id
stringlengths 1
6
| url
stringlengths 31
157
| title
stringlengths 1
102
| text
stringlengths 4
243k
|
---|---|---|---|
156537
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Layansari%2C%20Gandrungmangu%2C%20Cilacap
|
Layansari, Gandrungmangu, Cilacap
|
Layansari adalah sebuah desa di kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Sebuah desa di sebelah barat kota cilacap, memiliki areal persawahan yang luas, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani padi, dan sebagian kecilnya petani sayuran. Akses untuk menuju desa tersebut tidaklah sulit, hanya berjarak lebih kurang 5Km dari Kota Kecamatan gandrungmangu, dan jalanya pun sudah di aspal. Batas- batas desa layansari meliputi, sebelah barat berbatasan dengan desa sidaurip, sebelah timur berbatasan dengan desa bantarsari, sebelah selatan berbatasan dengan desa gintungreja dan sebelah utara berbatasan langsung dengan desa gandrungmanis.
sa gandrunms.
Tahun 2016 pemerintah provinsi jawa tengah merencanakan pembangunan JJLS yang melintasi beberapa desa di wilayah kecamatan gandrungmangu. Dan salah satu bagian penting dari wilayah Desa layansari yaitu pasar kawasan desa ikut dalam jalur pembangunan Jalur tersebut. Hal ini kedepannya tentu akan menjadi harapan pembangunan ekonomi masyarakat desa layansari pada umumnya. Saat ini masalah yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan desa adalah bencana alam banjir tahunan yang belum bisa diatasi dengan baik. Hal ini berdampak pada pola kegiatan ekinomi masyarakat. Beberapa ruas jalan yang mudah rusak karena kondisi tanah yang kurang stabil sedangkan jalan desa layansari merupakan salah satu jalan penghubung utama dengan desa gintungreja.
|
156538
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Muktisari%2C%20Gandrungmangu%2C%20Cilacap
|
Muktisari, Gandrungmangu, Cilacap
|
Muktisari adalah sebuah desa di kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Ekonomi
Mayoritas mata pencaharian penduduk desa ini adalah petani. Muktisari memiliki lahan persawahan yang cukup luas, yang masih diolah dengan cara tradisional. Lahan persawahan yang ada merupakan sawah tadah hujan, yang itu artinya petani hanya dapat menanam padi pada musim penghujan.
Geografis
Batas-batas wilayah Desa Muktisari:
Utara: berbatasan dengan Desa: KARANGANYAR
Timur: berbatasan dengan Desa: KAMULYAN
Selatan: berbatasan dengan Desa: GANDRUNGMANGU
Barat: berbatasan dengan Desa: GANDRUNGMANGU
Website
Website Desa Muktisari
|
156539
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Morodemak%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Morodemak, Bonang, Demak
|
Morodemak adalah desa di kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Morodemak terletak di sebelah barat Demak yang bisa di tempuh sekitar 17 km dari pusat Kota Demak, saat ini jalan menuju ke Morodemak terbilang lancar sepanjang jalan hampir sudah di beton dan sebagian di aspal, untuk menuju ke sana dibutuhkan sekitar 25-30 menit untuk naik kendaraan, desa ini langsung berbatasan dengan Laut Jawa.
Batas wilayah Desa Morodemak
Sebelah utara: berbatasan Desa Purworejo
Sebelah timur: berbatasan dengan Desa Margolinduk
Sebelah selatan: Berbatasan desa Bulusan, Sungai Kontrak
Sebelah barat: berbatasan Laut Jawa
Bentang alam Desa Morodemak
Di Desa Morodemak terdapat beberapa bentang alam:
Sungai Lebungan: berada di barat desa morodemak yang panjang sekitar 2 km dengan lebar sungai 8–10 m di sepanjang jalur
Hutan Bakau: berada di sungai lebungan, bakau ini menyusuri sepanjang lebungan, ada juga bakau di sepanjang jalan dukuh Pintu sampai ke dukuh Ploso di sepanjang jalur ini hutan bakau masih rimbun
Pesisir Pantai: untuk menuju lokasi perlu di butuhkan perahu / sampan untuk menuju lokasi terujung bibir pantai
Pemandangan Burung Belkok / Kuntul: burung-burung yang migrasi biasa akan singgah di tempat ini karena masih rimbunnya tumbuhan bakau yang ada sebagai tempat habitat aslinya
Peraon / Wisata Naik Perahu: biasanya bagi orang luar daerah kalau sudah berkunjung di Desa Morodemak tanpa di ajak peraon tidak "afdol" dan kurang mengasikkan.
Mancing Ikan: di sekitar barat Morodemak hampir di keliling laut, sungai dan tambak sehingga tempat-tempat ini asyik untuk bisa di jadikan untuk tempat pemancing dan terdapat beberapa ikan yang khas, seperti ikan pelik, ikan kakap dan yang terutama iakan mujair yang banyak di cari para pendatang biasanya ikan ini berada di tambak-tambak warna sekitar.
Perhubungan
Infrastruktur
Angkutan
Perekonomian
|
156541
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Rungkang%2C%20Gandrungmangu%2C%20Cilacap
|
Rungkang, Gandrungmangu, Cilacap
|
Rungkang adalah sebuah desa di kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156542
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Poncoharjo%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Poncoharjo, Bonang, Demak
|
Poncoharjo adalah sebuah Desa di Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia. Mayoritas penduduk Desa Poncoharjo berprofesi sebagai petani, pegawai negeri, tentara dan pengusaha.
Latar Belakang
Desa Poncoharjo merupakan desa yang bentuk pemukimannya memusat yang dikelilingi dengan sawah. Masyarakatnya masih percaya terhadap klenik.
Desa Poncoharjo terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Cuwati, Poncol dan Dopang.
Pendidikan
Pendidikan: Mayoritas sekolah dasar.
Batas Wilayah
Sebelah Barat Desa Serangan
Sebelah Timur Desa Wonosari, Bonang
Sebelah Selatan Desa Karang Mlati,Demak
Sebelah Utara Desa Weding, Bonang
|
156543
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidaurip%2C%20Gandrungmangu%2C%20Cilacap
|
Sidaurip, Gandrungmangu, Cilacap
|
Sidaurip adalah sebuah desa di kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Sidaurip terletak di bagian selatan kecamatan Gandrungmangu. Berdiri pada tahun 1984, berawal dari dua dusun yaitu dusun Sidasari dan dusun Kuripan yang sebelumnya bagian dari wilayah desa Cisumur yang menginginkan pemecahan/pemekaran menjadi desa mandiri. Dari gabungan kedua nama dusun tersebut (Sidasari dan Kuripan) kemudian diberilah nama desa ini desa Sidaurip.
Wilayah Administratif
Desa Sidaurip dibagi menjadi 4 wilayah administratif atau dusun:
Dusun Kuripan
Dusun Sidaurip
Dusun Sidasari
Dusun Gebangsari
Batas wilayah
Batas-batas wilayah desa Sidaurip:
Sebelah timur: Desa Gandrungmanis, Desa Layansari & Desa Gintungreja
Sebelah selatan: Kecamatan Kampung Laut
Sebelah barat: Desa Cisumur
Sebelah Utara: Desa Bulusari
|
156544
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Purworejo%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Purworejo, Bonang, Demak
|
Purworejo adalah desa di kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156545
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Wringinharjo%2C%20Gandrungmangu%2C%20Cilacap
|
Wringinharjo, Gandrungmangu, Cilacap
|
Wringinharjo adalah sebuah desa di kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156546
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Serangan%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Serangan, Bonang, Demak
|
Serangan adalah desa di kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156547
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sukodono%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Sukodono, Bonang, Demak
|
Sukodono adalah desa di kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156548
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Brebeg%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Brebeg, Jeruklegi, Cilacap
|
Brebeg adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah,
Indonesia. Desa ini berjarak 2 Km dari ibu kota kecamatan dan 23 Km berkendara dari ibu kota Cilacap. Desa Brebeg terbagi 4 wilayah Dusun, 8 Rukun Warga (RW), 36 Rukun Tetangga (RT). Masyarakat Desa Brebeg mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan Pengrajin Gula Merah atau Penyadap Nira Kelapa (Penderes). Dengan luas wilayah 531.914 Ha, yang terdiri dari 110 Ha Persawahaan, 281.39 Ha lahan kering, 140.6 Ha Pemukiman.
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian wilayah
Dusun Cipto Sari (2 RW dan 10 RT)
Dusun Cikorol (2 RW dan 8 RT)
Dusun Sumurbandung (2 RW dan 8 RT)
Dusun Watukumpul (2 RW dan 10 RT)
|
156549
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumberejo%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Sumberejo, Bonang, Demak
|
Sumberejo adalah desa di kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Ekonomi
Desa ini penduduknya memiliki pekerjaan mayoritas petani dan buruh. Desa ini belum tersentuh oleh pabrik dan udaranya masih sangat segar.
|
156550
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Cilibang%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Cilibang, Jeruklegi, Cilacap
|
Cilibang adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156551
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tlogoboyo%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Tlogoboyo, Bonang, Demak
|
Tlogoboyo adalah desa di kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156552
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Citepus%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Citepus, Jeruklegi, Cilacap
|
Citepus adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156553
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Jambusari%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Jambusari, Jeruklegi, Cilacap
|
Jambusari adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156554
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tridonorejo%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Tridonorejo, Bonang, Demak
|
Tridonorejo adalah desa di kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156555
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Weding%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Weding, Bonang, Demak
|
Weding adalah desa di kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156556
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Jeruklegi%20Kulon%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Jeruklegi Kulon, Jeruklegi, Cilacap
|
Jeruklegi Kulon adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
SEJARAH DESA JERUKLEGI KULON
Desa Jeruklegi Kulon terletak di Kecamatan Jeruklegi, untuk itu awal mula berdirinya Desa Jeruklegi Kulon tidak lepas dari sejarah berdirinya Kecamatan Jeruklegi.
Dahulu kala wilayah Desa Jeruklegi termasuk dalam Adipati Bono Keling, dimana daerah tersebut terdapat kademangan yang dipimpin oleh Ki Demang Wangsengrana yang merupekan putra dari Tumenggung Sawenggangpati Bin Pangeran Suta Chandra yang juga merupakn keturunan dari Adipati Bono Keling, Tumenggung Sawenggangpati menjabat sebagai Yudanegara dari Kerajaan Mataram.
Setelah Ki Demang Wansengrana wafat, jabatan Demang digantikan oleh Putra Pertama beliau ya itu Ki Demang Pancamanis yang sekarang makamnya trdapat di Desa Cilibang. Setelah Ki Demang Pancamanis wafat, Jabatan Demang di jeruklegi digantikan oleh puteranya yang ketiga yaitu Sutanangga. Silsilah selanjutnya dari Kademangan Jeruklegi dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
Adipati Bono Keling
Tumenggung Sawenggangpati
Ki Demang Wangsengrana
Ki Demang Pancamanis
Sutanangga
Mertopati ( Penatus Jeruklegi )
Arsepati ( Penatus Jeruklegi )
Arsadikrama ( Penatus Jeruklegi )
Arsadiwirya ( Penatus Jeruklegi Kulon )
Penatus Jeruklegi Kulon merupakan cikal bakal berdirinya Desa Jeruklegi Kulon dimana Arsadiwirya berdomisili di Grumbul Wanasri. Arsadiwirya mempunyai seorang Puteri yang bernama Turah yang dinikahkan dengan seseorang pendatang yang berasal Karanglewas Kabupaten Banyumas yang bernama Setradiwirya, Setradiwirya inilah yang dinobatkan sebagai Penatus Desa Jeruklegi Kulon yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Lurah pertama Desa Jeruklegi Kulon yang menjabat sejak tahun 1904 sampai dengan 1913. Setradiwirya juga berdomisili di Grumbul wanasri.
Setelah Setradiwirya, Penatus Desa Jeruklegi Kulon dijabat oleh Partodimedjo ( 1913-1923) yang merupakan penduduk asli Desa Jeruklegi Kulon yang berdomisili di Grumbul Wanasri. Pada waktu Pemerintahan Desa Jeruklegi Kulon dijabat oleh Partodimedjo pusat pemerintah Desa berada di Grumbul Wanasri dimana pada waktu itu jumlah penduduk baru 15 KK dengan perincian 9 KK berada di Grumbul Wanasri dan 6 KK terdapat di Grumbul Pengasinan.
Pada tahun 1923 sampai dengan 1932 Pemetintahan desa dijabat oleh Santawidjaya yang berdomisili di Cilibang. Pada saat itu pusat Pemerintahan Desa dipindah ke Grumbul Wanasri . Jumlah Penduduk pada waktu itu meningkat menjadi 25 KK dengan perincian 10 KK di Grumbul Wanasri dan 15 KK di Grumbul Pengasinan.
Pada masa Pemerintahan Santawidjaya, tanah Desa Jeruklegi Kulon yang berbatasan dengan Desa Perapagan seluas Kurang lebih 70 Ha disewakan kepada Perkebunan milik bangsa barat yang hak guna Usahanya dikeluarkan oleh Pemerintahan Belanda pada tahun 1929. Disamping tanah sewa disana juga terdapat tanah mentah ( TM ) seluas 6.25 Ha yang sekarang dimiliki oleh PT. Jeruklegi.
Pada tahun 1932-1939 Pemerintah Desa Jeruklegi Kulon dijabat oleh Kartawirya yang merupakan adik kandung dari Santawidjaya yang juga berdomisili di Cilibang. Pada waktu itu jumlah penduduk meningkat menjadi 35 KK dimana pada waktu itu Lengkong yang pada mulanya merupakan “ glagah Ilalang “ ( hutan ) telah ditempati oleh pendatang yang berasal dari Pasundan Jawa Barat dan sebagian dari Kabupaten Kebumen. Sehingga Perincianya menjadi 17 KK di Pengasinan, 12 KK di wanasri 14 KK di Lengkong. Dengan adanya Grumbul Lengkong maka Kebaon Desa Jeruklegi Kulon yang pada mulanya terdiri dari 2 Wilayah yaitu Kebaon Wanasri dan Kebaon Pengasinan bertambah satu yaitu Kebaon Lengkong. Pada tahun 1935 tanah Desa Jeruklegi Kulon berbatasan dengan Desa Cilibang terkena Perluasan PERHUTANI seluas 12.350 Ha yang sekarang berada di wilayah K.R.P.H Jambusari K.P.H Banyumas Timur.
Setelah Kartawidjaya, Pemerintahan Desa dipegang oleh Madumar ( 1939-1941). Pusat Pemerintahan berpindah ke Lengkong. Jumlah penduduk sekitar 52 KK. Pemerintahan Madumar tidak begitu lama disebabkan adanya permasalahan dengan Pemerintahan Pusat Mengenai Pajak.
Kemudian setelah itu Pemerintahan Jeruklegi kulon dijabat oleh Kartameja ( 1941-1950), aeorang pendatang yang berasal dari Kabupaten Bnayumas. Pusat pemerintahan kembali ke grumbul Pengasinan . Pada masa Pemerintahan Kartameja, yaitu Pada tahun 1941 mengadakan kerja sama dengan Bupati Cilacap mendatangkan penduduk baru secara tranmigrasi yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) tepatnya Wonosari Gunung Kidul yang berjumlah 40 KK. Lokasinya ditempatkan disebelah barat Penatusan Jeruklegi Kulon. Disamping itu penambahan penduduk juga terjadi karena adanya Keluarga Kepala Desa yang berasal dari Kabupaten Banyumasyang melakunan perpindahan secara besar-besaran sehingga jumlah penduduk mencapai 104 KK. Karena adanya kedatangan Tranmigrasi dari Gunung Kidul, maka Wanasri berubah menjadi nama Grumbul yaitu Grumbul Wanasri yang sekarang menjadi Wilayah Desa Jeruklegi Wetan.
Pada tahun 1942 pada saat Indonesia diduduki oleh tentara Jepang terjadi Kemarau panjang selama kurang lebih 9 bulan yang menyebabkan terjadi bencana kekeringan dan kelaparan yang mengakibatkan banyak kematian di desa Jeruklegi Kulon. Hal ini dikarenakan mata Pencaharian Penduduk yang hanya mengandalkan pada bidang pertanian saja. Sehingga jumlah penduduk berkurang dari 104 KK manjadi hanya 30 KK . Kemudian pada tahun 1947 desa Jeruklegi Kulon kembali kedatangan para Transmigrasi dari Wonosari Gunung Kidul yang ditempatkan ditempat yang pertama yaitu di Grumbul Wanasri. Selanjutnya secara bergelombang dating juga pendatang juga dari Kabupaten Kebumen, Banyumas dan Purbalingga.
Tahun 1950 sampai dengan 1969 Pemerintahan dijabat oleh Partoguno. Pemerintahan dibagi menjadi tiga Kebaon, yaitu Kebaon Pengasinan, Kebaon Wanasri, Kebaon Lengkong . Masing masing Kebaon dipimpin oleh seorang Bau yang dibantu oleh seorang Palesi, Seorang Kabayan dan seorang Kayim ( Mudia ). Kepala Desa dibantu pleh seorang staff Carik dan Tukang Uang Desa.
Jumlah Penduduk pada awal pemerintahan Partoguno berjumlah kurang lebih 97 KK, akibat pemberontakan DI pada tahun 1951 – 1960 menyebabkan Grumbul Wanasri dan Grumbul Lengkong ditinggal Penghuninya yang menyebabkan kedua grumbul tersebut kembali menjadi Hutan Ilalang karena yang tersisa hanya grumbul Pengasinan dengan Jumlah Penduduk kurang lebih 35 KK. Setelah pemberontakan DI dapat dipatahkan oleh Pemerintahan RI. Pada tahun 1963 Grumbul wanasri sudah dapat dihuni kembali dan grumbul Cikuyah berubah nama menjadi grumbul Danasri dengan penduduk baru berjumlah 17 KK. Grumbul Lengkong berubah nama menjadi grumbul Wanadadi yang berpenduduk 10 KK. Jumlah penduduk Desa Jeruklegi Kulon pada waktu itu kurang lebih 62 KK.
Pada dasarnya Desa Jeruklegi Kulon sebelum tahun 1960 tanah dikuasai oleh tuan tanah karena kebanyakan tanah – tanah tersebut tidak bertuan karena ditinggalkan oleh pemiliknya pada waktu zaman pendudukan Jepang atau pada saat pemberontakan DI. Sehingga tanah ditelantarkan begitu saja tanpa ada yang membayar Pajak dan pada akhirnya mereka yang dapat membayar pajak yang dapat memiliki tanah tersebut.
Berdasarkan UU No. 10 tahun 1960 tentang UUPA dan UUPBH yang berbunyi bahwa pemilik tanah dibatasi maksimal 9 Ha untuk tanah datar dan 7 Ha untuk sawah dan selebihnya diserahkan kepada Pemerintah atau yang lebih dikenal dengan sebutan tanah kelebihan, maka di Deja Jeruklegi Kulon terjadi penertiban kepemilikan tanah yang diurus oleh pemiliknya dibantu oleh Aparat Desa.
Setelah terjadi penertiban kepemilikan tanah, maka banyak tanah yang masih kosong. Disamping jumlah penduduk Desa Jeruklegi kulon juga masih sedikit. Sehingga atas prakarsa Kepala Desa yang pada waktu itu masih dijabat oleh Partoguno yang dibantu olehpara bau berusaha mendatangkan penduduk dari luar Daerah yang selanjutnya untuk masing-masing KK diberi tanah garapan berserta pemukiman yang masing-masing pemohon mendapat bagian kurang lebih 0,5 Ha ( 5.000 m2 ) dengan syarat memohon kepada pemerintah . setelah berita tersebut tersebar maka berdatanglah secara bergelombang penduduk dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Kebumen Provinji Jawa Barat maupun dari Yogyakarta.sehingga jumlah penduduk menjadi 1.985 Jiwa atau 401 KK.
Kemudian tahun 1969 sampai dengan 1971 pemerintah Desa dijabat oleh Sanredja yang statusnya adalah Pejabat Sementara ( Pjs. ) yang berasal dari Kabupaten Banyumas.
Baru setelah tahun 1971 diangkatlah seorang Kepala Desa yang bernama Djokodjumeno yang merupakan Kepala Desa termuda di Kabupaten Cilacap pada saat itu. Pusat Pemerintahan Desa berpindah dari Grumbul Pengasinan menjadi di Grumbul Danasri. Pada masa itu keadaan masyarakat masih merupakan keluarga pra Sejahtera. Sehingga Balai Desa pun belum dimiliki oleh Warga Jeruklegi Kulon. Pada masa itu maupun sebelumnya Balai Desa selalu berpindah – pindah karena Balai Desa atau Pusat Pemerintah berada di rumah Kepala Desa. Tahun 1971 dibangunlah sebuah Kantor Desa ( balai dea ) yang terletak di Grumbul Danasri. Pada masa itu Desa Jeruklegi Kulon telah mengalami kemajuan secara signifikan yang ditunjukan dengan pembangunan Perkotaan desa di jalan Perkebunan Karet Kubang Kangkung sepanjang 2,5 Km dimana dimana masing – masing KK yang mau menghuni jalur tersebut diberi sebidang tanah kurang lebih 1.000 m 2 yang sekarang lebih dikenal dengan jalan Provinsi Jalur Cilacap – Pengandaran. Pembangunan yang lain yang terjadi di Desa Jerulegi Kulon adalah dibangunnya Masjid Mafatul Huda di grumbul Danasri, didirikanya Sekolah Dasar Cikuyah yang sekarang menjadi SD Negeri Jeruklegi Kulon 01, didirikanya Sekolah Dasar pengasinan yang sekarang bernama SD Negeri Jeruklegi Kulon 02, dan didirikanya Sekolah Dasar di Kemit yang sekarang menjadi SD Negeri Jeruklegi Kulon 05. Pada masa itu juga terjadi penanaman Pohon Kelapa secara masal yang berjumlah kurang lebih 700 batang dan penghijauan tanaman ditepi jalan serta adanya penyelesaian administrasi kepemilikan tanah.
Karena terjadi sesuatu hal, maka Djokodjumeno diberhentikan dengan hormat oleh pemerintah dan digantikan oleh sukisno (1977-1780) seorang pendatang dari Kabupaten Banyumas yang statusnya merupakan Pejabat Sementara ( Pjs. ). Masalah yang mengemuka pada masa itu adalah tentang kepemilikan tanah yang belum jelas batas-batasnya sehingga sempat menjadi permasalahan yang rumit dan penyelesaianya memakan waktu yang relative lama ( Kurang lebih 7 bulan ) dengan melibatkan 60 tenaga kerja setiap hari untuk menertibkan administrasi Pertanahan.
Pada tahun 1980 diangkatlah seorang Kepala Desa yang bernama K. Hadimasturi seorang pendatang dari Kabupaten Banyumas. Walaupun pembangunan desa telah mengalami kemajuan namun bukan berarti penduduk desa Jeruklegi kulon kehidupanaya sudah makmur. Karena pada kenyataanya masih banyak warga desa yang berada dibawah garis Kemiskinan. Untuk itu untuk meningkatkan kesejahteraan Penduduk, Kepala Desa mengadakan Kerjasama dengan Pemerintah maupun Lembaga-lembaga non Pemerintah ( yayasan ).
Kerjasama dengan Pemerintah menghasilkan perbaikan DAS Citanduy kurang lebih 550 Ha, perbaikan tanah kritis ( penghijauan ) serta terasering dan pembuatan Cekdam di Grumbul Pengasinan I dan Grumbul Cikembulan. Sedangkan kerjasama dengan lembaga-lembaga non Pemerintah ( yayasan) antara lain: dibukanya Lapangan pekerjaan dengan menggali sumber daya alam yang berupa Batu gunung yang luasnya kira kira kurang lebih 25 Ha di Grumbul Lengkong Wanadadi. Pada tahap awal untuk memudahkan pengangkutan, maka dibuat jalan tembus antara Grumbul Danasri dengan Grumbul Wanadadi Lengkong sepanjang 1950 m dan lebar 3 m jalur Lengkong Selatan, 600 m jalur Lengkong Utara, panjang 615 m dan Lebar 3 m jalan Palem Grumbul Cikembulan, sepanjang 530 m dan lebar 3 m jalan Johar, Panjang 1850 m dan Lebar 4 m menghubungkan dengan Desa Brebeg, sepanjang 2000 m dan lebar 3 m menghubungkan dengan Desa Sawangan. Kesemua jalan tersebut dibangun melalui Swadaya Masyarakat dan bantuan dari sebuah yayasan.
Pembangunan lainya adalah dibangunya jembatan kali ciurang yang merupan Program AMD ( Abri Masuk Desa ), adanya pembangunan jalan macadam di grumbul Pengasinan ( Jalan Jati ) dengan Panjang 500 m dan lebar 3 m, Jalan Katilayu di Pengasinan dengan Panjang 250 m dan lebar 3 m. kesemua jalan tersebut merupakan bantuan dari pemerintah serta swadaya Masyarakat. Jadi total jalan yang dibangun adalah 9045 m.
Disamping pembangunan jalan didesa Jeruklegi Kulon juga mengalami pembangunan di bidang pendidikan. Hal ini ditunjukan dengan berdirinya Sekolah Dasar Pengasinan I yang sekarang menjadi SD Negeri Jeruklegi kulon 3, Sekolah Dasr Lengkong yang sekarang menjadi SD Negeri Jeruklegi Kulon 5 dan SD Negeri Jeruklegi Kulon 6. Pembangunan lain yang mengalami kemajuan pada masa itu adalah pembangunan dibidang Keagamaan yaitu dengan berdirinya beberapa masjid, antara lain: kerjasama dengan yayasan Al Irsyad menghasilkan Masjid digrumbul Pengasinan I dengan Luas 9 x 15 m diatas tanah wakaf seluas 2300 m2, Swadaya dari masyarakat menghasilkan Masjid Al Ikhsan di Dusun II yang luasnya 7 x 4 m2 diatas tanah wakaf seluas 400 m2, di Grumbul Danasri berdiri masjid Al Amin dengan Luas 8 x 12 m diatas tanah wakaf seluas 700 m2, Masjid Baitul Mukhsinin yang berada di Grumbul Cikembulan ( Kadus VI ) dengan luas 7 x 8m, Masjid Baitul Rohman yang berada di grumbul cikembulan ( Kadus VI ) dengan luas 9 x 9 m yang berada diatas tanah wakaf seluas 420 m2, masjid Wanasri yang berada di grumbul Danasri dengan Luas 7 x 7 m diatas tanah wakaf 300 m2. Disamping berdiri masjid juga berdiri langgar langgar ( Mushola ) di masing masing RT dan merupakan swadaya masyarakat.
Pada tahun 1990 berakhirlah mas jabatan K. Hadimasturo, yang kemudian digantikan oleh Wartam ( 1990-1999) seorang pendatang dari Banyumas, pada masa pemerintahan Kepala Desa Wartam pembangunan Desa yang menonjol adalah Pembangunan jembatan yaitu jembatan kali brokeh yang panjangnya 20 m dan lebar 3 m, jembatan kali keben agung yang panjangnya 6 m dan lebarnya 3 m yang merupakan hasil swadaya masyarakat dan bantuan dari pemerintah, Pembangunan lainnya adalah Pembangunan jalan macadam sepanjang 1250 m dan lebar 3m antara grumbul Wanasri dan Grumbul Wanasri dan Grumbul Danasri yang merupakan swadaya masyarakat dan bantuan Pemeritah, jalan aspal sepanjang 1850 m Jurusan Brebeg yang merupakan swadaya masyarakat dan bantuan pemerintah.
Pada tahun 1999 berakhirlah masa jabatan Wartam yang kemudian digantikan oleh Lasimun Wijaya ( 1999-2012 ) yang berasal dari Cilacap. Jumlah penduduk 6725 jiwa dengan jumlah KK 1400.
Selama Pemerintahan Kepala Desa Lasimun Wijaya, pembangunan yang telah Tampak antara lain:
Pada tahun 2000 Pembangunan yang telah dilaksanakan antara lain:
Pembangunan Pagar Klir Permanen, panjang 30 m di depan Balai Desa wilayah Kadus IV dengan Biaya swadaya masyarakat, renovasi kantor Desa 10 x 5 m2 yang merupakan biaya BPD/K dan Swadaya Masyarakat, Pembangunan Jembatan Kali Kebon agung dengan ukuran 4 m x 6 m dengan biaya dari PPK ( Program Pembangunan Kecamatan ) dan Swadaya Masyarakat.
Pada Tahun 2001 Pembangunan yang telah terlaksana antara lain:
Pelebaran Lapangan Sepak Bola yang berada di Kemit ( Kadus IV ) dengan biaya dari swadaya masyarakat dan bantuan dari PT Semen Cibinong Cilacap, Pembangunan Jalur Air minum Grumbul Lengkong 900 m dan Grumbul Pengasinan 300 m dengan biaya dari swadaya masyarakat dan pemerintah daerah, pembangunan jalan baru sepanjang 1950 m dan lebar 4 m digrumbul lengkong tembus jeruklegi wetan dengan biaya Swadaya murni, pembangunan Jalan Makadam 450 m di ciurang ( Lengkong ), pembangunan Jalan Makadam ( jalan Jati ) Dusun Pengasinan I dengan biaya dari PPK dan Swadaya Masyarakat, pembangunan jalan macadam dengan panjang 500 m dan lebar 3 m diwilayah kadus IV dengan biaya dari Swadaya Murni, Pembangunan Jalur Air Minum lewat PDAM di wilayah kadus VI 600 m Yng dibiayai oleh Daerah sepanjang 300 m dansisanya adalah swadaya masyarakat, Pengerosokan Jalan Waringin sepanjang 450 m dan lebar 3 m dengan biaya berasal dari PPK dan swadaya Masyaraka di wilayah kadus III
Tahun 2002 pembangunan yang telah dilaksanakan antara lain:
Pembangunan Jalur Air Minum PDAM Seluas 1400 m dan lebar 3 m diwilayah kadus IV yang berasal dari swadaya murni, pembangunan turap lapangan Olahraga dengan panjang 50 m dan lebar 2 m di kemit ( Kadus IV ) sepanjang berasal dari bantuan P2MPD, Pengaspalan Jalan Johar ( Kadus V ) sepanjang 50 m dan lebar 3 m yang berasal dari bantuan Pemerintah Daerah dan Swadaya masyarakat, Pengaspalan jalan Kemit ( kadus IV ) sepanjang 250 m dan lebar 3 m yang berasal dri bantuan Pemerintah Daerah dan Swadaya Masyarakat, Pembangunan Turap dan pengaspalan jalan di waringin sepanjang 100 m yang merupakan hasil dari swadaya masyarakat, pemabnunan baru ( Makadam ) jalan laban doyong ( Kadus II ) sepanjang 850 m dengan lebar 3 m yang berasal dari bantuan Pemerintah Daerah dan swadaya masyarakat, berdirinya masjid al mujahidin ukuran 9 x 11 m2 yang berdiri diatas tanah wakaf 300 m2 yang berasal dari swadaya murni masyarakat.
SILSILAH KEPALA DESA JERUKLEGI KULON
Tabel 1
NO NAMA NAMA ISTRI/SUAMI MASA JABATAN DOMISILI ASAL
1 Setradiwirya Turah 1904-1013 Wanasri Banyumas
2 Partodimejo Turinah 1913-1923 Wanasri Cilacap
3 Santawidjaya Ganiyem 1923-1932 Cilibang Cilacap
4 Kartadiwirya Atem 1932-1939 Cilibang Cilacap
5 Madumar Sukunem 1939-1941 Lengkong Kebumen
6 Kartamedja Ranis, Tumirah 1941-1950 Pengasinan Bayumas
7 Partoguno Raniyem 1950-1969 Pengasinan Kebumen
8 Sanredja Turisem 1969-1971 Pengasinan Banyumas
9 Djokodjumeno Daisah, atem, Turin 1971-1977 Danasri Cilacap
10 Sukisno Sutiyem 1977-1980 Danasri Banyumas
11 K. Hadimasturi Darisem 1980-1990 Lengkong Banyumas
12 Wartam Dalimah 1990-1999 Cikembulan Banyumas
13 Lasimun Widjaya Raminah 1999-2012 Cikembulan Cilacap
14 Ita Rosita Suparno 2013-2019 Danasri Bandung
2.1.2. Sumber Daya Alam
Desa Jeruklegi Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Jeruklegi Kabupaten CILACAP, Provinsi Jawa Tengah, memilik luas km2. Secara geografis Desa Jeruklegi Kulon berbatasan dengan wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Cilibang
2. Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Jeruklegi Wetan
3. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Brebeg
4. Sebelah Barat, Berbatasan dengan Desa Sidaurip
Secara Administratif, wilayah Desa Jeruklegi kulon terdiri dari 6 ( Enam ) Dusun, dan 50 ( Lima puluh ) Rukun Tetangga.
Secara umum Tipologi Desa Jeruklegi Kulon terdiri dari persawahan, perladangan, perkebunan, peternakan dan home indrustri kecil.
Topografis Desa Jeruklegi Kulon secara umum termasuk daerah wilayah dataran rendah, dan berdasarkan ketinggian wilayah Desa Jeruklegi Kulon diklasifikasikan kepada dataran rendah / 18 m diatas permukaan laut.
Penggunaan lahan Desa Jeruklegi Kulon dapat dilihat pada tabel 1.1 dan 1.2 sebagai berikut:
(diisi sesuai hasil pendataan terkini)
sumber: https://www.facebook.com/pg/Pemerintahan-Desa-Jeruklegi-Kulon-Jeruklegi-Cilacap-764681193907062/about/?ref=page_internal
|
156557
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Wonosari%2C%20Bonang%2C%20Demak
|
Wonosari, Bonang, Demak
|
Wonosari adalah desa di kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156558
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Jeruklegi%20Wetan%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Jeruklegi Wetan, Jeruklegi, Cilacap
|
Jeruklegi Wetan adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156559
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangkemiri%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Karangkemiri, Jeruklegi, Cilacap
|
Karangkemiri adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156560
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bango%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Bango, Demak, Demak
|
Bango adalah salah satu desa di Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Sejarah
Nama Bango menurut para orang tua di desa ini dahulu terdapat banyak burung Bangau, burung Bangau tersebut banyak terdapat pada persawahan disekitar desa Bango, Oleh karena itu, banyak orang yang menyebut desa tersebut desa Bango.
Desa Bango termasuk salah satu desa di kecamatan Demak. Mayoritas penduduk di desa ini adalah petani. Ada beberapa hal yang menarik di desa ini, walaupun mayoritas penduduknya adalah petani, tetapi seni dan olahraga sangat digandrungi semua kalangan di desa ini Orkes melayu Caesar salah satu aset seni dari desa Bango.
|
156561
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Mandala%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Mandala, Jeruklegi, Cilacap
|
Mandala adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156562
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Betokan%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Betokan, Demak, Demak
|
Betokan adalah kelurahan di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Asal usul nama Betokan
asal usul nama betokan di ambil dari bletok yang artinya tanah becek, orang menganggap nama Betokan juga diambil dari kata batok yaitu batok kelapa, dulu Desa Betokan selalu banjir, hingga saat ini Desa Betokan selalu banjir di musim hujan, dan jalan desa Betokan rata-rata sudah di cor Beton.
Tokoh masyarakat
Kyai terkenal di Desa Detokan ada Bapak Hj.Kyai Muhklas (yang biasa menjadi imam sholat di masjid Al Jami' desa Betokan) dan Bapak Hj.Roni. Bapak KH.Subkhan.
Penghasil Buah / Sektor Pertanian
Desa Detokan juga kaya akan penghasil buah Jambu delima, jambu citra dan belimbing.
Wilayah daerah Desa Betokan
Wilayah Desa Betokan terdiri dari 7 wilayah, yaitu:
Betokan Tempel
Betokan Beji Harjo
Betokan Tanggul
Balai Desa
Betokan Tengah
Betokan Krajan
Betokan Krapyak
masing-masing wilayah ini sangat kecil.
Tempat Ibadah
Tempat ibadah bagi para kaum muslim terdapat banyak mushola di setiap perkampungan, dan ada juga masjid Al Jami' Betokan dan 2 lagi masjid di Betokan Krajan,ke 3 masjid ini adalah masjid di Desa Betokan.
Lapangan Olahraga
Di Desa betokan juga ada sarana lapangan olahraga,yaitu lapangan bola voli yang terdapat di balai desa dan lapangan sepak bola,untuk klub SSB CAKRA BENJA (cah krajan betokan jaya) yang berada di Betokan krajan, juga ada lapangan Sepak Takraw di belakang SD N Betokan 1.
Simpang Jalan Betokan
Di Betokan juga ada simpang jalan,atau tempat para PKL berjualan seperti ada angkringan Sego Kucing Bang Anwar dan Caffe Dany free hotspot wifi setiap malam hari, tepatnya di jalan Gg.Blimbing dan jembatan Beji. Juga ada simpang masjid Al Jami', letaknya di pertigaan Gg.Delima RT I RW 03, di area pertigaan itu juga terdapat pedagang PKL yang mejajakan berbagai macam kuliner seperti Eddy Bakso bakar spesial dan berbagai macam es jus buah asli. Dan di simpang jalan pintu jembatan Desa Betokan ke Desa Tempuran juga terdapat pedagang angkringan Sego Kucing Pak Sugeng dan Mie Jowo yang sangat lezat.
|
156563
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Prapagan%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Prapagan, Jeruklegi, Cilacap
|
Prapagan adalah Desa di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Prapagan merupakan Desa yang berada di Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap. Desa Prapagan Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Randegan, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sawangan, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Citepus dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cilibang. Di Prapagan ada dua perkebunan yaitu: Perkebunan Karet Kaliminggir dan Perkebunan Karet Gunung Karet.
Desa Prapagan terdiri atas 5 Rukun Warga dan 26 Rukun Tetangga yang termasuk dalam dua dusun yaitu Dusun Tanjungsari dan Dusun Prapagan.
Desa Prapagan memiliki masyarakat yang ramah, serta terdapat wisata religi Panembahan Munggang Petir dan Wisata alam pegunungan dan hutan yang masih asri.
Di Desa Prapagan terdapat tiga sekolah dasar negeri yaitu: SDN Prapagan 01, SDN Prapagan 02, dan SDN Prapagan 03. Di Desa Prapagan terdapat satu Pendidikan Anak Usia Dini Al Hidayah dan TK KUSUMA WATTIE milik Perkebunan Kaliminggir.
|
156564
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bintoro%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Bintoro, Demak, Demak
|
Bintoro adalah kelurahan di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156565
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sawangan%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Sawangan, Jeruklegi, Cilacap
|
Sawangan adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156566
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bolo%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Bolo, Demak, Demak
|
Bolo adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Tentang
Desa ini memiliki 8 RW dan beberapa kampung antara lain; RW I Kp Jebor ada 4 RT, RW II Kp. Kali C ada 3 RT, RW III Kp. Krajan ada 4 RT, RW IV Kp. Kliteh ada 3 RT, RW V Kp. Gesik ada 3 RT, RW VI Kp. Ngemplak dan Kp. Gawing ada 3 RT, RW VII kp. Dakwos ada 3 RT, dan terakhir RW VIII Kp. Ngepung ada 4 RT. Bolo dilewati oleh jalur pantai utara Jawa dari Kota Demak menuju ke Kota Kudus. Desa ini berjarak sekitar 5 Km dari pusat Kota Demak.
|
156567
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumingkir%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Sumingkir, Jeruklegi, Cilacap
|
Sumingkir adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini memiliki Lima Dusun yaitu Ciledug , kedung banteng Kidul, Kedung banteng Lor, Ciwuntu , dan Blender.
|
156568
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Cabean%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Cabean, Demak, Demak
|
Cabean adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Tentang
Desa ini berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Demak. Desa ini terkenal akan sentra produksi pakaian dalam. Jumlah penduduknya kurang lebih 4250 jiwa.
|
156569
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tritih%20Lor%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Tritih Lor, Jeruklegi, Cilacap
|
Tritih Lor adalah Kelurahan di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kelurahan Tritih Lor berjarak 14 Km dari ibu kota Kabupaten Cilacap. Di Kelurahan inilah terdapat Bandara Tunggul Wulung, Tambang PT. Holcim Indonesia Tbk, dan Padang Golf Tritih.
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian wilayah
Dusun Cawitali
Dusun Beber
Dusun Karang Anyar
Dusun Karang Wuluh
Dusun Kedung Pring
Dusun Kreweng
Dusun Pasren
Dusun Tunggul Wulung
|
156570
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Donorejo%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Donorejo, Demak, Demak
|
Donorejo adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Donorojo terdiri dari 3 RW yaitu
RW 1 Tamanan dan Bedono
RW 2 Manyar
RW 3 Gatak
|
156571
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tritih%20Wetan%2C%20Jeruklegi%2C%20Cilacap
|
Tritih Wetan, Jeruklegi, Cilacap
|
Tritih Wetan adalah desa di kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Tritih wetan akan masuk perluasan wilayah perkotaan cilacap, sehingga akan berubah menjadi kelurahan. Tritih wetan juga akan masuk menjadi kecamatan Kahuripan/Cilacap timur
|
156572
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalicilik%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Kalicilik, Demak, Demak
|
Kalicilik adalah kelurahan di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Asal nama
Berasal dari kata "qadhi" (hakim) dan "cilik" (kecil). Kemungkinan, dahulu desa ini adalah tempat hakim atau penghulu menyelesaikan perkara masyarakat kecil/jelata.
Di Kalicilik terdapat 2 Perumahan yaitu Perumahan Adhi Graha Sentosa dan Alfa Residence. Perumahan Adhi Graha Sentosa 20 tahun lalu adalah sebuah lapangan sepakbola. Kalicilik berada di jalan antara Demak Bonang berbatasan dengan sungai kali tuntang yang bersebrangan dengan Mangunjiwan. Terdapat Makam Pahlawan yang terletak di perempatan jalan Pemuda, jalan tembus Sultan Hadiwiyaya, jalan Kyai Singkil dan jalan Demak - Bonang
|
156573
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Babakan%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Babakan, Karangpucung, Cilacap
|
Babakan adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah,
Indonesia. Desa Babakan berjarak sekira 11,5 Km berkendara dari pusat pemerintahan kecamatan Karangpucung atau 65 Km dari ibu kota Cilacap. Wilayah Desa Babakan berada di sebuah lembah dan dikelilingi perbukitan. Terdapat Sungai Cikondang yang membelah Desa Babakan hingga mengalir ke Sungai Cikawung.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
Secara administratif wilayah Desa Babakan terdiri dari tujuh dusun atau pedukuhan yaitu:
Dusun Babakan
Dusun Cadasmalang
Dusun Cirigil
Dusun Cilonda
Dusun Cinangka
Dusun Karangannyar (Mlewong)
Dusun Lelegoaok
Demografi
Perekonomian masyrakat Desa Babakan bertumpu pada pertanian yang ditunjang dengan adanya pasar tradisional dan sebagian lainya bekerja sebagai penjahit, guru, pedagang, PNS dan lain-lain.
Sekolah
Madrasah Aliyah Insan Madani Babakan Cilacap
Potensi Wisata
Potensi wisata juga sangat strategis untuk dikembang di desa ini. Curug Panjang adalah salah satu tempat yang favorit untuk dikunjungi
masyarakat. Curug Panjang yang berada di bawah Bukit Pasir Muncang ini merupakan sebuah air terjun yang memilik tiga tingkat. Selain itu terdapat Puncak Geger Bintang yang menurut legenda disebut Geger Bintang karena pada zaman dahulu ada bintang yang jatuh dan masyarakat menjadi panik (geger). Dari Puncak Geger Bintang dapat melihat seluruh desa Babakan. Tapi untuk pergi ke Puncak Geger Bintang tidak ada akses masuk untuk mobil dan sepeda motor karena hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
|
156574
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalikondang%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Kalikondang, Demak, Demak
|
Kalikondang adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Sejarah
Nama tempat ini berasal dari kata "qadhi" (hakim) dan "kondang" (terkenal), merujuk pada fungsi tempat ini sebagai pengadilan atas pembesar-pembesar kesultanan Demak pada masa lalu.
Orang pertama yang babad Deso adalah Simbah Hasan Musanna. Makam beliau ada di Makbaroh Desa Kalikondang.
|
156575
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bengbulang%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Bengbulang, Karangpucung, Cilacap
|
Bengbulang adalah desa di kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Batas
Batas wilayah Bengbulang adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Desa Ciruyung Dan Desa Sidamulya, Kecamatan Karangpucung
Sebelah Selatan : Desa Tayem Barat, Kecamatan Karangpucung
Sebelah Barat: Desa Surusunda, Kecamatan Karangpucung
Sebelah Timur: Desa Tlaga Kecamatan Gumelar, Desa Dermaji Kecamatan Lumbir dan Desa Tayem Timur Kecamatan Karangpucung
Dusun
Desa ini terdiri atas 3 dusun, yaitu:
Dusun Bengbulang
Dusun Pekuncen
Dusun Cipicung
Sarana prasarana
Taman kanak-kanak Kartini 1 atap
SD Bengbulang 1, 2, DAN 3
Madrasah Baitussalam
Masjid Baitussalam
Objek Wisata Curug Penganten, Curug, Sawer
Punden Semampir dan Pekuncen
|
156576
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangmlati%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Karangmlati, Demak, Demak
|
Karangmlati adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Ekonomi
Beberapa dusun yang ada di Karangmlati adalah Sudagaran, Mlaten, Karangpandan, Ngemplak, Paesan, Tembok.
Karangmlati adalah salah satu desa penghasil beras di Demak.
Selain pertanian desa Karangmlati juga terkenal sentra kerajinan rebana, pangsa pasar sampai skala nasional. untuk kerajinan pimpinan H. Zaeni terletak didukuh Paesan, pimpinan bapak Agus /bpk. sulhan terletak didukuh ngemplak. paling timur dipimpin oleh bapak fadholi didukuh mlaten
|
156577
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Cidadap%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Cidadap, Karangpucung, Cilacap
|
Cidadap adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. ber jumlah penduduk kurang lebih 4251 jiwa
|
156578
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Katonsari%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Katonsari, Demak, Demak
|
Katonsari adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156579
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Ciporos%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Ciporos, Karangpucung, Cilacap
|
Ciporos adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156580
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedondong%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Kedondong, Demak, Demak
|
Kedondong adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156581
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Ciruyung%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Ciruyung, Karangpucung, Cilacap
|
Ciruyung adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Ciruyung berjarak 12 Km berkendara dari pusat pemerintahan kecamatan Karangpucung atau 67 Km dari pusat ibu kota Kabupaten Cilacap. Desa Ciruyung memiliki 13 dusun/pedukuhan. Desa Ciruyung yang berada di perbukitan ini terkenal dengan keindahan alamnya. Selain itu juga terkenal dengan potensi wisata berupa air terjun. Salah satu wisata air terjun yang sering dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah adalah Curug Taman yang berada di dusun Cilimus.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
Di Desa Ciruyung terdapat beberapa dusun diantaranya:
Dusun Bojongneros (Ranto Bojongneros)
Dusun Cilimus (Puji Cilimus)
Dusun Cilimus Timur/Pentas (Mas Kewok)
Dusun Ciruyung (Maryanto)
Dusun Depok Pengasinan (Imam)
Dusun Dukuh Kadu (Febri)
Dusun Dukuh Udik (Maryanto)
Dusun Liunggunung (Tarwoto)
Dusun Pengasinan (Wibowo)
Dusun Sarongge (Tarwoto)
Dusun Kebon Sereh (Tarwoto)
Dusun Cieunteung (Tarwoto)
Dusun Cibungur (Tarwoto)
Geografi
Desa Ciruyung terletak disebelah utara wilayah kecamatan Karangpucung. Wilayahnya berupa perbukitan berketinggian antara 120-560 meter di atas permukaan air laut dengan titik tertingginya berada di Bukit Watutumpang (560 m). Terdapat Bukit Sumanding ditengah Desa Ciruyung yang memisahkan sejumlah dusun secara geografis. Selain itu terdapat dua sungai yang cukup besar mengalir di Desa Ciruyung yaitu Sungai Ciraja disebelah selatan dan dan Sungai Cikuya diutara. Desa Ciruyung yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 24 - 33 derajat Celcius.
Potensi Wisata
Desa Ciruyung merupakan yang masih sangat terjaga keasriannya dengan pemandangan alam yang begitu indah. Di Desa Ciruyung dapat mengunjungi beberapa tempat wisata, diantaranya:
Curug Mangir
Curug Taman
Curug Penganten
Curug Goong
Kedung Panang
Kedung Lubang
Petapan Bojongneros
Nama Klub Sepak Bola di Desa Ciruyung
Sebagian besar remaja yang berada didesa ciruyung merupakan pencinta sepak bola berikut nama - nama klub sepak bola yang ada di Desa ciruyung :
ABONG FC Bojongneros
DEPOK FC Pengasinan
DUKUH FC Dukuh Kadu
GACIR FC Ciruyung
PUTERA JAYA Liunggunung
PUTERA MANGGALA FC Cilimus
Srigala FC Pule Gede Cilimus Timur
Tiger FC Pengasinan
Referensi
Mengenal Desa Ciruyung dan Keindahannya
|
156582
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Mangunjiwan%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Mangunjiwan, Demak, Demak
|
Mangunjiwan adalah kelurahan di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Asal nama
Terdapat 2 versi mengenai arti nama Mangunjiwan:
Berasal dari kata "mangun jiwan" yang berarti "tempat membangun jiwa", merujuk dari fungsi sebuah pesantren yang berdiri di akhir abad ke-15 sebagai tempat pembangun jiwa.
Berasal dari nama pengikut Raden Patah yang tinggal dan dimakamkan di desa ini.
Mungkin benar berasal dari pengikut Raden Patah karena ada makam di desa ini cikal bakal yg bernama mbah mangun.
Mangunjiwan terdiri dari 8 RW yaitu
RW 1 Bogorame
RW 2 Gengongan
RW 3 Kenep
RW 4 Krajan
RW 5 Kebongunung
RW 6 Platar
RW 7 Griya Bhakti Praja atau RSS
RW 8 Perum - Perum baru di lokasi 10 tahun yang lalu masih area persawahan
Di Mangunjiwan ada jalan tembus yang bernama Jalan Sultan Hadiwijaya. Sepanjang jalan tembus ada gedung - gedung perkantoran dan sekolah yaitu :
Bale Desa Mangunjiwan
Kantor Badan Pusat Statistik
SD Mangunjiwan 2
Laboratorium Kesehatan
Dinas Pemuda dan Olahraga
Dinas Kelautan dan Perikanan
Kantor Pdip
Aneka jaya
SMA PGRI
RS FATIMA SULHAN
Perumahan Mangunjiwan Indah
Klinik Cito
Perumahan Griya Flamboyan 3
Pepabri
Griya Flamboyan 1
SMA Al Maarif
Garasi Bus Java Trans
SMK 2 Demak
Gedung PPP
SMP 3 Demak
Dinas Kesehatan
Masjid Al Amin
Toko Material Perdana Kusuma
Dinas Komunikasi dan Informasi
|
156583
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunungtelu%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Gunungtelu, Karangpucung, Cilacap
|
Gunungtelu adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
sekilas dari namanya "Gunungtelu" maka kita akan berpikir bahwa desa tersebut terdapat tiga gunung, apakah betul demikian?
Menurut cerita dari beberapa tokoh atau sesepuh desa ada 3 versi tentang asal mula nama desa tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:
Gunung Teluh, Teluh adalah santet, dahulu kala di daerah tersebut hiduplah seorang tukang santet yang sakti mandra guna, biasanya tukang santet identik dengan hal yang kurang baik, namun tukang santet yang hidup semasa itu adalah tokoh yang baik, ia jutru gemar berbuat kebaikan dalam menolong masyarakat sekitar yang mendapat kesusahan khususnya yang berhubungan dengan hal-hal mistis.
Puncak tertinggi. di daerah tersebut memang ada 3 puncak tertinggi dan cukup terkenal dikalangan masyarakat sekitar. tiga puncak tersebut adalah Puncak Lingga yang terdapat di dusun belisuk linggasari, berikutnya dalah puncak igir jaran dan yang terakhir adalah puncak Mbulu Lawang yang terdapat di dusun gunungtelu
tiga anak. dahulu kala hiduplah seorang janda yang hidup dengan tiga orang anak yang ditinggal suaminya meninggal lantaran suatu penyakit aneh, suatu saat sang ibu menugaskan ketiga anaknya yang bernama joko welair, lingga sakti dan dimas lawang. sang ibu menugaskan ketiga anaknya untuk mencari pusaka sakti demi masa depan, sang ibu berpesan bahwa anak-anaknya pantang pulang sebelum menemukan pusaka yang dimaksud tersebut. anak yang pertama yaitu joko welair, ditugaskan diperbatasan dusun gunungtelu dan dusun balisuk yang sekarang dikenal dengan igir welair dimana sekarang pula menjadi kawasan hutan pinus yang asri dan cantik untuk dikunjungi. anak yang kedua yaitu lingga sakti ditugaskan kedaerah blisuk lingga sari tepatnya suatu puncak objek wisata yang sekarang dikenal dengan puncak lingga, suatu tempat yang klasik dan begitu akrab bagi masyarakat sekitar yang memang menawarkan suguhan pemandangan yang sangat indah berupa hamparan pedesaan khusunya dusun blisuk lingga sari. anak yang ketigga yaitu dimas lawang, si bungsu ditugaskan ke daerah dusun gunungtelu udik yaitu tepatnya puncak mbulu lawang yaitu suatu puncak gunung kecil kerucut yang sangat ikonik dan sangat terkenal juga menjadi perbatasan desa gunungtelu dan rungkang.
Batas Desa
Desa Gununtelu dibatasi oleh beberapa desa, sebelah timur berbasatan dengan desa karangpucung, sebelah selatan bebatasan dengan desa karangtawang, sebelah barat berbatasan dengan desa cidadap, dan sebelah utara berbatsan dengan desa karangpucung dan desa pangawaren.
Dusun
terdapat tiga dusun yaitu Dusun Gunungtelu, Dusun Blisuk dan Dusun Linggasari. Pusat Pemerintahan berbusat di dusun blisuk
Pendidikan
Pendidikan di Desa Guunungtelu sekarang ini mulai menampkana geliatnya dimana dapat ditinjari beberapa sektor, diantaranya pesatnya pembangunan infrastruktur sekolah-sekolah dan para pegiat pendidikan yang semakin bertambah
di Desa Gunungtelu sekarang ada 3 Sekolah Dasar yang masih bertahan
yang pertama adalah SD Negeri Gunungtelu 01 yang berada di Pusat Pemerintahan Desa Gunungtelu atau tepatnya komplek Jasari Blisuk, SD Negeri Gunungtelu 01 adalah gabungan dari SD Negeri Gunungtelu 01 dan SD N Gunungtelu 06.
Berikutnya adalah SD Negeri Gunungtelu 02 yang terletak di Dusun Gunungtelu yaitu Dusun yang berada di sisi selatan, SD Negeri Gunungtelu 02 adalah Gabungan dari SD Negeri Gunungtelu 02 dan SD Negeri 05
dan yang terakhir adalah SD Negeri 03, berada di Dusun Linggasari dimana sekolah tersebut adalah gabungan dari SD Negeri Gunungtelu 03 dan SD Negeri 04.
Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Usia Dini
Di Desa Gunungtelu sekarang sudah dibangun beberapa sekolah usia dini yaitu Pendidikan Usia Dini dan Taman Kanak-Kanak yang dapat dijumpai hampir disetiap dusun
Sekolah Menengah Pertama/ SMP
Jaman Dahulu jika ada siswa-siswi yang hendak melanjutkan sekolah ketingkatan lanjutan SMP maka harus bersekolah jauh keluar Desa, contohnya yang terdekat yaitu SMP Negeri 01 Karangpucung, MTs Negeri Karangpucung atau SMP Muhammadiyah 2 Karangpucung, sekarang di Desa Gunungtelu sudah berdiri sekolah tingkat menengah yaitu SMP Negeri 03 Satu Atap Karanggpucung yang berada di Dusun Blisuk Komplek Jasari. Keberadaannya sangatlah bermanfaat bagi masyarakat Desa Gunungtelu khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.
Bidang Pendidikan Lainnya ialah sekarang sudah banyak pemuda-pemudi yang setelah menamatkan diri dari SMP kemudian melanjutkan ke tingkatan SLTA sederajat, itu membuktikan bahwa masyarakat sudah memahami betul akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan
Bukan hanya itu saja, sekarang sudah mulai banyak masyarakat yang mulai melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, ini dibuktikan dengan banyaknya pemuda-pemudi yang melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi dan berstatus sebagai Mahasiswa baik yang melanjutkan di Kota Pendidika Yogyakarta yang memang merupakan Pusat dan Barometer Pendidikan Indonesia serta Kota-kota lainya. bukti lainnya adalah sekarang sudah banyak ditemui para Guru yang berasal asli dari Gunungtelu yang menambah kecintaanya terhadap daerahnya. memang sebagian besar masih baru menempuh Strata 1 atau S1 tapi beberapa juga da yang sudah menempuh Strata 2 atau S2 Pasca Sarjana.
Pendidikan Lanjutan sekarang bukan lagi didapatkan bagi kalangan menengah keatas, tetapi menengah kebawahpun asal dnegan niat dan usaha, maka pendidikan setinggi apapun bisa diraihnya. Semoga dengan semakin berkembangnya pendidikan di Desa Gunungtelu akan semakin bedampak baik bagi lingkungan.
Ekonomi
Perekonomian di Desa Gunungtelu menjadi sorotan yang cukup baik, sebagian besar masyarakat Desa Gunungtelu adalah Petani, dengan berbagaimacam bidang pertanian
|
156584
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Mulyorejo%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Mulyorejo, Demak, Demak
|
Mulyorejo adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156585
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Raji%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Raji, Demak, Demak
|
Raji adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Pembagian Wilayah
Desa Raji terdiri dari 3 bagian wilayah dukuh yaitu:
Desa Raji
Dusun Pelem
Dusun Bulu
Mayoritas penduduknya merantau di luar daerah atau diluar jawa.
di desa Raji ada sebuah taman yang terletak didepan kantor desa.
Jarak desa Raji dari jalan nasional pantura sekitar 2,5 km kalo lewat desa Bango,atau sekitar 3 km kalau lewat desa Trengguli.
|
156586
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangpucung%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Karangpucung, Karangpucung, Cilacap
|
Karangpucung adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156587
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sedo%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Sedo, Demak, Demak
|
Sedo adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Nama Sedo berasal dari Kali Sedo.
|
156588
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Pamulihan%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Pamulihan, Karangpucung, Cilacap
|
Pamulihan adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156589
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Singorejo%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Singorejo, Demak, Demak
|
Singorejo adalah kelurahan di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156590
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengawaren%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Pengawaren, Karangpucung, Cilacap
|
Pengawaren adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156591
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidamulya%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Sidamulya, Karangpucung, Cilacap
|
Sidamulya adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Sidamulya merupakan desa kecil dan terpencil yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes. Jarak dari Kota Cilacap sekitar 50 kilometer. Desa Sidamulya merupakan pemekaran dari desa Bengbulang yang dimekarkan pada tahun 2000.
Geografi
Desa Sidamulya terdiri dari 2 dusun yakni dusun Cikeu dan dusun Cipetir yang mulanya merupakan bagian dari wilayah desa Bengbulang. Luas wilayah sekitar 225 hektar dengan jumlah penduduk sekitar 1.552 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sekitar 463.
Kondisi geografisnya berupa pegunungan, Desa Sidamulya dikelingi oleh hutan pinus milik Perum Perhutani.
Demografi
Mayoritas penduduk beragama Islam. Beberapa penduduk berkerja sebagai kuli sadap getah pinus di Perum Perhutani dan petani, sedangkan sisanya bekerja di bidang sektor ekonomi tersier.
Ekonomi
Potensi daerah yang paling menonjol adalah wisata alam berupa air terjun dan pegunungan di sekitar hutan pinus milik perum Perhutani, potensi tambang minyak dan batu bara sekitar daerah tersebut berdasarkan hasil survei Pertamina tahun 1980, namum belum di eksplorasi. Potensi pengembangan perkebunan karet, potensi pengolahan tepung tapioka, serta potensi yang lainnya.
|
156592
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tempuran%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Tempuran, Demak, Demak
|
Tempuran adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156593
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Turirejo%2C%20Demak%2C%20Demak
|
Turirejo, Demak, Demak
|
Turirejo adalah desa di kecamatan Demak, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Turirejo berbatasan dengan Desa Raji di Timur, Desa Tempuran di selatan.
|
156594
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sindangbarang%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Sindangbarang, Karangpucung, Cilacap
|
Sindangbarang adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156595
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Surusunda%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Surusunda, Karangpucung, Cilacap
|
Surusunda adalah sebuah desa di Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Bahasa
Penduduk di Desa Susurunda menuturkan bahasa Sunda dan bahasa Jawa.
Budaya
Penduduk di Desa Susurunda masih menganut budaya gotong royong terutama dalam pendirian dan pemasangan atap rumah. Selain itu, penduduk di Desa Susurunda masih melestarikan budaya sedekah bumi.
|
156596
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Balerejo%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Balerejo, Dempet, Demak
|
Balerejo adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Balerejo berbatasan dengan 5 desa lainnya yang berada di Kec. Dempet diantaranya
- Disebelah Timur berbatasan dengan Desa SIDOMULYO
- Disebelah Barat berbatasan dengan Desa KEBONSARI
- Disebelah Utara berbatasan dengan Desa GEMPOL DENOK
- Disebelah Selatan berbatasan dengan Desa KEPITU & DS. BRAKAS
Desa/Kel. Balerejo memiliki 5 Dukuh
Dk. TEMPEL
Dk. BALONGKENDAL
Dk. GENDOK
Dk. DUARI
Dk. MAREDAN
Di tahun 2021 ini kepala desa yang bernama H. Mursid
|
156597
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tayem%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Tayem, Karangpucung, Cilacap
|
Tayem adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156598
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Baleromo%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Baleromo, Dempet, Demak
|
Baleromo adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156599
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Botosengon%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Botosengon, Dempet, Demak
|
Botosengon adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156600
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Tayem%20Timur%2C%20Karangpucung%2C%20Cilacap
|
Tayem Timur, Karangpucung, Cilacap
|
Tayem Timur adalah desa di kecamatan Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156601
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Brakas%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Brakas, Dempet, Demak
|
Brakas adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156602
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Babakan%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Babakan, Kawunganten, Cilacap
|
Babakan adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Babakan memiliki 10 RT dan 2 RW. Merupakan desa yang terletak di ujung selatan Kawunganten.berbatasan dengan binangun baru di sebelah selatan grugu di sebelah barat dan ujungmanik di sebelah utara
Terdiri dari 2 Dusun, yaitu:
1. Dusun Purwosari
Mencakup 5 RT & 1 RW,
meliputi:
-Rt.01/RW.01
-Rt.02/RW.01
-Rt.03/RW.01
-Rt.04/RW.01
-Rt.05/RW.01
2. Dusun Pinayungan
Mencakup 5 RT & 1 RW,
meliputi:
-Rt.01/RW.02
-Rt.02/RW.02
-Rt.03/RW.02
-Rt.04/RW.02
-Rt.05/RW.02
|
156603
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Dempet%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Dempet, Dempet, Demak
|
Dempet adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156604
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bojong%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Bojong, Kawunganten, Cilacap
|
Bojong adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Salah satu desa yang terletak di kecamatan Kawunganten. Desa ini bisa dijadikan tempat wisata yaitu kegiatan di sawah, dari mancing cari belut dan makan di tanggul irigasi juga merupakan kegiatan yang mengasyikan, sarana pendidikan cukup memadai. ada 8 sd negeri dan satu sd swasta serta satu smp negeri. mulai tahun ini berdiri smk negeri baru. Desa ini dilalui jalan raya yang menghubungkan cilacap dan pangandaran. Rel kereta api juga melintasi desa ini. Yaitu jalur selatan yang menghubungkan Bandung Yogyakarta sampai ke Surabaya. Rel ini juga sebagai batas wilayah utara rel sebagai hutan tanaman industri yaitu karet, dan bagian selatan areal pesawahan. Makanan khas bojong sama seperti daerah cilacap dan banyumas lainnya yaitu tempe mendoan, pecel yang ada combrangnya. Ada satu warung sate yang menu andalannya adalah sate jumbo. Satu porsinya hanya dua tusuk, tetapi dagingnya besar-besar.
Prospek ekonomi ke depan desa bojong cukup potensial. Usaha sektor perdagangan dan jasa masih sangat mungkin ditingkatkan tinggal kemauan dan kreativitas serta usaha yang keras oleh warga setempat untuk menangkap peluang ini. Infrastruktur desa ini sangat mendukung. Jalan raya bagus besar ramai, sambungan telepon sudah tersedia, saluran irigasi ada dan yang paling baru sinyal telepon seluler juga gak ada matinya. Penduduk desa Bojong juga merupakan pasar yang menarik. Banyak diantaranya yang bekerja di luar kota bahkan di luar negeri. Dari segi sumber daya manusia penduduk bojong sudah banyak menghasilkan lulusan dari perguruan tinggi terkemuka di negeri ini yang siap menjadi motor penggerak pembangunan. Investor dari luar daerah diharapkan bisa mempercepat kemajuan desa Bojong.
Mengingat cepatnya pertumbuhan lalu lintas di desa Bojong maka perlu diperlukan beberapa antisipasi antara lain, segera dibangun trotoar untuk pejalan kaki terutama antara pertigaan sampai lapangan desa Bojong. Tempat penyeberangan orang, karena laju kendaraan di jalan raya sangat tinngi sehingga sudah pada tahap membahayakan.Lampu Penerangan jalan perlu ditambah sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman pada malam hari. Penambahan rambu lalu lintas seperti penunjuk arah dan peringatan bahwa anda sedang melintas di daerah padat penduduk perlu diingatkan kecepatan maksimal adalah sekitar 40 km/jam.
Diharapkan dengan ditambahnya infrastruktur yang baik maka akan semakin mempercantik desa Bojong dan pasti menambah kenyamanan bagi yang tinggal di Bojong maupun yang melintasinya.
Desa Bojong diperkirakan akan menjadi salah satu kebanggaan bagi warga di kecamatan Kawunganten, karena potensi untuk berkembang menjadi desa bersuasana kota yang asri dan tetap hijau. Semoga para pemimpin di desa sampai kabupaten bisa memanfaatkan peluang untuk lebih maju demi kemakmuran semua.
|
156605
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Gempoldenok%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Gempoldenok, Dempet, Demak
|
Gempoldenok adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Tentang
Sebuah desa kecil yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani.
Desa ini terdiri dari tiga dukuh yaitu Dukuh Galeh, Dukuh Denok, dan Dukuh Genetan.
|
156606
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bringkeng%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Bringkeng, Kawunganten, Cilacap
|
Bringkeng adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156607
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Harjowinangun%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Harjowinangun, Dempet, Demak
|
Harjowinangun adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156608
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Jerukgulung%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Jerukgulung, Dempet, Demak
|
Jerukgulung adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156609
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Grugu%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Grugu, Kawunganten, Cilacap
|
Grugu adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Grugu menjadi salah satu tujuan para pemancing ikan karena banyak titik pemancingan (tambak, empang, sungai maupun sawah). Jarak tempuh dari Cilacap sekitar 1 jam.
Wilayah ini cukup panas bagi Anda yang berasal dari daerah yang sejuk.
Mata pencaharian penduduknya yaitu bertani, ada juga yang budidaya tambak udang, bandeng dan berbagai jenis ikan. Selain itu sebagian penduduknya menanam bonsai dari pohon panggang, tanaman ini cocok untuk tanaman hias.
Desa ini memiliki pasar yang buka dua hari dalam sepekan yaitu Senin dan Kamis.
|
156610
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Karangrejo%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Karangrejo, Dempet, Demak
|
Karangrejo adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156611
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kalijeruk%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Kalijeruk, Kawunganten, Cilacap
|
Kalijeruk adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156612
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kawunganten%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Kawunganten, Kawunganten, Cilacap
|
Kawunganten adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Administratif
Kawunganten adalah desa yang dijadikan sebagai ibu kota kecamatan. Desa ini sudah mengarah ke suasana kota (Desa Swasembada).
Sarana dan Prasarana
Sarana pendidikan cukup lengkap dari TK, SD, SMP, SMA,SMK ada di desa Kawunganten. Desa ini juga bertindak sebagai pusat kegiatan ekonomi tingkat kecamatan, ini ditandai dengan adanya pasar yang cukup besar, minimarket, kantor bank, kantor pos, ATM, dan deretan pertokoan yang relatif banyak.
|
156613
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kebonsari%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Kebonsari, Dempet, Demak
|
Kebonsari adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156614
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kawunganten%20Lor%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Kawunganten Lor, Kawunganten, Cilacap
|
Kawunganten Lor adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kawunganten Lor dikelilingi oleh Desa Kalijeruk, Sarwadadi, Kawunganten Kidul, dan Bojong.
Desa Kawunganten Lor adalah desa pemekaran dulunya satu wilayah dengan desa sebelah selatan yaitu Desa Kawunganten. Sebelum pemekaran / pemecahan, adalah desa yang sangat luas, di tengah wilayahnya terdapat jalur Rel Kereta Api.
Kantor desanya berada di sebelah Utara Rel Kereta Api, tepatnya di Dusun Gunungsari yang sekarang masuk kedalam wilayah Desa Kawunganten Lor.
Saat dipimpin oleh Kepala Desa Suparno yaitu pada bulan September Tahun 1989, Desa Kawunganten di pecah menjadi 2 (dua), yaitu Desa Kawunganten (selatan rel kereta api) dan Desa Kawunganten Lor (utara rel kereta api), dengan rel kereta api sebagai batas dari kedua desa tersebut.
Walaupun Kantor Desa dan nama Kawunganten itu sendiri juga berasal dari sebuah Dusun yang notabene berada di sebelah utara rel kereta api, tetapi dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti kantor instansi pemerintah diantaranya : Polsek, Koramil, Kantorpos, KUA, UPTD Pendidikan, Puskesmas, Pasar Kabupaten dan lain-lain berada di sebelah selatan rel kereta api maka Pemerintah Daerah setempat memutuskan bahwa sebelah selatan yang tetap menggunakan nama Desa Kawunganten. Sementara sebelah utara dinamakan Desa Kawunganten Lor.
Perangkat desanya pun dibagi tugas sesuai dengan domisili masing-masing. Mereka yang bertugas di Desa Kawunganten yaitu :Suparno (Kades), S. Martodiarjo (Carik / Sekdes), Sanwiyadi (Kaur Keuangan) dan Watijo (Kaur Umum). Sementara yang bertugas di Desa Kawunganten Lor adalah Darsono (Kaur Pemerintahan), dan Saliman ( Kaur Pembangunan).
Camat Kawunganten saat itu, Sugiyono kemudian mengangkat Darsono selaku Pj.Kepala Desa atau sebutan saat itu yaitu YMT (Yang Menjabat Tugas) dan Saliman sebagai Pjs Carik / Sekdes. Keduanya kemudian sepakat untuk menarik beberapa orang bawahannya seperti Kayim Abu Wardi, Bayan Rahmat, Bau Sadiyo dan Bau Mujiono untuk membantu pekerjaan di Kantor Desa.
Sebagai Desa Persiapan, Desa Kawunganten Lor saat itu terbagi dalam 3 (tiga) wilayah yaitu : Dusun Sidamukti dipimpin oleh Bau Sadiyo, Dusun Tegalsari dipimpin oleh bau Sarijan yang kemudian diganti oleh Bau Muhsinun dan Dusun Kawunganten dipimpin oleh Bau Mujiono.
Karena belum mempunyai Kepala Desa Definitif, sesuai arahan dari pihak Kecamatan, maka dipersiapkanlah pemilihan Kepala Desa yang pertama.
Kurang dari 3 (Tiga) bulan sebelum pelaksanaan Pilkades, Darsono mengundurkan diri dari Pjs Kepala Desa karena akan ikut serta dalam pemilihan tersebut.
Kemudian dibentuklah panitia pemilihan Kepala Desa dengan komposisi Saliman (Ketua), Tolib (Sekretaris), dan H.Minin Subandi (Bendahara) serta dibantu oleh unsur LMD,LPPMD dan lain-lain yang sudah dibentuk sebelumnya oleh Saliman selaku Pjs Kepala Desa.
Pada bulan Mei 1994 Desa Kawunganten Lor mengadakan Pilkades yang pertama yang diikuti oleh 4 (empat) calon yaitu : Darsono, Prayitno, Sadiyo dan Mujiono. Prayitno memperoleh suara terbanyak dalam Pilkades tersebut dan menjadi Kepala Desa Kawunganten Lor yang Pertama.
Setelah Prayitno, Desa Kawunganten Lor dipimpin oleh Kepala Desa yang ke 2 (dua) seorang perempuan yaitu Sulastri, Pada saat itulah Dusun Kawunganten dipecah menjadi 2 (dua) yaitu : Dusun Kawunganten dan Dusun Gunungsari. Dusun Kawunganten tetap dipimpin oleh Bau Mujiono dan Dusun Gunungsari dipimpin oleh Bau Marijan sebagai YMT Kadus yang kemudian meninggal dunia pada tahun 2005 dan kemudian mengangkat Bau Lasimin sebagai YMT dari Tahun 2006 -2008 dan saat ini dipimpin oleh Bau Ngadino sejak Tahun 2008 sampai sekarang.
Setelah Sulastri, Kawunganten Lor kemudian dipimpin oleh Kepala Desa yang ketiga yaitu Hendrid Sukasno.
Sekarang Desa Kawunganten Lor dipimpin oleh Kepala Desa Sudarto.
Tabel 1
Daftar Nama Kepala Desa Kawunganten Lor
No. Nama Jabatan Masa Jabatan Ket
1 Darsono Pjs.Kepala Desa 1992 - 1994 -
2 Prayitno Kepala Desa 1994 - 2004 -
3 Sulastri Kepala Desa 2004 - 2013 2 kali
4 Suprapto Pj. Kepala Desa 2013 6 bulan
5 Hendrid Sukasno Kepala Desa 2013 - 2019 -
6 Sudarto Kepala Desa 2019 - 2025 Aktif
|
156615
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedungori%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Kedungori, Dempet, Demak
|
Kedungori adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156616
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Klaces%2C%20Kampung%20Laut%2C%20Cilacap
|
Klaces, Kampung Laut, Cilacap
|
Klaces adalah desa di kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Klaces terbagi menjadi 2 dusun yaitu Dusun Klaces dan Dusun Klapakerep. Desa Klaces terdapat di pulau Nusa kambangan, pada saat ini desa tersebut sudah tidak dapat terlihat karena telah terhalang oleh pemandangan hutan mangrove yang tumbuh di areal tanah sedimen tersebut.
Lokasi:
situs web: kampunglaut.cilacapkab.go.id
Klaces berbatasan dengan Ujungalang.
Sejarah
Desa Klaces terbentuk pada tanggal 9 Februari 2002 sebagai bentuk hasil pemekaran dari desa Ujungalang yang menjadikan Desa Klaces sebagai desa ke-4 dan termuda di Kecamatan Kampung Laut. Pemekaran tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan pembentukan kecamatan yaitu memiliki 4 desa.
Fasilitas
Kantor Kecamatan Kampung Laut
Puskesmas Kecamatan Kampung Laut
Balai Desa Klaces
KUA
SDN 2 Ujung Alang
SMAN 1 Klaces
Dermaga
Masjid
Demografi
Penduduk Desa Klaces mayoritas beragama Islam dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani atau nelayan.
Potensi
Kelapa
Mangrove
Nipah
Wisata Pantai
|
156617
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kramat%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Kramat, Dempet, Demak
|
Kramat adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156618
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kubangkangkung%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap
|
Kubangkangkung adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Kubangkangkung merupakan desa yang subur dan damai dan terletak di Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap dan terletak di bagian selatan dan barat Jawa Tengah. Kubangkangkung juga merupakan jalur transportasi kendaraan umum dan rel kereta api yang menghubungkan jalur lintas selatan, Kubangkangkung merupakan desa yang sebagian wilayahnya adalah kawasan perkebunan karet milik PT. Perkebunan Nusantara IX. Kubangkangkung juga memiliki sawah yang cukup bagus dan pemandangan yang indah. Desa yang berada diantara Desa Sidaurip dan Bojong. Di Kubangkangkung sendiri terdapat enam sekolah dasar negeri yaitu SD N KUBANGKANGKUNG 01, SD N KUBANGKANGKUNG 03,SDN KUBANGKANGKUNG 04,SD N KUBANGKANGKUNG 05, SD N KUBANGKANGKUNG 06 dan MI HIDAYATUSSIBYAN, serta SMP NURUL MUBTADIIN dan Madrasah Aliyah yang berada di kawasan Pondok Pesantren Nurul Mubtadi'in. Desa ini bisa dikatakan cuaca yang sangat dingin di malam hari dan cuaca yang sangat panas disiang hari jika di musim kemarau.Secara umum penduduk Kubangkangkung beprofesi sebagai petani .Jalan yang melintasi Kubangkangkung ini merupakan jalur alternatif yang menghubungkan antara Banjar di wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah selain wilayah Majenang . maka dengan itu jika arus mudik tiba sering macet karena kepadatan kendaraan. Kubangkangkung juga sudah tersedia SPBU Pertamina yang juga menjadi batas dengan Desa Bojong. jadi jangan khawatir kehabisan bensin,serta ada tempat wisata waduk yang indah.
|
156619
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kunir%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Kunir, Dempet, Demak
|
Kunir adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156620
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Mentasan%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Mentasan, Kawunganten, Cilacap
|
Mentasan adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa mentasan berbatasan langsung dengan tanah milik perhutani kubangkangkung di sebelah selatan,dan dataran tinggi di sebelah utara yang juga merupakan kawasan perhutani, info selengkapmya bisa lihat di channel berikut
https://youtube.com/channel/UCb7DRNc8PdkRzS9-XcWDjhA
|
156621
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuwu%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Kuwu, Dempet, Demak
|
Kuwu adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Tentang
Kepala Desa: Bapak Suhadi.
Desa Kuwu berjarak 1 km ke arah utara dari Desa Dempet, ibu kota kecamatan Dempet.
Desa Kuwu terkenal dengan pertaniannya.
Produk pertanian yang dihasilkan adalah bawang merah dan sayur-sayuran.
Batas Desa:
Selatan: Dukuh Botosiman, Desa Sempet.
Utara : Desa Jatisono.
Barat : Dukuh Mbomo, Desa Getas.
Timur : Dukuh Muteran Desa Kedungori.
|
156622
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Panikel%2C%20Kampung%20Laut%2C%20Cilacap
|
Panikel, Kampung Laut, Cilacap
|
Desa Panikel adalah sebuah desa di Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Merupakan desa baru yang berasal dari tanah timbul akibat sedimentasi Segara Anakan. Desa ini berbatasan langsung dengan Desa Bantarsari dan Desa Rawajaya, Kecamatan Bantarsari di Sebelah Utara. Desa Ujung Alang dan Desa Klaces, Kecamatan Kampunglaut di Sebelah Selatan. Desa Bringkeng, Kecamatan Kawunganten di Sebelah Timur. Ujung Gagak, Kecamatan Kampunglaut di Sebelah Barat.
|
156623
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Merak%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Merak, Dempet, Demak
|
Merak adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156624
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sarwadadi%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Sarwadadi, Kawunganten, Cilacap
|
Sarwadadi adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156625
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidomulyo%2C%20Dempet%2C%20Demak
|
Sidomulyo, Dempet, Demak
|
Sidomulyo adalah desa di kecamatan Dempet, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa ini terdiri dari beberapa dukuh di antaranya : Dukuh Krasak, Dukuh Luwuk, Dukuh Dampak, Dukuh Pondok
|
156626
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Sidaurip%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Sidaurip, Kawunganten, Cilacap
|
Sidaurip adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156627
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Ujungalang%2C%20Kampung%20Laut%2C%20Cilacap
|
Ujungalang, Kampung Laut, Cilacap
|
Ujungalang adalah salah satu desa yang termasuk dalam wilayah administratif dari kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Ujung Alang berjarak 12 km dari pusat pemerintahan kecamatan Klaces, Kampung Laut, Cilacap. Desa Ujung alang terdapat total 12 RW dan 39 RT. Wilayah Desa Ujungalang memiliki hutan mangrove dengan kondisi air pasang surut dari pagi hingga malam hari. Pergerakan air di wilayah ini dipengaruhi aliran sungai dan gaya pasang surut dari Samudera Hindia.
Lokasi :
Situs web : https://kampunglaut.cilacapkab.go.id
Sejarah
Masyarakat desa Ujungalang khusunya yang menghuni pulau Motean sebelumnya merupakan penduduk pulau nusakambangan, sebelum pulau tersebut digunakan sebagai penjara, kemudian masyarakat direlokasi ke tepian pulau sehingga lebih banyak yang memilih untuk membuat rumah panggung di atas segara anakan. Masyarakat yang mata pencaharianya sebagai petani karena pindah ke pesisir kemudian beralih mata pencaharianya sebagai nelayan. Seiring berjalanya waktu, muncul tanah timbuh yang diakibatkan oleh pendangkalan wilayah segara anakan yang membuat masyarakat membangun rumah permanen.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayah desa Ujungalang adalah sebagai berikut:
Pembagian Wilayah
Desa Ujungalang terdiri dari dusun :
Dusun Lempong Pucung
Dusun Motean
Dusun Paniten
Dusun Bondan
Demografi
Penduduk Desa Ujungalang mayoritas beragama Islam dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai adalah nelayan kemudian diikuti oleh petani.
Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di Desa Ujungalang terdiri dari fasilitas kesehatan, pendidikan, prasarana umum serta fasilitas rumah ibadah. Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Ujungalang terdiri atas 2 poskesdes dan 8 UKBM (posyandu dan polindes) serta terdapat 1 orang bidan yang ditempatkan di desa tersebut dengan peralatan medis yang sederhana. Kemudian, terdapat fasilitas pendidikan yang terdiri atas 2 gedung sekolah TK/PAUD, 2 gedung sekolah dasar (SD) dan 1 gedung sekolah SMP. Selain itu, ada beberapa lokasi yang digunakan oleh masyarakt untuk kepentingan umum yang terdiri dari 4 buah prasarana olahraga, 2 buah balai pertemuan dan 2 ruang kesenian/budaya. Selain itu, juga terdapat beberapa fasilitas rumah ibadah yang ada di Desa Ujungalang. Adapun prasarana yang ada teridiri dari 6 bangungan masjid, 7 bangunan mushola dan 2 bangunan gereja.
Pendidikan
Di Desa Ujungalang terdapat beberapa sekolah :
1. SD Negeri Ujungalang 01
Sekolah Dasar (SD) Negeri yang beralamat di Jalan Pgri 65, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. SD Negeri Ujungalang 01 ini sudah terakreditasi B dengan nomor NPSN 20339048.
2. SD Negeri Ujungalang 03
Sekolah Dasar (SD) Negeri yang bertempat di Jl. Pgri No 63, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, SD Negeri Ujungalang 03 ini sudah terakreditasi B dengan nomor NPSN 20339050.
3. SMP Negeri 2 Kampung Laut
SMP Negeri 2 Kampung Laut adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang bertempat di Lempong Pucung RT 01 RW 07, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, SMP Negeri 2 Kampung Laut ini sudah terakreditasi B dengan nomor NPSN 20338712.
Eduwisata Arboretum Mangrove “Kolak Sekancil”
Kolak Sekancil adalah singkatan dari Konservasi Laguna Kawasan Segara Anakan Cilacap, merupakan salah satu objek wisata yang berada di dusun Lempong pucung, desa Ujungalang. Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Terdapat 56 jenis pohon mangrove yang teridentifikasi yang dapat digunakan media pembelajaran dan tujuan wisata di kabupaten Cilacap.
Sejarah. Berawal dari kelompok pegiat konservasi Kelompok Krida Wana Lestari berkembang menjadi pengelola pariwisata mangrove Kolak Sikancil, sekaligus penyedia bibit mangrove yang disebarkan ke seluruh Indonesia. Kelompok Tani Patra Krida Wana Lestari merupakan salah satu kelompok tani yang bergerak dalam upaya pelestarian hutan mangrove yang ada diwilayah Segara Anakan. kelompok tani ini bergerak dalam upaya reboisasi dan pelestarian spesies mangrove yang semakin lama semakin punah. Hutan mangrove memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat kampung laut, apalagi bagi mereka yang bekerja sebagai nelayan. Pasalnya semakin sempit lahan hutan mangrove semakin sedikit hasil tangkapan nelayan. Tercatat telah menanam sebanyak 1 juta lebih Pohon Mangrove dengan luas lahan penanamannya mencapai 68 hektar.
Fasilitas :
- Homestay Kolak Sekancil
- Mushola
- Tempat bersantai
- Gardu Pandang
Potensi
Potensi yang terdapat di desa ini adalah potensi perikanan tangkap, pertanian dan lokasi wisata mangrove. Desa Ujungalang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang melimpah mulai dari rajungan, kepiting, ikan belanak, ikan kiper, udang, kerang totok dan sebagainya. Selain itu, masyarakat juga menanam padi yang memiliki salinitas yang cukup tinggi dan bisa mengumpukan hasil panen yang cukup banyak meskipun dengan kondisi lahan seperti itu. Masyarakat juga menanam kacang-kacangan dan sebagainya seperti kacang hijau, kacang tanah, cabai, terong dan lain-lain untuk menambah kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Begitu juga dengan ekosistem mangrove yang ada di desa ini, memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
|
156628
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjarsari%2C%20Gajah%2C%20Demak
|
Banjarsari, Gajah, Demak
|
Banjarsari adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Geografi
Desa ini terletak di jalur Boyolali - Tambirejo. Di sebelah utara dibatasi Desa Sari dan Desa Mojosimo,sebelah timur berbatasan Desa Tambirejo dan Desa Tanjung Anyar, sebelah selatan dibatasi dengan Desa Sambiroto, Dukuh Mbogo dan Dukuh Nglayu dan Desa Gedangalas, Dukuh Mbangoan, Dukuh Soko, sementara sebelah barat dibatasi dengan Desa Boyolali Desa Kedondong, dan Dukuh Rejosari.
Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang diterapkan di desa Banjarsari bisa juga disebut menganut sistem Dinasti atau sistem turun-temurun, karena mulai dari awal sampai sekarang ini masyarakat masih ada yang mempunyai kepercayaan bahwa yang bisa menjadi kepala desa adalah anak cucu dari dan atau seseorang yang masih mempunyai hubungan darah dengan kepala desa yang pertama kali di desa Banjarsari, dan kebetulan memang seperti itu nyatanya.
Dan sampai sekarang yang telah memegang pemerintahan sudah 7 orang, semuanya mempunyai hubungan darah. Orang pertama kali adalah Mbah Matsirat, Mbah Kamad, Mbah Kandar, Bapak Sholeh, Bapak Mukaya,Setyo Pamungkas, Haryadi dan tahun ini dipegang oleh Slamet Riyanto. Dia adalah cucu atau orang yang masih mempunyai silsilah dari Mbah Matsirat.
Perekonomian dan Kesejahteraan
Mata Pencaharian
Perekonomian penduduk mayoritas ditopang dengan mata pencaharian bertani, buruh tani, buruh pabrik, dan buruh bangunan. Sebagian lainnya ditopang dengan perdagagangan, jasa transportasi barang, bengkel motor dan jasa/tenaga menjahit.
Untuk usaha di bidang perdagangan dan buruh bangunan kebanyakan dilakukan dengan cara merantau ke kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan banyak juga yang merantau sampai ke luar Pulau Jawa.
Pendidikan
Kesejahteraan yang dirasakan lainnya adalah dengan adanya kemudahan akses pendidikan dan kesehatan.
Fasilitas pendidikan yang dimiliki:
SDN Banjarsari I yang berada di bagian barat desa.
SDN Banjarsari II yang berada di bagian timur desa).
TK Pamardisiwi, saat ini menjadi TK terbaik pertama seKabupaten Demak).
TPQ "Miftahul Ulum".
TPQ "Darussalam").
PAUD "Griya Alam"
KB "CERIA"
Madrasah Diniyah Miftahul ulum
Selain itu akses ke pendidikan Menengah Atas terdekat hanya 1-3 KM, seperti MTs/MA Al Irsyad Gajah, SMK Ganesha, SMP N Gajah, MTs/MA Medini, dan SMA Karanganyar.
Transportasi
Lokasi yang lumayan dekat dengan jalan pantura berjarak ± 4 km, dan dekat juga dengan jalan Gajah – Dempet ± 2 km. dari jalur tersebut yang dilewati Angkutan Umum, memberi kemudahan dalam transportasi, baik untuk akses pendidikan, perdagangan, dan mobilisasi penduduk ke kota terdekat, seperti kota Demak, Purwodadi, Semarang, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Pekalongan, Tegal, bahkan Surabaya dan Jakarta dengan naik satu atau dua kali Angkutan Umum.
Angkutan yang melewati Desa Banjarsari antara lain, Angkudes Trayek Gajah-Tamberjo, Trayek Gajah-Dempet, Bus Trayek Semarang-Kudus-Pati-Rembang-Lasem, Bus Trayek Surabaya-Semarang, Bus Trayek Kudus-Semarang-Pekalongan-Tegal, Bus Trayek Kudus-Semarang-Solo, Bus Trayek Kudus-Semarang-Purwokerto, Bus Trayek Kudus-Semarang-Jogja.
Kesehatan
Sementara akses kesehatan, kebanyakan masyarakat pergi ke puskesmas yang berada di Kecamatan Gajah. Dan juga di Banjarsari sendiri mempunyai 1 petugas kesehatan setingkat manteri, 2 polindes dengan petugas berpendidikan bidan yang terletak di tengah-tengah desa, jadi akses masyarakat yang ingin berobat sangat strategis. Dan untuk perawatan khusus biasanya masyarakat pergi ke RSU Demak / RSI Nahdlatul Ulama dan RSU Kudus. Program pengobatan gratis yang dilaksanakan pemerintah sangat membantu masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Meskipun pada kasus-kasus tertentu masyarakat harus tetap membayar.
Air Bersih
Air bersih yang kerap kali menjadi masalah terutama dimusim kemarau agaknya tidak begitu terasa di desa ini. Sumber air bersih masih sangat mudah dicari seperti dari sumur, sungai, biasanya untuk mandi dan mencuci. Penduduk desa memanfaatkan air sumur dan sungai (Kali Jaratun yang membentang di sebagian pinggir desa), sementara untuk memasak dan minum mengandalkan sumur warga yang hampir di setiap keluarga mempunyai sumur sendiri-sendiri.
Saat ini proyek PAM Swadaya sedang dikerjakan dan hampir selesai pengerjaannya. Dengan demikian pasokan air bersih terutama saat musim kemarau bisa tercukupi.
Demografi
Potensi SDM
SDM yang ada di desa Banjarsari cukup berkualitas. Kebanyakan orang tua mayoritas telah mengenyam pendidikan formal meskipun cukup SD, sebagian MTs setara dengan Sekolah Menegah Pertama. Sementara di kalangan anak muda dan keluarga muda rata-rata lulusan Madrasah Aliah atau setara dengan Sekolah Menengah Atas. Bahkan saat ini banyak lulusan Akademi dan Perguruan Tinggi yang bermunculan baik yang telah S1 atau S2.
Keterampilan yang banyak dikuasai penduduk desa Banjarsari antara lain, pertukangan (bangunan/rumah), menjahit, ukir, mengajar, keterampilan elektro, komputer, dan keterampilan yang mendukung industri di sekitar desa Banjarsari seperti dalam proses industri rokok, industri plastik, industri garmen, industri roti/kue, industri kerupuk, dan bengkel motor.
Budaya dan Agama
Penduduk Banjarsari 99,90% merupakan muslim dan hanya ada 1 keluarga yang non muslim. Suasana religius tampak sekali di desa ini. Desa ini memiliki 1 masjid yaitu masjid At-Taqwa, institusi pendidikan agama tingkat dasar, Musollah-musolla yang tersebar di setiap kampung dan Pondok pesantren.
Organisasi Islam yang ada di Banjarsari yaitu Nahdhatul Ulama (NU) dan ada juga Shiddiqiyah dan Organisasi-organisasi kepemudaan yang lain seperti GP Anshor, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU, IRMAS dan masih banyak lagi organisasi kepemudaan yang lain yang bersifat umum, seperti karang taruna Sedyo Utomo. Namun secara kultural Penduduk desa Banjarsari kental sekali dengan tradisi NU, hal ini terlihat dalam ritual agama yang dipraktikan setiap hari seperti kumpulan yasinan, tahlilan, manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani, tradisi tasawwuf-tariqat, tujuh hari acara pasca kematian, acara 40 hari, nyatus, nyewu, haul pendiri desa, dan sebagainya.
Pendidikan agama di desa ini sangat ditekankan, di setiap musholla pasti ada majlis mengaji Alquran, dan hampir setiap malam ada kumpulan/jam’iyyah baik itu dari bapak-bapak/ibu-ibu atau adik-adik. Dan adapula jam’iyyah yang dilaksanakan setiap selapanan atau 1 bulan sekali. Dan dalam setiap hari besar islam Masjlis Ta’mir beserta Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) senantiasa mengadakan kegiatan pengajian, santunan yatim piatu, istighosah, jama’ arwah, Khotmil qur’an dan masih banyak lagi. Dan itu sudah menjadi tradisi di Banjarsari.
Sementara untuk pendidikan Agama lebih lanjut penduduk mengirimkan anak-anaknya ke pondok pesantren sambil sekolah di Madrasah Aliyah (setingkat SMA). Dan sekarang di Banjarsari sudah ada 1 pondok pesantren yaitu Ponpes ”Darussalam” dan ada sebagian yang nyantri di rumahnya bapak Yai-Yai di Banjarsari.
Pranala luar
|
156629
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Ujunggagak%2C%20Kampung%20Laut%2C%20Cilacap
|
Ujunggagak, Kampung Laut, Cilacap
|
Ujung Gagak adalah nama sebuah Desa di Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Indonesia. Merupakan desa baru yang berasal dari tanah timbul akibat sedimentasi Segara Anakan. Desa Ujung Gagak berbatasan dengan Sebelah Utara Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut, Sebelah Selatan Desa Ujung Alang dan Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Sebelah Timur Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut.
Sejarah
|
156630
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Boyolali%2C%20Gajah%2C%20Demak
|
Boyolali, Gajah, Demak
|
Boyolali adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156631
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Ujungmanik%2C%20Kawunganten%2C%20Cilacap
|
Ujungmanik, Kawunganten, Cilacap
|
Ujungmanik adalah desa di kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Dengan wisata keindahan;waduk kubangkangkung,pantai teluk penyu
|
156632
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Gajah%2C%20Gajah%2C%20Demak
|
Gajah, Gajah, Demak
|
Gajah adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Tentang
Desa ini mepunyai 24 RT dalam wilayah 5 RW.
Desa Gajah berbatasan dengan desa:
Timur:Desa Sari,
Selatan:Desa Boyolali,
Barat:Desa Sedo
Utara:Desa Ngaloran
|
156633
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Gedangalas%2C%20Gajah%2C%20Demak
|
Gedangalas, Gajah, Demak
|
Gedangalas adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156634
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bangunreja%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
|
Bangunreja, Kedungreja, Cilacap
|
Bangunreja adalah Desa di Kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Bangunreja adalah Area Sentral Kecamatan Kedungreja. Desa Bangunreja menjadi daerah penyangga Kecamatan Kedungreja dengan beberapa kantor pemerintahan terdapat di desa ini seperti Koramil dan KUA. Terdapat pula lapangan desa yang sering digunakan untuk event sepak bola, upacara, perkemahan anak sekolah dan lain-lain.
Penduduknya rata-rata asli Jawa, dan banyak yang keturunan orang Kebumen. Dialek sehari-hari jawa ngapak, beberapa penduduk ada yang berbahasa Sunda. Dusun Cipriuk adalah penghasil bata merah, sedangkan Dusun Karangtengah kebanyakan berprofesi sebagai petani, sebagian pengrajin anyaman bambu dan pengrajin bata merah. Ketika musim hujan sering dilanda banjir sepanjang pinggir bantaran Sungai Cibeureum, terutama wilayah Cipriuk Lor dan Karangtengah Lor (Blok Cibombo dan Seruni). Balai Desa Bangunreja terletak di Jl. Wot Galih No.4. Bangunreja, Kec. Kedungreja. Mulai tahun 2018 Desa Bangunreja mendirikan Bumdes Berkah Makmur dengan usaha utama Toko Sembako, ATK dan Gas LPG.
Pen. Sugiyo, S.Kep., Ners (Karangtengah, Bangunreja)
|
156635
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Jatisono%2C%20Gajah%2C%20Demak
|
Jatisono, Gajah, Demak
|
Jatisono adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
156636
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Bojongsari%2C%20Kedungreja%2C%20Cilacap
|
Bojongsari, Kedungreja, Cilacap
|
Bojongsari adalah desa di kecamatan Kedungreja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.Bojongsari dulunya adalah salah satu dusun yang ada di desa Rejamulya. Desa Bojongsari memiliki 5 dusun diantaranya Rejasari, Kepel, Karangsari, Selong, Pasirgaru. Di Bojongsari terdapat 8 Sekolah terdiri dari SDN Bojongsari 1-3, SMP N 3 Kedungreja, MTs Al Islam Kedungreja, MI Al Ma'arif Bojongsari , dan MI Al Hassan Pasirgaru.
Desa ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat di bagian barat. sebagian wilayah desa ini adalah sawah, dan sebagiannya lagi adalah kebun milik warga dan rumah-rumah warga.
di desa Bojongsari terdapat satu gunung yang bernama Gunung Goong.
Desa Wisata
Desa Bojongsari menjadi desa wisata dengan berbagai tempat wisata yang diberikan seperti Rawa Bojongrongga dan Jabal Goong
Desa Wisata
|
156637
|
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedondong%2C%20Gajah%2C%20Demak
|
Kedondong, Gajah, Demak
|
Kedondong adalah desa di kecamatan Gajah, Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
|
Subsets and Splits
No community queries yet
The top public SQL queries from the community will appear here once available.