Puskesmas dan melewati Gandrung tepatnya di sebelah Stasiun Kereta api Gandrung Mangu, dengan adanya jalur ini akan banyak membantu kelancaran transportasi terutama saat lebaran untuk mengurangi kemacetan di jalur Pantura, lewat jalur ini pula lebih hemat 10–15 km apabila menuju ke Cilacap dibanding jalur Sidareja. Mata pencarian Mayoritas penduduknya adalah petani yang mengandalkan pengairan dari sistem irigasi dari bendungan Manganti. Selain padi dan palawija, Tambakreja merupakan penghasil pisang dan kelapa. dan salah satu produk olahan dari kelapa adalah gula merah (gula kelapa) yang sentra produksinya ada di dusun Rejadadi, sedangkan olahan dari pisang berupa sale pisang dan keripik pisang.selain itu sebagian penduduknya memiliki ternak, berupa ayam, bebek, kambing, entok. ada hal yang unik (tradisi) bahwa sebagian besar penduduknya lebih menyukai daging mentok (Basur:sebutan mentok jantan), hal ini di buktikan ketika menjelang lebaran sebagian besar masyarakatnya banyak yang memilih memasak daging mentok, daripada ayam atau yang lainnya. pengalaman saya harga seekor mentok jantan bisa dihargai Rp. 170 ribu perekornya ketika menjelang lebaran tiba.
156654
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanjunganyar%2C%20Gajah%2C%20Demak
Tanjunganyar, Gajah, Demak
Tanjunganyar adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156655
https://id.wikipedia.org/wiki/Tambaksari%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
Tambaksari, Kedungreja, Cilacap
Tambaksari adalah desa di kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156656
https://id.wikipedia.org/wiki/Wilalung%2C%20Gajah%2C%20Demak
Wilalung, Gajah, Demak
Wilalung adalah sebuah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Sejarah Orang yang pertama kali babat alas Desa Wilalung menurut cerita yang beredar di Desa Wilalung dari sesepuh desa adalah Simbah Honggorejo . Dan dalam sejarahnya Desa Wilalung mengalami perpindahan tempat 3 ( tiga ) kali, jadi berpindah – pindah . Pertama kali Desa Wilalung berada di Mbah Hanggorejo yang sekarang tempat Makam Mbah Honggorejo, pada saat itu mengalami kekeringan maka berpindah mencari sumber air dengan mengikuti terbangnya burung dimana mencari air maka masyarakat Desa Wilalung mengikutinya karena dahulu masih banyak berupa hutan belantara jaraknya kelihatan jauh akirnya menetap beberapa tahun di daerah kalijah karena di sekitarnya ada banyak persediaan air yang sekarang menjadi makam Kalijah lalu pindah kedua Desa Wilalung di Kalijah, dan saat itu pemerintahan dikuasai Hindia Belanda di dekat Desa Wilalung di bangun pintu pembagi air banjir yang sering disebut Waduk Wilalung dan pembuatan pintu pembagi banjir atau Waduk mulai Tahun 1901 sampai 1912 dibangun oleh Hindia Belanda dan saat pembangunan pintu pembagi banjir atau waduk Desa Wilalung dipindah ke barat pintu pembagi banjir atau Waduk yang di tempati sampai sekarang . Karena Desa Wilalung pada saat di Kalijah terdampak proyek pembuangan air banjir jadi dipindahkan dan mulai menetap Desa Wilalung Tahun 1912 sampai sekarang, (http://wilalung.desa.id/profil/sejarah/ ).
156657
https://id.wikipedia.org/wiki/Bulupayung%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Bulupayung, Kesugihan, Cilacap
Bulupayung adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 7 Km dari pusat kecamatan Kesugihan ke arah utara. Wilayah bagian timur dan selatan desa Bulupayung dibatasi oleh Sungai Serayu. Batas wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Pembagian wilayah Berikut nama-nama dusun sesuai urutan RW dan jumlah RT: Dusun Pakuran (Terdiri dari 5 RT) Dusun Kebukan (Terdiri dari 4 RT) Dusun Cempaka (Terdiri dari 4 RT) Dusun Wlahar (Terdiri dari 5 RT) Dusun Penetesan (Terdiri dari 5 RT) Dusun Tingkas (Terdiri dari 5 RT) Dusun Pasanggiri (Terdiri dari 4 RT) Dusun Karangpucung (Terdiri dari 4 RT)
156658
https://id.wikipedia.org/wiki/Bakalrejo%2C%20Guntur%2C%20Demak
Bakalrejo, Guntur, Demak
Bakalrejo adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Bakalrejo terletak di Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak. Dengan luas wilayah mencapai 409 hektar, memiliki penduduk sebanyak 5.353 jiwa serta memiliki Kepala Keluarga sebanyak 1.587. Desa ini terdiri dari 6 Dukuh diantaranya: 1. Bakalan, 2. Gabus, 3. Puritan, 4. Pulo, 5. Dandan, dan 6. Sulojari. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Donorejo disebelah Utara, Desa Bumiharjo disebelah Timur, Desa Guntur disebelah Selatan, dan Desa Klitih disebelah Barat. Desa Bakalrejo memiliki RT dan RW sebanyak 40 RT dan 6 RW. Terdapat 6 Masjid, 36 Mushola, 2 SD, 4 MADIN, 1 MTs, 1 SMK, dan 1 MA. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Sumber dari Bapak Supomo (KAUR Pemerintahan Desa Bakalrejo).
156659
https://id.wikipedia.org/wiki/Ciwuni%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Ciwuni, Kesugihan, Cilacap
Ciwuni adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156660
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjarejo%2C%20Guntur%2C%20Demak
Banjarejo, Guntur, Demak
Banjarejo adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156661
https://id.wikipedia.org/wiki/Dondong%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Dondong, Kesugihan, Cilacap
Dondong adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 7,5 Km dari pusat kecamatan Kesugihan ke arah barat. Batas wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Pembagian Wilayah (Dusun) Dusun Dondong Dusun Wukirsari Dusun Bugel Dusun Sawoan Dusun Gunung Kemit Dusun Wujil Dusun Kedungsari City Potensi Pariwisata: - Pertanian: Padi, jamur tiram, pisang, dan kelapa Peternakan: Ayam, Bebek, Mentok, Kambing, Domba, Sapi Perikanan: Lele, Munjair, Gurameh Home industri: Sale pisang, keripik pisang, keripik singkong Sarana dan prasarana Masjid: 6 unit Sekolah: TK/RA (2 unit), MII/SD (6 Unit) Lapangan: 3 unit
156662
https://id.wikipedia.org/wiki/Blerong%2C%20Guntur%2C%20Demak
Blerong, Guntur, Demak
Blerong adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156663
https://id.wikipedia.org/wiki/Jangrana%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Jangrana, Kesugihan, Cilacap
Jangrana adalah sebuah desa di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156664
https://id.wikipedia.org/wiki/Bogosari%2C%20Guntur%2C%20Demak
Bogosari, Guntur, Demak
Bogosari adalah suatu desa di kecamatan Guntur, kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Geografi Desa Bogosari memiliki luas Lebh dari 500 HA, Desa Bogosari terdiri dari 5 Dukuh yaitu Bogoreco, Bogorayung, Bogokali, Tebasan, dan karangturi. Desa ini dibagi menjadi 5 Dukuh, 7 Rukun Warga (RW) dan 47 Rukun Tetangga (RT). Batas wilayah Batas wilayah Desa Bogosari adalah sebagai berikut: Sejarah Secara harfiah Kata Bogosari berasal dari kata "bogo" berarti air, "sari" artinya Jaya, makmur. Bogosari secara harfiah memberikan penghidupan (air sumber kehidupan) untuk kemakmuran. Terdapat satu peninggalan bersejarah di Dukuh Bogoreco, di mana terletak kepala arca seorang ksatria tanpa badan. Ada 3 Danyang, atau bagi kaum sekarang disebut sebagai sesepuh pendiri desa. 1. Mbah Madu (Simbah nyai Dasipah) perwujudannya, nyai cantik Berkebaya Mengendarai Kereta Kencana di Karangturi 2. Mbah Nolopati, perwujudan ksatria setengah baya dengan unyeng (ikat kepala seperti lelaki sunda) di Tebasan 3.perwujudannya lelaki mengenakan pakaian hitam seperti pendekar di Bogo.
156665
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalisabuk%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Kalisabuk, Kesugihan, Cilacap
Kalisabuk adalah desa di Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini hanya berjarak sekitar 1,5 Km dari pusat kecamatan Kesugihan ke arah barat. Sejarah Konon nama Kalisabuk diambil dari kejadian awal desa tersebut, ketika diriwayatkan Desa Kalisabuk dikelilingi oleh sungai (kali) hasil dari bekas perjalanan sebuah batang pohon Aren yang sangat besar yang dibawa oleh seorang sakti dengan diikat memakai sabuk. Batas wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Pembagian wilayah Dusun Banteran Dusun Bonmanis: Dusun ini merupakan dusun yang berbatasan langsung dengan Desa Slarang. Dusun ini dikenal karena merupakan dusun yang menjauh dari Desa Kalisabuk. Dusun Bonmanis mempunyai empat Rukun Tetangga (RT) yaitu, RT 1, RT 2, RT 3 dan RT 4. Dusun Brondong Dusun Gebang Kuning Dusun Gumelar Kulon Dusun Gumelar Wetan: Dusun ini sebagai pusat pemerintahan desa, pendidikan, perekonomian, dan olahraga. Dusun Kalisabuk Dusun Mertelu Dusun Pringtutul Kulon Dusun Pringtutul Wetan Penduduk Mata pencaharian utama penduduk Desa Kalisabuk merupakan bercocok tanam, padi terutama. Namun, terdapat beberapa penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan atau bekerja sebagai tenaga ekspor (TKI) di beberapa negara Timur Tengah.
156666
https://id.wikipedia.org/wiki/Bumiharjo%2C%20Guntur%2C%20Demak
Bumiharjo, Guntur, Demak
Bumiharjo adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. keluarga haji sumadi A A A A W W W W
156667
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangjengkol%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Karangjengkol, Kesugihan, Cilacap
Karangjengkol adalah desa di Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156668
https://id.wikipedia.org/wiki/Gaji%2C%20Guntur%2C%20Demak
Gaji, Guntur, Demak
Gaji adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia. kode pos 59565 Geografis Batas wilayah Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Desa Krandon Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Desa Sidokumpul Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Desa Sidokumpul Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Desa Blerong Tokoh masyarakat Gaji merupakan wilayah kekuasaan Ki Godek Todewangsa, seorang Tokoh keturunan Mbah Jago Waringinjajar, Daerah kekuasan Ki Godek meliputi sepanjang telagaweru sampai Kudu/Nangeng. Dua situs peninggalan Ki Godek yang masih ada sampai saat ini adalah Pintu air Gaji dan Sumur Umbul Gaji. Makam Ki Godek terletak di Pesarean Telogo Desa Gaji Guntur Demak. Fasilitas PASAR Aktivitas jual beli di pasar Gaji berlangsung pada hari (Wage Legi Pahing) aktivitas pasar di mulai sejak Pagi sampai Sore. Pasar ini dulunya hanya buka saat Hari PAHING, Maka pasar ini di kenal dg sebutan PASAR PAHING MASJID Masjid Desa NURUL HUDA berada di jalan raya menuju ke desa Krandon PUSKESMAS PUSKESMAS GAJI terletak persis di sebelah barat Pasar Desa, Puskesmas buka dari jam 08:00-13:00 LAPANGAN SEPAK BOLA Desa Gaji memiliki klubsepak bola yang bernama PSG yang berjuluk Naga Hitam PSG bertanding dalam ajang Liga Demak. Prestasi NAGA HITAM: PIALA WALIKOTA SEMARANG (2007 Juara l) (2008 Juara l) (2009 Juara l) KAPOLRES CUP (2011 Juara ll) AS CUP (2019 JUARA l) ARENA FUTSAL RIZKY FUTSAL LAPANGAN VOLLY Terletak di sebelah timur lapangan sepak bola. <FONT COLOR=”blue”> FASILITAS PENDIDIKAN <FONT COLOR=”yellow”> PAUD DINA MULYA CERIA PAUD CITRA BANGSA TK MEKAR TERATAI RA THOLABIYAH SDN 01 GAJI SDN 02 GAJI MI THOLABIYAH MTs SULTAN FATAH MA SULTAN FATAH PON-PES TANWIRUL WAFA PON-PES BADRUDDUJA PON-PES DARUSSOLIHIN <FONT COLOR=”blue”> INFRASTRUKTUR & JARINGAN TELEKOMUNIKASI <FONT COLOR=”yellow”> Tower Telkomsel yg berlokasi di belakang pasar Tower Bersama PT Tower Indonesia, berlokasi di belakang kantor Balai Desa Suplay Air Bersih (PAM swasta) Seluruh Jalan, Jalan desa/Jalan Kampung (Full Beton) Pintu Air Kali Setu yg terletak di perbatasan desa Gaji dengan Sido Kumpul <FONT COLOR=”blue”> ORGANISASI <FONT COLOR=”yellow”> KARANG TARUNA PKK LINMAS ANSHOR-BANSER IPNU-IPPNU KELOMPOK TANI <FONT COLOR=”blue”> SUMBER PENGHASILAN PENDUDUK <FONT COLOR=”yellow”> Mayoritas Penduduk Desa Gaji berprofesi sebagai PETANI Padi Jagung Tembakau Dan Polowijo TUKANG BATU, Banyak diantara para penduduk yg sukses di sektor kontruksi. BURUH PABRIK KARYAWAN SWASTA Di desa gaji terdapat pusat kuliner sore dg jumlah PKL lebih dari 50 pedagang. PNS/POLRI/GURU PEDAGANG RETAIL & GROSIR TOKO SWALAYAN INDOMARET, GLOBAL, CITRA JAYA, TIGA PUTERA <FONT COLOR=”blue”> INDUSTRI RUMAH TANGGA <FONT COLOR=”yellow”> Produsen Syrup SURYA SYRUP 4 Unit usaha MEUBEL JATI 3 Unit usaha MEUBEL ALUMUNIUM 3 Unit usaha penggilingan Padi Industri Transportasi BUS PARIWISATA PO RIZKY TRANS Pranala luar
156669
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangkandri%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Karangkandri, Kesugihan, Cilacap
Karangkandri adalah desa di Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.Karangkandri termasuk wilayah paling timur perkotaan Cilacap dan merupakan kawasan industri. Disini terdapat PLTU Cilacap Batas wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Pembagian wilayah Dusun Karangdadap Dusun Karangduren Dusun Karangkandri Kulon Dusun Karangkandri Wetan Dusun Kuwasen Referensi
156670
https://id.wikipedia.org/wiki/Guntur%2C%20Guntur%2C%20Demak
Guntur, Guntur, Demak
Guntur adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156671
https://id.wikipedia.org/wiki/Keleng%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Keleng, Kesugihan, Cilacap
Keleng adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156672
https://id.wikipedia.org/wiki/Krandon%2C%20Guntur%2C%20Demak
Krandon, Guntur, Demak
Krandon adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156673
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesugihan%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Kesugihan, Kesugihan, Cilacap
Kesugihan adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156674
https://id.wikipedia.org/wiki/Pamongan%2C%20Guntur%2C%20Demak
Pamongan, Guntur, Demak
Pamongan adalah desa di Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Batas Desa Pamongan di sebelah barat Desa Sukorejo, di sebelah timur desa Tlogoweru, disebelah Selatan desa Pundenarum kec Karangawen dan di sebelah utara desa Bogosari, Penduduk desa pamongan rata - rata sebagai petani, buruh bangunan dan pedagang, sebagian kecil TNI / POLRI & PNS. namun di desa pamongan terdapat pasar tradisional yang menopang perekonomian desa sekitar. Menurut salah seorang sesepuh, sebelum menjadi desa dulunya wilayah ini adalah area hutan yang kemudian oleh sekelompok orang pelarian dari Majapahit dibuka lahan (babat alas) untuk permukiman, karena pada saat itu Majapahit mulai mengalami keruntuhan (berdirinya Kerajaan Demak). Secara harfiah Pamongan berasal dari kata "Pamong" yang berarti Tukang dan "Ngan" berarti omongan maka berarti tukang atau orang yang suka berbicara, hal tersebut tidak terlepas dari historis dan karakter masyarakatnya yang ditunjukkan bahwa penduduk setempat mahir berdiplomasi dan bernegosiasi dalam berdagang sebagai wujudnya berdirilah pasar di desa tersebut sebagai pusat perekonomian. Desa Pamongan juga masih memiliki 2 (dua) Dukuh yaitu Dukuh Surodadi & Dukuh Bomo, Khusus di desa Bomo mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan namun keberagaman beragama di desa Pamongan sangat harmonis, masyarakat saling menghargai antar beragama.
156675
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesugihan%20Kidul%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Kesugihan Kidul, Kesugihan, Cilacap
Kesugihan Kidul adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 3 km dari pusat Kecamatan Kesugihan ke arah utara. Wilayah bagian timur Desa Kesugihan Kidul berbatasan langsung dengan Sungai Serayu. Pusat pemerintahannya berada di Dusun Bumi Jaya. Batas Wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Pembagian Wilayah Desa Kesugihan Kidul terdiri dari dusun: Bumi Jaya Bumi Makmur Gligir Gunung Batur Kubangsari Muntab Platar
156676
https://id.wikipedia.org/wiki/Sarirejo%2C%20Guntur%2C%20Demak
Sarirejo, Guntur, Demak
Sarirejo adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156677
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuripan%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Kuripan, Kesugihan, Cilacap
Kuripan adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156678
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidoharjo%2C%20Guntur%2C%20Demak
Sidoharjo, Guntur, Demak
Sidoharjo adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Dukuh :
156679
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidokumpul%2C%20Guntur%2C%20Demak
Sidokumpul, Guntur, Demak
Sidokumpul adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156680
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuripan%20Kidul%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Kuripan Kidul, Kesugihan, Cilacap
Kuripan Kidul adalah adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Geografi Batas wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Pembagian wilayah Dusun Bulukuning Dusun Ndukuh Dusun Kuripan Kidul Dusun Penatusan Dusun Tlagasari Deskripsi Desa Kuripan Kidul adalah salah satu Desa pecahan dari desa Kuripan. Karena wilayahnya yang sangat luas, maka atas banyak pertimbangan desa Kuripan dibagi menjadi tiga wilayah. Yaitu desa Kuripan (lor, utara), Kelurahan Kuripan Kidul dan desa Jangrana. Desa Kuripan Kidul dibagi menjadi beberapa wilayah, antara lain:Dusun Kuripan Kidul, Dusun Penatusan, Dusun Ndukuh, Dusun Tlagasari dan Dusun Bulukuning. Desa Kuripan kidul tergolong desa yang sudah maju. Ini terbukti dengan adanya sarana maupun prasarana yang sangat baik dan ditunjang dengan adanya jalan kabupaten yang sudah beraspal (hotmix) selebar 8 meter. Perekonomian warga mulai meningkat dengan bermunculan pedagang di jalan utama. Kelurahan Kuripan Kidul ini juga sudah lama mempunyai kantor Kelurahan yang kondisinya sangat baik. Karena sebelum desa Kuripan di bagi menjadi dua wilayah,pusat kegiatan kepemerintahan desa memang berada di sini. Di kantor Kelurahan ini dilengkapi pula dengan adanya Puskesdes dan dokter jaga pada hari tertentu. Kelurahan ini didukung pula dengan adanya sarana olahraga yang lengkap dan baik juga. Selain itu instalasi listrik maupun instalasi telepon juga sudah tersedia di desa Kuripan Kidul ini. Profesi masyarakat Kelurahan yang berpenduduk lebih dari 5000 jiwa ini banyak yang berprofesi sebagai pegawai negeri maupun swasta. Banyak juga yang menjadi petani, nelayan, tukang batu, tukang kayu, pengusaha, pedagang, dll. Banyak juga yang bekerja di luar negeri. Kelurahan Kuripan Kidul ini juga merupakan salah satu sentra produksi pembibitan/penyemaian pohon/buah sukun dan pohon Albiso. Kelurahan ini merupakan kampung bibit tanaman hias, hasil kerjasama dengan Holcim. pendidikan Sarana pendidikan di desa Kuripan Kidul ini sudah lama tersedia, di antaranya SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, Mi Ya Bakii Kuripan Kidu, SMP Ya Bakii 2, dan SMA. Karena ditunjang oleh sarana pendidikan yang sangat baik pula, maka kelurahan Kuripan Kidul ini sudah lama mempunyai predikat kelurahan yang sudah bebas dari tiga buta, yaitu: bebas buta huruf, bebas buta angka dan bebas buta bahasa. benny,krp kttg 04/01. Di Desa Kuripan Kidul juga terdapat Pondok Yatim Nurul Iman.
156681
https://id.wikipedia.org/wiki/Sukorejo%2C%20Guntur%2C%20Demak
Sukorejo, Guntur, Demak
Sukorejo adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Terbagi tiga dusun 1 Jaro 2 Kawung 3 Geneng Terdapat persawahan dan sungai namanya wetan deso dan tanggol lor Penemu desa jaro itu mbah wisanggoro jambulwani
156682
https://id.wikipedia.org/wiki/Menganti%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Menganti, Kesugihan, Cilacap
Menganti adalah Kelurahan di kecamatan Kahuripan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia .
156683
https://id.wikipedia.org/wiki/Tangkis%2C%20Guntur%2C%20Demak
Tangkis, Guntur, Demak
Tangkis adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Asal Usul Sejarah desa Tangkis tak terlepas dari kisah WALIYULLAH AHMAD KHOIRUDIN dan istrinya NYI BAWOK. Mereka adalah pendiri dan pemberi nama Desa Tangkis. Pada tahun 1993, tepatnya hari Jum’at, tanggal 15 Januari 1993/27 Rajab 1414 H, Desa Tangkis Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, digegerkan dengan penemuan jenazah seorang laki-laki paruhbaya yang masih utuh beserta kain kafannya. Kala itu, mbah sumi, warga Desa Tangkis, telah meninggal dunia. Ketika dibuatkan liang kubur, diketemukanlah jenazah yang masih utuh tersebut. Menurut penuturan warga yang ikut menggali liang lahat, ketika menggali liang lahat sudah ditemukan tulang belulang manusia hingga 2 lapis, sampai pada lapis ke tiga baru diketemukan jenazah yang masih utuh tersebut. Hal ini menunjukkan jika usia makam jenazah tersebut sudah sangat lama, hingga ratusan tahun. Jenazah tersebut diyakini suami dari tokoh yang babat alas Desa Tangkis (Nyi Bawok), yang bernama Simbah Ahmad Khoerudin yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Wali. Simbah Ahmad Khoerudin berasal dari daerah Cirebon. Beliau datang ke Desa Tangkis untuk berdakwah. Kala itu, warga desa masih minim pengetahuan agama dan memiliki tabiat yang kurang baik. Mereka suka berjudi, mabuk-mabukan dan suka mengadakan tayuban yang syarat akan kemaksiatan. Dengan metode dakwah yang bijak, Simbah Ahmad Khoerudin mampu meluluhkan hati warga, hingga dalam waktu singkat beliau berhasil mengajak warga untuk lebih dekat dengan Tuhan. Karakter warga pun berubah drastis, lebih-lebih ketika beliau berhasil menikahi wanita yang dituakan di Desa tersebut, tidak lagi dijumpai adanya perjudian, mabuk-mabukan, tayuban yang syarat akan kemaksiatan. Kini karakter warga lebih relegius. Maka oleh Simbah Ahmad Khoerudin Desa tersebut kemudian diberi nama TANGKIS (Bahasa Jawa Tangkis = balek/baleake/nulak) dan Istrinya berganti nama menjadi Siti Ruqoyah. Untuk memantapkan dan menyempurnakan iman istrinya, Simbah Ahmad Khoerudin mengajak Siti Ruqayah beribadah ke tanah suci. Kini Ruqoyah benar-benar menjadi wanita sholehah yang sangat berbakti kepada suami. Dibawah kepemimpinan Siti Ruqoyah yang relegius, Desa Tangkis menjadi makin makmur, aman dan tenteram. Suatu ketika, Simbah Ahmad Khoerudin bermaksud ingin beribadah ketanah suci sendirian, istrinya diminta untuk tetap menjaga dan memimpin desa dengan amanah. Sebelum berangkat beliau berpesan kepada istrinya; “jika selama dua tahun aku tidak kembali berarti aku telah meninggal di tanah suci, ikhlaskan aku dan tetaplah pimpin Desa Tangkis dengan amanah dan jangan pernah meninggalkan Allah”. Ruqayah pun berjanji akan melaksanakan pesan suaminya. Ruqoyah benar-benar melaksanakan amanah suami, beliau memimpin desa dengan amanah dan tidak pernah meninggalkan Allah sambil selalu menanti suami yang dicintainya pulang. Hari berganti hari bulan berganti bulan Ruqoyah selalu dalam penantian, hingga dua tahun lewat suaminya pun tak kunjung pulang juga. Sesuai dengan pesan suaminya, jika dua tahun beliau tidak pulang berarti beliau telah meninggal. Ruqoyah pun tak kuasa menahan perasaan sedih karena imam yang mampu mengubah dirinya menjadi muslimah yang taat, kini telah berpulang kembali kepada Allah SWT. Rasa cinta Ruqoyah yang berlebihan membuat hatinya tidak dapat merelakan kepergian suaminya, hingga Ruqoyah pun larut dalam kesedihan. Rupanya syetan tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dalam perasaan gundah inilah, syetan merasuk dalam hati dan pikiran Ruqoyah, menggoda dengan rayuan dan tipu muslihatnya hingga Ruqoyah tak berdaya dan hanyut dalam tipu daya syetan. Ruqoyah mulai marah dan tidak menerima takdir Allah. Dia mulai meninggalkan Allah dan kembali gemar mengadakan tayuban yang syarat akan kemaksiatan. Kini desa Tangkis banyak dijumpai lagi perjudian, mabuk-mabukan, pesta pora, kembali seperti keadaan semula, sebelum kedatangan Simbah Ahmad Khoerudin. Anggapan Ruqoyah tentang kepergian suaminya ternyata salah, Simbah Ahmad Khoerudin ternyata masih hidup. Karena suatu hal, sehingga beliau tidak dapat pulang sesuai dengan waktu yang beliau janjikan. Sampai akhirnya Simbah Ahmad Khoerudin benar-benar pulang. Dengan perasaan penuh bahagia dan senang karena hendak bertemu dan berkumpul kembali dengan keluarga yang dicintainya, beliaupun mempercepat langkah kakinya agar segera sampai di rumah. Namun sesampainya di rumah, beliau sangat kaget dan kecewa melihat rumahnya dijadikan tempat pesta tayuban. Ternyata kini istrinya telah benar-benar berubah, kembali menjadi wanita yang haus akan kesenangan dan meninggalkan Allah. Beliau pun sangat marah, hingga berucap ”kamu tidak pantas disebut Ruqoyah, karena Ruqoyah adalah wanita sholehah yang taat pada suaminya. Kamu lebih pantas disebut BAWUK”. Kemudian Simbah Ahmad Khoerudin meninggalkan istrinya dan mendirikan rumah di perkampungan sebelah selatan hingga wafat dan dimakamkan disana. (kini menjadi tempat pemakaman umum di sebelah selatan Masjid Desa Tangkis). Hingga kini warga lebih mengenal sebutan nama Nyi Bawuk/Mbah Bawuk daripada Ruqoyah. Diyakini Nyi Bawuk berada di telaga yang terletak di perkampungan Kauman Barat (Belakang Rumah Mbah Modin Ali Muhson). Untuk menghormati dua tokoh tersebut setiap bulan Rajab warga mengadakan khoul untuk Simbah Ahmad Khoerudin, yang biasanya diisi dengan pengajian akbar. Dan acara selamatan/nyadran setiap bulan apit untuk Mbah Bawuk yang diikuti dengan acara wayangan, biasa dikenal dengan istilah apitan. Versi lain menyebutkan, setelah beribadah ketanah suci, Simbah Ahmad Khoirudin mengganti nama istrinya dengan Istiqomah, dengan maksud agara istrinya benar-benar menjadi wanita yang ta'at beribadah dan istiqomah. Wallahua'lam. Lihat juga
156684
https://id.wikipedia.org/wiki/Pesanggrahan%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Pesanggrahan, Kesugihan, Cilacap
Pesanggrahan adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156685
https://id.wikipedia.org/wiki/Planjan%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Planjan, Kesugihan, Cilacap
Planjan adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156686
https://id.wikipedia.org/wiki/Temuroso%2C%20Guntur%2C%20Demak
Temuroso, Guntur, Demak
Temuroso adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156687
https://id.wikipedia.org/wiki/Slarang%2C%20Kesugihan%2C%20Cilacap
Slarang, Kesugihan, Cilacap
Slarang adalah desa di kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Slarang cukup ramai karena berada di jalur atau dilewati jalan utama Cilacap - Purwokerto maupun Cilacap Yogyakarta.
156688
https://id.wikipedia.org/wiki/Tlogorejo%2C%20Guntur%2C%20Demak
Tlogorejo, Guntur, Demak
Tlogorejo adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156689
https://id.wikipedia.org/wiki/Tlogoweru%2C%20Guntur%2C%20Demak
Tlogoweru, Guntur, Demak
Tlogoweru adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Geografis Desa Tlogoweru Kecamatan Guntur terletak di koordinat: 110.6111 BT . dan -7.004028 LS. Dengan batas wilayah sebelah utara Desa Bogosari Kecamatan Guntur Demak, sebelah selatan Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen Demak, Sebelah timur Desa Tajemsari Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, sebelah barat Desa Pamongan Kecamatan Guntur Demak dan Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Demak. Luas Desa Tlogoweru 291,065 Ha terdiri atas Tanah sawah 144,922 Ha, tanah tegalan 63 Ha, tanah pemukiman 62,110 Ha, tanah lainya 21,033 Ha. Secara topografis Desa Tlogoweru memiliki tektur tanah lempungan dengan warna hitam. Ketingian permukaan tanah 9 mdpl dan pada umumnya merupakan dataran rendah dengan kemiringan tanah 7 derajat. Administratif Dukuh Desa Tlogoweru Kecamatan Guntur Kabupaten Demak terdiri dari tiga dukuh, yaitu: Dukuh Sugihwaras Dukuh Weru Dukuh Gatak RT/RW Desa Tlogoweru terdiri dari 2 RW, dan 13 RT, yaitu: RW 01 = RT 1, 2, 3,4,5,6 RW 02 = RT 1, 2, 3,4,5,6,7 Pemdes Tlogoweru Struktur pemdes Tlogoweru periode 2022-2028: Kepala Desa = Jaryanto Sekretaris (Carik) = Agil Pamungkas Bendahara = Tata Usaha = Modin = Ketua BUMDes = Ladu = Bayan = Kamituwo = Komandan Hansip = Komoditas Pertanian: Padi, Jagung Komoditas Perkebunan: Mangga Arum manis, Jambu Air Merah Delima, Jambu Air Citra, Pisang Pipit, Pisang Raja Bulu Komoditas Peternakan: Sapi / Kerbau, Kambing Jawa Randu, Kambing PE , Unggas Komoditas Perikanan: Budi Daya Ikan Lele di Kolam Terpal Wisata Wisata Edukasi Tyto alba Konservasi Burung Pemangsa Tikus (Tyto alba). Wisata Edukasi Budi Daya ikan lele di kolam terpal. ===== Rencana selain Tlogoweru dijadikan tempat konservasi burung Serak Jawa ( Tyto alba ), juga alangkah baiknya jika desa Tlogoweru dibuatkan taman wisata, yaitu dengan menambahkan beberapa fasilitas: Membangun taman dengan ornamen burung Tyto alba / patung burung Tyto alba Memproduksi Kaos bertuliskan "Tlogoweru Desa Wisata" atau "Tlogoweru Desa Inovasi Burung Tyto alba" atau "Tlogoweru Owl Conservation" Membangun Kebun Binatang yang isinya berbagai jenis burung dari dalam dan luar negeri
156690
https://id.wikipedia.org/wiki/Ayamalas%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Ayamalas, Kroya, Cilacap
Ayamalas adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Letak Geografis dan Batas Administrasi Desa Ayamalas Kecamatan Kroya, memiliki batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara: Desa Karangmangu dan Pesanggrahan Sebelah Selatan: Desa Jepara Kulon dan Kepudang Sebelah Timur: Desa Jepara Wetan dan Bangkal Sebelah Barat: Desa Karangturi Kondisi Fisik Topografi Kondisi topografi Desa Ayamalas yang dibagi menjadi 6 (Enam) wilayah dusun dan 43 (empat puluh tiga) Rukun Tetangga dan 12 (dua belas) Rukun Warga. Adapun pembagian wilayah tersebut sebagai berikut: Dusun Gintung (RT: 1/1 – RT 3/1 dan RT: 1/2 - 3/2) Dusun Panawareng (RT: 1/3 – RT 3/3 dan RT 1/4 - 4/4) Dusun Jatisari (RT: 1/5 – RT 3/5 dan RT 1/6 – 5/6) Dusun Pejaten (RT: RT 1/7 – RT 4/7 dan RT 1/8 - 3/8) Dusun Karangasem (RT: 1/9 – RT 4/9 dan RT: 1/10 – 4/10) Dusun Ayamalas (RT: 1/11 – RT 3/11 dan RT 1/12 – 4/12) Klimatologi Berdasarkan kondisi iklimnya, Desa Ayamalas dapat digolongkan sebagai wilayah dengan karakteristik kering dengan curah hujan 300–400 mm/tahun dan jumlah bulan kering 3 bulan. Hidrologi Kondisi hidrologi Desa Ayamalas dibagi menjadi 2 (dua), yaitu tadah hujan dan air tanah dengan cara pembuatan sumur bor . Jenis Tanah Desa Ayamalas memiliki jenis tanah yang pada umumnya termasuk jenis Aluvial, jenis tanah ini cukup sesuai untuk kegiatan pertanian namum biasanya agak labil, sehingga mengakibatkan banyak jalan di Desa Ayamalas yang cepat rusak. Desa Ayamalas memiliki karakteristik lingkungan berupa dataran rendah dengan lingkungan basah dan kering. Karakter lingkungan wilayah ini mempengaruhi jenis usaha pertanian tanaman pangan, dengan pengembangan pada lingkungan. Tanah basah digunakan untuk pengembangan usaha pertanian dengan mengembangkan penggunaan pupuk organik. Tanah kering digunakan untuk pengembangan pertanian tanaman pangan lahan kering, khususnya palawija. Secara keseluruhan Desa Ayamalas tergolong datar dengan kemiringan 2-15% dan ketinggian ± 11 meter di atas permukaan laut.
156691
https://id.wikipedia.org/wiki/Trimulyo%2C%20Guntur%2C%20Demak
Trimulyo, Guntur, Demak
Trimulyo adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156692
https://id.wikipedia.org/wiki/Bajing%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Bajing, Kroya, Cilacap
Bajing adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini merupakan desa yang strategis karena wilayahnya terdapat pasar Kroya yang menjadi jalur perdagangan utama kebutuhan pokok di wilayah Cilacap. Selain itu banyak pula Pertokoan dan pusat perbelanjaan di sepanjang jalan A. Yani. Stasiun Kroya juga masuk wilayah Desa Bajing. Umumnya penduduk Desa Bajing mayoritas bermatapencaharian sebagai pedagang, wiraswasta, jasa, dan pegawai. Sebagian wilayahnya sudah menjadi lahan perkampungan, dan sudah sedikit persawahan yang tersisa. Geografis Desa Bajing bersebelahan dengan desa pucung lor di bagian timur, kedawung di bagian utara dengan pembatasnya adalah pesawahan, desa kroya di sebelah selatan dan desa Bajing kulon di sebelah barat. Cukup unik karena wilayah Bajing pada bagian selatan sebagian berada di area selatan stasiun. Selain itu terdapat grumbul bernama Gading yang mencakup wilayah Bajing bagian timur. Demografi Di desa Bajing bisa dibilang banyak dihuni oleh banyak pendatang meski penduduk lokal juga masih dominan. Mayoritas penduduk desa Bajing menganut agama Islam dengan dinaungi organisasi NU yang paling banyak. Penganut agama terbanyak kedua adalah Kristen Protestan dan Katholik. Hal ini terbukti karena di desa ini terdapat 2 buah gereja protestan dan 1 buah gereja Katholik. Kemudian penganut agama lain adalah Buddha yang juga memiliki sebuah bangunan Vihara Theravada. Salah satu masjid besar yang berada di desa Bajing adalah masjid Darusalam yang letaknya tepat di sebelah utara stasiun Kroya. Ada pula masjid LDII yang didirikan oleh para penganut Islam LDII, dan jaraknya hanya sekitar 80 meter dari pusat masjid Darusalam.
156693
https://id.wikipedia.org/wiki/Turitempel%2C%20Guntur%2C%20Demak
Turitempel, Guntur, Demak
Turitempel adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156694
https://id.wikipedia.org/wiki/Bajing%20Kulon%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Bajing Kulon, Kroya, Cilacap
Bajing Kulon adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Merupakan pemekaran dari desa Bajing ± pada tahun 1994. Desa ini merupakan sentra industri rumah tangga tahu, tempe, Batik, dan oleh-oleh lanting. Desa dengan seni Ebeg (Kuda lumping, wayang kulit yang masih lestari, terdapat pusat pendidikan dari SD-SMP-SMK/SMA-Akademi-PGSD dan Lembaga Kursus Komputer, Bahasa Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bimbingan Belajar, Pesantren. Bajing kulon juga banyak mengirim tenaga kerja sebagai TKW/TKI ke Hongkong, Korea, Jepang, Singapura, Malaysia dan Arab Saudi. Penduduk dengan mata pencaharian bertani dan bercocok tanam di perbatasan desa Sikampuh masih menonjol (sisi barat jalur rel KA) sementara penduduk di sisi timur jalur rel KA sebagian besar berdagang, jasa dan insutri kecil. Wisata kuliner tersaji di sepanjang jalan Ahmad Yani (pasar) selama 24 jam dengan menu favorit ; tahu masak / kupat tahu, mendoan, peyek tempe / kacang / ikan teri, gembus, lotek, gado-gado, peyek udang / kacang, sate ayam kampung, kambing, sapi dan mie goreng / rebus lokal, berpadu dengan menu nusantara lainnya seperti masakan padang, lamongan, soto sokaraja, bebek goreng / kremes dan makanan fast food ala barat juga tersedia. Fasilitas jalan baik jalan utama desa maupun jalan alternatif terbangun cukup baik. moda transportasi berupa becak, angkutan desa, bus antar kota, bentor, ojek, dokar / andong juga ada. Kondisi sosial ekonomi cukup baik dengan sumberdaya manusia tergolong modern, di tandai dengan angka partisipasi sekolah, penetrasi teknologi informasi dan terbukanya akses jalan dan informasi secara cepat. Pusat pembelanjaan / mal yang terkenal adalah Toserba Jadi Baru, tokoh yang terkenal adalah Jend (Purn) Warsito yang pernah menjabat sebagai Gubernur NTB. Masjid yang terkenal adalah Masjid Agung Miftahul Huda (Semingkir) yang muat hingga 3000 jemaah, sementara jalan yang terkenal adalah Jalan Sudagaran yang sekarang berganti menjadi jalan Cendrawasih, jalan ini dulu di huni para pedagang besar / juragan pasar yang menguasai pasar ke selatan hingga Cilacap, ke utara hingga Banyumas, ke barat hingga Cipari (Banjar) dan ke timur hingga Kebumen (1980-2000). Potensi ekonomi yang potensial yang belum tergarap serius adalah perikanan darat, peternakan, industri tahu, tempe, batik dan industri kreatif. sementara ekonomi yang sudah tergarap adalah kuliner, perdagangan pasar, perumahan, bank perkreditan dan TKI. Kepala desa yang diingat pernah memimpin Desa Bajing (atau Bajing Kulon) adalah: Saryono (2014 - 2019), Soepomo, Supangat, Effendi dan Harjo Oetomo (written by awim haryanto)
156695
https://id.wikipedia.org/wiki/Wonorejo%2C%20Guntur%2C%20Demak
Wonorejo, Guntur, Demak
Wonorejo adalah desa di kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156696
https://id.wikipedia.org/wiki/Buntu%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Buntu, Kroya, Cilacap
Buntu adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Terbagi dalam tiga dusun yaitu Dusun Bangsa, Dusun Situmang, dan Dusun Buntu yang terbagi dalam empat RW.
156697
https://id.wikipedia.org/wiki/Bandungrejo%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Bandungrejo, Karanganyar, Demak
Bandungrejo adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Desa yang ditopang dengan 1 dukuh, yakni dukuh nglampok sebagian besar pekerjaan penduduknya adalah petani. Dengan mengembangkan hasil pertanianya ini penduduk desa Bandungrejo sudah di tingkat standar kemapanan. Selain itu banyak warganya yang bekerja sebagai buruh / karyawan perusahaan swasta di sekitar desa tersebut, bahkan luar kota dan luar negeri. Kemegahan arsitektur Masjid Jami' "Baitul Muttaqin" menjadi daya tarik wisatawan luar daerah, dan sebagai simbol Religius masyarakat Desa Bandungrejo. Terbukti makin meningkatnya jamaah baik dalam sholat 5 waktu dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya naka tak heran jikalau Masjid tersebut selalu ramai tiap harinya. Selain keindahan dan kemegahan bangunan masjidnya, Desa ini juga terkenal dengan kesenian tradisional Barongan, dan Bandungrejo merupakan salah satu desa yang tetap menjaga kelestarian kesenian tradisional tersebut. Sistem pertanian TUMPANG SARI mulai berkembang sangat baik di desa ini dengan tanaman BAWANG MERAH sebagai komoditas andalan. Organisasi kepemudaan di desa Bandungrejo ini juga sangat aktif dan sering mendapatkan berbagai penghargaan, diantaranya dari berbagai ajang kegiatan baik dibidang olahraga dan kegiatan kepemudaan lainnya. Dari berbagi macam kegiatan olahraga, Bolla Volly merupakan olaraga tervaforit di desa ini, terbukti dengan seringnya diadakan tournamen-tournamen Bolla Volly yang melibatkan Club-club ternama di Jawa Tengah bahkan Pemain-pemain club Nasional pernah meramaikan tournamen tersebut. Selain organisasi kepemudaan, Organisasi keagamaan dan organisasi Perempuan / kewanitaan juga berjalan dengan baik di desa ini. NU (Nahdlotul Ulama) adalah organisasi keagamaan yang mendominasi, karena mayoritas penduduk desa Bandungrejo adalah muslim Ahlussunah Waljama'ah yang terhimpun dalam satu wadah organisasi NU. PKK adalah organisasi perempuan / kewanitaan yang masih aktif dan berjalan dengan keanggotaan mayoritas ibu-ibu dan aktivis perempuan, serta Fatayat NU adalah organisasi keagamaan / perempuan yang masih aktif dan terus berkembang di desa ini dengan banyaknya Jam'iyah rutin ibu-ibu yang di pimpin dan dibina langsung oleh Kepala Desa Bandungrejo Ibu Mustiah, S.Ag
156698
https://id.wikipedia.org/wiki/Gentasari%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Gentasari, Kroya, Cilacap
Desa Gentasari terletak di Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini merupakan salah satu lumbung padi di Kabupaten Cilacap. Sebagian besar penduduknya menanam padi di area persawahan, menanam palawija di pekarangan, dan memproduksi sejumlah produk olahan pangan. Di era 1990-an, Desa Gentasari dikenal sebagai sentra penghasil jamu tradisional. Keberadaan produksi jamu mampu menggerakkan ekonomi masyarakat sehingga sejumlah pelaku bisnis hidup berkecukupan dan sejahtera. Popularitas jamu asal Gentasari mampu menembus pasar nasional dan internasional. Di desa ini terdapat Museum Soesilo Soedarman. Fasilitas pendidikan di Gentasari antara lain adalah SMP Negeri 4 Kroya dan SMA Negeri 2 Kroya. Terdapat juga terdapat fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Kroya II. Jarak ke ibu kota kecamatan Kroya) kurang lebih 7 km, yang dapat ditempuh dengan kendaraan umum angkutan pedesaan ataupun kendaraan pribadi. Di Gentasari juga terdapat Museum Soesilo Soedarman yang dahulu merupakan kediaman dari kakek dari Soesilo Soedarman, Eyang Dipakarsa.
156699
https://id.wikipedia.org/wiki/Cangkring%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Cangkring, Karanganyar, Demak
Cangkring adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156700
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangmangu%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Karangmangu, Kroya, Cilacap
Karangmangu adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156701
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangturi%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Karangturi, Kroya, Cilacap
Karangturi adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156702
https://id.wikipedia.org/wiki/Cangkring%20Rembang%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Cangkring Rembang, Karanganyar, Demak
Cangkringrembang adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Cangkring Rembang adalah desa yang letaknya berdekatan dengan Desa Wonoketingal dan Desa Cangkring Pos. Mayoritas penduduknya sebagian besar memeluk agama Islam, mata pencaharian utama penduduk Desa Cangkring Rembang ialah bercocok tanam.karena hampir 90% penduduknya bertani dan 10% kerja di luar kota. Desa Cangkring rembang wilayahnya terbagi 3 wilayah yaitu Dukuh Kuwaraan,Dukuh Wonorenggo dan Cangkringrembang namun pusat pemerintahannya ada di Desa Cangkringrembang yang beralamatkan di RT 05 RW 03. Kegiatan pemuda-pemudi di Desa Cangkringrembang sangatlah positif kegiatan organisasi-organisasi kepemudaan di Desa Cangkringrembang yang dibawah wadah naungan Karang Taruna "Remaja Sakti" telah membantu sedikit banyaknya program kerja dari pemerintah Desa khususnya di bidang kepemudaan,sebab pada kepemimpinan kepala desa mempunyai inisiatif untuk membangun desa dari material dan in material sebenanya sumber daya manusia di Desa Cangkringrembang sangat potensial karena hampir 90% penduduknya sudah mengenyam pendidikan.
156704
https://id.wikipedia.org/wiki/Jatirejo%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Jatirejo, Karanganyar, Demak
Jatirejo adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Jatirejo terbagi menjadi 2 dusun, yaitu dusun Ngampel dan dusun Jati.
156705
https://id.wikipedia.org/wiki/Kroya%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Kroya, Kroya, Cilacap
Kroya adalah kota kecamatan di kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Di wilayah inilah pusat pemerintahan kecamatan Kroya berada. Meskipun hanya merupakan ibu kota kecamatan, berbagai sarana publik untuk tingkat kodya maupun dati 2 juga berada di kota ini.
156706
https://id.wikipedia.org/wiki/Karanganyar%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Karanganyar, Karanganyar, Demak
Karanganyar adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156707
https://id.wikipedia.org/wiki/Mergawati%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Mergawati, Kroya, Cilacap
Desa Mergawati merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Kecamatan Kroya yang letaknya paling timur berbatasan dengan Kecamatan Binangun, Kecamatan Nusawungu dan Kabupaten Kebumen. Mempunyai keseluruhan luas wilayah 293, 84 (ha), dengan 141 (ha) lahan persawahan. Mergawati adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156708
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedungwaru%20Kidul%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Kedungwaru Kidul, Karanganyar, Demak
Kedungwaru Kidul adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156709
https://id.wikipedia.org/wiki/Mujur%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Mujur, Kroya, Cilacap
Mujur adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156710
https://id.wikipedia.org/wiki/Mujur%20Lor%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Mujur Lor, Kroya, Cilacap
Mujur Lor adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Mujur Lor adalah hasil dari pemekaran desa Mujur. Desa Mujur lor terdiri dari beberapa gerumbul (dusun), yaitu: Rawa seser, Tegalanyar, Pecangakan, Kranding, Pagakwungu, Gebang, Bangsa Tempel. Wilayah Mujur lor umumnya berada pada dataran rendah, yang terdiri dari sawah dan tanah kering. Luas sawah di desa Mujur Lor adalah 165,35 hektar, sedangkan luas tanah kering (pekarangan / pemukiman) adalah 94,96 hektar. Area persawahan di desa Mujur Lor dahulunya adalah merupakan daerah rawa-rawa, di samping itu ada beberapa sungai yang melewati wilayah Mujur Lor, oleh sebab itu pada musim hujan, beberapa wilayah di desa Mujur Lor sering dilanda banjir. Namun demikian, seringnya banjir tersebut juga membawa dampak positif yaitu suburnya tanah di wilayah desa Mujur Lor. Kesuburan tanah ini disebabkan air yang berasal dari wilayah pegunungan di sebelah utara desa Mujur Lor tidak hanya membawa air, tetapi juga membawa tanah yang subur (yang dalam bahasa jawa disebut "ladu"). Mayoritas penduduk Mujur Lor bekerja di bidang pertanian, dengan jumlah petani 863 orang dan buruh tani 468 orang. Penduduk yang bekerja di bidang perdagangan berjumlah 334 orang, yang bekerja dalam bidang bangunan berjumlah 176 orang, yang bekerja sebagai pengusaha berjumlah 83 orang, yang bekerja sebagai PNS/TNI/Polri sebanyak 17 orang, pensiunan berjumlah 19 orang, dan penduduk yang bekerja dalam bidang industri berjumlah 22 orang. Komoditas pertanian yang utama di desa Mujur Lor adalah padi, dengan jumlah produksi (menurut data BPS tahun 2018) adalah 2.450 ton. Komoditas selanjutnya adalah kelapa, dengan jumlah 8.000 pohon. Pada masa perjuangan kemerdekaan, Mujur Lor memainkan peran penting. Mujur Lor merupakan basis perlawanan terhadap penjajah Belanda maupun Jepang. Wilayah basis perlawanan terhadap penjajahan di Mujur Lor berada di dusun Tegalanyar, dengan tokoh penggeraknya adalah K.H. Asy'ari. K.H. Asy'ari merupakan anggota Syarikat Islam (SI), dan setelah tahun 1938 K.H. Asy'ari bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan memprakarsai berdirinya NU Cabang Cilacap bersama dengan K.H. Adzkiya, dan K.H. Mungawam. Pada masa peperangan kemerdekaan melawan tentara Belanda, Tegalanyar Mujur Lor merupakan markaz bagi para gerilyawan, baik dari unsur Hizbullah, Sabilillah, maupun Peta. Oleh sebab itu, pada saat Jendral Sudirman bertugas sebagai Sudanco Peta di wilayah Kroya, Jendral Sudirman sering berkunjung ke Tegalanyar Mujur Lor menemui K.H. Asy'ari selaku penasehat Hizbullah kabupaten Cilacap. Dusun Tegalanyar Mujur Lor ini pernah diserang oleh tentara NICA dan dibumihanguskan oleh tentara Belanda tersebut.
156711
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedungwaru%20Lor%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Kedungwaru Lor, Karanganyar, Demak
Kedungwaru Lor adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah. Mayoritas penduduk adalah seorang Muslim dimana kebanyakan mata pencahariannya adalah penggarap sawah atau merantau. Sejarah Berawal dari tahun 1800 an terdapat suatu wilayah di tepi sungai yang luas tepatnya sekarang sungai Serang , wilayah tersebut dijadikan tempat singgah kapal-kapal. Pada saat itu wilayah tersebut dikenal sebagai jepaten, yang dipimpin oleh seorang lurah yang bernama, Pathet pager godhi wongso. Pada suatu hari datanglah seorang pendekar wanita yang bernama Nyi Mentrik, seorang pasukan Diponegoro yang melarikan diri naik kuda menyusuri tepi sungai serang sampailah dia di daerah Jepaten. Karena Ki Citra mencarinya menggunakan perahu kemudian Ki Citra bertemu dengan Nyi Mentrik di Jepaten. Keduanya memutuskan untuk tinggal di jepaten, dan menjadi tokoh masyarakat, Ki Citra sendiri di angkat menjadi Demang oleh lurah Jepaten dengan gelar Ki Demang Palang Mangun Yudo. Suatu ketika kayu yang digunakan sebagai tambatan Kapal Ambral, sehingga mengakibatkan seekor buaya terjepit. Kemudian buaya tersebut di tolong oleh Ki Citra, Nyi Mentrik dan Lurah Pathet Pager. Berdasarkan peristiwa tersebut daerah Jepaten berganti nama menjadi Kedungwaru, diambil dari tempat sarang buaya tersebut Kedung dan kayu tambatan Kapal terbuat dari pohon waru yang berada di sebelah Utara / Lor di namailah Kedungwaru Lor. Dari sejarah tersebut masih tersisa puing puing Pemakaman zaman itu Sejarah Desa
156712
https://id.wikipedia.org/wiki/Pekuncen%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Pekuncen, Kroya, Cilacap
Pekuncen adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156713
https://id.wikipedia.org/wiki/Pesanggrahan%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Pesanggrahan, Kroya, Cilacap
Pesanggrahan adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa pesanggrahan terdiri dari 2 dusun, yaitu dusun pesanggrahan dan dusun dukuh. Batas Wilayah Sebelah Barat berbatasan dengan desa Pekuncen, Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Karang Turi, Sebelah Timur berbatasan dengan desa Karang Mangu, sebelah Utara berbatasan dengan desa kroya, Mata Pencaharian Mayoritas mata pencaharian dari penduduk desa Pesnggrahan adalah sebagai petani dan pedagang, sisanya sebagai pegawai negeri dan sebagai pekerja dikota, seperti Bandung,Jakarta, dan ada sebagian kecil yang bekerja sebagai buruh migran di luarnegeri. Masalah Yang dihadapi Beberapa Permasalahan utama yang ada di desa Pesanggrahan adalah masalah irigasi dan Modal, masalah irigasi menjadi masalah yang penting karena pertanian merupakan sumber pancaharian sebagian besar masyarakat pesanggrahan, sementara seluruh sawah yang ada di Desa Pesanggrahan adalah sawah tadah hujan, sehingga jika terjadi kemarau panjang akan terjadi musim paceklik Agama dan Kepercayaan Sebagian besar masyarakat pesanggrahan Beragama islam, terdapat dua kelompok islam di desa pesanggrahan, yaitu islam abangan yang menganut kepercayaan kejawen, dan kaum santri yang mengamalkan ajaran islam sesuai syariat, 90% masyarakat pesanggrahan menganut kepercayaan kejawen tersebut, sementara penduduk non islam hanya sekitar 0.5% saja. Ritual Keagamaan Didesa pesanggrahan terdapat ritual perlon, Perlon dilakukan pada hari atau bulan tertentu yang dianggap istimewa, musalnya bulan rajab, maulud, dan syaban. Namun dari semua ritual perlon yang dilakukan, ritual perlon bulan bulan syaban atau diesbut bulan ruwah oleh masyarakat jawa menjadi ritual tahunan terbesar, ritual ini disebut juga Ritual SADRAN, dimana semua warga kejawen akan menggelar selamatan untuk menyambut datangnya bulan puasa, dengan mendoakan leluhur desa pesanggrahan dan kerabat yang telah meninggal Kesenian BUNCIS adalah kesenian kebanggan warga Desa Pesanggrahan, kesenian buncis merupakan seni tari yang penampilan luarnya tampak perpaduan antara seni budaya jawa,Sunda, Betawi, Dan dayak. Kesenian ini merupakan seni tari dengan menggunakan lagu bahasa jawa, dengan dilengkapi alat musik angklung yang menjadi ciri khas musik Sunda, selain itu para penari juga dilengkapi panah dan topi bulu layaknya orang Dayak, Buncis ini juga dilengkapi 2 buah orang - orangan besar yang menggambarkan sosok pria dan wanita layaknya ONDEL - ONDEL khas Betawi, kesenian buncis ini sudah melalanglang buana ke berbabagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah tampil di Festival BUDAYA di Bali EBEG Ebeg juga merupakan salah satu kesenian yang ada di desa Pesanggrahan, Ebeg adalah seni tari dimana para penarinya menggunakan Kuda kepang dalam pertunjukannya, EBEG dikenal masyarakat luas dengan sebutan Kuda Lumping, kesenian EBEG Pesanggrahan hampir mirip dengan kesenian Jathilan Dari Jogjakarta, bedanya adalah kuda kepang yang digunakan lebih besar dibandingkan kuda kepang Jathilan Jogjakarta dan sekitarnya
156714
https://id.wikipedia.org/wiki/Pucung%20Kidul%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Pucung Kidul, Kroya, Cilacap
Pucung Kidul adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156715
https://id.wikipedia.org/wiki/Pucung%20Lor%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Pucung Lor, Kroya, Cilacap
Pucung Lor adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156716
https://id.wikipedia.org/wiki/Sikampuh%2C%20Kroya%2C%20Cilacap
Sikampuh, Kroya, Cilacap
Sikampuh adalah desa di Kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156717
https://id.wikipedia.org/wiki/Bener%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Bener, Majenang, Cilacap
Bener adalah sebuah desa di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Bener berjarak sekira 4,8 Km berkendara dari pusat Kecamatan Majenang dan 81 Km dari pusat Kabupaten Cilacap. Desa Bener terletak di wilayah perbukitan dengan ketinggian antara 60-400 meter di atas permukaan air laut. Terdapat 3 sungai di Desa Bener, yaitu Sungai Cijalu, Sungai Cileleung dan Sungai Cilopadang. Pembagian wilayah Desa Bener terdiri dari dusun: Babakan Cilomajang Cipasang Dawuan Klapanunggal Kutangsa Legoknyenang (yang terdiri dari 2 RW yaitu legoknyenang dan kubang) Simbar Solojambe Batas wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Geografi Desa Bener terletak di wilayah perbukitan dengan ketinggian antara 60-400 meter di atas permukaan air laut. Terdapat 3 sungai di Desa Bener, yaitu Sungai Cijalu di batas barat desa, Sungai Cileleung di tengah, dan Sungai Cilopadang dibatas sebelah timur. Desa Bener yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 26 - 33 derajat Celcius. Penduduk Bahasa yang di gunakan adalah penduduk Desa Bener umumnya adalah bahasa sunda campuran jawa. Sedangkan agama mayoritas adalah agama islam. Profesi penduduk Desa Bener umumnya adalah bertani di persawahan dan perkebunan serta sebagai peternak ayam dan ikan lele. Hasil panen pertanian unggulan penduduk Desa Bener diantaranya adalah padi, timun, kacang panjang. daun singkong, singkong, rambutan, mangga, manggis, salak, durian, langsa, duku, jengkol dan petai. Komoditas kelapa juga banyak dijumpai di wilayah ini.Juga banyak komoditas peternakan seperti ayam pedaging dan petelur. Pendidikan Di Desa Bener terdapat 3 Sekolah Dasar: SD Negeri 1 Bener SD Negeri 2 Bener SD Negeri 3 Bener Potensi Wisata Di Desa Bener terdapat potensi wisata berupa air terjun atau curug yaitu curug Curug Go'ong. Selain sebagai wisata masyarakat setempat, curug ini juga digunakan sebagai sumber irigasi bagi lahan pertanian di sekitarnya.
156718
https://id.wikipedia.org/wiki/Boja%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Boja, Majenang, Cilacap
Boja adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Boja berjarak 7,2 Km berkendara ke utara dari pusat pemerintahan kecamatan Majenang dan berjarak 80 Km dari pusat Kabupaten Cilacap. Desa Boja berada di perbukitan dengan aliran Sungai Cileumeuh yang membelah desa. Desa Boja juga dilintasi jalan alternativ provinsi yang menghubungan Salem - Majenang. Pembagian wilayah Desa Boja terdiri dari dusun: Boja Cibungkul Cimencok Citangkil Jero Tengah Parigi Pelag Walahir Batas Wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
156719
https://id.wikipedia.org/wiki/Cibeunying%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Cibeunying, Majenang, Cilacap
Cibeunying merupakan desa yang ramai di wilayah kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Cibeunying terdiri dari dusun: Babakan Cibeunying Cigaru Cijeungjing Cikadu Jaringao Nagari Tarukahan Batas Desa Utara: Salebu Selatan: Pahonjean,Salebu Barat: Salebu Timur: Jenang , Mulyadadi , Pahonjean Fasilitas Pendidikan TK Miftahul Huda RA As-Sa'idiyah SDN Cibeunying 01 SDN Cibeunying 02 SDN Cibeunying 03 SDN Cibeunying 04 SDN Cibeunying 05 MI Pesantren Pembangunan Cibeunying MTs Pesantren Pembangunan Cigaru MA Negeri 2 Cilacap MA Pesantren Pembangunan Majenang SMA Negeri Majenang SMK Diponegoro Majenang STAIS Majenang Pondok Pesantren Ponpes Miftahul Huda Cigaru 1 Ponpes Miftahul Anwar Cigaru 2 Ponpes As-Sa'idiyah Babakan Komplek Al hidayah (Kyai. Abdurrohman Zain)
156720
https://id.wikipedia.org/wiki/Cilopadang%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Cilopadang, Majenang, Cilacap
Cilopadang adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Cilopadang terdiri dari dusun: Cileumeuh Cileumeuh Timur Cipabeasan Pakuaji Sokajadi Statiran Winong Benda JambeSewu
156721
https://id.wikipedia.org/wiki/Jenang%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Jenang, Majenang, Cilacap
Jenang adalah sebuah desa di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Jenang terdiri dari 11 Dusun yaitu : Lampeng Ciselong Losari Pisangan Jenang Utara Ciseda Jenang Selatan Kebon Kelapa Cipancur Cigobang Margasari
156722
https://id.wikipedia.org/wiki/Mulyadadi%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Mulyadadi, Majenang, Cilacap
Mulyadadi adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Mulyadadi terdiri dari dusun: Karanganyar Muara Mulyadadi Mulyasari Purwodadi Sejarah Desa ini sebelumnya adalah bagian dari Desa Jenang, hingga pada 1983 wilayah Dusun Muara dan sekitarnya dimekarkan menjadi desa definitif tersendiri dengan nama Desa Mulyadadi. Geografi Desa Mulyadadi dialiri 3 sungai seperti Sungai Cijalu, Sungai Cilopadang dan Sungai Cikawung. Penduduk dan Sosial Kemasyarakatan Seperti umumnya pedesaan di Cilacap, warganya banyak yang merantau ke kota atau ke luar negeri menjadi pekerja migran. Selain itu penduduk yang lainnya bekerja mayoritas sebagai petani dan pedagang. Di desa ini memiliki 2 sekolah dasar negeri yang sudah cukup lama berdiri namun dirasa belum berpengaruh pada perkembangan sumber daya manusia di desa. Desa ini memiliki pondok pesantren yang diasuh Kyai Kodiran dan 4 masjid. Potensi Beberapa pusat kerajinan terdapat di wilayah Desa Mulyadadi seperti kerajinan bambu Pak Trimo yang membuat seruling, kursi, dan kerajinan lainnya dari bambu. Lalu ada tukang sepuh logam bernama Empu Ayat yang merupakan keturunan leluhurnya bernama Empu Sanukri. Selain itu terdapat Yono Charcoal yang membuat arang batok dan Workshop Lampu Novi yang membuat lampu-lampu LED dan neon. Untuk keperluan pertanian, desa ini juga dilengkapi dengan 2 bendungan permanen.
156723
https://id.wikipedia.org/wiki/Mulyasari%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Mulyasari, Majenang, Cilacap
Mulyasari adalah nama salah satu desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Mulyasari terdiri dari dusun: Kenangasari Perumnas Bojongsari Cempakasari Danasari Kawungsari Pakishaji Rejasari
156724
https://id.wikipedia.org/wiki/Padangjaya%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Padangjaya, Majenang, Cilacap
Padangjaya adalah dusun di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Padangjaya terdiri dari dusun: Benda Kulon* Bugelsari* Cigulingharjo* Jatiluhur* Jatimulya* Jatinegara* Kroya* Kutasari* Padangjaya* Berbatasan dengan desa Cilopadang Sebelah Timur desa Padangsari Sebelah Selatan Desa Boja sebelah Utara Dan desa Sindangsari sebelah Barat
156725
https://id.wikipedia.org/wiki/Padangsari%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Padangsari, Majenang, Cilacap
Padangsari adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Padangsari terdiri dari dusun: Banjarsari Gondosari Benda Asri Bendakulon Bendasari Purwasari Sumbersari
156726
https://id.wikipedia.org/wiki/Pahonjean%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Pahonjean, Majenang, Cilacap
Pahonjean adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Pahonjean terdiri dari dusun: Pakuncen 1 Ponjean 2 Sidomakmur 3 Bantarjaya 4 Bantarsari 5 Bantarpicung 6 Bantarreja 7 Bangunsari 8 Bangunharjo 9 Geblogan 10 Rawasari 11 Rawalo 12 Rawajaya 13 Rawadadi 14 Klepusari 15 Tegalreja 16 Bojongmeros 17
156727
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengadegan%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Pengadegan, Majenang, Cilacap
Pengadegan adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Pengadegan berjarak 10 Km berkendara dari pusat pemerintahan kecamatan Majenang dan 84 Km dari pusat Kabupaten Cilacap. Desa Pengadegan berada di wilayah perbukitan hingga ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan air laut. Sungai Cileumeuh mengalir sepanjang batas timur Desa Pengadegan sedangkan Sungai Cilopadang mengalir diwilayah bagian barat desa. Kepala desa disana adalah Toto Sugianto. Batas Wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Pembagian Wilayah Dusun Babakan Dusun Ciakar Dusun Cibebelik Dusun Cipicung Dusun Citangkil Dusun Kadununggal Dusun Menganti
156728
https://id.wikipedia.org/wiki/Sadabumi%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Sadabumi, Majenang, Cilacap
Sadabumi adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Sadabumi terdiri dari dusun: Binuang Cigintung Cigombong Cikupa Ciledug Kalangsari Rambutpala Sadabumi Sindangraja
156729
https://id.wikipedia.org/wiki/Ketanjung%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Ketanjung, Karanganyar, Demak
Ketanjung adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156730
https://id.wikipedia.org/wiki/Sadahayu%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Sadahayu, Majenang, Cilacap
Sadahayu adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
156731
https://id.wikipedia.org/wiki/Kotakan%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Kotakan, Karanganyar, Demak
Kotakan adalah Desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156732
https://id.wikipedia.org/wiki/Salebu%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Salebu, Majenang, Cilacap
Salebu adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Salebu hanya berjarak 3 Km dari pusat pemerintahan kecamatan Majenang atau 80,6 Km berkendara dari pusat Cilacap. Sebagian besar wilayah Desa Salebu merupakan perbukitan dan hanya sedikit dataran rendah dibagian selatan. Sungai Ciglagah mengalir membelah desa dari Gunung Cendana ke Sungai Cijalu. Batas Wilayah Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: Sejarah Sejarah mencatat awal berdirinya Desa Salebu, empat tahun sebelum lahirnya Kabupaten Cilacap yaitu 21 Maret 1856. Desa Salebu sudah memiliki pemerintahan pribumi sendiri yaitu pada tahun 1852 dengan Ki Lurah ( kuwu ) H. Ibrahim yang memimpin Desa Salebu. Warga Salebu masih ada keturunan dari trah kerajaan Dayeuh Luhur (th 1475-1831). Pada mulanaya warga Desa Salebu hanya terdapat sepuluh rumah penduduk. Ketika Perang Diponegoro terjadi kurun waktu tahun 1825-1830 semua rumah terbakar habis menjadi lebu (abu) kemudian oleh Ki Hajar Sakti yang tidak lain adalah Surandika yang masih keturunan bupati terakhir Kabupaten Dayeuh Luhur Raden tumenggung Prawiranegara, memberi nama padukuhan tersebut dengan nama Salebu. Sejak itu Padukuhan salebu yang lokasinya sangat strategis dan memiliki kekayaan alam yang melimpah menjadi tujuan utama warga Dayeuh Luhur mencari penghidupan baru dan menetap manjadi penduduk setempat. Hingga pada akhirnya Padukuhan Salebu menjadi sebuah desa yang ramai dan memiliki sebuah padepokan di Gunung Padang sebagai pusat pertumbuhan budaya Sunda dari Jawa yang diberi nama Padepokan Cendana, Ini ditandai dengan adanya patung sapi dan batu yang menunjukan bahwa Padepokan Cendana merupakan peninggalan zaman Hindu. Keramat Cendana Gunung Padang menyampan banyak misteri masa lalu, ini ditandai dengan peninggalan-peninggalan masa lalu seperti: Batu Babahanan Batu Balai Desa (Pendopo) Batu Bedil Batu Ranjang Batu Tropong Air Terjun Gua (Liang Biuk) Patung Sapi Sendang Suci (Pancoran) Kepemimpinan Adapun orang-orang yang pernah menjabat sebagai Lurah (Kepala Desa) Salebu adalah sebagai berikut: Tahun 1852 - 1895 H. Ibrahim Tahun 1896 - 1938 H. Sukhemi Tahun 1939 - 1944 Abdul Ghofur Tahun 1945 - 1948 Noto Diwiryo Tahun 1950 - 1966 S. Sujangi Tahun 1968 - 1972 ME. Thohirin Tahun 1972 - 1984 Rijoni Ujang Tahun 1985 - 1986 Mangudin Tahun 1987 - 1993 M. Nuh Nawawi Tahun 1994 - 2006 Munawar Tahun 2007 - 2012 Khozan Akhmad Tahun 2013 - 2018 Munawar Tahun 2019 - skrg Agus Fauzi
156733
https://id.wikipedia.org/wiki/Ngaluran%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Ngaluran, Karanganyar, Demak
Ngaluran adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156734
https://id.wikipedia.org/wiki/Sepatnunggal%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Sepatnunggal, Majenang, Cilacap
Sepatnunggal adalah desa di Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Desa Sadahayu di sebelah utara, Desa Pengadegan di sebelah timur, Desa Bener di sebelah selatan dan Desa Cibeunying di sebelah barat. Keadaan geografis Sepatnunggal adalah daerah pegunungan yang terdiri dari perbukitan kecil (dengan kemiringan landai sampai terjal) yang membujur dari Utara ke Selatan yang merupakan lereng dari pegunungan Kendeng. Berada pada ketinggin kira-kira 100–500 m di atas permukaan laut. Di Kanan dan Kiri bukit memancar beberapa mata air yang jernih. Tanahnya subur dan hampir 100% merupakan tanah pertanian rakyat. Ada Bukit yang sangat indah yang bentuknya menyerupai punden berundak, namanya "Pasir Ekek" (dalam Bahasa Indonsia = "Bukit Betet")--tidak diketahui asal usul penamaannya. Letaknya persis di tengah-tengah desa, bentuknya seperti punggung kuda, diapit dua Sungai / Kali. Bila—dari sini—memandang ke arah Utara tampak Gugusan Pegunungan Kendeng; ke arah Barat tampak atas Puncak Gunung Padang (sebagian menyebutnya "Gunung Cendana") yang kadang berkabut dan ditutupi awan dan tampak bawah daerah aliran sungai (das) Cijalu yang lebar meliuk-liuk dari Utara ke Selatan (sungguh menakjubkan); ke arah Timur tampat tersusun rapi barisan bukit-bukit yang dikahiri dengan Puncak Gunung Slamet; ke arah Selatan dihiasi hamparan sawah dan dataran rendah. Di Puncak Bukit ini sangat strategis bila dibangun "BTS" untuk layanan telekomunikasi wireless. Di bagian Selatan ada lembah subur dan indah yang landai luasnya kurang lebih 20 ha yang berupa persawahan dan perkampungan, sebelah Baratnya dilalui sungai Cijalu yang berarus deras (bermata air di Gunung Padontelu / Pojok Tiga), yang airnya digunakan untuk irgasi. Dari persawahan di lembah inilah sebagian besar penduduk desa memanen padi. Dicurigai lembah ini sebagai "Lokasi Yang Dilindungi" (oleh Mahluk Ghaib / Jin) dengan pusatnya di "Kampung Larangan", "Kampung Dana Warih" dan Kampung Wangen" yang disangga oleh kampung-kampung lain yaiut: Utara "Kampung Babakan, Selatan "Kampung Leuwi Panjang" dan "Kampung Kutangsa". Tandanya adalah: bila pendatang berbuat tidak baik di daerah ini, maka ia hanya bisa pulang setelah tertangkap; dan bila penduduk asli yang berbuat jahat sehingga mencemarkan nama baik penduduk kampung, maka disadari atau tidak ia akan "dijauhkan" atau "menjauh dengan sendirinya". Semoga benar. Sepatnunggal merupakan jalur strategis karena dilalui jalan utama yang menghubungkan beberapa desa di atasnya (Sadahayu, Sadabumi, Pangadegan dan Cibeunying). Banyak mata air sehingga hampir sepanjang tahun tahun tidak kekurangan air bersih. Penduduk Penduduk asli desa Sepatnunggal adalah keturunan Sunda / berbicara Bahasa Sunda, kalau ditarik ke belakang mungkin ada hubungannya dengan Kerajaan Galuh Wiwitan yang wilayahnya terbentang dari Gunung Ungaran di sebelah Timur sampai dengan Sungai Pamanukan di sebelah Barat. Hal mungkin bisa dilihat dari peninggalan-peninggalan arkelologis berupa "Kuburan / Pasarean Kuno" yang banyak ditemui di desa ini yang nama-namanya mengacu kepada "Nama-nama Orang Sunda Kuno" yang umumnya diawali kata "Mbah" atau "Wangsa" dan diakhiri kata "Kerta / Karta" atau "Witana". Ada sedikit keturunan Jawa sebagai pendatang untuk mencari nafkah atau karena menikah dengan penduduk asli. Bahasa sehari-hari (Bahasa Ibu) mereka adalah Bahasa Sunda dengan logat agak kasar dan banyak kosakata yang berbeda(dibanding dengan Bahasa Sunda Tasik Malaya atau Garut). Tidak ada yang tahu sejak kapan dan kenapa terjadi perbedaan berbahasa Sunda di daerah ini dengan daerah Kota-kota di Jawa Bagian Barat. Dan perlu diketahui bahwa—mungkin agak aneh—di setiap desa yang sekadar bertetanggapun mempunyai logatnya masing-masing. Sampai dengan tahun 1970-an masyarakat wilayah ini bisa dibilang sangat terisolasi karena akses menunju ke kota kecamatan (Majenang) sangat sulit (jalan tanah sempit, terjal dan licin bila hujan) yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki hampir selama 3,5 jam. Baru pada tahun 1980-an jalan yang menghubungkan desa Sepatnunggal dengan Kec. Majenang dilebar dan diaspal. Kebudayaan dan kepercayaan Dalam segi budaya khususnya di bidang seni musik dan suara lebih banyak megadop budaya Sunda, seperti wayang Golek, Reog Sunda (ngabodor) dan Jaipongan. Tradisi masyarakat dalam berpakaian dan "ritual hajatan" untuk meramaikan/merayakan dalam rangka perkawinan atau "sunatan" masih dilakukan secara "adat Sunda". Walaupun hampir semuanya mengaku muslim tetapi dalam ritual keagamaan dan adat, masyarakat masih banyak dipengaruhi oleh Budaya Hindu, seperti membuat sesaji dan masih kuatnya paham animistis dan dinamistis. Adalah biasa bagi sebagian mereka bila ziarah kubur melakukan pembakaran kemenyan, membawa sesaji dan menyampaikan suatu permintaan kepada "Ahli Kubur" layaknya minta kepada Tuhan. Dalam peristiwa adat pelaksanaannya masih dipimpin oleh "Kokolot" (Pemangku Adat). Dan untuk Lokasi tertentu yang dikeramatkan selalu ada "Juru Kunci"-nya. Sebagian besar anak muda sudah mulai meninggalkan upacara-upacara adat, dan berpikir lebih rasional dalam memandang dan memilih yang dianggap sakral. Ada beberapa musholla (disebutnya "Langgar") tetapi sedikit jama'ahnya untuk berjama'ah "salat lima waktu" dan sampai tahun 1980-an hampir semua penduduk tidak melakukan Rukun Islam, kecuali membaca "Syahadat" (atas tuntunan penghulu nikah) saat akan akan melakukan pernikahan. Setelah tahun 1980an ada da'wah yang dilakukan oleh penduduk asli (yang telah belajar di pesantren) dan ada pula yang dilakukan oleh para pendatang (biasanya guru agama Islam di sekolah dasar), dan sejak itu sebgian penduduk mulai melaksanakan Salat dan Puasa Ramadhan. Di beberapa Musholla—saat ini sudah berstatus Masjid Jami—sudah didirikan Shalat Jum'at. Sejak tahun 2000-an M sebagian besar penduduk sudah menjalankan Rukun Islam, bahkan sudah ada yang melaksanakan Haji. Perekonomoian Perekonomian penduduk sebagian besar tergantung kepada hasil pertanian dan perkebunan. Hasil bertandian andalan adalah padi atau bersawah, sedangkan untuk hasil perkebunan andalan adalah perkebunan kayu albi (albasiah) selain itu juga banyak masyarakat yang beternak kambing, ayam dan sapi. Tapi sayang cara beternak belum dikelola secara professional dengan visi yang jelas, masih dilakukan secara otodidak dan biasanya hanya sampingan saja. Tingkat kesejahteraan, sebagian besar penduduk masih dalam katagori miskin (ekonomi lemah) sebagai buruh tani. Hanya sedikit yang tergolong ekonomi mampu / kuat. Ada sidikit yang membuka toko / warung. Sebagian kecil dari mereka memperoleh penghasilan dari gaji sebagai pegawai negeri dan pegawai swasta. Sebagai pegawai negeri, nenjadi Guru dan Tenaga Kesehatan paling banyak diminati. Sebagai pegawai swasta, biasanya mereka menjadi karyawan toko / pabrik di kota-kota besar. Walaupun ada yang bekerja sebagai tenaga profesi (seperti Notaris / Dosen), tetapi jumlahnya hanya hitungan jari. Pendidikan Di antara desa-desa yang berada di pegunungan, desa Sepatnunggal dalam bidang pendidikan adalah yang paling maju. Anak Usia Sekolah desa ini paling banyak melanjutkan ke pendidikan tingkat lanjutan / menengah di banding desa sekitarnya. Desa ini memiliki 2 (dua) sekolah Dasar Negeri, 1 (satu) SMP Negeri 4 Majenang (Letaknya persis bersebelahan dengan kantor kepaladesa Sepatnunggal), sedangkan untuk melanjutkan sekolah ke SMA harus di kota Majenang, atau biasa juga ke kota lain seperti, Banjar, Tasikmalaya, Bandung, Purwokerto, Cilacap, atau bahkan ke Yogyakarta dan Semarang. Dari desa ini (sejak tahun 1980an) sudah ada yang meneruskan pendidikan di perguruan tinggi, bahkan ada yang sampai jenjang S2 dan sejak tahun 2000-an sudah ada yang menyelesaikan pendidikan S3 di Jepang. Tokoh-tokoh Desa Yang dimaksud "tokoh desa" di sini adalah warga desa Sepatnunggal yang berpengaruh terhadap masyarakat desanya (tidak termasuk mereka yang berpengaruh di luar desa Sepatnunggal, walau mereka berasal dari Sepatnunggal). Dalam hal apa berpengaruhnya, tentunya setiap tokoh berpengaruh dalam hal yang bereda-beda. Bisa disebutkan antara lain: Kepala Desa, namun di sini hanya dari genera terakhir. Mereka itu antara lain: Sastro Suharyo (.... sd. 1986), Cartam Sumanto (1986 sd. 2002), Syahrudin Cahyanto (2002 sd. 2010), Rahmat Suseno (2010 sd. sekarang). Tokoh bidang pendidikan: Wara Sudarma, Suaeb, Raskim, Sakid Nurudin, Tarsono, Kamsir, Anto Sudarno, Tarim, Tasuki. Tokoh bidang Agama: Kyai Muhammad Dasto, Kyai Muhammad Ihsan, Warto Joko Budiono. Tokoh bidang beladiri: Hartono, Sudiyarto, Suwaryo. Tokoh bidang pertanian/peternakan: Sukarto (perikanan), Sutardjo (pertanian), Sukandi (pertanian), Wara (perikanan), Juheri (pertanian). Tokoh bidang perdagangan: Suharma, H. Notoprayitno, Hj. Daminah, Rustam Efendi, Cita, Sigit, Didi.
156735
https://id.wikipedia.org/wiki/Ngemplik%20Wetan%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Ngemplik Wetan, Karanganyar, Demak
Ngemplik Wetan adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156736
https://id.wikipedia.org/wiki/Sindangsari%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Sindangsari, Majenang, Cilacap
Sindangsari adalah dusun di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Geografi Demografi Tokoh Terkenal Fardan Fauzan, anggota DPR RI 2009-2014, politisi Partai Demokrat, anak dari Bapak Komjen Pol (Purn) Dr. K. H. Nurfaizi Soewandi, MM. Alm.H.Basuki Efendi, Tokoh Masyarakat Sindangsari (Kota Majenang), Anak dari KH.Al Moechdier, Ponakan dari Kapten Soewandi, Adik sepupu dari Komjen Pol (Purn) Dr. K. H. Nurfaizi Soewandi, MM, Sekaligus Om dari Fardan Fauzan. Alm.KH. Al Moechdier, Kyai, pejuang, tokoh agama,Bapak dari H.Basuki Effendi, Adik dari Bapaknya Komjen Pol (Purn) Dr. K. H. Nurfaizi Soewandi, MM yaitu Bapak Soewandi, sekaligus kakek dari Fardan Fauzan. Alm.Kapten Soewandi, Militer, Pejuang, Bapak dari Komjen Pol (Purn) Dr. K. H. Nurfaizi Soewandi, MM, Kakak dari KH.Al Moechdier,Pakde dari H.Basuki Efendi, sekaligus Kakek dari Fardan Fauzan. Komjen Pol (Purn) Dr. K. H. Nurfaizi Soewandi, MM, politisi, Mantan Kapolda Jawa Tengah, Mantan Kapolda Metro Jaya, Mantan Gubernur PTIK, Mantan Kabareskrim Mabes Polri,Ia adalah Komandan Korps Reserse pertama, dimana reserse menjadi korps tersendiri dalam organisasi Polri, seperti Korps Brimob, Mantan Kepala BNN, Mantan Ketua DPP partai Demokrat, Mengelola tambang batubara kalori rendah untuk supply indonesian power dan ekspor luarnegeri, CO-Host acara wanted antv kadangkala juga tampil di acara om farhan ANTV pada masa itu, Duta Besar Indonesia untuk Mesir 2012–2016, pengurus Yayasan Tazakka, Ia adalah Bapak dari Fardan Fauzan, Anak dari Kapten Soewandi, Ponakan dari KH. Al Moechdier, Sekaligus Kakak Sepupu dari H.Basuki Effendi. Alm.Kyai Imam Mahdy, kyai, tokoh agama, Bapak dari KH.Hizbullah Huda atau Gus Huda. KH.Hizbullah Huda ,S.H atau Gus Huda,ketua MWCNU Majenang, kyai, tokoh agama, anak sulung dari pasangan Kiai Imam Mahdy bin KH. Maqsudy dan Ibu Mahabbah Hidayah binti H. Zainuddun Darudy, Ia juga berjasa mengubah pusat prostitusi menjadi pesantren. Tatto Suwarto Pamuji, Bupati Cilacap 2012-2017 dan 2017-2022. Batas desa Sejarah Sindangsari Tinggal 4 yang Masih Dipakai, Air Mengalir Sepanjang Musim Nama Desa Sindangsari berasal dari kata sendang yang berarti mata air. Dan pada dasarnya, desa ini dulu kala dikelilingi puluhan sumber mata air yang bisa digunakan warga untuk berbagai keperluan. Sayang, jumlah mata air yang ada sudah jauh berkurang. Bahkan ada yang sengaja ditutup dengan tanah oleh pemilik lahan. Kisah Nyata/Kejadian Unik [Kisah Nyata] Warga Heboh: Mobil Ini Nyasar Di Kuburan Terpencil Setelah Antar Wanita Cantik Misteri Mobil Suzuki APV Nyasar Dekat Sebuah Kuburan Terpencil Setelah Antar Wanita Cantik Suatu saat di pagi hari akhir Oktober 2016 silam, warga desa Sindangsari, Cigolat, Majenang, Jawa Tengah, dikejutkan dengan adanya sebuah mobil misterius berwarna abu-abu dengan nomor polisi seri D, terjebak di tengah perkebunan terpencil tepat di tepi sebuah jalan kecil yang jauh dari keramaian. Setelah menyadarinya, seketika pemiliknya langsung lari pontang-panting dari mobil untuk meminta pertolongan kepada warga desa setempat. Tak ada jejak roda mobil-apv-nyasar-di-kuburan-majenang-02 Tak ditemukan jalur roda dan tumbuh-tumbuhan yang tepat berada di jalur roda tampak tidak kotor, patah atau rusak. Setelah warga berdatangan, mereka sadar ada kejanggalan, bahwa tak ada alur bekas roda mobil di belakangnya. Padahal keempat roda terlihat kotor oleh tanah merah. Warga yang diberitahu juga heran, bagaimana bisa sebuah mobil jenis Suzuki APV itu dapat nyasar ke sana. Selain jalanya kecil, pada sisi jalannya tempat mobil itu berhenti adalah tanah merah. Namun hingga terang pada pagi hari, tak ditemukan jejak ban mobil yang seharusnya pasti ada. Atau minimal terdapat tumbuhan yang telah dilewati oleh alur keempat roda, paling tidak tumbuhan-tunbuhan itu terlihat kotor, rebah, rusak atau patah. Tapi hal itu tidak ditemukan. Mengantar seorang wanita cantik Kejadian ini diposting di media sosial Facebook langsung dari teman korbannya, Ecko Yayah Rifah. Ia menulis dalam akunnya itu: Majenang 31 Oktober 2016, Pada pukul 02 pagi berawal dari sebuah Indomart sebelah timur SMP Diponegoro seorang pemuda berhenti sekedar ingin membeli minuman, tiba tiba kaca pintu mobil ada yg gedor-gedor. Setelah dibuka ternyata seorang cewek cantik yang minta diantar pulang ke rumahnya di daerah Cigolat Majenang. Maka tanpa basa-basi pun langsung meng-iya-kan dan langsung diantarkan.. mobil-apv-nyasar-di-kuburan-majenang-03 Mobil APV ini berawal dikendarai oleh pemuda dari sebuah Indomart di Majenang pada pukul 02 pagi untuk mengantarkan seorang wanita cantik yang kemudian menghilang di dekat sebuah kuburan persis di sebelah kiri mobil. Temannya itu juga menulis: Sesampainya di tempat yang dituju, maka tanpa berkata apa-apa cewek itu pun bergegas turun dari mobil.. sambil keheranan sang pemuda itu pun bergumam.. “Cepat temen ya tembe mudun wis ilang…” (Cepat benar ya, baru turun sudah hilang). Lalu sang pemuda itu penasaran pengin tahu dimana rumahnya.. setelah sang pemuda itu turun dari mobil… terkejutlah dia …, ternyata tempat yang dituju adalah sebuah Kuburan di daerah Cigolat.. Maka larilah sang pemuda itu terbirit birit… sampai gak sadar mobilnya berada jauh dari jalan… Sampai masuk ke dalam kuburan… persis di tepi jurang… Menurut saksi mata yang melihat kejadian tadi pagi pas derek mobil itu merasa heran. Sebab gak ada sama sekali bekas tapak ban.. Padahal lokasi itu semuanya tanah.. secara logika harusnya ada bekas jejak ban.. mobil-apv-nyasar-di-kuburan-majenang-05 Berita menghebohkan ini membuat warga setempat bersama pihak kepolisian berbondong-bondong ke TKP. Mobil berhenti di dekat sebuah kuburan Pada malam hari, korban sempat melihat adanya sebuah kuburan di sisi kiri mobilnya. Karena itulah ia lari pontang-panting setelah wanita cantik yang misterius itu tiba-tiba menghilang ditengah kegelapan. Hal itu lebih diketahui oleh korban dan juga warga pada saat pagi hari, dimana hari sudah terang, tampak sebuah kuburan lengkap dengan batu nisan, tampak tepat berada pada sisi kiri dari mobil, atau pada foto terlihat di sebelah kanan. Mobil Suzuki APV berplat nomor polisi seri D (Bandung) yang “menyatroni” kuburan di Majenang Jawa Tengah setelah mengantar wanita misterius yang diduga hantu cewek cantik itu, baru bisa diangkat ke jalan pada keesokan harinya sekitar pukul 7 pagi. (©IndoCropCircles.com / Ecko Yayah Rifah@Facebook) mobil-apv-nyasar-di-kuburan-majenang-004 Mobil APV warna abu-abu metalik berplat nomor D yang berhenti dibahu jalan kecil di tengah perkebunan. Persis di samping kirinya ada sebuah kuburan dengan batu nisan warna putih yang tampak terhalang oleh pohon pisang. Mobil ini tersesat ditengah malam, jauh dari keramaian, setelah supirnya mengantarkan wanita cantik yang kemudian minta turun tepat di samping kuburan itu lalu seketika menghilang. Tempat Peribadatan Masjid Taqwa Masjid Syaifurrohman Masjid Sabilul Huda Musshola Al-Falah Pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Mubarokah Sindang Sari Majenang (Drs. Musbihin). Pondok Pesantren El Bayan 2 Jl. Mawar No. 3 Sindangsari Rt Majenang (Mustaqimah Pamuji, Hj Ahmad Tahrir). Pondok Pesantren Al-mahdy, Tanjungsari, Sindangsari, Kec. Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Kiai Imam Mahdy bin KH Maqsudy,KH Hizbullah Huda atau Gus Huda). Pondok Pesantren Nur Sa'adah Sekolah Negeri SMAN 1 Majenang Sekolah Swasta Hotel/penginapan Hotel Borobudur Hotel permata Kost Tanjung Indah Kost Haji Basuki Hotel Homira Pusat perbelanjaan Laksana Baru Swalayan Toserba Yogya Laksana Boga Sarwadadi Sumber Urip Rumah makan/kuliner Kupat Tahu Hj.Sapen Mie Joedes Chunnil Seblak Hot Mba Des Makanan Khas Jenang Sale Pisang Temlek Mendoan Gembus Kluban Odading Rumah sakit/Pusat Kesehatan RSU Duta Mulya Bank Tempat Wisata Referensi https://radarbanyumas.disway.id/amp/26435/mengenal-sindangsari-desa-dengan-puluhan-sendang Asli Wong Majenang https://indocropcircles.wordpress.com/2016/12/08/misteri-mobil-nyasar-dekat-kuburan-terpencil-setelah-antar-wanita-cantik/ Pranala luar Info Majenang AsliWongMajenang Laksana Baru Swalayan. Situs Pribadi Tatto Suwarto Pamudji
156737
https://id.wikipedia.org/wiki/Tugu%20Lor%2C%20Karanganyar%2C%20Demak
Tugu Lor, Karanganyar, Demak
Tugu Lor adalah desa di kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
156738
https://id.wikipedia.org/wiki/Ujungbarang%2C%20Majenang%2C%20Cilacap
Ujungbarang, Majenang, Cilacap
Ujungbarang adalah desa di kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.desa ini terletak di sebelah utara kota kecamatan majenang berbatasan dengan kecamatan salem Kabupaten Brebes. Jarak dari ibu kota kecamatan sekitar 12 km,desa ujung barang berbatasan dengan desa sadabumi di sebelah barat, desa boja di sebelah selatan, desa banjaran di sebelah utara. Mayoritas penduduk desa ujung barang berprofesi sebagai petani, penyadap pinus dan sebagian pedagang. Bahasa keseharian yang digunakan adalah bahasa sunda. Di desa ujung barang terdiri dari beberapa dusun seperti cipancur, ujung barang , baregbeg, ciawar, dan lain lain. Terdapat masjid besar dan pondok pesantren bernama masjid hidayaturohman yang di asuh oleh kiyai taufikulmanan azhar.desa ini merupakan desa yang dilewati jalur alternatif yang menghubungkan jalur pantura dengan jalur selatan.